Anda di halaman 1dari 20

Perkembangan Manusia

Aisyah M. Zjubaidi, SKM, M.Si,


maulinazub@gmail.com
Psikologi perkembangan manusia
 Psikologi perkembangan menyangkut perubahan
fisiologis, perilaku, kognitif, dan sosial yang terjadi
sepanjang hidup manusia, yang dipengaruhi
kecenderungan genetik (alam) dan pengaruh lingkungan
(pengasuhan).
Tugas perkembangan
 Tugas perkembangan : sejumlah tugas atau kemampuan fisik &
psikologis tertentu yang harus dapat dilakukan atau diselesaikan pada
periode perkembangan tertentu.
 Tugas perkembangan disesuaikan dng norma & nilai
masyarakat/budaya setempat.
 Seseorang yg dapat menyelesaikan sejumlah tugas perkembangan
pada periode tertentu dengan baik & lancar, akan memperlancar tugas
perkembangan berikutnya. Dan sebaliknya.
 Contoh: kesulitan bergaul dng teman sebaya bagi anak usia 4 thn
maka dpt mengganggu hubungan dng teman sebaya saat masuk SD.
Proses perkembangan
 Proses fisik : melihat kematangan perubahan biologis  pewarisan
gen, perubahan hormon pd masa pubertas & menopause, perubahan
otak, berat & tinggi badan, kemampuan motorik
 Proses kognitif : melihat perubahan pd pemikiran, intejensi &
kemampuan bahasa
 Proses psikososial : perubahan ttg cara berhubungan dng org lain,
emosi dan kepribadian  bayi tersenyum sbg respon pd ibu,
kemampuan asertif, cinta kasih pd lansia.
Perkembangan fisik prenatal

 Terdiri periode :
 Periode germinal (minggu 1 & 2): pembuahan, pembelahan sel &
penempelan janin di dinding rahim.
 Periode embrionik (minggu 3 – 8): terbentuk tabung saraf & sumsum
tulang belakang, jantung mulai berdetak, terbentuk usus halus, tunas
lengan/kaki & wajah.
 Fetal/fetus/janin (2 bln dst): Bulan 2, janin seukuran kacang ginjal & mulai
bergerak. Bulan 4, panjang janin 5 inci & berat sekitar 250 gram. Bulan 6,
berat janin sekitar 750 gram. Tiga bln terakhir kehamilan terjadi
peningkatan fungsi organ; janin meningkatkan BB & menambah lemak bayi.
Perkembangan fisik masa kanak-kanak

 Terjadi perkembangan yg pesat dari bayi yg tidak berdaya menjadi


seorang anak yg mampu berjalan, berkomunikasi & aktif.
 Perilaku bayi semula didominasi refleks-2.
 Kemampuan motorik : usia 0-12 bln  tengkurap, duduk,
merangkak, berdiri & berjalan, memanjat. Usia 2 thn kemampuan
berlari & memanjat meningkat.
 Kemampuan perceptual : pd usia 7 hari, bayi dpt mencocokkan wajah
& suara. Usia 3 bln memilih wajah yg nyata & mengenali wajah
ibunya.
Refleks pd bayi
Perkembangan otak kanak-kanak

 Perkembangan dendrit (serabut sel syaraf) yg pesat perlu didukung


perkembangan sinap (sambungan antar neuron). Sinap tumbuh jika
ada rangsang/pengalaman.
 Usia 1 tahun: materi otak bertambah 2 kali lipat dibanding saat
dilahirkan;
Usia 3-6 thn, pertumbuhan terbesar terjadi di otak depan (berfungsi
unt merencanakan, mengatur, fokus perhatian).
Perkembangan dendrit kanak-kanak
Perkembangan fisik REMAJA

