Anda di halaman 1dari 14

BIDAN SEBAGAI

MOTIVATOR DAN
FASILITATOR
Dosen Pengampu : Ristina Rosauli Harianja,
M.K.M.

KELOMPOK
6
Edina Fenorika Nabilla Pasya Putri Kamelia

Lira Azira Nurhakiki Ramadhani Radyah Sakinah


01
Latar Belakang
Peranan bidan yang tampak nyata adalah sebagai role
model masyarakat, sebagai anggota masyarakat, advocatoar
motivator, educator dan motivator,fasilitator, tentunya
kompetensi seperti ini yang akan dikembangkan lebih lanjut
melalui pendidikan dan pelatihan bagi para bidan.

Peran bidan mengacu pada keputusan Menkes RI no.


900/Menkes/SK/VII/2002 tentang registrasi dan praktik
bidan. Bidan dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat, khususnya ibu hamil, melahirkan dan
senantiasa berupaya mempersiapkan ibu hamil sejak kontak
pertama saat pemeriksaan kehamilan memberikan
penyuluhan tentang manfaat pemberian ASI secara
berkesinambungan sehingga ibu hamil memahami dan siap
menyusui anaknya.
02
Bidan Sebagai Fasilator
Pengertian Fasilator
• Istilah ”fasilitator” berasal dari kata ”fasilitasi” yang
berarti sarana. Maka ”memfasilitasi” berarti memberikan
sarana agar tercapai tujuan. Sarana tersebut biasanya
untuk memperlancar proses kegiatan, seperti
memfasilitasi proses agar kegiatan berjalan lancar

• Bidan Sebagai Fasilitator adalah bidan memberikan


bimbingan teknis dan memberdayakan pihak yang
sedang didampingi (dukun bayi, kader, tokoh
masyarakat) untuk tumbuh kembang ke arah pencapaian
tujuan yang diinginkan. Fasilitas juga diartikan sebagai
proses sadar, sepenuh hati dan sekuat tenaga membantu
kelompok sukses meraih tujuan terbaiknya dengan taat
pada nilai-nilai dasar partisipasi (PNPM Mandiri,2008)
Lanjutan....

• Fasilitator harus terampil mengintegritaskan tiga


hal penting yakni optimalisasi fasilitasi, waktu
yang disediakan, dan optimalisasi partisipasi
masyarakat
NILAI-NILAI UNIVERSAL
DALAM FASILITASI

• Demokrasi
• Tanggung Jawab
• Kerjasama
• Kejujuran
• Kesamaan Derajat
FASILITATOR SELAKU KETUA
Dalam pelaksanaan memiliki peran sebagai :

• Memfasilitasi pembentukan desa dalam Kesehatan Siap Antar Jaga diwilayahnya masing-masing.
• Disini fasilitator berperan dalam pembentukan desa siaga di wilayahnya.
• Melakukan penggalangan solidaritas masyarakat untuk berperan dalam pelaksanaan desa siap
antar jaga.
• Disini fasilitator membantu mengembangkan UKBM serta hal-hal yang terkait lainnya,
contohnya PHBS, dana sehat, tabulin, dasolin dan ambulan desa.
• Mendorong anggota masyarakat untuk mampu berpendapat dan berdialog dengan sesama anggota
masyarakat, tokoh/ pemuka masyarakat, petugas kesehatan, serta unsur masyarakat lain yang
terlibat dalam pelaksanaan desa siap antar Jaga.
• Fasilitator desa siaga membantu dalam memecahkan setiap permasalahan yang ada di wilayahnya
secara musyawarah bersama.
• Melakukan koordinasi pelaksanaan desa siap antar Jaga secara berkesinambungan.
• Fasilitator setiap bulan melakukan pertemuan dengan kader dan tokoh masyarakat lainnya.
03
Bidan Sebagai Motivator
Pengertian Bidan Sebagai Motivator

Motivator adalah orang yang memberikan motivasi kepada orang lain. Sementara motivasi
diartikan sebagai dorongan untuk bertindak agar mencapai suatu tujuan tertentu dan hasil dari
dorongan tersebut diwujudkan dalam bentuk perilaku yang dilakukan (Notoatmodjo, 2007).

Bidan sebagai motivator sangat berperan bagi kesehatan ibu hamil maupun bayi yang
dikandungnya. Hal ini mengacu pada Keputusan Menkes RI No.900/Menkes/SK/VII/2002 mengenai
registrasi dan praktik bidan. Bidan memberikan promosi kesehatan terhadap ibu hamil dan keluarga
untuk memelihara kesehatan dan mempersiapkan pemberian ASI esklusif (Astuti et al., 2017).
Sebagai motivator, bidan memiliki tiga kategori tugas, yaitu tugas mandiri, tugas kolaborasi, dan tugas
ketergantungan. Sebagai Berikut:

Tugas mandiri Tugas-tugas mandiri bidan, yaitu:

a. Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan.

b. Memberi pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan dengan melibatkan mereka sebagai klien.

c. Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal.

d. Memberi asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien/keluarga.

e. Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.

f. Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien/keluarga.

g. Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga berencana.

h. Memberi asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium
serta menopause.

i. Memberi asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan melibatkan keluarga
Lanjutan....

2. Tugas Kolaborasi Tugas-tugas kolaborasi (kerja sama) bidan, yaitu:

a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai


b. fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga. Memberi asuhan kebidanan pada ibu
hamil dengan risiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan
tindakan
c. kolaborasi. Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi serta
keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi
dengan melibatkan kliendan keluarga
d. Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko tinggi serta pertolongan
pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien
dan keluarga.
e. Memberi asuhan kebidanan pada bay, baru lahir dengan risiko tinggi dan pertolongan pertama
dalam keadaan kegawatdaruraran yang memerlukanf.tindakan kolaborasi bersama klien dan
keluarga, Memberi asuhan kebidanan pada balita dengan risiko cinggi serta pertolongan pertama
dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi klien dan keluarga.
Lanjutan....

Tugas ketergantungan tugas-tugas ketergantungan (merujuk) bidan, yaitu:


a. Menerapkan manajamen kebidanan ,pada setiap asuhan kebidanan sesuai
dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga.
b. Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada kasus
kehamilan dengan risiko tinggi serta kegawatdaruratan
c. Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi serta rujukan pada masa
persalin.
d.persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga,
Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa
nifas yang disertai penyulit tertentu dan kegawatdaruratandengan melibatkan klien
dan keluarga.
e. Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan
kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta rujukan dengan melibatkan
keluarga.
f. Memberi asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan tertentu dan
kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta rujukan dengan melibatkan
klien/keluarga.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai