Anda di halaman 1dari 37

Benigna Prostat

Hiperplasia

Ners Wijaya
Benigna Prostat Hiperplasia (BPH)

 Penyakit pada prostat yg


secara umum terjaadi akibat
gangguan hormonal yang
menyebabkan pembesaran
kelenjar (peningkatan jumlah
sel epitel dan jaringan stroma)
menyebabkan kompresi uretra
sehingga menimbukan gejala
tertentu pada saluran kemih
BPH : Etiologi
 Penyebab belum sepenuhnya diketahui
 Proliferasi sinus urogenital
 Perubahan kondisi hormonal dengan perubahan atau gangguan
keseimbangan testosteron/estrogen
 Induksi faktor pertumbuhan prostat
 Peningkatan sel induk/penurunan kematian sel stroma
 Akumulasi dihydroxytestosterone, yang distimulasi oleh estrogen
dan pertumbuhan hormon prostatik
Fakta seputar BPH
 Terjadi
pada 50% pria berusia lebih dari 50 th
dan 80% berusia lebih 80 th
 BPH berkembang berbeda-beda pada setiap
individu
 Kebanyakan pria dengan BPH memiliki gejala
ringan sehingga tidak perlu di tatalaksana
 BPH tidak menjadi predisposisi
perkembangan kanker prostat
Benigna Prostat Hiperplasia

22
04/04/20
BPH : Pathophysiologi
Normal BPH

BLADDER

Hypertrophied
detrusor muscle
PROSTATE

URETHRA Obstructed
urinary flow

Kirby RS et al. Benign prostatic hyperplasia. Health Press, 1995.


BPH : Pathophysiologi
 Perubahan lambat dan berbahaya dari waktu ke
waktu
 Interaksi komplek antara tahanan uretra oleh
prastat, tekanan intravesikal, fungsi otot destrusor,
integritas neurologis, dan kondisi kesehatan umum
 Hipertropi utamadekompensasi otot destrusor
kondisi yg memburukformasi diverticula
peningkatan
volumeurinehydronephrosisdisfungsi saluran
kecing atas
Komplikasi
 Retensi urin
 UTI/ISK
 Sepsis sekunder terhadap ISK
 Residual urine
 Batu kandung kemih
 Gagal ginjal
 Hematuria
 Herniasi, hemorroid, perubahan pola miksi
Manifestasi Klinis 9

Gejala berkemih
 Penururnan aliran kencing
 Mengedan
 Menetes pada akhir berkemih
 Putus putus
 Ragu untuk berkemih
 Nyeri atau panas saat berkemih
 Merasa tidak selesai dalam berkemih
Manifestasi Klinis 10

 Gejala iritativ
Sering kencing
mendesak/kebelet
dysuria
Nyeri bladder
Sering kencing pd malam hari
Inkontinensia
Gejala berhubungan dg infeksi
Benign Prostatic Hyperplasia

 Memicu “symptom bother” dan


perburukan QOL
Test Diagnostik 12

 Riwayat & pemeriksaan  Prostate specific antigen


(PSA)
 Abdominal/GU
 Transrectal ultrasound –
 Focus neuro exam biopsy
 Digital rectal exam (DRE)  Uroflometry
 Quesioner validitas gejala  Postvoid residual
 Urinalysis
 Urine culture
 BUN, Cr
AUA Symptom Score Sheet More
Less Less
About than
than 1 than Almost Your
Not at all half the half
time half the always score
time the
in 5 time
time

Incomplete emptying 
Over the past month, how often have you had a sensation of not emptying your
bladder completely after you finish urinating?
0 1 2 3 4 5  
Frequency
Over the past month, how often have you had to urinate again less than two hours
after you finished urinating?
0 1 2 3 4 5  
Intermittency
Over the past month, how often have you found you stopped and started again several 0 1 2 3 4 5  
times when you urinated?
 
Urgency  
Over the last month, how difficult have you found it to postpone urination? 0 1 2 3 4 5  
Weak stream
Over the past month, how often have you had a weak urinary stream? 0 1 2 3 4 5  
Straining
Over the past month, how often have you had to push or strain to begin urination? 0 1 2 3 4 5  

5 times Your
None 1 time 2 times 3 times 4 times
or more score

Nocturia 
Over the past month, many times did you most typically get up to urinate from the
 
time you went to bed until the time you got up in the morning?
0 1 2 3 4 5  

Quality of life due to urinary symptoms   Mixed – about equally Mostly


Delighted Pleased Mostly satisfied Unhappy Terrible
satisfied and dissatisfied dissatisfied

If you were to spend the rest of your life with your


urinary condition the way it is now, how would you 0 1 2 3 4 5 6
feel about that?

Total score: 0-7 Mildly symptomatic; 8-19 moderately symptomatic; 20-35 severely symptomatic.
DRE 14
BPH
Bahaya gejala pd DRE
 Nodul lembut sampai keras
 Irregular, lobus tidak simetris
 Induration/pengerasan
 Pengerasan prostas
 Terdapatnya abnormalitas nodular
diperkirakan Ca dan memerlukan
pemeriksaan lanjutan
Uroflowmetri
PSA
PSA bisa digunakan sebagai indikator adanya
kanker prostat

 ElPeningkatan level PSA


 0 – 4 ng/ml
 Prostatic pathology
 Berhubungan dengan massa tumor
 Beberapa pria dengan ca prostat mempunyai PSA
normal
BPH : Tatalaksana
Indikasi
Absolute vs Relative
 Keparahan obstruksi  Gejala Moderat prostat
 Retensi Urin  Berulangnya UTI’s
 Tanda dilatasi saluran  Hematuria
atas dan terjadinya  Masalah Quality of
renal insufficiency life
Pilihan Tatalaksana
 Gejala
Ringan ke parah dengan sedikit “gejala
mengganggu”
 Manajemen dengan “watchful waiting”
 Risiko terapi melebihi manfaat pengobatan medis atau
bedah

 Gejala sedang ke parah dengan gangguan


 Pilihan
Manajemen termasuk “watchful waiting”,
manjemen medis dan pembedahan.
Terapi
 Menanti dan mengawasi serta modifikasi
perilaku
 Manajemen medis
 Alpha blockers
 5-alpha reductase inhibitors
 Terapi kombinasi

 Manajemen bedah
 Urethral stents
Watchful Waiting dan
Modifikasi perilaku

 "Adalah teknik manajemen yang biasa dilakukan


pada pasien dengan gejala ringan dan minimal
“bother"
 AUA skore < 7,
Watchful Waiting dan
Modifikasi perilaku
 Menurunkan kafein, alkohol (efek diuretik)
 Hindarimengkonsumsi banyak besar cairan selama periode
waktu yang singkat
 BAK setiap kali dorongan hadir, setiap 2-3 jam
 Menjaga asupan cairan normal, tidak membatasi cairan
 Hindariiritasi kandung kemih dg menghindari konsumsi seperti,
pemanis buatan, minuman berkarbonasi
 Membatasi konsumsi cairan malam hari
 Gejala BPH dapat bervariasi dan intermiten
Manejemen Medis

 Suplemen Nutrisi
 Alpha blockers
– Doxazosin (Cardura), Terazosin (Hytrin), Tamsulosin
(Flomax), Alfuzosin (Uroxatral)
 5-alpha reductase inhibitors
– Finasteride (Proscar), Dutasteride (Avodart)
 Terapi kombinasi
– Alpha blocker and 5-alpha reductase inhibitor
Manajemen medis
Alpha adrenergic receptor blockers
 Mempromosikan relaksasi otot polos dalam prostat
 Relaksasi otot-otot memfasilitasi aliran urin
 Doxazosin (Cardura), Terazosin (Hytrin), Tamsulosin
(Flomax), alfuzosin (Uroxatral)
 Efek samping: hipotensi postural, pusing, kelelahan,
 Masalah lain dapat terjadi ketika ps juga menggunakan
obat hipertensi jantung atau lainnya
Manejemen Medis

5 alpha reductase inhibitor ) finasteride: Proscar(

 Mengurangi ukuran kelenjar prostat hingga 30%


 Enzim Bloker dari 5 alpha reductase, untuk konversi
testosteron ke dihydroxytestostersone
 Regresi pertumbuhan hiperplastik sel
 Tidak beraksi cepat
 Berefek kecil pada “skor gejala” dan tingkat aliran urine
5-Alpha Reductase Inhibitors
 Finasteride (Proscar) and Dutasteride (Avodart)
 Less effective for relief of BPH symptoms than alpha blockers
 Adverse events include
Decreased libido
Worsened sexual function (erectile
dysfunction)
decrease volume of ejaculation
Breast enlargement and tenderness
 Reduces risk of urinary retention by 3%/year.
 PSA must be doubled if screening for prostate cancer
Terapi Kombinasi
Harus diberikan untuk pasien yang
berisiko signifikan dari prognosis yang
jelek
Ps tidak mampu untuk operasi (ekonomi)
Pasien ingin menghindari operasi
biaya yang signifikan terkait dengan obat
ganda
Pembedahan
Manajemen Bedah
 Office based therapies:
 Transurethral microwave therapy (TUMT)
 Transurethral needle ablation (TUNA)
Manajemen Bedah
 OR (operating room) based therapies
 Open simple prostatectomy
 TURP (Transurethral resection of the prostate)
 Transurethral incision of the prostate
 Laser photoselective vaporization of the
prostate (green light laser PVP)
 Laser Prostatectomy
TURP

“Gold Standard” of care for BPH


Discharge planning
 Perawatan kateter
 Mengelola inkontinensia
 Asupan cairan oral - 2.000-3.000 cc per hari
 Amati infeksi saluran kemih
 Mencegah sembelit
 Hindari mengangkat
 Tidak mengemudi atau berhubungan seksual setelah
operasi
Proses Keperawatan
 Kecemasan terkait dengan kurangnya pengetahuan
tentang diagnosis, rencana perawatan, dan prognosis
 Mengurangi stres dan meningkatkan kemampuan untuk
mengatasi masalah
 Retensi urin berhubungan dengan obstruksi uretra
sekunder karena pembesaran prostat atau tumor dan
hilangnya tonus kandung kemih karena distensi / retensi
berkepanjangan
 Peningkatan pola eliminasi urine
 Kurangnya pengetahuan terkait dengan diagnosis :
kanker, kesulitan kencing, dan modalitas pengobatan
 Pemahaman diagnosis dan kemampuan untuk merawat diri
 Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari keperluan
tubuh yang berkaitan dengan penurunan asupan oral
karena anoreksia, mual, dan muntah yang disebabkan
oleh kanker atau pengobatannya
 Mempertahankan status gizi optimal
 Disfungsi seksual yang berkaitan dengan efek
terapi: kemoterapi, terapi hormonal, terapi
radiasi, pembedahan
 Kemampuan untuk melanjutkan / menikmati merubah
fungsi seksual
 Nyeri(akut/kronis) yang terkait dengan
perkembangan penyakit dan pengobatan
modalitas
 Menghilangkan nyeri
 Kerusakan mobilitas fisik dan intoleransi aktivitas
berhubungan dengan hipoksia jaringan,
malnutrisi, dan kelelahan dan sumsum tulang
belakang atau kompresi saraf dari metastasis
 Peningkatan mobilitas fisik
 Masalah kolaboratif : Perdarahan, infeksi,
obstruksi leher kandung kemih
 Tujuan: Tidak adanya komplikasi

Anda mungkin juga menyukai