Anda di halaman 1dari 27

• •

_ . - CONTAMINATION .
.---, . RISK AND
� BIOSECURITY ·
PT. SE KAR BUMI, Tbk

i
DAFTAR ISI

I. Prinsip-prinsip Contamination Risk dan Biosecurity ………………………………………………………………….. 1

II. Jenis Penerapan Contamination Risk dan Biosecurity ……………………………………………………………….. 2

A. Menggunakan Pakaian Standard…………………………………………………………………………………………….. 2

B. Menggunakan Peralatan yang Steril………………………………………………………………………………………... 4

C. Penerapan Biosecurity…………………………………………………………………………………………………………….. 5

C1. Multiple Screening……………………………………………………………………………………………………………. 5

C2. Crab Protecting Wall…………………………………………………………………………………………………………. 5

C3. Bird Scaring Line……………………………………………………………………………………………………………….. 6

D. Pengaruh Kondisi Alam…………………………………………………………………………………………………………. 7

III. Upaya Pencegahan Contamination…………………………………………………………………………………………… 9

A. Screening Menggunakan Bak Pencuci…………………………………………………………………………………….. 9

B. Screening Melalui Pos Satpam………………………………………………………………………………………………… 10

B1. Buku Tamu……………………………………………………………………………………………………………………….. 10


[19/3/20] | PT. SEKAR BUMI, Tbk ii
B2. ID Card…………………………………………………………………………………………………………………………… 11

C. Pemasangan Lampu Sorot……………………………………………………………………………………………………. 12

D. Pengolahan Air…………………………………………………………………………………………………………………….. 13

D1. Pengendapan dan Klorinisasi…………………………………………………………………………………………. 13

D2. Peningkatan Aerasi………………………………………………………………………………………………………… 14

D3. Pengontrolan Kualitas Air………………………………………………………………………………………………. 15

E. Penguburan Udang Mati……………………………………………………………………………………………………… 16

F. Kualitas Benur yang Digunakan……………………………………………………………………………………………. 17

IV. Penyakit yang Sering Menyerang Jika Biosecurity Tidak Dilakukan dengan Tepat………………….. 19

A. Infectious Hypodermal and Haematopoietic Necrosis Virus (IHHNV)……………………………………. 19

B. Taura Syndrome Virus (TSV)…………………………………………………………………………………………………. 20

C. White Spot Syndrome Virus (WSSV)…………………………………………………………………………………….. 22

D. Infectious Myonecrosis Virus (IMNV)…………………………………………………………………………………… 23

[19/3/20] | PT. SEKAR BUMI, Tbk iii


I. Prinsip-prinsip Contamination Risk dan Biosecurity, yaitu:

1. Melakukan pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit (infeksi) yang dapat

menyebabkan kerugian

2. Menjaga kualitas lingkungan yang dapat memicu mewabahnya serangan penyakit

3. Memberikan kondisi lingkungan yang layak selama proses budidaya

4. Mengamankan keadaan produk yang dihasilkan

5. Mengamankan resiko bagi konsumen, dan resiko bagi karyawan yang terlibat dalam

proses budidaya

[19/3/20] | PT. SEKAR BUMI, Tbk 1


II. JENIS-JENIS PENERAPAN CONTAMINATION RISK DAN BIOSECURITY
A MENGGUNAKAN
PAKAIAN SESUAI
DOKUMENTASI
STANDARD

Karyawan menggunakan
pakaian sesuai dengan
tugas dan area kerja
sesuai dengan standar
(bersih dan rapi) untuk
mencegah terjadinya
kontaminasi.

[19/3/20] | PT. SEKAR BUMI, Tbk 2


Karyawan menggunakan
pakaian sesuai dengan
tugas dan area kerja
sesuai dengan standar
(bersih dan rapi) untuk
mencegah terjadinya
kontaminasi

[19/3/20] | PT. SEKAR BUMI, Tbk 3


B. MENGGUNAKAN
PERALATAN STERIL

a. Peralatan yang kotor


tidak diperkenankan
digunakan, harus di
sterilkan terlebih dahulu

b. Setelah menggunakan

peralatan di tambak,
peralatan tersebut
harus di cuci,
dikeringkan baru
kemudia disimpan pada
tempat yang sudah
disediakan

[19/3/20] | PT. SEKAR BUMI, Tbk 4


C. PENERAPAN
BIOSECURITY

C1. Multiple
Screening

Merupakan suatu metode


yang dapat digunakan
untuk meminimalisir
masuknya pathogen
penyakit yang berada
pada media air dengan
cara FILTERISASI
menggunakan jaring
strimin 28 µm

[19/3/20] | PT. SEKAR BUMI, Tbk 5


C2. Crab Protecting Wall

Merupakan suatu metode


yang dapat digunakan
untuk meminimalisisr
resiko masuknya kepiting.

Kepiting pada area


tambak dianggap sebagai
hama dikarenakan
kepiting merupakan
hewan pembawa
penyakit

[19/3/20] | PT. SEKAR BUMI, Tbk 6


C3. Bird Scaring Line

Merupakan metode
penghalau burung untuk
meminimalisir
kontaminasi yang dapat
ditimbulkan jika burung
yang membawa penykit
memasuki kedalam area
tambak

[19/3/20] | PT. SEKAR BUMI, Tbk 7


D. PENGARUH KONDISI
ALAM

a. Lokasi tambak dibawah


garis pasang surut
sehingga air pasang
dapat masuk ke area
tambak dan berpotensi
terjadi kontaminasi

b. Lokasi tambak berpasir,


porous, sehingga dapat
terjadi kontaminasi
silang antar tambak atau
tambak dengan kanal
distribusi

[19/3/20] | PT. SEKAR BUMI, Tbk 8


III. UPAYA PENCEGAHAN KONTAMINASI
A. SCREENING
MENGGUNAKAN BAK
DOKUMENTASI
PENCU
CI
Penempatan bak pencuci
pada area pos
satpam/pintu masuk
utama area tambak
dilakukan agar mencegah
kontaminasi atau penyakit
dari luar tambak dapat
masuk dengan cara
pemberian larutan klorin
200 ppm pada bak
pencuci ban mobil

[19/3/20] | PT. SEKAR BUMI, Tbk 9


B. SCREENING MELALUI
POS SATPAM

Untuk memantau dan


mengontrol semua orang
yang akan memasuki area
tambak, dapat
menerapkan:

B1. Buku Tamu


Adanya buku tamu akan
mempermudah tracebility
jika terjadi kontaminasi
pada area tambak

[19/3/20] | PT. SEKAR BUMI, Tbk 10


B2. Tanda Pengenal
Tamu

Diberikan kepada tamu


hanya untuk
menegaskan
ataupun membantu
memberikan pembeda
antara karyawan di area
tambak dan tamu
perusahaan

[19/3/20] | PT. SEKAR BUMI, Tbk 11


C. PEMASANGAN
LAMPU SOROT

Kegunaan pemasangan
lampu sorot ini untuk
mencegah hal yang tidak
diinginkan, seprti:
a. Sabotase
b. Pencurian di malam
hari

[19/3/20] | PT. SEKAR BUMI, Tbk 12


D. PENGOLAHAN AIR

D1. Pengendapan dan


Klorinisasi

Penghilangan lumpur
(Pengendapan) dan
klorinasi air sebelum
dialiri ke seluruh petakan
sangat penting karena hal
tersebut merupakan
langkah awal untuk
memfilter/meminimalisir
kontaminasi penyakit
yang dapat masuk ke area
tambak yang dibawa
melalui media air

[19/3/20] | PT. SEKAR BUMI, Tbk 13


D2. Peningkatan Aerasi

Dilakukan untuk
meningkatkan kandungan
oksigen pada kolom air
agar udang yang kita
budidaya merasa nyaman
dan sehat serta mencegah
terjadinya Upwelling

[19/3/20] | PT. SEKAR BUMI, Tbk 14


D3. Pengontrolan kualitas
air (pH dan Salinitas)

Pengontrolan kualitas air


yang dilakukan setiap hari
akan sangat membantu
dalam pengecekan kondisi
media air yang digunakan
dan kesehatan di dalam
tambak itu sendiri karena
dari kualitas air kita dapat
melihat apakah media
budidaya sehat untuk
udang atau tidak

[19/3/20] | PT. SEKAR BUMI, Tbk 15


E. PENGUBURAN
UDANG MATI

Pemantauan udang mati


dilakukan setiap hari pada
setiap petakan karena
ketika ada udang mati dan
dibiarkan begitu saja akan
mendatangkan pathogen
sehingga udang mati
harus di kubur ataupun di
bakar

[19/3/20] | PT. SEKAR BUMI, Tbk 16


F. KUALITAS BENUR
YANG DIGUNAKAN

Hatchery akan
menyertakan surat jaminan
yang menyatakan bahwa
selama proses pembenihan
tidak menggunakan
antibiotic ataupun obat-
obatan yang dilarang
pemerintah

[19/3/20] | PT. SEKAR BUMI, Tbk 17


Hatchery juga akanm
menyertakan hasil uji
yang menunjukkan benur
bebas dari penyakit serta
benur yang dihasilkan
berasal dari indukan yang
berkualitas dan tidak
dilakukan perubahan
genetika

[19/3/20] | PT. SEKAR BUMI, Tbk 18


IV. PENYAKIT YANG DAPAT MENYERANG JIKA TIDAK MENERAPKAN BIOSECURITY
DENGAN BENAR
A. INFECTIOUS
HYPODERMAL AND
DOKUMENTASI
HAEMATOPOIETIC
NECROSIS VIRUS
(IHHNV)
Gejala Penyakit IHHNV:
1. Pertumbuhan
ubnormal pada
moncong udang
2. Terhambatnya
pembentukan
karapas
3. Cara berenang
udang tidak normal
(berputar) dan
berenang ke
permukaan air
kemudia tenggelam
ke dasar

[19/3/20] | PT. SEKAR BUMI, Tbk 19


B. TAURA SYNDROME
VIRUS (TSV)

Gejala Penyakit TSV :


1. Ekor memucat
2. Kulit lunak
3. Ekor, kaki renang
dan kaki jalan
terlihat kemerahan
4. Kronis: timbul
melanosis (bercak
hitam pada seluruh
tubuh)

[19/3/20] | PT. SEKAR BUMI, Tbk 20


Gejala Penyakit TSV :
1. Ekor memucat
2. Kulit lunak
3. Ekor, kaki renang
dan kaki jalan
terlihat kemerahan
4. Kronis: timbul
melanosis (bercak
hitam pada seluruh
tubuh)

[19/3/20] | PT. SEKAR BUMI, Tbk 21


C. WHITE SPOT
SYNDROME VIRUS
(WSSV)

Gejala penyakit
WSSV :
1. Timbul bercak putih
pada karapas dan
rostrum
2. Hepatoprankreas
membesar dan
berwarna puth
kekuningan
3. Hilangnya nafsu
makan

[19/3/20] | PT. SEKAR BUMI, Tbk 22


D. INFECTIOUS
MYONECROSIS VIRUS
(IMNV
)

Gejala penyakit
IMNV :
1. Udang pucat
kemudian memerah
pada bagian ruas
bawah hingga
pangkal ekor
2. Pada bagian perut
terdapat warna
putih

[19/3/20] | PT. SEKAR BUMI, Tbk 23


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai