Anda di halaman 1dari 44

PARAGRAF: Kepaduan dan

Pengembangannya

©suharsono/2021
1
Paragraf atau Alinea
adalah seperangkat kalimat yang membahas
satu topik atau hanya mengacu pada satu
gagasan pokok.

Topik dituangkan ke dalam suatu kalimat


yang disebut dengan kalimat topik,
sedangkan kalimat yang menjelaskan kalimat
topik disebut kalimat penjelas.

2
KALIMAT TOPIK DAN PENJELAS (1)

KALIMAT
TOPIK

Kalimat penjelas 1 Kalimat penjelas dst.

Kalimat penjelas 2 Kalimat penjelas 4


Kalimat penjelas 3

3
KALIMAT TOPIK DAN PENJELAS (2)

KALIMAT TOPIK
S-P-O-K

Kalimat penjelas 1
Kalimat penjelas 3

Kalimat penjelas 4
Kalimat penjelas 2

Kalimat penjelas dst.

4
Contoh 1

Penelitian ini dilakukan di beberapa Sekolah Menengah


Pertama di wilayah Kecamatan Wates, Kulon Progo. Pemilihan
lokasi ini didasari pertimbangan bahwa jumlah fasilitas kesehatan
dan sekolah di wilayah tersebut paling banyak di antara
kecamatan lainnya dan program vaksinasi HPV telah
dilaksanakan di kabupaten tersebut. Di Kecamatan Wates
terdapat 5 sekolah negeri dan 6 sekolah swasta. Peneliti
melakukan teknik sampling sehingga mendapatkan empat lokasi
penelitian yang terdiri dari SMPN 4 dan SMPN 5 mewakili sekolah
negeri serta SMP Kanisius dan SMP Muhammadiyah 2 mewakili
sekolah swasta.

5
Contoh 2
Menurut Soetjiningsih (1995), masa remaja terbagi menjadi masa
praremaja, remaja dini, dan remaja lanjut. Masa praremaja berkisar antara
usia 6-10 tahun. Masa remaja dini dan remaja lanjut berbeda pada laki-laki
dan perempuan, yakni masa remaja dini laki-laki berkisar antara 10-15
tahun dan perempuan berkisar antara 8-13 tahun. Masa remaja lanjut pada
pria berada di antara usia 15-20 tahun dan perempuan berkisar antara 13-
18 tahun. Sementara itu, Narendra et al. (2008) berpendapat bahwa masa
remaja berlangsung melalui tiga tahapan, yaitu masa remaja awal yang
berada pada usia 10-14 tahun, menengah yang berkisar antara usia 15-16
tahun, dan akhir yang berusia antara 17-20 tahun.

6
Latihan (di kelas)
(mengidentifikasi kalimat topik/utama dan kalimat penjelas)

Kanker serviks ini merupakan penyakit yang diakibatkan oleh


infeksi HPV yang berlangsung dalam jangka panjang (World Health
Organization, 2016). Berdasarkan data WHO (2017), infeksi HPV dapat
menyebabkan kurang lebih 500.000 kasus kanker serviks setiap
tahunnya. Menurut National Health Services United Kingdom (2015),
sebesar 99% kanker serviks terjadi pada wanita yang sebelumnya sudah
pernah mengalami infeksi HPV. Ada dua tipe HPV yang berisiko tinggi
menyebabkan kanker serviks, yaitu HPV 16 dan HPV 18. Kedua tipe
tersebut menyebabkan 7 dari setiap 10 kasus kanker serviks. Menurut
National Health Services United Kingdom (2015), beberapa tipe HPV,
khususnya tipe HPV yang menyebabkan kanker serviks, ternyata tidak
memunculkan gejala atau asymptomatic. Infeksi HPV menyebar melalui
aktivitas seksual dan kontak antarkulit di bagian genital. Infeksi HPV yang
sudah terintegrasi dengan DNA sel targetnya akan mengalami
pembelahan sel terus-menerus sehingga berkembang menjadi kanker
serviks (WHO, 2017).
7
Latihan 1 (hlm. 6 handout kuliah)

8
Prinsip Pembentukan Paragraf
1. Kesatuan
semua kalimat dalam paragraf itu secara
bersama-sama mendukung satu ide atau
gagasan pokok.
Jadi, tidak boleh ada kalimat sumbang atau
menyimpang dari pikiran utamanya.

9
Contoh (1): paragraf berkalimat “sumbang”

Hari akan hujan. Angin bertiup kencang.


Debu-debu beterbangan. Awan hitam
bergerak dengan cepat. Burung-burung
berkicau riang. Para pedagang kaki lima
sibuk mengemas dagangannya.

10
2. Kepaduan
kepaduan atau kekompakan hubungan
antara kalimat satu dengan kalimat lain
dalam paragraf tersebut
Kepaduan ini meliputi kepaduan di bidang:
a. Arti  koherensi
b. Bentuk  kohesi

Kohesi dan koherensi merupakan dua hal yang


saling mendukung dan tak dapat dipisahkan.

11
a. Koherensi
Setiap kalimat dalam paragraf harus
mempunyai hubungan arti sehingga
membentuk satu kesatuan ide.

Lihat contoh (1)

12
b. Kohesi
Kepaduan kalimat dalam suatu paragraf
dapat dijalin dengan penanda hubungan,
baik penanda hubungan eksplisit
(menggunakan konjungsi) maupun implisit
(tidak menggunakan konjungsi).

13
b.1 Penanda Hubungan secara Eksplisit
1) pengulangan kata
Contoh (2):
Semua isi alam ini adalah makhluk,
artinya ciptaan Tuhan. Ciptaan
Tuhan yang paling sempurna dan paling
mulia adalah manusia. Manusia diizinkan
oleh Tuhan memanfaatkan semua isi alam ini
untuk keperluan hidupnya. Akan tetapi,
tidak diizinkan menyakiti, menyiksa,
dan menyia-nyiakan.

14
2) penggunaan kata ganti
Contoh (3):
Maya anak Pak Karto. Sekarang ia kelas
III SMP. Tiap pagi teman-temannya
selalu menghampirinya. Mereka
berangkat dan pulang bersama-sama.

15
3) penggunaan kata penghubung
Contoh (4):
Semalam suntuk Darto menonton
pertandingan sepakbola di televisi.
Oleh karena itu, ia bangun kesiangan.
Akibatnya, ia terlambat masuk ke
sekolah.

16
b.2 Penanda Hubungan secara Implisit
Contoh (5):
Matahari belum tinggi benar, baru
sepenggalan. Sinarnya yang keemasan
membuat suasana sangat cerah. Angin
segar bertiup sepoi-sepoi basa
menggerak-gerakkan daun pepohonan.
Burung-burung pun berkicau riang.
Tampak segalanya indah.

17
3. Pengembangan
Ide atau gagasan dikembangkan dengan
menggunakan kalimat-kalimat pendukung
yang cukup.

4. Efektif
Paragraf disusun dengan menggunakan
kalimat efektif sehingga ide bisa
tersampaikan dengan tepat.

18
PRINSIP PEMBENTUKAN PARAGRAF

PRINSIP EFEKTIF
KESATUAN
PARAGRAF

KEPADUAN PENGEMBANGAN

ARTI BENTUK
(Koherensi) (Kohesi)

19
Letak Kalimat Topik
1. Di Awal Paragraf Paragraf deduktif
Paragraf yang dimulai dengan
mengemukakan persoalan pokok
atau kalimat topik kemudian diikuti
dengan kalimat-kalimat penjelas.

20
Contoh paragraf deduktif
Contoh 1:
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat
sebelumnya sudah diputuskan bahwa dana
itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah
menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia
memaksa menggunakannya membuka usaha
baru.

21
Contoh 2:
Indonesia dikenal sebagai negara maritim.
Oleh sebab itu, Indonesia kaya akan hasil
laut, antara lain ikan dan mutiara. Selain itu,
Indonesia juga kaya akan objek wisata
maritim.

22
2. Di Akhir Paragraf Paragraf Induktif
Paragraf yang dimulai dengan
mengemukakan penjelasan-penjelasan
kemudian diakhiri dengan kalimat topik.

23
Contoh paragraf induktif
Contoh 1:
Sepanjang hari hujan turun dengan lebatnya.
Air sungai mulai meluap. Di mana-mana
terjadi banjir bahkan banyak pohon yang
roboh dan tumbang. Rupanya musim hujan
sudah mulai tiba.

24
Contoh 2:
Semua orang menyadari bahwa bahasa
merupakan sarana pengembangan budaya.
Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan
lemah. Komunikasi tidak lancar. Informasi
tersendat-sendat. Memang bahasa
merupakan alat komunikasi yang penting,
efektif, dan efisien.

25
3. Di Awal dan Akhir
Paragraf yang dimulai dengan
mengemukakan persoalan pokok atau
kalimat topik kemudian diikuti kalimat-
kalimat penjelas dan diakhiri dengan
kalimat topik.
Kalimat topik yang ada pada akhir
paragraf merupakan penegasan dari awal
paragraf.

26
Contoh paragraf campuran
Contoh 1:
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak
dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan
apa pun yang dilakukan manusia pasti
menggunakan sarana komunikasi, baik sarana
komunikasi yang sederhana maupun yang
modern. Kebudayaan dan peradaban manusia
tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa
adanya sarana komunikasi.

27
Contoh 2:
Buku merupakan sarana utama dalam
mencari ilmu. Dengan buku orang bisa
mengetahui ilmu dari berbagai belahan
dunia. Dari buku pula kita bisa mendapat
hiburan dan menambah pengalaman.
Jelaslah bahwa buku sangat berpengaruh
dalam kehidupan manusia.

28
4. Kalimat Topik “Menyebar”
Paragraf yang tidak memiliki kalimat topik.
Pikiran utamanya menyebar pada seluruh
paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimat
penjelas.

29
Contoh paragraf deskriptif
Contoh 1:
Di pinggir jalan banyak orang berjualan kue
dan minuman. Harganya murah-murah,
Sayang banyak lalat karena tidak jauh dari
tempat itu ada tumpukan sampah busuk.
Dari sampah, lalat terbang dan hinggap di
kue dan minuman. Orang yang makan
tidak merasa terganggu oleh lalat itu. Enak
saja makan dan minum sambil beristirahat
dan berkelakar.

30
Contoh 2:
Matahari belum tinggi benar. Embun masih
tampak berkilauan. Warna bunga menjadi
sangat indah diterpa sinar matahari.
Tampak kupu-kupu dengan berbagai
warna terbang dari bunga yang satu ke
bunga yang lain. Angin pun semilir terasa
menyejukkan hati.

31
LATIHAN 1
Analisis paragraf (halaman 5)

32
BAGAIMANA MENGEMBANGKAN
PARAGRAF?
1. Pengembangan Umum-Khusus
Paragraf yang dimulai dengan pikiran
pokok kemudian diikuti oleh pikiran-
pikiran penjelas.

33
Contoh (umum—khusus):
Pada waktu menulis surat kita harus tenang.
Kalau sedang sedih, bingung, kesal, atau
marah kita jangan menulis surat. Kesedihan,
kebingungan, kekesalan, dan kemarahan itu
akan tergambar dalam surat kita. Mungkin
akan tertulis kata-kata yang kurang terpikir,
terburu nafsu, dan dapat merusak suasana.

34
2. Pengembangan Khusus-Umum
Paragraf yang dimulai dengan pikiran-
pikiran penjelas kemudian diikuti oleh
pikiran pokok atau kesimpulan.

35
Contoh (khusus—umum)
Dengan bahasa, manusia dapat
menyampaikan bermacam-macam
pikiran dan perasaan kepada sesama
manusia. Dengan bahasa pula, manusia
dapat mewarisi dan mewariskan semua
pengalaman dan pengetahuannya.
Seandainya manusia tidak berbahasa,
alangkah sunyinya dunia ini. Memang
bahasa memegang peranan penting
dalam kehidupan manusia.

36
3. Pengembangan dengan Alasan-alasan
atau Sebab-Akibat
Paragraf ini didahului dengan sebab
terjadinya sesuatu dan diikuti rincian-
rincian sebagai akibatnya atau
sebaliknya.
Sebab sebagai pikiran utama dan akibat
sebagai pikiran-pikiran penjelas.

37
Contoh (dengan alasan/sebab-akibat):
(1) Itik Indonesia baik sekali untuk
diternakkan.(2) Pemeliharaannya
sederhana sekali. (3) Telurnya banyak. (4)
Tahan terhadap berbagai penyakit. (5) Ia
kuat sekali berjalan jauh.

Kalimat (1) sebagai sebab dan kalimat (2),


(3), (4), (5) sebagai akibat

38
4. Pengembangan dengan perbandingan
Pengembangan paragraf jenis ini
mengungkapkan persamaan dan
perbedaan dua objek atau lebih.

39
Contoh (perbandingan)
(1) Kota Jakarta dan Bandung mempunyai
persamaan dan perbedaan. (2) Keduanya
termasuk kota besar bahkan sebagai ibukota
provinsi. (3) Ditinjau dari suasana, Jakarta
bersuhu panas sedangkan Bandung sejuk. (4)
Di samping itu, Kota Jakarta memiliki peran
lain, yaitu sebagai ibukota negara.

Persamaan ditunjukkan oleh kalimat (2) dan


perbedaan oleh kalimat (3) dan (4).

40
5. Pengembangan dengan Contoh
Pengembangan jenis ini dikemukakan
suatu pernyataan yang diikuti rincian
berupa contoh-contoh.

41
Contoh (dengan contoh)
Sejalan dengan perkembangan sejarahnya,
perbendaharaan kata Indonesia diperkaya
oleh berbagai bahasa. Ada yang berasal dari
bahasa daerah, ada pula yang berasal dari
bahasa asing. Yang berasal dari bahasa
daerah misalnya nyeri, babak, beres, dan
sewenang-wenang. Adapun yang berasal dari
bahasa asing misalnya lampu, motor, ahli,
dan akhlak.

42
PARAGRAF

PRINSIP EFEKTIF
KESATUAN
PARAGRAF

KEPADUAN PENGEMBANGAN

ARTI BENTUK Umum-Khusus Khusus-Umum

(Koherensi) (Kohesi)
Alasan-Alasan, Dg. Contoh
Sebab-Akibat

Dg. Perbandingan
©suharsono/2007
43
LATIHAN
Latihan 2 (hlm. 9 handout kuliah)
Latihan 3 (hlm. 9 handout kuliah)
*Dalam mengerjakan latihan, praktikkan penggunaan ejaan
dan kalimat baku.

44

Anda mungkin juga menyukai