 Pubertas : periode awal masa remaja ketika terjadi proses pematangan


secara cepat pd rangka tubuh & seksual
 Terjadi peningkatan hormon yg sangat tinggi yaitu testosteron (lk) &
estradiol (pr).
 Perubahan hormon berpengaruh pd kondisi emosional remaja.
 Otak : terjadi pematangan amigdala yg lebih cepat drpd prefrontal cortex.
 Amigdala berpengaruh pd emosi. Prefrontal cortex  fungsi kognitif
tingkat tinggi, co: decision making, reasoning
 Kesimpulan : secara kognitif kurang mampu mengendalikan keinginannya
mencari kesenangan.
Perkembangan fisik masa dewasa

 Dewasa : dewasa muda (20-40 th); dewasa menengah (40-60 th);


dewasa lanjut (>60 th)
 Dewasa muda puncak fisiologis.
 Dewasa menengah mulai terjadi penurunan fungsi : kulit mengendur,
rambut beruban, menopause.
 Dewasa menengah & lanjut : munculnya penyakit degeneratif (a.l.
asam urat, hipertensi, stroke, diabetes tipe 2, kanker, prostat)
Perkembangan psikososial
 Dicetuskan oleh Erik Erikson.
 Teori ini menggambarkan dampak pengalaman sosial di seluruh fase
kehidupan manusia.
 Erikson menyebutkan bahwa tiap tahap psikososial disertai oleh krisis
yg harus diselesaikan.
 Dalam perkembangan tsb mungkin terjadi kegagalan melewati satu
tahapan shg mengakibatkan mal-adaptasi.
Tahap perkembangan Erikson

1. Percaya vs kecurigaan (usia 0 – 18 bln)


Ciri :
 Tugas perkembangan: kemampuan untuk percaya.
 Rasa percaya dibangun dari terpenuhinya kebutuhan dasar bayi a.l.
kenyamanan, kehangatan, makanan/ minuman  perlunya seorang
pengasuh yg responsif & sensitif thd kebutuhan tsb.
 Jika tidak terpenuhi maka yg muncul adalah kecurigaan
 Percaya inilah yg menjadi dasar perkembangan psikososial bayi, ttg
cara dia mempersepsikan dunia sbg tempat yg nyaman &
menyenangkan atau sebaliknya.
2.  Otonomi/kemandirian vs malu & keraguan (usia 18 bln –
3 thn)

Ciri :
 Tugas perkembangan: rasa otonomi perlu dikembangkan agar terbentuk rasa
percaya diri & harga diri pd usia selanjutnya.
 Anak mulai menemukan bahwa mereka memiliki kehendak mereka sendiri.
Otonomi terbentuk jika anak mendapat kesempatan unt menyatakan keinginannya.
 Masa ini adalah masa peka unt mengajarkan toilet training >> mengontrol
tubuhnya
 Sebaliknya, rasa malu & ragu terbentuk jika anak terlalu banyak dibatasi atau
dihukum terlalu keras. Anak menjadi putus asa krn menganggap dirinya tidak
mampu.
3. Inisiatif vs rasa bersalah (usia 3 – 5 tahun)

Ciri :
Tugas perkembangan anak: mengusulkan gagasan; ingin ikut serta dlm berbagai
kegiatan. Misal: membereskan tempat tidur, menyiram tanaman
Saat ini adalah masa anak-anak pra sekolah yang mulai menghadapi tantangan
baru yaitu lingkungan sosial yg lebih luas (tidak lagi hanya lingk.rumah).
Anak mulai memilih teman.
Anak perlu diajari rasa tanggung jawab & dilatih unt terbentuknya rasa inisiatif
unt mengatasi tantangan ini.
Anak belum bisa membedakan perbuatan baik & tidak baik. Jika anak sering
dihukum maka hal itu dimaknainya sbg “dia tidak baik” shg timbul rasa kecewa
& bersalah.
Perlu mengajarkan agar anak lebih berhati hati & menunjukkan konsekuensi
atau akibatnya.
4. Industri/Kompetensi vs inferioritas (usia 6 th – pubertas)

Ciri :
 Tugas perkembangan : mengembangkan kemampuan kompetensi &

menghindari perasaan rendah diri.


 Anak mempelajari berbagai hal yg dihargai masyarakat, misalnya

murah hati, sopan, pintar, disiplin, ibadah.


 Jika usahanya berhasil maka anak merasa kompeten/mampu. Jika

gagal, maka yg timbul adalah perasaan inferior.


 Ortu & guru perlu memahami bhw anak dpt mengembangkan berbagai

kemampuan bukan hanya di bidang akademis saja. Bisa di bidang seni,


olah raga, kecerdasan emosi dll. Anak perlu diasah juga di bidang tsb
5. Identitas vs krisis identitas (12 – 18 thn)

Ciri :
 Tugas perkembangan: pencapaian identitas pribadi & menghindari peran
ganda >> “siapakah saya & kemanakah saya?”
 Pada fase ini, remaja berfokus pd upaya pembentukan identitas, menemukan
citra diri, arti hidup & ingin jadi apa di masa yad.
 Elemen terpenting : eksplorasi berbagai alternatif  upaya coba coba
 Remaja diharapkan mampu mengatasi tantangan ini sbg peletak dasar peran
sbg org dewasa (pilihan pekerjaan, persahabatan, hub romantis).
 Remaja yg perkembangannya baik akan mampu menemukan pilihan
identitas; sebaliknya perkembangan yg kurang baik menimbulkan krisis
identitas.
6. Intimasi vs isolasi (usia 18 – 35 thn)

Ciri :
 Tugas perkembangan pd masa ini : kemampuan menjalin hubungan
akrab/dekat dng org lain yaitu mampu memperhatikan & membagi
pengalaman
 Tidak lagi mementingkan teman sebaya >> lebih selektif memilih teman dng
orang yg sepaham
 Intimasi (menurut Erikson)  menemukan diri sendiri sekaligus kehilangan
diri sendiri dlm diri org lain (mampu mempercayai orang lain).
 Org dewasa dng perkembangan yg baik mampu menjalin intimasi berupa
persahabatan & hub romantis. Jika tidak mampu maka yg terjadi yaitu
mengalami isolasi (merasa terasing)
 Pada masa ini, individu belajar membuat komitmen pribadi unt org lain sbg
pasangan atau sbg orang tua.
7. Generativitas vs stagnasi (usia 35 – 55 thn)

Ciri :
Tugas perkembangan: mengabdikan diri melalui produktivitas dalam karir,
keluarga, dan kepentingan masyarakat.
Generativitas  memberikan kontribusi pd perkembangan generasi
berikutnya a.l. pengasuhan anak
Ortu yg terlibat aktif dlm pengasuhan anak mendpt keuntungan secara
psikologis : kepuasan hidup, perkawinan & karir.
Individu yg tdk terlibat dlm pengembangan keluarga & masy, dpt merasa
hidupnya stagnasi (terhenti atau tdk berkembang)>>terlalu fokus pd dirinya
sendiri
8. Integritas vs keputusasaan (usia 55 thn hingga kematian)

Ciri :
 Tugas perkembangan: pencapaian integritas diri & menghindari keputusasaan.

 Tahap ini berkenaan dng cara seseorang menghadapi fase akhir kehidupannya.

 Individu mereview & mengevaluasi perjalanan hidupnya. Jika berhasil

menangani masalah yg timbul pd tahapan sebelumnya maka akan


mendapatkan perasaan senang.
 Jika yg terjadi sebaliknya maka rasa negatif yg muncul yaitu keputusasaan.

 Individu pd fase ini perlu mendapat perhatian ttg penurunan kekuatan fisik,

penyakit, masa pensiun, kehilangan anggota keluarga & kesepian krn jauh dr
org yg disayangi. Perlunya persiapan untuk kematian dng dignity.

Anda mungkin juga menyukai