Anda di halaman 1dari 13

Pembekalan Audit Internal

Defenisi Internal Audit Menurut IPPF


*International Profesional Practice Framework
 Internal Audit is an Independent, Objective assurance and
consulting activity designed to add value an improve an
Organization’s operations. It helps an organization accomplish
its objectives by bringing systematic, disciplned approach to
evaluate an improve the effectiveness of risk menagement,
control, and governance processes.

 Independent & Objectivity


Merupakan elemen utama dari defenisi Internal Audit ;
 Independent : bekerja bebas tanpa campur tangan pihak lain

 Objectivity : tidak memihak dan tercermin pada laporan yang

dihasilkan
 Consulting : meningkatkan kinerja organisasi bukan mitra kerja.
Faktor pendukung Independen dan Obyektifitas
 Faktor pendukung Idenpendensi
1. Dukungan dari manajemen agar fungsi audit internal dapat
bekerja dengan bebas tanpa campur tangan pihak lain.
2. Kebebasan Fungsi Internal Audit dalam menentukan
metode, cara, teknik, dan pendekatan audit yang dilakukan.
3. Sikap mental yang independen. Tercermin dari laporan yang
lengkap, cermat, dan tidak memihak.
4. Bebas dari pertentangan kepintangan atas obyek dan
kegiatan yang diperiksa.

 Faktor pendukung Obyektifitas


1. Rotasi secara berkala penugasn pekerjaan ke pada tiap
auditor.
2. Review secara cermat atas laporan hasil audit serta
prosesnya.
Kode Etik
Prinsip (Jujur, Objektive, mampu merahasiakan data, saling melengkapi
dalam team) dan norma – norma yang mendeskripsikan tindakan dan
tingkah laku yang benar.
Auditor Internal harus memiliki sikap mental yang baik tercemin dari:
1. Kejujuran : harus mampu mengemukan pendapat secara jujur dan
bijaksana sesuai dengan hasil temuannya.
2. Obyektivitas : harus selalu mempertahankan sikap obyektif,
sehingga dapat mengemukakan temuan berdasarkan bukti – bukti
atau fakta yang dapat dipertanggung jawabkan. Dengan Demikian
laporan atas hasil temuan harus lengkap dan didasarkan pada
analisis yang objektif.
3. Ketekunan : harus memiliki ketekunan dan keuletan di dalam
menelusuri masalah/indikasi yang dihadapi guna memperoleh
bukti – bukti yang mendukung temuannya.
4. Loyalitas : Harus menunjukan loyalitas kepada tanggung jawab
profesinya.
Keahlian dan kemahiran Petugas Audit
 Due professional Care (Kemahiran): Auditor selalu berusaha untuk
memperbaiki pengetahuan dan kompetensi yang dimiliki
sehingga perannya dapat dilakukan dengan baik (menerapkan
kecermatan dan ketrampilannya).
 Continuing profesional care education (keahlian): dapat dilakukan

dalam menghadiri konferensi, seminar dan in house trainning,


pendidikan internal audit, serta mengikuti proyek penelitian
ilmiah yang terkait profesinya selaku internal audit.
Program rekrutmen dan pengembangan sumber daya manusia
sekurang – kurangnya harus memuat ;
1. Uraian Tugas dan tanggung jawab yang jelas bagi setiap
auditor.
2. Kriteria auditor yang memenuhi syarat
3. Rencana pendidikan dan pelatihan profesi berkelanjutan
4. Metode penilaian kinerja auditor
5. Pengembangan karir auditor.
Quality Assurance
Satuan kerja Audit internal harus memiliki suatu program untuk
mengevaluasikan mutu kegiatan audit yang dilakukan evaluasi
tersebut terdiri dari:
1. Supervisi : pekerjaan auditor internal harus dilakukan secara
berkesinambungan untuk memastikan adanya kepatuhan
terhadap standar audit, prosedure, dan program audit yang
telah disusun.
2. Review Internal : Auditor internal harus melakukan review
secara berkesinambungan atas kualitas pekerjaan audit yang
mereka hasilkan.
3. Review Eksternal : Fungsi internal audit harus direview oleh
lembaga eksternal sekurang –kurangnya sekali dalam 3
tahun. Review tersebut harus dilakukan oleh lembaga
eksternal yang memiliki kopetensi dan indepensi dan tidak
mempunyai pertentangan kepintangan. Laporan atas hasil
review harus memuat pendapat tentang hasil kerja internal
audit dan kepatuhannya terhadap ketentuan regulator.
Fungsi Internal Audit
Sesuai dengan ketentuan Standar Pelaksanaan Fungsi Auditor
Internal Bank (SPFAIB) fungsi Auditor Internal adalah sbb:
1. Membantu direktor utama dan dewan komisaris dengan
menjabakan secara opersional perencanaan, pelaksanaan,
dan pemantuan hasil audit.
2. Auditor internal mewakili pandangan dan kepentingan
profesinya denan membuat analisa dan pemeriksaan secara
on site dan pemantauan off site serta memberikan saran
perbaikan dan informasi yang obyektif.
3. Manajemen harus memberikan dukungan kepada SKAI agar
dapat bekerja dengan bebas tanpa campur tangan dari
pihak manapun.
4. Auditor internal harus mampu mengidentifikasikan segala
kemungkinan untuk memperbaikai dan meningkatkan
efesiensi penggunaan sumber daya dan dana.
Ruang Lingkup Pekerjaan Internal Auditor
Ruang lingkup pekerjaan Audit harus mencakupi
seluruh aspek dan unsur kegiatan perusahaan baik
secara langsung maupun secara tidak langsung.
Jasa audit meliputi :
1. Audit Keuangan

2. Audit ketaatan

3. Audit Operasional

4. Audit Khusus
Kedudukan Organisasi Internal Audit

Dewan
Komisaris
Presiden
Direktur

Satuan Kerja
Audit Internal

Direktur Direktur Direktur


Hubungan dengan Auditor Independen
 Internal Audit bertanggung jawab untuk
mengkoordinasikan kegiatannya dengan
kegiatan auditor ekstern
 Melalui koordinasi tersebut diharapkan dapat

dicapai hasil audit yang komprehensif dan


optimal.
 Koordinasi yang dicapai dapat dilakukan

melalui pertemuan secara periodik untuk


membicarakan hal – hal yang dianggap
penting bagi kedua belah pihak.
Tahapan Audit
 Persiapan
 Pelaksanaan
 Pelaporan
Laporan Audit
 Konfirmasi Temuan (sebelum Exit meeting)
 Ikthisar Temuan (setelah Exit meeting) telah
disetujui oleh auditee dan diketahui atasan
langsung unit serta pimpinan tertinggi
 Laporan hasil Audit yang dilaporkan kepihak
manajemen yang menjadi dasar pelaporan
hubungan dengan audit eksternal.
 Laporan tindak lanjut penuntasan temuan yang
dilakukan auditee sebagai bentuk follow up atau
Maintain terhadap laporan hasil pemeriksaan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai