Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

HERNIA NUKLEUS PULPOSUS (HNP)

KELOMPOK 5:
ARDIKA FIFIN FATMA HAREFA
MEI SUSANTI ZENDRATO
NATALIA DESTALENTA KASIH WARUWU
PORIYUS ZEBUA
PUTRA NATALIS HULU
SARIF CICI SUCI HARJA ZALUKHU
SENI HARTATI LAOLI
SINAR PERMATA HATI HAREFA
VIRA PUTRI JUITA HURA
A. PENGERTIAN

Diskus Intervertebralis adalah lempengan kartilago yang membentuk


sebuah bantalan diantara tubuh vertebra. Material yang keras dan
fibrosa ini digabungkan dalam satu kapsul. Bantalan seperti bola dibagian
tengah diskus disebut nukleus pulposus. HNP merupakan rupturnya
nukleus pulposus. (Brunner & Suddarth, 2002).
Diskus Intervertebralis adalah lempengan kartilago yang berbentuk
sebuah bantalan diantara dua tulang belakang. Material yang keras dari
fibrosa digabungkan dalam satu kapsul. Bantalan seperti bola dibagian
tengah diskus dinamakan Nukleus Pulposus. Pada herniasi diskus
intervertebralis (rupture diskus), nucleus pada diskus menonjol ke dalam
annulus (cincin fibrosa sekitar diskus) dengan akibat kompresi saraf.
Protusi atau rupture nucleus biasanya didahului dengan perubahan
degenerative yang terjadi pada proses penuaan. Kehilangan protein
dalam polisakarida dalam diskus menurunkan kandungan air pada nucleus
pulposus. Perkembangan pecahan yang menyebar di annulus melemahkan
pertahanan pada herniasi nucleus.
B. ETIOLOGI

Herniasi nucleus pulposus (HNP) terjadi kebanyakan karena


adanya suatu trauma derajad sedang yang berulang mengenai diskus
intervertebralis sehingga menimbulkan sobeknya annulus fibrosus.
Pada kebanyakan klien, gejala trauma bersifat singkat. Gejala ini
disebabkan oleh cedera pada diskus yang tidak terlihat selama
beberapa bulan atau tahun. Kemudian pada generasi diskus,
kapsulnya terdorong ke arah medulla spinalis, atau mungkin rupture
yang memungkinkan nucleus pulposus terdorong terhadap sakus
dural atau terhadap saraf spinal saat muncul dari kolumna spinal.
HNP adalah keadaan nucleus pulposus keluar menonjol untuk
kemudian menekan kearah kanalis spinalis melalui annulus fibrosis
yang sobek. HNP merupakan suatu nyeri yang disebabkan oleh
proses patologis di kolumna vertebralis pada diskus
intervertebralis/ diskogenik.
 
C. Patofisiologi

Protrusi atau ruptur nukleus pulposus biasanya didahului dengan perubahan


degeneratif yang terjadi pada proses penuaan. Kehilangan protein polisakarida
dalam diskus menurunkan kandungan air nukleus pulposus. Perkembangan
pecahan yang menyebar di anulus melemahkan pertahanan pada herniasi
nukleus. Setela trauma (jatuh, kecelakaan, dan stress minor berulang seperti
mengangkat) kartilago dapat cedera. Hernia nukleus pulposus ke kanalis
vertebralis berarti bahwa nukleus pulposus

menekan pada radiks yang bersama-sama dengan arteria radikularis


berada dalam bungkusan dura. Hal ini terjadi kalau tempat herniasi di sisi
lateral. Bilamana tempat herniasinya ditengah-tengah tidak ada radiks yang
terkena. Lagipula,oleh karena pada tingkat L2 dan terus kebawah sudah tidak
terdapat medula spinalis lagi, maka herniasi di garis tengah tidak akan
menimbulkan kompresi pada kolumna anterior.
Setelah terjadi hernia nukleus pulposus sisa duktus intervertebralis mengalami
lisis sehingga dua korpora vertebra bertumpang tindih tanpa ganjalan.
D. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis utama yang muncul adalah rasa nyeri
di punggung bawah disertai otot-otot sekitar lesi dan
nyeri tekan. HNP terbagi atas HNP sentral dan HNP
lateral. HNP sentral akan menimbulkan paraparesis flasid,
parestesia, dan retensi urine. Sedangkan HNP lateral
bermanifestasi pada rasa nyeri dan nyeri tekan yang
terletak pada punggung bawah, ditengah- tengah area
bokong dan betis, belakang tumit dan telapak kaki.
Kekuatan ekstensi jari kelima kaki berkurang dan reflex
achiler negative. Pada HNP lateral L4-L5 rasa nyeri dan
nyeri tekan didapatkan di punggung bawah, bagian lateral
pantat, tungkai bawah bagian lateral, dan di dorsum pedis.
Kekuatan ekstensi ibu jari kaki berkurang dan refleks
patella negative. Sensibilitas dermatom yang sesuai
dengan radiks yang terkena menurun.
E. Klasifikasi
Hernia Nukleus Pulposus (HNP) terbagi atas:
1. Hernia Nukleus Pulposus (HNP) sentral.
HNP sentral akan menimbulkan paraparesis flasid, parestesia,
dan retensi urine.

2. Hernia Nukleus Pulposus ( HNP) lateral.


Rasa nyeri terletak pada punggung bawah, ditengah-tengah abtra
pantat dan betis, belakang tumit dan telapak kaki.Ditempat itu juga
akan terasa nyeri tekan. Kekuatan ekstensi jari ke V kaki berkurang
dan refleks achiler negatif. Pada HNP lateral L 4-5 rasa nyeri dan
tekan didapatkan di punggung bawah, bagian lateral pantat, tungkai
bawah bagian lateral, dan di dorsum pedis. Kekuatan ekstensi ibu jari
kaki berkurang dan refleks patela negatif. Sensibilitas [ada dermatom
yang sdesuai dengan radiks yang terkena menurun. Pada percobaan
lasegue atau test mengangkat tungkai yang lurus (straigh leg raising)
yaitu mengangkat tungkai secara lurus dengan fleksi di sendi panggul,
akan dirasakan nyeri disepanjang bagian belakang (tanda lasefue
positif). Valsava dab nafsinger akan memberikan hasil positif.
Komplikasi
1) Kelemahan dan atropi otot
2) Trauma serabut syaraf dan jaringan lain
3) Kehilangan kontrol otot sphinter
4) Paralis/ketidakmampuan pergerakan
5) Perdarahan
6) Infeksi dan inflamasi pada tingkat
pembedahan diskus spinal 
F. Penatalaksanaan
1. Terapi konservatif
a. Tirah baring
b. Meredakan Nyeri
c. Medikamentosa
d. Fisioterapi
e. Traksi
2. Terapi operatif (Pembedahan)
3. Rehabilitasi
G. Konsep Asuhan Keperawatan.

1. Pengkajian.
2. Diagnosa Keperawatan.
3. Intervensi.
4. Implementasi.
5. Evaluasi.
Sekian
&
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai