Terdiri periode :
Periode germinal (minggu 1 & 2): pembuahan, pembelahan sel &
penempelan janin di dinding rahim.
Periode embrionik (minggu 3 – 8): terbentuk tabung saraf & sumsum
tulang belakang, jantung mulai berdetak, terbentuk usus halus, tunas
lengan/kaki & wajah.
Fetal/fetus/janin (2 bln dst): Bulan 2, janin seukuran kacang ginjal & mulai
bergerak. Bulan 4, panjang janin 5 inci & berat sekitar 250 gram. Bulan 6,
berat janin sekitar 750 gram. Tiga bln terakhir kehamilan terjadi
peningkatan fungsi organ; janin meningkatkan BB & menambah lemak bayi.
Perkembangan fisik masa kanak-kanak
Ciri :
Tugas perkembangan: rasa otonomi perlu dikembangkan agar terbentuk rasa
percaya diri & harga diri pd usia selanjutnya.
Anak mulai menemukan bahwa mereka memiliki kehendak mereka sendiri.
Otonomi terbentuk jika anak mendapat kesempatan unt menyatakan keinginannya.
Masa ini adalah masa peka unt mengajarkan toilet training >> mengontrol
tubuhnya
Sebaliknya, rasa malu & ragu terbentuk jika anak terlalu banyak dibatasi atau
dihukum terlalu keras. Anak menjadi putus asa krn menganggap dirinya tidak
mampu.
3. Inisiatif vs rasa bersalah (usia 3 – 5 tahun)
Ciri :
Tugas perkembangan anak: mengusulkan gagasan; ingin ikut serta dlm berbagai
kegiatan. Misal: membereskan tempat tidur, menyiram tanaman
Saat ini adalah masa anak-anak pra sekolah yang mulai menghadapi tantangan
baru yaitu lingkungan sosial yg lebih luas (tidak lagi hanya lingk.rumah).
Anak mulai memilih teman.
Anak perlu diajari rasa tanggung jawab & dilatih unt terbentuknya rasa inisiatif
unt mengatasi tantangan ini.
Anak belum bisa membedakan perbuatan baik & tidak baik. Jika anak sering
dihukum maka hal itu dimaknainya sbg “dia tidak baik” shg timbul rasa kecewa
& bersalah.
Perlu mengajarkan agar anak lebih berhati hati & menunjukkan konsekuensi
atau akibatnya.
4. Industri/Kompetensi vs inferioritas (usia 6 th – pubertas)
Ciri :
Tugas perkembangan : mengembangkan kemampuan kompetensi &
Ciri :
Tugas perkembangan: pencapaian identitas pribadi & menghindari peran
ganda >> “siapakah saya & kemanakah saya?”
Pada fase ini, remaja berfokus pd upaya pembentukan identitas, menemukan
citra diri, arti hidup & ingin jadi apa di masa yad.
Elemen terpenting : eksplorasi berbagai alternatif upaya coba coba
Remaja diharapkan mampu mengatasi tantangan ini sbg peletak dasar peran
sbg org dewasa (pilihan pekerjaan, persahabatan, hub romantis).
Remaja yg perkembangannya baik akan mampu menemukan pilihan
identitas; sebaliknya perkembangan yg kurang baik menimbulkan krisis
identitas.
6. Intimasi vs isolasi (usia 18 – 35 thn)
Ciri :
Tugas perkembangan pd masa ini : kemampuan menjalin hubungan
akrab/dekat dng org lain yaitu mampu memperhatikan & membagi
pengalaman
Tidak lagi mementingkan teman sebaya >> lebih selektif memilih teman dng
orang yg sepaham
Intimasi (menurut Erikson) menemukan diri sendiri sekaligus kehilangan
diri sendiri dlm diri org lain (mampu mempercayai orang lain).
Org dewasa dng perkembangan yg baik mampu menjalin intimasi berupa
persahabatan & hub romantis. Jika tidak mampu maka yg terjadi yaitu
mengalami isolasi (merasa terasing)
Pada masa ini, individu belajar membuat komitmen pribadi unt org lain sbg
pasangan atau sbg orang tua.
7. Generativitas vs stagnasi (usia 35 – 55 thn)
Ciri :
Tugas perkembangan: mengabdikan diri melalui produktivitas dalam karir,
keluarga, dan kepentingan masyarakat.
Generativitas memberikan kontribusi pd perkembangan generasi
berikutnya a.l. pengasuhan anak
Ortu yg terlibat aktif dlm pengasuhan anak mendpt keuntungan secara
psikologis : kepuasan hidup, perkawinan & karir.
Individu yg tdk terlibat dlm pengembangan keluarga & masy, dpt merasa
hidupnya stagnasi (terhenti atau tdk berkembang)>>terlalu fokus pd dirinya
sendiri
8. Integritas vs keputusasaan (usia 55 thn hingga kematian)
Ciri :
Tugas perkembangan: pencapaian integritas diri & menghindari keputusasaan.
Tahap ini berkenaan dng cara seseorang menghadapi fase akhir kehidupannya.
Individu pd fase ini perlu mendapat perhatian ttg penurunan kekuatan fisik,
penyakit, masa pensiun, kehilangan anggota keluarga & kesepian krn jauh dr
org yg disayangi. Perlunya persiapan untuk kematian dng dignity.