Anda di halaman 1dari 65

KONSEP DASAR MASA

NIFAS

Heni Setyowati,.S.SiT., M.Kes


masa setelah melahirkan selama 6 minggu atau 40 hari.
Menurut Bobak, et.al (2005) periode postpartum adalah
masa enam minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ
reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil.

 masa setelah melahirkan selama 6 minggu atau 40 hari.


Menurut Bobak, et.al (2005) periode postpartum
adalah masa enam minggu sejak bayi lahir
sampai organ-organ reproduksi kembali ke
keadaan normal sebelum hamil.
Tujuan asuhan masa nifas menurut
Maryunani (2009)

1. menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik


maupun psikologik.
2. melaksanakan sharing yang komprehensif,
mendeteksi masalah, mengobatan atau merujuk
bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.
3. memberikan pendidikan kesehatan tentang
perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga
berencana, menyusui, pemberian imunisasi
kepada bayi, dan perawatan bayi sehat.
4. memberi pelayanan KB.
Peran dan tanggung jawab bidan pada masa nifas
menurut suherni (2009)

1. Mengidentifikasi dan merespon terhadap


kebutuhan dan
komplikasi yang terjadi pada saat-saat
Penting yaitu 6
jam, 6 hari,2 minggu dan 6 minggu.
2. mengadakan kolaborasi antara orangtua
dan keluarga.
3. membuat kebijakan, perencanaan
kesehatan dan administrator.
E. Tahapan Masa Nifas
Adapun tahapan-tahapan masa nifas :
1. Puerperium dini : Masa kepulihan, yakni
saat-saat ibu dibolehkan berdiri dan
berjalan-jalan.( 24 jam pertama)
2. Puerium intermedial : Masa kepulihan
menyeluruh dari organ-organ genital, kira-
kira antara 6-8 minggu.
3. Remote puerperium : Waktu yang
diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna
terutama apabila ibu selama hamil atau
persalinan mmpnyai komplikasi.
F. Kebijakan Program Nasional Masa Nifas
Tujuan Kebijakan tersebut adalah
1. Untuk menilai kesehatan bayi baru lahir
2. Pencegahan terhadap kemungkinan-
kemungkinan adanya gangguan kesehatan
ibu dan bayinya.
3. Mendeteksi adanya kejadian-kejadian pada
masa nifas.
4. Menangani berbagai masalah yang timbul
dan mengganggu kesehatan ibu maupun
batinya pada masa nifas.
JADWAL KUNJUNGAN
1. Kunjungan I , waktu 6-8 jam ( PP )
Tujuan :
a. Mencegah perdarahan masa
nifas karena persalinan atonia
uteri.
b. mendeteksi dan merawat
penyebab lain perdarahan : rujuk
bila perdarahan berlanjut
c. Memberikan konseling pada ibu
atau salah satu anggota keluarga
bagaimana mencegah
perdarahan masa nifas karena
atonia uteri.
d. pemberian ASI awal.
2. Kunjungan ke 2 ( 6 hari PP)

Tujuan :
a. Memastikan involusi uterus
berjalan dengan normal.
b. Evaluasi adanya tanda-tanda
demam, infeksi atau perdarahan
abnormal.
c. Memastikan ibu cukup makan,
minum, dan istirahat.
d. Memastikan ibu menyusui dengan
benar dan tidak ada tanda-
penyulit.
3. Kunjungan ke 3 ( 2 mgg PP)
Tujuan ;
sama seperti kunjungan hari keenam

4. Kunjungan ke- 4 (6 mgg PP )

a. Menanyakan penyulit-penyuli yang


ada.
b. Memberikan konseling untuk KB
secara dini
1.Perubahan Fisik
1.Rahim
2. Jalan Lahir
3. Lochea 8. Penurunan Berat
4. Payudara Badan
5. Sistem Perkemihan 9. Suhu Badan
6. Sistem Pencernaan
7. Peredarah darah
1. PERUBAHAN SISTEM
REPRODUKSI
Perubahan alat-alat genital baik interna
maupun eksterna kembali seperti semula
seperti sebelum hamil
REPRODUKSI
(interna & eksterna)
INVOLUSI UTERI
 Merupakan suatu proses dimana uterus kembali
ke kondisi sebelum hamil dengan berat sekitar 60
gram
 Proses ini dimulai segera setelah plasenta lahir
akibat kontraksi otot-otot polos uterus
 Involusi uterus melibatkan reorganisasi dan
penanggalan decidua/endometrium dan
pengelupasan lapisan pada tempat implantasi
plasenta sebagai tanda penurunan ukuran dan
berat serta perubahan tempat uterus, warna dan
jumlah lochia.
INVOLUSIO UTERUS
Proses involusio uterus

1. Atrofi Jaringan

2. Autolisys

3. Efek Oksitosin
1. Atrofi Jaringan

 Jaringan yg berproliferasi dgn adanya


estrogen dlm jumlah besar , kmd mengalami
atrofi sebagai reaksi thd penghentian
produksi estrogen yg menyertai pelepasan
plasenta
 Disebabkan oleh kontraksi dan retraksi yang
terus menerus dari uterus setelah
pengeluaran plasenta membuat uterus
relative anemi dan menyebabkan serat otot
atrofi
2. AUTOLYSIS

 Merupakan proses penghancuran diri sendiri


yg terjadi didalam otot uterine .
 Enzim proteolitik akn memendekkan
jaringan otot yg mengendur hgg 10 kali
panjangnya dr semula dan 5 kali lebar dr
semula selama kehamilan.
 Sitoplasma sel yang berlebih akan tercerna
sendiri sehingga tertinggal jaringan fibro
elastic dalam jumlah renik sebagai bukti
kehamilan
3. Efek Oksitosin

 Intensitas kontraksi uterus meningkat secara


bermakna segera setelah bayi lahir, sebagai respon
terhadap penurunan volume intrauterin yang sangat
besar
 Hormon oksitosin yg di lepas dr kelenjar hipofisis
memperkuat dan mengatur kontraksi uterus,
mengompresi pembuluh darah dan membantu proses
hemostatis.
 Kontraksi dan retraksi otot uterin akan mengurangi
suplai darah ke uterus, proses ini dpt mengurangi
bekas luka tempat implantasi plasenta serta
mengurangi perdarahan .
Perubahan Ukuran uterus
INVOLUSI TINGGI BERAT UTERUS DIAMETER
UTERI FUNDUS UTERI UTERUS

Plasenta lahir Setinggi pusat 1000 gram 12,5 cm

7 hari (minggu 1) Pertengahan 500 gram 7,5 cm


pusat dan
simpisis

14 hari ( minggu Tidak teraba 350 gram 5 cm


2)

6 minggu Normal 60 gram 2,5 cm


Involusi uteri dari luar
diperiksa tfu
 Segera setelah persalinan TFU 2 cm dibawah
pusat, 12 jam kembali 1 cm di atas pusat dan
menurun kira-kira 1 cm setiap hari
 Pada hari kedua setelah persalinan TFU 1 cm
dibawah pusat
 Pada hari ke 3 – 4 TFU 2 cm dibawah pusat
 Pada hari 5 – 7 TFU setengah pusat sympisis
 Pada hari ke 10 TFU tidak teraba
Perubahan tinggi fundus
uteri
B. Involusi tempat plasenta
• Segera setelah plasenta lahir, luka lsg mengecil ,akhir
minggu ke-2 kira2 3-4 cm dan pada akhir nifas 1-2
cm .
• Penyembuhan luka Pada permulaan nifas bekas
plasenta mengandung banyak pembuluh darah besar
yang tersumbat oleh thrombus.
• Luka bekas plasenta tidak meninggalkan parut. Hal ini
disebabkan karena diikuti pertumbuhan endometrium
baru di bawah permukaan luka. Regenerasi
endometrium terjadi di tempat implantasi plasenta
selama sekitar 6 minggu. Pertumbuhan kelenjar
endometrium ini berlangsung di dalam decidua basalis.
Pertumbuhan kelenjar ini mengikis pembuluh darah
yang membeku pada tempat implantasi plasenta
hingga terkelupas dan tak dipakai lagi pada
pembuangan mjd lochia
Lanjutan ….

 Beberapa hari setelah persalinan ostium


eksternum dpt dilalui 2 jari, pd akhir
minggu pertama 1 jari.
 Karena hiperplasi dan retraksi dr serviks,
robekan serviks dpt sembuh
 Rasa sakit ( after pains ) yg disebabkan
kern kontraksi rahim berlangsung selama
3 – 4 hari pasca persalinan .
Kegagalan uterus untuk kembali pada
keadaan tidak hamil disebut

subinvolusio
Hormon oksitosin yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis:

1. memperkuat dan mengatur kontraksi


uterus
2. mengompres pembuluh darah
3. membantu proses homostatis.
AFTERPAINS
AFTERPAINS
Merupakan kontraksi uterus yang intermiten
setelah melahirkan dengan berbagai intensitas.
Peristiwa ini merupakan hal yang sering dialami
oleh multipara. Biasanya berlangsung 2 sampai
4 hari pasca persalinan.
Perlu diberikan pengertian pada ibu mengenai
hal ini dan bila terlalu mengganggu dapat
diberikan obat-obat antisakit dan antimules.
Tempat implantasi plasenta
1. Segera setelah kelahiran plasenta = 12 x 5 cm ,
permukaan kasar , dimana pembuluh darah
bermuara.
2. Pd pembuluh darah tjd thrombosis
3. Bekas luka akn mengecil pd minggu ke -2 sebesar
6-8 cm dan pd akhir masa nifas 2 cm
4. Lapisan endometrium di lepaskan dlm bentuk
jaringan nekrosis bersama dgn lokhea
5. Luka bekas implantasi akn sembuh krn
pertumbuhan endometrium yg berasal dr tepi luka
dan lapisan basalis endometrium
6. Luka sembuh sempurna pd 6-8 minggu
postpartum
LOKIA
C. LOCHEA

 Adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas dan


mempunyai reaksi basa/ alkalis yang dapat membuat
organisme berkembang lebih cepat dari pada kondisi
asam yang ada pada vagina normal. mengandung darah
dan sisa jaringan desidua yg nekrotik dr dlm uterus.
 Lochea mengalami perubahan krn proses involusi.
 Bau lokhea amis (anyir )
 Secret mikroskopik Lochia terdiri dari eritrosit, peluruhan
deciduas, sel epitel dan bakteri.
Perubahan warna lochea
LOCHEA WAKTU WARNA CIRI – CIRI
RUBRA 1- 3 hari Merah Tdiri dr sel desidua, verniks caseosa,
(KRUENTA) kehitaman rambut lanugo, sisa mekonium dan sisa
darah
SANGUINOLEN 4-7 hari Merah Sisa darah bercampur lendir
TA kecoklatan
dan
berlendir
SEROSA 7-14 hari Kuning Darah sedikit,lebih banyak serum, juga
kecoklatan trdiri dr leukosit dan robekan/laserasi
plasenta ( paling menyengat )
ALBA > 14 hari Putih Mengandung leukosit, sel desidua dan sel
epitel, selaput lendir serviks dan serabut
jaringan yg mati
D. Cerviks
 Serviks mengalami involusi bersama-sama
uterus, setelah persalinan, ostium eksterna
dpt dimasuki oleh 2 hingga 3 jari tangan,
stelah 6 minggu persalinan serviks menutup.
 Warna serviks merah kehitam-hitaman karena
penuh pembuluh darah. Konsistensinya lunak,
kadang-kadang terdapat laserasi/perlukaan
kecil. Karena robekan kecil yang terjadi
selama dilatasi, serviks tidak pernah kembali
pada keadaan sebelum hamil.
 Bentuknya spti corong krn disebabkan o/
korpus uteri yg mengadakan kontraksi,
sdgkan serviks tidak berkontraksi shg pd
perbatasan antara korpus uteri dan serviks
berbentuk cincin.
 Setelah bayi lahir tangan masih bisa
masuk rongga rahim, setelah 2 jam dpt
dimasuki 2-3 jari, pd minggu ke 6 post
partum serviks menutup.
VULVA DAN VAGINA
 Setelah melahirkan vulva dan vagina
masih dlm keadaan kendur , setelah 3
minggu kembali ke keadaan tidak hamil
dan rugae dlm vagina scr berangsur –
angsur akan muncul kembali dan labia
akan lebih menonjol
PERINEUM
 Perineum mengalami penekanan serta
peregangan yg sangat besar selama
proses melahirkan shg menyebabkan
mengendurnya organ bahkan ada robekan
yg memerlukan penjahitan , akan pulih
setelah 2 – 3 minggu
 Pada post natal hari ke- 5 , perineum
sudah mendapatkan tonusnya sekalipun
tetap lebih kendur dr sebelumnya
RAHIM
 Sesaat setelah melahirkan normalnya
rahim teraba keras setinggi 2 jari di bawah
pusat .
 2 minggu setelah melahirkan rahim sudah
tidak teraba
 6 minggu akan pulih seperti semula
2. PERUBAHAN SISTEM PENCERNAAN
1. Nafsu makan
-Pemulihan nafsu makan diperlukan waktu 3- 4 hari
sebelum faal usus kembali normal.
-Setelah melahirkan kadar progesteron menurun, asupan
makanan jg mengalami penurunan
- Siap u/ makan 1-2 jam post partum
2. Motilitas
- penurunan tonus dan motalitas otot traktus cerna
menetap selama waktu yang singkat setelah bayi lahir
3. Pengosongan usus
 Perubahan kadar hormon dan gerak tubuh yg kurang

menyebabkan fungsi usus menurun shg sulit BAB


 Obstipasi sering terjadi setelah persalinan.
3. PERUBAHAN SISTEM PERKEMIHAN
 Hari pertama mengalami kesulitan buang air kecil
 Fungsi ginjal akan kembali pulih setelah 1 bulan wanita
melahirkan.

B. DIURESIS POSTPARTUM
- Penyebabnya :
1. penurunan kadar estrogen
2. hilangnya peningkatan tekanan vena pd tingkat
bawah
3. hilangnya peningkatan volume darah akibat
kehamilan
C. URETRA DAN KANDUNG KEMIH
- Trauma yg terjadi pd saat persalinan adl

sewaktu bayi melewati jalan lahir


- Kandung kemih yg oedema . Terisi penuh

dan hipotonik dpt mengakibatkan


overdistensi
3. PERUBAHAN SISTEM MUSCULOSKELETAL
• Ambulasi dimulai 4-8 jam post partum (Ambulasi dini sgt
membantu u/ mencegah komplikasi dan mempercepat
involusi)
a. Dinding perut dan peritoneum
1) Dinding perut yg longgar akn pulih dlm 6 minggu
2) Hari pertama abdomen menonjol spt mengandung
2 mgg rileks , 6 mgg pulih
3) Bisa tjd diastasis dr otot2 rectus abdominis shg
sebagian dr dinding perut di garis tengah hnya tdri dr
peritoneum, fascia tipis dan kulit
4) Pengembalian tonus otot dgn latihan fisik dan ambulasi
dini secara alami dgn menurunnya progesteron
b. Kulit Abdomen
- Kulit abdomen yg melebar selama masa
kehamilan tampak melonggar dan mengendur
sampai berminggu – minggu/ berbulan – bulan
disebut striae

c. Striae
- Striae pd dinding abdomen tdk dpt
menghilang sempurna melainkan mmbentuk
garis lurus.
- Ibu postpartum memiliki tgkat diastasis shg
tjd pemisahan muskulus rektus abdominal
d. Perubahan Ligamen
 Ligamen – ligamen dan diafragma pelvis
serta fasia yg meregang sewaktu
kehamilan dan persalinan, setelah janin
lahir, berangsur – angsur menciut kembali

 Tidak jarang Ligamentum rotundun mjd


kendor shg letak uterus mjd retrofleksi .
e. Simpisis pubis
 Simpisis pubis yg terpisah merupakan
penyebab utama morbiditas maternal.

 Biasanya ditandai o/ nyeri tekan signifikan


pd pubis disertai peningkatan nyeri saat
bergerak ditempat tidur / saat berjalan .
5. PERUBAHAN ENDOKRIN
 Kadar estrogen turun 10 % dlm waktu 3 jam
post partum
 Progesteron turun pd hari ke 3 post partum .

 Kadar prolaktin dlm darah berangsur-angsur

hilang
HORMON PLASENTA
 Hormon plasenta turun drastis setelah persalinan
 Human Chorionic Gonadotropin (HCG) menurun dgn
cepat dan menetap sampai 10 % dlm 3 jam hgg hari
ke – 7 postpartum dan sbg omset pemenuhan
mamae pd hari ke-3 postpartum
HORMON OKSITOSIN
 Oksitosin dikeluarkan dr kelenjar bawah
otak bagian belakang ( posterior), bekerja
thd otot uterus dan jaringan payudara,
 Pd wanita yg menyusui , isapan bayi
merangsang keluarnya oksitosin dan hal
ini membantu uterus kembali ke bentuk
normal dan pengeluaran air susu
HORMON PITUITARY
 Prolaktin darah meningkat dgn cepat, pd
wanita tdk menyusui menurun dlm waktu
2 mgg,
 FSH dan LH meningkat pd fase
konsentrasi folikuler pd mgg ke 3 dan LH
ttp rendah hgg ovulasi terjadi
HIPOTALAMIK PITUITARY
OVARIUM

 Untuk wanita yg menyusui dan tidak


menyusui akan mempengaruhi lamanya
mendapatkan menstruasi
 Untuk wanita laktasi 80 % menstruasi
pertama anovulasi
 Untuk wanita yg tidak laktasi 50%
menstruasi pertama anovulasi
6. PERUBAHAN TANDA – TANDA VITAL

 A. SUHU TUBUH
- 24 jam postpartum suhu badan naik sedikit:
37.5 – 38
- Hari ke – 3 postpartum suhu badan naik
lagi krn pembentukan ASI
- Nifas dikatakan mengalami gangguan
apabila demam lebih dr 38 pd 2 hari berturut
–turut pd 10 hari yg pertama postpartum
B. NADI
- Setelah melahirkan denyut nadi akan lebih cepat dr
biasanya
- Denyut nadi yg melebihi 100 adalah abnormal, bisa
krn infeksi atau perdarahan postpartum yg tertunda.
C. TEKANAN DARAH
- Teakanan akan rendah setelah melahirkan mungkin
krn terjadi perdarahan
- Tekanan darah tinggi pd postpartum dpt
menandakan terjadinya preeklamsia postpartum
D. PERNAFASAN
- Bila suhu dan denyut nadi tidak normal, maka
pernafasan juga akan tidak normal, kecuali kalau ada
gangguan khusus dalam pernafasan
7. PERUBAHAN SISTEM
KARDIOVASKULER
 Jumlah sel darah merah dan hemoglobin
kembali normal pada hari ke – 5
 Plasma darah tidak begitu mengandung cairan
dgn demikian daya koagulasi meningkat.
 Penarikan kembali estrogen menyebabkan tjd
diuresis, yg secra cepat mengurangi volume
plasma kmbli ke proporsi normal ( tjd pd 2-4
jam pertama setelah kelahiran bayi )
 Hilangnya progesteron dpt mengurangi retensi
cairan yg melekat .
Lanjutan …
 Perubahan yg terjadi : volume darah
( blood volume ) dan hemokonsentrasi
 Bila persalinan pervaginam,
hemokonsentrasi akan naik dan pd seksio
sesaria hemokonsentrasi cenderung stabil
dan kmbli normal setelah 4 – 6 minggu
8. PERUBAHAN HEMATOLOGI

 Pada hari pertama postpartum kadar


fibrinogen dan plasma akan sedikit
menurun tetapi darah lebih mengental
dgn peningkatan viskositas shg
meningkatkan faktor pembekuan darah.
 Leukositosis yg meningkat ( sel darah
putih mencapai 15000 )selama persalinan
akan tetap tinggi pd beberapa hari
pertama
 Penurunan volume dan peningkatan sel
darah pd kehamilan di asosiasikan dgn
peningkatan hematokrit dan hemoglobin
pd hari ke 3-7 postpartum dan akan
kembali normal dlm 4-5 minggu
postpartum .
2.Perubahan
Psikologi
1. Perubahan Peran
Muncul tugas dan tanggung jawab baru,
disertai dengan perubahan-perubahan
perilaku. Orang tua juga belajar mengenal
kebutuhan-kebutuhan bayinya akan
kasih sayang, perhatian, makanan,
sosialisasi dan perlindungan
. Peran mjd ortu
1. Orang Tua menjalankan aktifitas
merawat bayi , mengenali hubungan
mrk dg bayi
2. Mrp masa perlindungan intensif,
perawatan & Sosialisasi
Tugas & Tanggungjwb Ortu
 Orang tua harus menerima keadaan anak
yang sebenarnya dan tidak terus terbawa
dengan khayalan dan impian yang
dimilikinya tentang figur anak idealnya.
  Orang tua harus yakin bahwa bayinya yang
baru lahir adalah seorang pdibadi yang
terpisah dari diri mereka, artinya seseorang
yang memiliki banyak kebutuhan dan
memerlukan perawatan.
lanjutan
 Orang tua harus bisa menguasai cara
merawat bayinya.
 Orang tua harus menetapkan bhw semua
anggota keluarga harus menyesuaikan
peran mereka dalam menerima kedatangan
bayi
Faktor-faktor yang mempengaruhi suksesnya
masa transisi ke masa menjadi orang tua pada
masa post partum adalah :
 ·         
 Respon dan dukungan dari keluarga dan
teman
 Hubungan dari pengalaman melahirkan
terhadap harapan dan aspirasi
 Pengalaman melahirkan dan membesarkan
anak yang lalu
 Pengaruh budaya
Adaptasi psikologi ibu masa
nifas
1. Taking In
2. Taking Hold
3. Letting Go
Gangguan psikologis ms nifas
1. Baby Blues/Post Partum
Blues
2. Depresi Post Partum
3. Psikosa Post partum

Anda mungkin juga menyukai