Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT

DARURAT
PADA PASIEN Tn. M (52 th) DENGAN
FRAKTUR MANDIBULA
Di IGD RS Waluyo Jati Kraksaan Probolinggo
LAPORAN PENDAHULUAN
• PENGERTIAN
Rusaknya kontinuitas tulang mandibular yang dapat
disebabkan oleh trauma, baik secara langsung atau
tidak langsung

• TANDA DAN GEJALA


1. Nyeri hebat di tempat fraktur
2. Tak mampu menggerakkan dagu bawah
3. Diikuti tanda gejala fraktur secara umum, seperti :
fungsi berubah, bengkak, krepitasi, sepsis pada fraktur
terbuka, deformitas.
LAPORAN PENDAHULUAN
• ETIOLOGI
1. Trauma langsung: benturan pada tulang
mengakibatkan fraktur ditempat tersebut.
2. Trauma tidak langsung: tulang dapat mengalami
fraktur pada tempat yang jauh dari area
benturan.
3. Fraktur patologis: fraktur yang disebabkan
trauma yamg minimal atau tanpa trauma. Contoh
fraktur patologis: Osteoporosis, penyakit
metabolik, infeksi tulang dan tumor tulang.
LAPORAN PENDAHULUAN
• PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. X Ray
2. Bone scans, MRI Scans
3. Arteriogram : dilakukan bila ada kerusakan
Vaskuler.
• PENATALAKSAAN MEDIS
1. Konservatif : Immobilisasi, mengistirahatkan
daerah fraktur.
2. Operatif
LAPORAN PENDAHULUAN
• MASALAH KEPERAWATAN MENURUT NANDA :
1.Nyeri akut
2.Ansietas
3.Resiko aspirasi
4.Kerusakan membran mukosa oral
5.Gangguan citra tubuh
6.Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
7.Gangguan rasa nyaman
ANALISA JURNAL
• FAKTA
Fraktur mandibula adalah putusnya kontinuitas tulang mandibula. Hilangnya
kontinuitas pada rahang bawah (mandibula), dapat berakibat fatal bila tidak
ditangani dengan benar.
Faktor etiologi utama terjadinya fraktur mandibula bervariasi, namun kecelakaan
kendaraan bermotor menjadi penyebab paling umum.
• TEORI
Fraktur pada kondilus mandibula dapat menyebabkan beberapa komplikasi berupa:
gangguan oklusi, internal derangement sendi, ankilosis serta gangguan
pertumbuhan mandibula. Pada perawatan penderita usia muda dengan riwayat
trauma pada mandibula, perlu diwaspadai dua macam komplikasi akibat fraktur
pada kondilus, yaitu ankilosis sendi temporo mandibula dan adanya gangguan
pertumbuhan mandibula.
• OPINI
Penanganan secara benar mampu menyelamatkan kesehatan pasien. Maka dari itu
dibutuhkan penanganan nyeri secara tepat di IGD agar pasien bersedia menjalani
operasi/ prosedur pembedahan selanjutnya.
Daftar Pustaka
• M. Bulechek, Gloria et all. 2013. Nursing Interventions Classification
(NIC), Edisi keenam, bahasa Indonesia. Mocomedia
• Moorhead, Sue et all. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC),
Edisi kelima, bahasa Indonesia. Mocomedia
• Herdman, T. Heather et all. 2015. Diagnosis Keperawatan Definisi
dan Klasifikasi, Edisi 10, 2015 – 2017. Penerbit Buku Kedokteran :
EGC
• Unknown, 2013.
https://lpkeperawatan.blogspot.com/2013/11/laporan-pendahulua
n-fraktur.html#.XNX_TfZuLIU
. Diakses tanggal 11 Mei 2019.
• Endrajana, 2010. Ankylosis of the temporomandibular joint and
mandibular growth disturbance caused by neglected condylar
fracture in childhood. Department of Oral and Maxillofacial Surgery
Faculty of Dentistry, Airlangga University Surabaya - Indonesia
ASUHAN KEPERAWATAN
I. IDENTITAS
Tn. M/ 52 tahun/ Islam/ Kraksaan/
Pekerjaan : Guru
MRS : 19/3/ 2019 jam 10.00
Kejadian kll ± jam 09.00
II. DATA SUBYEKTIF
1. Keluhan utama : nyeri dan keluar darah dari mulut dan
telinga kanan
2. Mekanisme trauma : px mengendarai sepeda motor
ditabrak sepeda motor dari belakang, px terjatuh dan gigi
depan lepas. Keluar darah dari mulut dan telinga kanan,
pasien ingat kejadian.
3. Riwayat penyakit yang lalu : tidak pernah MRS
sebelumnya, tidak memiliki keturunan HT maupun
Kencing manis
4. Riwayat alergi : tidak ada alergi makanan, obat, plester
5. Pengobatan selama ini : hanya membeli obat dari toko
sebelah rumah
6. Makan terahir : tadi pagi sekitar jam 06.00
III. DATA OBYEKTIF
A. AIRWAY : Paten, tidak ada sumbatan
B. BREATHING :tidak sesak, pernapasan reguler
C. CIRCULATION : akral hangat + | +, CRT < 2 detik,
anemis - | -, perdarahan dari telinga ± 100 cc
D. DISABILITY : tidak ada kelemahan pada kedua
ekstremitas
E. EXPOSURE : luka babras di lutut kanan dan pipi kanan
F. FULL VITAL SIGN : TD : 160/90, Nadi 82, RR 20, Suhu
36,7. Reflek cahaya + | +, GCS E4V5M6
G. GIVE COMFORT : posisi semifowler
H. HEAD TO TOE (FOCUSING) : ..
H. Head to Toe (Focusing) :
• Luka babras di lutut kanan, bentuk tidak beraturan, tepi rata, ukuran 7x2
cm
• Luka babras di tungkai kanan, bentuk lingkaran, tepi rata ukuran 7x4 cm
• Bengkak pada pipi kiri berbentuk bulat Ø 5x3 cm
• Keluar darah dari telinga kanan
• Luka babras di pipi kanan, bentuk lingkaran, tepi rata, ukuran 2x1,5 cm
• Bengkak di pipi kanan atas, bentuk bulat Ø 2 cm, lokasi 0,5 cm dari ujung
kanan mata kanan
• Luka robek di dagu dengan panjang 3,5 cm, lokasi 3,5 cm dari bibir bawah

I. Inspeksi Back/ posterior : jejas (-)


IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Ro thorax (+) : tidak ada kelainan
• Ro skull (+) : fraktur mandibula kanan
• EKG (+) : normal sinus rytm
• Lab DL : Hb : 13,0. Leukosit : 12.430. PLT :
283.000. GDA : 128. Ur/ cre : 12/ 0,6. OT/ PT :
16/ 8
V. PENATALAKSANAAN
• Pro OK besok
• Inf RL 1500 cc/ 24 jam
• Inj ketorolac 3x1 a
• Inj terfacef 2x1 g
• Inj OMZ 2x1
• Inj asam tranexamat 3x500 mg
VI. DISCHARGE PLANNING
S : nyeri pada luka di wajah pasien, keluar darah dari telinga
dan mulut
O : k/u cukup, CM, anemis -| -, skala nyeri 7, perdarahan ±
100 cc dari telinga kanan px, Hb 13,0
A : nyeri akut (masalah teratasi sebagian)
P : hentikan intervensi di IGD, lanjutkan intervensi di ruangan
selanjutnya
Tindakan yang sudah dilaksanakan di IGD : memasang infus,
injeksi, membersihkan luka, manajemen nyeri
Tindakan yang dilanjutkan di ruangan : pemantauan
perdarahan, pemantauan vital sign, lapor dr. Sp. B
Pindah ruangan jam 13.00
ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEP
DATA ETIO- MASALAH
LOGI KEPRWTAN
• DS : Agen Nyeri akut
 Nyeri di wajah dan telinga kanan cidera
 Tabrakan dengan sesama pengendara motor fisik
 Keluar darah dari mulut dan telinga kanan
• DO :
 k/u cukup, CM, GCS E4V5M6, Hb 13.0
 Akral hangat + | +, motorik 5 | 5
+|+ 5|5
 Skala nyeri 7
 CRT < 2 detik
 Perdarahan dari telinga ± 100 cc
 Luka babras di lutut kanan, tungkai kanan, pipi kanan
 Luka robek di dagu
 Bengkak di pipi kanan atas
 Keluar drah dari telinga kanan atas
 Ekspresi nyeri (+)
 TD 160/90, S 36, N 82, RR 20

DIAGNOSA KEPRWTAN : nyeri akut b/d agen cidera fisik


INTERVENSI
Tujuan NOC NIC
Nyeri Manajemen nyeri
Indikator keparahan gejala Awal Target
terkon- 1.Melakukan pengkajian nyeri
trol 1. Intensitas gejala 1 3 komprehensif
2. Frekuensi gejala 1 3 2.Observasi adanya petunjuk
setelah nonverbal
3. Menetapnya gejala 1 3
dilaku- 3.Gunakan komunikasi terapiutik
4. Terkait ketidaknyamanan 1 3
kan 4.Ajarkan penggunaan teknik
asuhan Indikator kontrol nyeri Awal Target nonfarmakologi
selama ± 5.Monitor kepuasan klien terhadap
2 jam 1. Menggambarkan faktor penyebab 1 3 menajemen nyeri
2. Menggunakan tindakan pencegahan 1 3 Imajinasi terbimbing
3. Melaporkan perubahan terhadap 1 3 1.Gambarkan manfaat, batasan, dan
gejala nyeri pada perawat tipe dari teknik imajinasi terbimbing
4. Melaporkan nyeri yang terkontrol 1 3 yang ada
2.Sarankan individu pada posisi yang
Indikator tingkat nyeri Awal Target nyaman
3.Sediakan lingkungan yang nyaman
1. Panjangnya episode nyeri 1 3
Pemberian obat
2. Menerang dan mengangis 1 3
1.Menyiapkan prosedur 5 benar
3. Fokus menyempit 1 3
dalam pemberian obat
4. Tekanan darah 1 3
2.Memberikan obat2 sesuai teknik
dan cara yang tepat
3.Dokumentasikan dan monitoring
efek samping obat
IMPLEMENTASI
1. Menanyakan lokasi, penyebab, keparahan, dan skala nyeri pada
pasien
2. Melihat ekspresi nyeri pasien
3. Mengajarkan untuk menarik napas panjang dan
menghembuskannya lewat mulut
4. Memasang infus
5. Memastikan 5 benar sebelum melakukan injeksi
6. Melakukan injeksi dan mengobservasi adanya efek samping obat
7. Meminta pasien tidak menggerakkan mulutnya
8. Mengobservasi adanya perdarahan hebat
9. Memberitahu pada pasien bahwa operasi akan dilakukan besok
siang
EVALUASI (19/03/2019 j 13.00)
• S : sudah berkurang nyerinya, telinga kanan
masih mengeluarkan darah, tidak ada
kesemutan
• O : k/u cukup, CM, grimace (+), TD 150/90, N
92, RR 20, luka sudah ditutup kassa steril
• A : masalah teratasi sebagian (terlampir)
• P : hentikan intervensi di IGD, lanjutkan
intervensi di ruangan selanjutnya
Assesment …
Indikator Awal Target Capaian
1. Intensitas gejala 1 3 2
2. Frekuensi gejala 1 3 3
3. Menetapnya gejala 1 3 3
4. Terkait ketidaknyamanan 1 3 3
5. Menggambarkan faktor penyebab 1 3 3
6. Menggunakan tindakan pencegahan 1 3 3
7. Melaporkan perubahan terhadap gejala nyeri pada 1 3 3
perawat
8. Melaporkan nyeri yang terkontrol 1 3 3
9. Panjangnya episode nyeri 1 3 3
10. Menerang dan mengangis 1 3 3
11. Fokus menyempit 1 3 3
12. Tekanan darah 1 3 3

Anda mungkin juga menyukai