Anda di halaman 1dari 10

SISTEM HUKUM DI DUNIA

HETTY HASSANAH
Sistem Hukum Di Dunia
A. Sistem hukum Eropa kontinental
(civil law system)
B. Sistem hukum Anglo Saxon
(common law system)
Civil Law System
Berkembang di negara Eropa Daratan seperti Jerman,
Perancis, Belanda, Italia, Amerika Latin, Jepang,
Thailand, dan Indonesia.Civil law system
mengutamakan hukum tertulis, disebut juga sistem
hukum kodifikasi (codified law).Kodifikasi hukum
merupakan kumpulan dari berbagai kaidah hukum
yang ada pada masa Justinianus yang disebut Corpus
Juris Civilis.Hukum di luar kodifikasi tidak mengikat
kecuali dikehendaki oleh penguasa.
Bagian-Bagian Civil Law System
1. Hukum Publik
a. Hukum Tata Negara
b. Hukum Administrasi Negara
c. Hukum Pidana

2. Hukum Privat
a. Hukum Perdata (Sipil)
b. Hukum Dagang
Civil Law System Di Indonesia

Berdasarkan asas konkordansiAkibat


perkembangan sosial politik, common
law system juga diadopsi dalam sistem
hukum Indonesia.
Commond Law System
Berasal dari Inggris abad-11 dan berkembang abad
ke-16 diantaranya ke Amerika Serikat, Kanada,
Amerika Utara, dan Australia.Sumber hukum
utamanya adalah Putusan pengadilan (Judicial
Precedent), sehingga disebut Case Law.Kebiasaan
dan hukum tertulis juga diakui karena sama2
berasal dari putusan pengadilan.
J.B. Daliyo, mengatakan …
“Hakim terikat pada prinsip hukum dalam putusan
pengadilan yang sudah ada dari perkara-perkara
sejenis (asas doctrine of presedent). Namun bila dalam
putusan pengadilan terdahulu tidak ditemukan
prinsip hukum yang dicari, hakim berdasarkan prinsip
keadilan, kebenaran dan akal sehat dapat
memutuskan perkara dengan menggunakan metode
penafsiran hukum”.
Bagian Commond Law System
1. Hukum Publik
a. Hukum Tata Negara
b. Hukum Administrasi Negara
c. Hukum Pidana
2. Hukum Privat
a. Hak milik (law of property)
b. Hukum orang (law of persons)
c. Hukum perjanjian (law of contract)
d. Hukum perbuatan melanggar Hukum
(law of torts)
Sistem Peradilan Civil Law System
- Hakim terikat pada hukum tertulis.
 Hakim tidak harus terikat pada putusan
pengadilan sebelumnya (Pasal 1917 Burgerlijke
Wetboek)
 Tidak mengenal sistem Juri.
 Menggunakan metode penalaran deduktif (dari in
abstracto ke inkonkreto).
 Adversary system hanya pada perkara perdata saja.
Sistem Peradilan Common Law
System
 Menganut sistem Juri :
a. Hakim memeriksa & memutus hukumnya
b. Juri memeriksa kasus dan menetapkanbersalah atau tidak.
c. Berjumlah 8 – 10 orang dari wargasetempat, bukan dari
ahli hukum.
 Hakim terikat pada asas presedent (stare decisis).
 Menggunakan menalaran induktif (dari inkonkreto menjadi
presedent) dan metode analogi.
 Menganut adversary system dalam perkara perdata maupun
pidana.

Anda mungkin juga menyukai