Anda di halaman 1dari 52

TATALAKSANA TRAUMA TUMPUL

ABDOMEN
PADA LAYANAN PRIMER

dr. Muhammad Khadafi SpB


2022
TRAUMA ABDOMEN

 Trauma Tumpul abdomen


 Trauma Tembus abdomen
AKUT ABDOMEN

 Peritonitis
 Ileus Obstruksi/Paralitik
 Appendisitis akut dan abses appendiks
 Perdarahan saluran cerna
 hernia (inguinal, femoral dan skrotal)
strangulata dan inkarserata
 Trauma Abdomen
 Dsb…
AKUT ABDOMEN ( TRAUMA= √ )

4P:
 Perdarahan √
 peradangan
 Perforasi √
 penyumbatan
TRAUMA ABDOMEN

 Prinsip = Tidak ada daerah abdomen yang diabaikan


saat menangani cedera pasien multi-trauma,
terutama jika disebabkan oleh mekanisme trauma
tumpul.
 Prinsip landasan ini => penting
 Trauma abdomen, dapat hadir dengan situasi yang
penuh tantangan.
ABDOMEN
ABDOMINAL WALL

 The abdomen is generally divided


into four quadrants by two RUQ LUQ
artificial lines that intersect at
the umbilicus RLQ LLQ

Right Epigastric Left


 Other systems exist to further Hypochondrium Hypochondrium
subdivide these four quadrants
Right Umbilical Left
into nine regions/sections flank flank

Right Hypogastric / Left


Iliac suprapubic Iliac
FIGURE 5-1 Anatomy of the Abdomen. A. Anterior abdomen and thoraco-abdomen.
B. Flank. C. Back. D. Pelvic Cavity
AKUT ABDOMEN PADA TRAUMA ABDOMEN
RIWAYAT NYERI

• nyeri abdomen?
– lokasi nyeri = organ abdomen
– sadari bahwa lokasi nyeri abdomen terkadang
tidak sesuai dengan sumbernya
LOKASI NYERI ALIH

point penting :
 anamnesa
 pemeriksaan fisik
KARAKTERISTIK NYERI
• apakah nyeri bertahap (gradual) atau tiba tiba (sudden)?
– Gradual = peritoneal irrigation or hollow organ distension
– Sudden = perforation, hemorrhage, infarct
• apakah nyeri berupa menetap atau cramp/ kolik ?
– Steady pain - inflammatory process
– Crampy pain - obstructive process
• apakah nyeri berpindah / menjalar ketempat lain?
– Right shoulder, angle of right scapula = gall bladder,
liver, spleen
– Around flank to groin = kidney, ureter
AKUT ABDOMEN PADA TRAUMA ABDOMEN
TANDA DAN GEJALA
• Nyeri perut atau nyeri tekan (lokal/difus)
• Guarding
• Napas cepat dan dangkal
• Nyeri alih
• Nyeri lepas
• mual, muntah
• Distensi abdomen
• Konstipasi atau BAB berdarah
• takikardia
• Hipotensi
• Demam
TRAUMA TUSUK / TEMBUS ABDOMEN

 Luka tusuk dan luka tembak berenergi rendah


menyebabkan kerusakan jaringan dengan robekan
 Luka tembak berenergi tinggi mentransfer lebih banyak
energi kinetik, menyebabkan peningkatan kerusakan di
sekitar lintasan peluru dan kavitasi.
TRAUMA TUMPUL ABDOMEN

 Trauma langsung, seperti kontak dengan steer/kemudi


mobil, setang sepeda atau sepeda motor, atau pintu yang
dalam kecelakaan kendaraan bermotor, dapat
menyebabkan cedera tekanan dan remuk pada organ
abdominopelvis dan tulang panggul..
 Kekuatan trauma tersebut merusak organ padat dan
berongga dan dapat menyebabkan ruptur dengan
perdarahan sekunder dan kontaminasi oleh isi viseral,
yang dapat menyebabkan peritonitis.
TRAUMA TUMPUL ABDOMEN

 Pasien yang cedera dalam kecelakaan kendaraan


bermotor dan yang jatuh dari ketinggian yang signifikan
dapat mengalami cedera deselerasi, di mana terdapat
perbedaan gerakan bagian tubuh yang tetap dan yang
bergerak.
 Contohnya termasuk laserasi hati dan limpa, keduanya
organ bergerak yang difiksasi di tempat oleh ligamen
pendukungnya.
.
Injuries may be more likely when a restraint device is not in the
optimal position.

ATLS
TRAUMA TUMPUL ABDOMEN

 Ruptur organ berongga dan perdarahan dari organ padat


atau tulang panggul => tidak mudah diketahui.

 penilaian pasien sering terganggu oleh adanya


- keracunan alkohol,
- penggunaan obat-obatan terlarang,
- cedera pada otak atau sumsum tulang belakang,
- cedera pada struktur yang berdekatan seperti tulang
rusuk dan tulang belakang
=> dilema
TRAUMA TUMPUL ABDOMEN

 Kehilangan darah yang signifikan dapat terjadi di rongga


perut tanpa perubahan dramatis pada penampilan luar
atau dimensi perut dan tanpa tanda-tanda iritasi
peritoneum yang jelas..

 Setiap pasien yang mengalami cedera pada tubuh akibat


trauma langsung, deselerasi, ledakan, atau cedera tembus
harus dianggap mengalami cedera viseral abdomen,
vaskular, atau panggul sampai terbukti tidak..
PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN
PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN

 Vital sign serial


 Pemeriksaan abdomen dilakukan secara sistematis
berurutan: inspeksi, auskultasi, perkusi, & palpasi.
 Diikuti dengan pemeriksaan panggul dan bokong,
serta genitalia, uretra, perineum, dan jika
diindikasikan pemeriksaan dubur dan vagina.
 Temuan,apakah positif atau negatif, semuanya
didokumentasikan dalam rekam medis pasien
PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN

 Meskipun auskultasi diperlukan, ada atau tidak adanya


peristaltik/ bising usus tidak selalu berkorelasi dengan
cedera, dan kemampuan untuk mendengar suara usus
mungkin terganggu di instalasi gawat darurat yang
bising.
 pemeriksaan perut pada anak2 mungkin lebih sulit
untuk ditafsirkan
PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN

 Dalam kebanyakan kasus, pakaian pasien harus dibuka


untuk memungkinkan pemeriksaan menyeluruh (jgn
lupa informed consent)
Setelah akhir pemeriksaan fisik,tutupi pasien dengan
selimut hangat untuk membantu mencegah hipotermia.
 Selama inspeksi, periksa anterior dan posterior
abdomen, serta dada bagian bawah sampai perineum,
lihat adanya luka, lecet dan memar, laserasi,
luka tembus, benda asing menusuk tubuh, keluarnya
isi omentum atau usus, dan keadaan kondisi hamil.
PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN
 Inspeksi panggul, skrotum, meatus uretra, dan daerah
perianal untuk adanya darah, bengkak, & memar.
 Laserasi perineum, vagina, rektum, atau bokong
mungkin berhubungan dengan fraktur panggul terbuka
pada pasien trauma tumpul.
 Lipatan kulit pada pasien obesitas dapat menutupi luka
tembus dan meningkatkan kesulitan untuk menilai
abdomen dan panggul.
 Untuk pemeriksaan daerah punggung/ belakang secara
lengkap , putar badan pasien ( log roll) dengan hati-hati.
 Setelah akhir pemeriksaan fisik,tutupi pasien dengan
selimut hangat untuk membantu mencegah hipotermia.
PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN

 Perdarahan akibat trauma pelvis dapat terjadi dengan


cepat, => diagnosis harus dibuat dengan cepat =>
resusitasi yang tepat.

 Hipotensi yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya


pada awal mungkin merupakan indikasi gangguan
pada pelvic.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG ABDOMEN
USG FAST (Focused Assessment with Sonography for Trauma)
detect the presence of hemoperitoneum.
Thorax X ray (PA , erect ) , L-Lateral decubitus abdominal x ray
detect the presence of pneumoperitoneum
Pelvic X ray
- detect the presence of pelvic fracture
CT Scan Abdominal
- detect the presence of hemoperitoneum.
- detect the presence of pneumoperitoneum.
detect the presence of Liver & Spleen injury
detect the presence of Kidney injury
Laboratory exam
USG FAST (Focused Assessment with Sonography for Trauma)
detect the presence of hemoperitoneum.

n FIGURE 5-4
Focused Assessment with Sonography
for Trauma (FAST).
In FAST, ultrasound technology is used to
detect the presence of hemoperitoneum.
USG FAST (Focused Assessment with Sonography for Trauma)
detect the presence of hemoperitoneum.
Thorax X ray (PA , erect )
detect the presence of pneumoperitoneum
( subdiafragma air)
X RAY THORAX PA - ERECT

Normal perforation

sub diafragma air


Thorax X ray (PA , erect ) & L-Lateral decubitus abdominal x ray
detect the presence of pneumoperitoneum

Figure 36.1 Free intraperitoneal gas Figure 36.2 Free intraperitoneal gas
under both hemidiaphragms (arrows) on (arrow) on a left lateral decubitus
an upright chest radiograph in patient abdominal radiograph.
with a perforated peptic ulcer Hamilton Bailey’s
Pelvic X ray
- detect the presence of pelvic fracture
CT Scan Abdominal
- detect the presence of hemoperitoneum.
- detect the presence of pneumoperitoneum
- detect the presence of Liver & Spleen injury
- detect the presence of Kidney injury
CT Scan Abdominal
- detect the presence of hemoperitoneum.
- detect the presence of pneumoperitoneum
- detect the presence of Liver & Spleen injury
- detect the presence of Kidney injury
PENATALAKSANAAN TRAUMA
TUMPUL ABDOMEN PADA
LAYANAN PRIMER
PENATALAKSANAAN TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
PADA LAYANAN PRIMER

1.Prinsip ATLS
2.Sumber daya manusia (SDM)
3.Fasilitas yang tersedia
4.Pendanaan
5.Sistem Rujukan
ATLS

1.Gunakan APD
2.Primary survey
 Airway with C spine control
 Breath
 Circulation
 Disability
 Exposure
3.Secondary survey
 History (AMPLE)
 Head to toe examination
 Log roll patient
 Laboratory
 Radiology
4. Refer to Surgeon
PENATALAKSANAAN TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
PADA LAYANAN PRIMER

Riwayat pasien, pemeriksaan fisik, vital sign dan alat bantu


diagnostik dapat menentukan adanya cedera abdomen dan
panggul yang memerlukan kontrol perdarahan segera.

Evaluasi ini harus mencakup pemeriksaan fisik berulang


untuk mengidentifikasi tanda-tanda perdarahan atau
peritonitis yang mungkin berkembang dari waktu ke waktu.
PENATALAKSANAAN TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
PADA LAYANAN PRIMER

Pada pasien hipotensi => identifikasi dengan cepat ada/tidak


cedera abdomen/panggul & menentukan apakah itu penyebab
hipotensi? => resusitasi, cegah morbiditas & mortalitas

Pasien dengan hemodinamik normal tanpa tanda peritonitis =>


evaluasi & pemeriksaan lebih rinci untuk menentukan ada
tidaknya cedera yg dapat menyebabkan morbiditas & mortalitas.

Pasien dengan hemodinamik normal dengan peritonitis =>


Resusitasi & rujuk ke bagian Bedah untuk evaluasi, pemeriksaan
& penanganan lebih lanjut.
PENATALAKSANAAN TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
PADA LAYANAN PRIMER
 Penilaian sirkulasi selama survei primer mencakup
evaluasi awal dan berulang untuk kemungkinan
perdarahan intra-abdomen dan/atau panggul pada pasien
yang mengalami trauma tumpul.

 Luka tembus abdomen antara puting dan perineum =>


dianggap sebagai penyebab yang potensial cedera
intraperitoneal.

 Mechanism of injury, determine the priority


injury forces, and best method of
abdominal & pelvic
Location of injury, and
assessment.
Hemodynamic status of the patient
PENATALAKSANAAN TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
PADA LAYANAN PRIMER
PIDAR:
 Puasa
 Infus (Fluid resuscitation ) - Intravenous rehydration
- Correction of electrolyt disturbances
Requirements = Deficit + Maintenance + Ongoing losses
Close monitoring hemodinamic
 Foley catheter urine output
 CVP
 Decompression with NGT & Foley catheter (blood at the urethral
meatus?, perianal haematome ? (CI) => suprapubic cystotomy
 Antibiotics - IV, broad-spectrum antibiotics
 Refer to Surgeon
TRAUMA ABDOMEN 1
Kasus :
Seorang laki laki 30 thn dibawa ke IGD setelah mengalami
KLL mobilnya bertabrakan dengan dengan truk. Pasien
mengeluh nyeri perut, tungkai kiri tidak bisa digerakkan.

- Bagaimana Penanganan awal yg dilakukan?


- Anamnese yg diperlukan?
- Fisik diagnostik yang dilakukan?
- Kemungkinan bagian tubuh yang cedera?
- Pemeriksaan tambahan ?
-Terapi ?
- Penatalaksanaan?
Kasus :
Seorang laki laki dibawa ke IGD setelah mengalami KLL
mobilnya bertabrakan dengan dengan truk. Pasien mengeluh
nyeri perut, tungkai kiri tidak bisa digerakkan.
- Bagaimana Penanganan awal yg dilakukan?
Resusitasi secara ATLS
- Anamnese yg diperlukan?
Jenis mobil, posisi dalam mobil, seat belt?, ingat kejadian?,
pingsan? AMPLE, dll
- Fisik diagnostik yang dilakukan?
Head to toe examination
- Kemungkinan bagian tubuh yang cedera?
thorax, abdomen, pelvic, femur, patella, cruris
- Pemeriksaan tambahan ?
CT abdomen, X ray thorax, lab
- Penatalaksanaan ? Hemodinamik?
ATLS, PIDAR
TRAUMA ABDOMEN 2
Kasus :
Seorang anak laki laki umur 5 tahun dibawa ke IGD setelah
mengalami KLL digilas mobil pick up 8 jam SMRS. Pasien
sadar , ada jejas di thorax dan abdomen.

- Bagaimana Penanganan awal yg dilakukan?


- Anamnese yg diperlukan?
- Fisik diagnostik yang dilakukan?
- Kemungkinan bagian tubuh yang cedera?
- Pemeriksaan tambahan ?
-Terapi ?
- Penatalaksanaan?
Kasus :
Seorang anak laki laki umur 5 tahun dibawa ke IGD setelah
mengalami KLL digilas mobil pick up 8 jam SMRS. Pasien
sadar , ada jejas di thorax dan abdomen.
- Bagaimana Penanganan awal yg dilakukan?
Hemodinamik? Resusitasi secara ATLS
- Anamnese yg diperlukan?
ada yg lihat kejadian?, pingsan? Muntah? BAB? BAK? AMPLE,
dll
- Fisik diagnostik yang dilakukan?
Head to toe examination
- Kemungkinan bagian tubuh yang cedera?
kepala, thorax, abdomen, pelvic, extremitas upper lower
- Pemeriksaan tambahan ?
CT head, CT thorax, CT abdomen, lab
- Penatalaksanaan ? Hemodinamik?
ATLS, PIDAR
TRAUMA ABDOMEN 3
Kasus :
Seorang laki laki umur 21 tahun dibawa ke IGD setelah
mengalami luka tusuk di perut kanan atas 2 jam SMRS.
Pasien sadar , ada jejas di thorax dan abdomen.

- Bagaimana Penanganan awal yg dilakukan?


- Anamnese yg diperlukan?
- Fisik diagnostik yang dilakukan?
- Kemungkinan bagian tubuh yang cedera?
- Pemeriksaan tambahan ?
-Terapi ?
- Penatalaksanaan?
Right Epigastric Left
Hypochondrium Hypochondrium

Right Umbilical Left


flank flank

Right Hypogastric / Left


Iliac suprapubic Iliac
Kasus :

- Bagaimana Penanganan awal yg dilakukan?


Hemodinamik? Resusitasi secara ATLS
- Anamnese yg diperlukan?
mekanisme kejadian?, pingsan? Muntah? BAB? BAK? AMPLE,
dll
- Fisik diagnostik yang dilakukan?
Head to toe examination
- Kemungkinan bagian tubuh yang cedera?
thorax, abdomen,
- Pemeriksaan tambahan ?
x ray thorax, USG FAST / CT abdomen
- Penatalaksanaan ? Hemodinamik?
ATLS, PIDAR
DAFTAR PUSTAKA
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai