MOTIVATOR DAN
FASILITATOR
Dosen Pengampu : Ristina Rosauli Harianja,
M.K.M.
KELOMPOK
6
Edina Fenorika Nabilla Pasya Putri Kamelia
• Demokrasi
• Tanggung Jawab
• Kerjasama
• Kejujuran
• Kesamaan Derajat
FASILITATOR SELAKU KETUA
Dalam pelaksanaan memiliki peran sebagai :
• Memfasilitasi pembentukan desa dalam Kesehatan Siap Antar Jaga diwilayahnya masing-masing.
• Disini fasilitator berperan dalam pembentukan desa siaga di wilayahnya.
• Melakukan penggalangan solidaritas masyarakat untuk berperan dalam pelaksanaan desa siap
antar jaga.
• Disini fasilitator membantu mengembangkan UKBM serta hal-hal yang terkait lainnya,
contohnya PHBS, dana sehat, tabulin, dasolin dan ambulan desa.
• Mendorong anggota masyarakat untuk mampu berpendapat dan berdialog dengan sesama anggota
masyarakat, tokoh/ pemuka masyarakat, petugas kesehatan, serta unsur masyarakat lain yang
terlibat dalam pelaksanaan desa siap antar Jaga.
• Fasilitator desa siaga membantu dalam memecahkan setiap permasalahan yang ada di wilayahnya
secara musyawarah bersama.
• Melakukan koordinasi pelaksanaan desa siap antar Jaga secara berkesinambungan.
• Fasilitator setiap bulan melakukan pertemuan dengan kader dan tokoh masyarakat lainnya.
03
Bidan Sebagai Motivator
Pengertian Bidan Sebagai Motivator
Motivator adalah orang yang memberikan motivasi kepada orang lain. Sementara motivasi
diartikan sebagai dorongan untuk bertindak agar mencapai suatu tujuan tertentu dan hasil dari
dorongan tersebut diwujudkan dalam bentuk perilaku yang dilakukan (Notoatmodjo, 2007).
Bidan sebagai motivator sangat berperan bagi kesehatan ibu hamil maupun bayi yang
dikandungnya. Hal ini mengacu pada Keputusan Menkes RI No.900/Menkes/SK/VII/2002 mengenai
registrasi dan praktik bidan. Bidan memberikan promosi kesehatan terhadap ibu hamil dan keluarga
untuk memelihara kesehatan dan mempersiapkan pemberian ASI esklusif (Astuti et al., 2017).
Sebagai motivator, bidan memiliki tiga kategori tugas, yaitu tugas mandiri, tugas kolaborasi, dan tugas
ketergantungan. Sebagai Berikut:
b. Memberi pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan dengan melibatkan mereka sebagai klien.
d. Memberi asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien/keluarga.
f. Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien/keluarga.
g. Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga berencana.
h. Memberi asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium
serta menopause.
i. Memberi asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan melibatkan keluarga
Lanjutan....