DEMAM
Muh. Khohen Landung N11121136
Pembimbing Klinik
dr.Kartin Akune, Sp.A
TABLE OF CONTENTS
TINJAUAN LAPORAN
01 PUSTAKA
02 KASUS
03
DISKUSI
01
TINJAUAN
PUSTAKA
Here you could describe the topic of the section
PENDAHULUAN
Menurut American Academy of Pediatrics suhu normal rektal pada anak berumur
< 3 tahun sampai 380C, suhu normal oral sampai 37,50C. Pada anak berumur > 3
tahun suhu oral normal sampai 37,20C, suhu rektal normal sampai 37,80 C. Kejang
adalah manifestasi klinis intermiten yang khas dapat berupa gangguan kesadaran,
tingkah laku, emosi, motorik, sensorik dan atau otonom yang disebabkan oleh
lepasnya muatan listrik dineuron otak. (Ismet, 2017).
Definisi
Kejang demam / Step adalah bangkitan kejang
yang terjadi karena kenaikan suhu tubuh (suhu
rectal di atas 380C) yang disebabkan oleh suatu
proses ektrakranium ( = di luar rongga tengkorak).
Kejang tersebut biasanya timbul pada suhu
badan yang tinggi ( demam ). Demamnya sendiri
dapat disebabkan oleh berbagai sebab, tetapi
yang paling utama adalah infeksi. Demam yang
disebabkan oleh imunisasi juga dapat
memprovokasi terjadinya kejang demam (Price
S.A 2000).
KLASIFIKASI
ETIOLOGI Airlangga Universty
Press (AUP), (2015)
kejang yang timbul pada waktu demam yang
tidak disebabkan oleh proses di dalam kepala
(otak: seperti meningitis atau radang selaput otak,
ensifilitis atau radang otak) tetapi diluar kepala
misalnya karena ada nya infeksi di saluran
pernapasan, telinga atau infeksi di saluran
pencernaan. Biasanya dialami anak usia 6 bulan
IDAI (2013) sampai 5 tahun.
obat-obatan, ketidakseimbangan
kimiawi seperti hiperkalemia,
hipoglikemia dan asidosis,
demam, patologis otak, eklampsia
(ibu yang mengalami hipertensi
prenatal, toksimea gravidarum)
PATOFISIOLOGI
Pada demam, kenaikan suhu 1 0C akan mengakibatkan kenaikan metabolisme
basal 10 - 15 % dan kebutuhan O2 meningkat 20 %. Pada seorang anak
berumur 3 tahun sirkulasi otak mencapai 65% dari seluruh tubuh dibandingkan
dengan orang dewasa (hanya 15%) oleh karena itu, kenaikan suhu tubuh dapat
mengubah keseimbangan membran sel neuron dan dalam waktu singkat
terjadi difusi dari ion kalium dan natrium melalui membran listrik dengan
bantuan ”neurotransmitter”, perubahan yang terjadi secara tiba-tiba ini dapat
menimbulkan kejang.
MANIFESTASI KLINIS
Kebanyakan kejang demam sederhana berlangsung singkat,
bilateral, serangan berupa klonik atau tonik-klonik.
Umumnya kejang berhenti sendiri. Begitu kejang berhenti
anak tidak memberi reaksi apapun untuk sejenak, tetapi
setelah beberapa detik atau menit anak terbangun dan
sadar kembali tanpa adanya kelainan saraf (Paul R.dkk.,
2010).
MANIFESTASI KLINIS
Menurut Behrman (1996), kejang demam terkait dengan
kenaikan suhu yang tinggi dan biasanya berkembang bila
suhu tubuh mencapai 39 derajat Celcius atau lebih
ditandai dengan adanya kejang khas menyeluruh tonik
klonik lama beberapa detik sampai 10 menit. Kejang
demam yang menetap lebih dari 15 menit menunjukkan
penyebab organik seperti proses infeksi atau toksik selain
itu juga dapat terjadi mata terbalik ke atas dengan disertai
kekakuan dan kelemahan serta gerakan sentakan terulang.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Elektroensefalografi
laboratorium
Meskipun jarang, asam asetilsalisilat dapat menyebabkan sindrom Reye terutama pada anak
kurang dari 18 bulan, sehingga penggunaan asam asetilsalisilat tidak dianjurkan (level III,
rekomendasi E).
PROGNOSIS
Kemungkinan mengalami
kecacatan atau kelainan
neurologis
Kejadian kecacatan sebagai komplikasi kejang demam
tidak pernah dilaporkan. Perkembangan mental dan
neurologis umumnya tetap normal pada pasien yang
sebelumnya normal.
Kemungkinan mengalami
kematian
Kematian karena kejang
demam tidak pernah
dilaporkan
PROGNOSIS
Kemungkinan berulangnya
kejang demam
Ket : Bila seluruh faktor di samping
Faktor risiko berulangnya kejang demam ada, kemungkinan berulangnya
adalah : kejang demam adalah 80%,
• Riwayat kejang demam dalam keluarga sedangkan bila tidak terdapat
• Usia kurang dari 12 bulan faktor tersebut kemungkinan
• Temperatur yang rendah saat kejang berulangnya kejang demam
• Cepatnya kejang setelah demam hanya 10%-15%. Kemungkinan
berulangnya kejang demam
paling besar pada tahun pertama.
02
LAPORAN
KASUS
Here you could describe the topic of the section
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. Bilal
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tgl. Lahir/Usia : 14-01-2019/ 3 thn 2 bln
Tanggal/Jam Masuk : 15-03-2022 / 18.15 WITA
Nama Wali : Irwanto
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kayumalue Ngapa, Tawaeli
Ruangan : Catelia
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang
Pada usianya sekarang pasien belum Pasien diberikan ASI sejak dari 0 – 6
bisa berbicara lancar. bulan. MPASI mulai diberikan sejak
usia 6 bulan.
ANAMNESIS
TTV
PEMERIKSAAN FISIK
BB : 10 kg Status Gizi
TB/PB : 77 cm - BB/U : <-3 SD (Gizi Buruk)
Lingkar Kepala : 41 cm - PB/U : <-3 SD (Sangat Pendek)
: <-2 SD (Mikrocephali) - BB/PB : 2 – (-2) SD (Normal)
LLA : 11,5 cm (Usia Berat<Usia Tinggi<Usia Kronologi)
Lingkar dada : 52 cm STANTING
Lingkar Perut : 51 cm
Antropometri
PEMERIKSAAN FISIK
Punggung
Tidak ada deformitas
Genitalia
Dalam batas normal
Anggota gerak
Ekstremitas atas : akral hangat (+/+)
Ekstremitas bawah : akral hangat (+/+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis Nilai Keterangan
WBC 13,1 x 103/ul Normal
RBC 4,91 x 106/ul Normal
HGB 11,1 g/dl Normal
HCT 34,3 % Normal
PLT 387 x 103/ul Normal
MCV 69,9 fl Normal
MCH 22,6 pg Normal
MCHC 32,4 g/dl Normal
RESUME
Pasien anak laki-laki usia 3 tahun 2 bln datang dengan keluhan
kejang 1 jam SMRS dengan durasi kejang > 15 menit. Kejang
dialami satu sisi dan tubuh sebelah kiri dan tidak ada penurunan
kesadaran. Sebelumnya pasien mengalami demam dengan pola
demam naik turun pada sore hari disertai sakit kepala. Pasien
tidak mengalami batuk, flu, sesak nafas dan nyeri dada. Pasien
mengalami muntah setelah diberi ASI. Terdapat riwayat kejang
sebanyak 4× sejak usia 1 tahun dan terakhir kali dialami pasien
sebelum usia 3 tahun. Riwayat Asfiksia saat lahir dan dirawat
inap selama 7 hari di RS.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum : Sakit
sedang, kesadaran : compos mentis, RR : 28x/menit, N :
120x/menit, Suhu : 38,10C, SpO2: 98%. Pada pemeriksaan
antropometri BB : 10 kg TB/PB : 77 cm untuk status gizi Kurang.
Pemeriksaan kepala didapatkan Mikrocephali.
DIAGNOSIS & TERAPI
Kejang Demam
• IVFD RL 8 tpm
Kompleks
• Paracetamol 4x1 cth
• Diazepam 3x1,5 mg
DIAGNOSIS BANDING
Epilepsi
FOLLOW UP PASIEN
TANGGAL S O A P
16/03/2022 Pesien KU : Sakit Sedang Kejang Demam Terapi pagi ini
- IVFD RL 8 tpm
mengalami GCS : E4M6V5 Kompleks
- Paracetamol 4x1 cth
sakit kepala S: 38,1oC - Diazepam 3x1,5 mg
(+), batuk (-), N:120x/m
flu (-), sesak R: 28x/m
nafas (-), nyeri SpO : 98%
2
dada (-),
pasien
mengalami
muntah
setelah diberi
ASI
03
DISKUSI
Here you could describe the topic of the section
Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di
atas 380C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. Kejang demam terjadi
pada 2-4% anak berumur 6 bulan – 5 tahun.
Pada kasus ini ditegakkan diagnosis Kejang Demam Kompleks, berdasarkan anamnesis dan
temuan dari pemeriksaan fisik.
Pada kasus ini pasien An. B laki-laki usia 3 tahun 2 bln datang dengan keluhan kejang yang
sebelumnya pasien mengalami demam dengan pola demam naik turun pada sore hari
SMRS, dan didapatkan pada pemeriksaan fisik suhu badan 38,1 0C.
Kejang disertai demam pada bayi berumur kurang dari 1 bulan tidak termasuk dalam kejang
demam. Bila anak berumur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun mengalami kejang
didahului demam, pikirkan kemungkinan lain misalnya infeksi SSP, atau epilepsi yang
kebetulan terjadi bersama demam.
Setelah kejang dikualifikasikan sebagai kejang demam, pemeriksa harus
mencari informasi tambahan untuk mampu membedakan apakah kejang
yang dialami pasien sederhana atau kompleks.
Beberapa kondisi yang dapat menimbulkan kejang demam menurut Lumban Tobing (2005)
:
1. Demam itu sendiri, yang disebabkan oleh infeksi saluran pernafasan atas, otitis media,
pneumonia, gastroenteritis, dan infeksi saluran kemih, kejang tidak selalu timbul pada
suhu yang tinggi.
2. Efek produk toksik daripada mikroorganisme
3. Respon alergik atau keadaan umum yang abnormal oleh infeksi.
4. Perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit
5. Ensefalitis viral (radang otak akibat virus) yang ringan, yang tidak diketahui atau
enselofati toksik sepintas.
Pengobatan yang dapat di berikan pada anak yang masih kejang saat di rumah sakit yaitu,
anak memerlukan stabilisasi darurat dengan pendekatan ABCDE (jalan napas,
pernapasan, sirkulasi, kecacatan, dan paparan/pemeriksaan, ditambah pemeriksaan
glukosa darah) dan kejang harus dihentikan dengan obat antiepilepsi sesegera mungkin
(lihat manajemen). Setelah stabilisasi, tanda-tanda vital harus dicatat: suhu, detak
jantung dan pernapasan, waktu pengisian kapiler, dan glukosa darah.
Berdasarkan kasus, saat pasien sampai di Pemberian obat pada saat demam
IGD dan masih mengalami kejang maka Antipiretik
dokter memberikan :
Tidak ditemukan bukti bahwa penggunaan
1. IVFD RL 8 tpm antipiretik mengurangi risiko terjadinya
2. Paracetamol 4x1 cth kejang demam (level I, rekomendasi D),
3. Diazepam 3x1,5 mg namun para ahli di Indonesia sepakat
bahwa antipiretik tetap dapat diberikan
(level III, rekomendasi B). Dosis
parasetamol yang digunakan adalah 10
–15 mg/kg/kali diberikan 4 kali sehari
dan tidak lebih dari 5 kali.
THANKS!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
yourwebsite.com
+34 654 321 987
II-2. Evidens yang didapat dari penelitian cohort atau case control, terutama yang
diperoleh lebih dari satu pusat atau kelompok penelitian.
II-3. Evidens yang diperoleh dari perbandingan tempat atau waktu dengan atau tanpa
intervensi. Contoh: uji yang tidak terkontrol yang menghasilkan hasil yang cukup
mengejutkan seperti hasil pengobatan dengan penicillin pada tahun 1940 dapat
dimasukkan dalam kategori ini.
B. Terdapat fakta yang cukup berkualitas (fair) untuk mendukung rekomendasi bahwa
intervensi tersebut dapat diterapkan.
C. Terdapat fakta yang tidak berkualitas (poor) dalam hal nilai atau harm dari intervensi,
rekomendasi dapat dilakukan pada bidang lain.
E. Terdapat fakta yang bagus kualitasnya (good) untuk mendukung rekomendasi bahwa
intervensi tersebut tidak dapat diterapkan.
PEMERIKSAAN FISIK
Neptune Mercury
Neptune is the farthest Mercury is the closest
planet from the Sun planet to the Sun
Venus Mars
Venus has a beautiful Despite being red, Mars
name, but it’s hot is actually a cold place
PATIENT MEDICAL HISTORY
Age Gender
35 years Male
Allergies Location
No Barcelona, Spain
No Yes Yes
Yes No No
No No Yes
“Venus has a beautiful name and is the
second planet from the Sun. It’s terribly
hot—even hotter than Mercury”
—SOMEONE FAMOUS
TREATMENT
Mercury
Mercury is the closest
planet to the Sun
Mars Neptune
Despite being red, Mars Neptune is the farthest
is actually a cold place planet from the Sun
PATIENT MONITORING
Week 2
Week 1
Mercury is the closest planet to the Sun
Week 3
Week 2
Week 1
Despite being red, Mars is actually cold
Week 3
It is the farthest planet from the Sun
To modify this graph, follow the link,
change the data and paste the new graph
here
AWESOME
WORDS
CASE TIMELINE
Week 1 Week 3
Mercury is the closest Despite being red,
planet to the Sun Mars is actually cold
Week 2 Week 4
Neptune is the farthest Jupiter is the biggest
planet from the Sun planet of them all
35,000,000
Big numbers may help you catch your audience’s attention
REFERENCES
For more information about editing slides, please read our FAQs or visit Slidesgo School:
https://slidesgo.com/faqs and https://slidesgo.com/slidesgo-school
Instructions for use (premium users)
In order to use this template, you must be a Premium user on Slidesgo.
For more information about editing slides, please read our FAQs or visit Slidesgo School:
https://slidesgo.com/faqs and https://slidesgo.com/slidesgo-school
Fonts & colors used
This presentation has been made using the following fonts:
Viga
(https://fonts.google.com/specimen/Viga)
Cabin
(https://fonts.google.com/specimen/Cabin)
PHASE 1
Task 1
Task 2
PHASE 2
Task 1
Task 2
PHASE
1
Task 1
Task 2
Medical Infographics
...and our sets of editable icons
You can resize these icons without losing quality.
You can change the stroke and fill color; just select the icon and click on the paint bucket/pen.
In Google Slides, you can also use Flaticon’s extension, allowing you to customize and add even more icons.
Educational Icons Medical Icons
Business Icons Teamwork Icons
Help & Support Icons Avatar Icons
Creative Process Icons Performing Arts Icons
Nature Icons
SEO & Marketing Icons