Anda di halaman 1dari 18

PEDOMAN

KEBERSIHAN DAN PENGELOLAAN SAMPAH


PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

RUMAH SAKIT MITRA ANUGRAH LESTARI


Jln Cibaligo No. 76 Tlp.(022) 6027204 Fax.(022) 6027259
Cimindi-Kota Cimahi
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................................. 2
A. LATAR BELAKANG ................................................................................................................... 2
B. TUJUAN PEDOMAN ................................................................................................................. 2
C. RUANG LINGKUP PELAYANAN ............................................................................................ 2
I.RUANG LINGKUP KEBERSIHAN ....................................... Error! Bookmark not defined.
a. KEGIATAN PEMBERSIHAN .................................................................................... 2
b. PELAKSANAAN KEBERSIHAN ............................................................................... 4
c. EVALUASI .................................................................................................................... 4
II. PENGELOLAAN LIMBAH ATAU SAMPAH .................................................................... 4
a. PENGERTIAN.............................................................................................................. 4
b. SUMBER DAN KARAKTERISTIK SEBAGAI DASAR PEMISAHAN LIMBAH
ATAU SAMPAH ........................................................................................................... 5
c. PENGANGKUTAN SAMPAH DARI RUANGAN KE TEMPAT PEMBUANGAN
AKHIR RUMAH SAKIT ............................................................................................... 6
d. PEMBUANGAN AKHIR DI DALAM RUMAH SAKIT.............................................. 7
III. PENGENDALIAN SERANGGA DAN TIKUS .................................................................. 8
D. BATASAN OPERASIONAL ...................................................................................................... 9
I.PENGERTIAN LIMBAH ........................................................................................................ 9
II. JENIS LIMBAH PADAT RUMAH SAKIT ......................................................................... 9
III. LIMBAH B3 ......................................................................................................................... 9
a. PENGERTIAN LIMBAH B3......................................... Error! Bookmark not defined.
b. LOGO LIMBAH B3 .................................................................................................... 10
c. KARAKTERISTIK LIMBAH B3 ................................................................................ 10
IV. ALAT PELINDUNG DIRI ................................................................................................ 12
E. LANDASAN HUKUM ............................................................................................................... 12
BAB II STANDAR KETENAGAAN............................................................................................. 13
A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA ........................................................................... 13
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN ................................................................................................. 13
C. PENGATURAN JAGA ............................................................................................................. 13
BAB IIITATA LAKSANA PELAYANAN KEBERSIHAN....................................................................... 14
A. BAGIAN DI LOGISTIK ............................................................... Error! Bookmark not defined.
B. BAGIAN KEBERSIHAN DI KAMAR MANDI ........................... Error! Bookmark not defined.
C. BAGIAN KEBERSIHAN LANTAI 1 ........................................... Error! Bookmark not defined.
D. BAGIAN KEBERSIHAN LANTAI 2 ........................................... Error! Bookmark not defined.
E. BAGIAN KEBERSIHAN LANTAI 3 ........................................... Error! Bookmark not defined.
F. BAGIAN KEBERSIHAN LANTAI 5 ........................................... Error! Bookmark not defined.
G. BAGIAN KEBERSIHAN LANTAI VI ......................................... Error! Bookmark not defined.
H. BAGIAN BASEMENT ................................................................. Error! Bookmark not defined.
BABIV KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PETUGAS KEBERSIHANError! Bookmark
not defined.
A. KESEHATAN KERJA ................................................................. Error! Bookmark not defined.
B. KESELAMATAN KERJA ............................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB VEVALUASI .........................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB VI PENUTUP ...................................................................................... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Buku Pedoman Kebersihan dan Pengelolaan Sampah
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Mitra Anugrah Lestari ini berhasil
disusun.
Perlu disadari bahwa masih kurangnya kualitas dan kuantitas pengendalian infeksi di
rumah sakit sangat terkait komitmen pimpinan rumah sakit serta memerlukan dukungan dari
para klinisi di rumah sakit. Infeksi nosokomial pada prinsipnya dapat dicegah, walaupun
mungkin tidak dapat dihilangkan sama sekali. Untuk itu telah disusun Pedoman Kebersihan
dan Pengelolaan Sampah Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit yang
aplikatif sehingga diharapkan penyelenggaraan pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah
sakit dapat dilakukan lebih optimal.
Terima kasih yang sebesar besarnya, kami haturkan kepada Direktur RS Mitra Anugrah
Lestari yang telah memberikan dukungan moril dan materiil dalam pembuatan pedoman ini,
para pejabat struktural dan tenaga fungsional di lingkungan RS Mitra Anugrah Lestari yang
telah memberikan masukan dalam proses penyusunan pedoman ini, serta seluruh staf di RS
Mitra Anugrah Lestari yang telah dan akan berpartisipasi aktif mulai dari proses penyusunan,
pelaksanaan sampai pada proses monitoring dan evaluasi pedoman ini.

Cimahi, Januari 2018

Tim PPI

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit yang bersih merupakan suatu keadaan yang nyaman dan diharapkan
oleh masyarakat, dan juga merupakan suatu keadaan yang dapat mencegah penyebaran
infeksi atau penyebaran penyakit. Agar dapat menciptakan lingkungan yang bersih nyaman
dan sehat diperlukan adanya suatu standar atau pedoman pelaksanaannya.
Usaha untuk menjaga kebersihan merupakan tanggungjawab bersama dari semua
petugas yang ada di Rumah Sakit maupun pasien dan pengunjung, walaupun untuk
melaksanakan pembersihan dilakukan oleh petugas kebersihan.
Pembuangan sampah sesuai prosedur akan sangat membantu dalam pengelolaan
sampah, misalnya sampah infeksius dibuang pada tempat sampah infeksius dan jangan
dibuang pada sampah rumah tangga. Bayangkan akibat yang bisa didapat bila petugas
pengangkat sampah tertusuk jarum yang dibuang sembarangan. Karena kesalahan kecil ini
dapat menyebabkan penyebaran penyakit yang merugikan orang lain.
Tenaga pengelola kebersihan di Rumah Sakit Mitra Anugrah Lestari dilaksanakan
oleh pihak luar yang ditunjuk oleh Direksi Rumah Sakit, sebagian dilaksanakan oleh
petugas cleaning service Rumah Sakit. Sebagai pengawasan dari pihak Rumah Sakit
dilaksanakan oleh Seksi Kebersihan yang secara struktural berada dibawah Bagian Rumah
Tangga. Dalam perjanjian dilakukan antara Rumah Sakit Mitra Anugrah Lestari dengan
pihak ketiga dilengkapi dengan persyaratan pokok bahwa pelaksana lapangan harus
dilengkapi dengan pakaian dan Alat Pelindung Diri yang sesuai, serta bahan kimia yang
digunakan adalah aman untuk digunakan lengkap dengan MSDS (Material Safety Data
Sheet).

B. TUJUAN PEDOMAN
1. Sebagai tuntunan untuk melaksanakan kegiatan / operasional dibagian kebersihan
dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan.
2. Mengurangi resiko terjadinya penyebaran infeksi Nosokomial maupun penyebaran
penyakit di lingkungan Rumah Sakit dan masyarakat sekitar.
3. Menyamakan persepsi di dalam melaksanakan tugas kebersihan.

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN KEBERSIHAN


Pengertian ruang lingkup pelayanan yang dimaksud disini adalah batasan dari lingkup
pekerjaan dibagian kebersihanyang akan dikerjakan, yakni sebagai berikut:
1. Kegiatan pembersihan di Rumah Sakit Mitra Anugrah Lestari terbagi dalam
beberapa bagian :
a. Kebersihan Kamar Pasien
b. Kebersihan Publik Area
c. Kebersihan Area luar gedung termasuk dinding luar gedung

2
d. Kebersihan Area Perkantoran
a. Kebersihan Kamar Pasien
Dilihat dari sifat pekerjaannya, pembersihan kamar pasien terbagi antara :
1) Pembersihan Rutin
Adalah suatu kegiatan membersihkan kamar pasien yang dilakukan secara
rutin setiap hari dengan tujuan memberi rasa nyaman dan bersih bagi pasien
dan keluarga. Waktu pelaksanaan 3 (tiga) kali sehari yaitu antara pukul 06.00 –
08.00. wib, pukul 14.00 – 15.00 wib dan pukul 18.00 – 19.00
Bagian yang dibersihkan adalah lantai vinil, list jendela dan pintu, tempat
sampah, perabot, televisi dan kamar mandi termasuk closet.Untuk tempat tidur
lengkap dengan fasilitasnya serta alat medis lainnya dilakukan oleh tenaga
Asper (Asisten Perawat)
2) Pembersihan Umum (General Cleaning)
Adalah suatu kegiatan membersihkan kamar beserta isinya secara
menyeluruh yang dilakukan setelah pasien pulang (kamar kosong) dengan
tujuan mempersiapkan kamar untuk dapat dipergunakan pasien berikutnya
dengan nyaman dan bersih.
General cleaning ini berlaku standar 1 – 3 :
Standar 1 Dilakukan setiap selesai digunakan oleh pasien yang pulang, pindah
kamar atau meninggal.
Standar II Dilakukan setiap 3 (tiga) bulan sekali baik digunakan secara terus
menerus atau bergantian (bila ada pasien yang lama sekali, maka
dianjurkan untuk dipindahkan sementara ke kamar lain, dalam hal ini
koordinasi dangan perawat penanggung jawab)
Standar III Dilakukan setelah kamar digunakan oleh pasien dengan diagnosa
penyakit Seperti penyakit menular Cacar air, Herves zoster, TBC dan
lain – lain. yang terlebih dahulu dilakukan penyinaran UltraViolet (UV)
yang dikerjakan oleh bagian tehnik atas permintaan ruangan yang
bersangkutan.

b. Kebersihan Publik Area


Secara umum terbagi menjadi pembersihan rutin dan general cleaning yang
dilakukan minimal 3 (tiga) bulan sekali. Pembersihan rutin dilakukan sehari 2 (dua)
kali yaitu pada pukul 07.00 wib – 08.00 wib dan pukul 14.00 – 15.00 wib.
Sedangkan untuk toilet umum setiap setengah jam harus diperiksa dan
dibersihkan bila kotor. Area loby utama akan dibersihkan secara terus menerus
mulai jam 06.00 – 21.00 wib karena area ini merupakan area terpadat lalu lintasnya
setiap hari.
c. Kebersihan Area Luar Gedung dan Dinding Luar
Kebersihan area luar gedung (Area Parkir) dilakukan setiap hari 2(dua) kali,
sedangkan untuk pembersihan dinding luar gedung dilaksanakan setahun sekali
secara menyeluruh.

3
d. Kebersihan Area Perkantoran
Kebersihan area perkantoran tidak kalah pentingnya dengan kebersihan area –
area lainnya.
Pembersihan area perkantoran dilakukan pada pagi hari jam 07.00 wib sebelum
kegiatan dimulai.
Pembersihan diarea ini termasuk pembersihan peralatan perkantoran termasuk
meja – meja kerja dan kursi.
2. Pelaksanaan Kebersihan
Pelaksana kebersihan dilakukan oleh pihak ketiga yang telah ditunjuk oleh Direksi
Rumah Sakit Mitra Anugrah Lestari. Pengawasan dilakukan oleh Seksi Kebersihan yang
secara struktural dibawah Bagian Tangga.
3. Evaluasi
a. Evaluasi sementara dengan cara menyebar angket ke seluruh ruangan dilakukan
setelah masa 3 (tiga) bulan kontrak kerjasama dimulai
b. Evaluasi akhir dengan cara menyebar angket keseluruh ruangan dilakukan 1 (satu)
bulan sebelum masa kontrak kerjasama selesai
Hal-hal yang dievaluasi :
a. Hasil kebersihan diseluruh ruangan serta kebersihan furniture dan perlengkapan
ruangan
b. Kerapihan tata letak barang setelah dibersihkan
c. Kebersihan Public Area dan Toilet Umum
d. Kerjasama dan tanggapan terhadap masalah yang ada.
e. Sikap pelaksana kebersihan.
f. Kebersihan peralatan yang digunakan
Hasil evaluasi ini akan dilaporkan oleh bagian Rumah Tangga kepada Direksi
Rumah Sakit Mitra Anugrah Lestari.

PENGELOLAAN LIMBAH ATAU SAMPAH


Pengelolaan limbah atau sampah suatu kegiatan atau tindakan dimulai dari pengumpulan
sampah di ruang-ruang sampai pada pembuangan akhir. Dalam hal ini berarti terdapat
beberapa kegiatan :
1. Pemisahan sampah berdasarkan karakteristik sampah oleh si penghasil sampah
2. Pengangkutan sampah dari ruang – ruang sampai ke tempat pembuangan sampah
sementara (TPS)
3. Pembuangan akhir sampah rumah tangga dilakukan oleh petugas kebersihan dari Dinas
Kebersihan Kota Cimahi (Cibaligo-Cimindi)
4. Pembuangan sampah Medis dikirim pada pihak ke 3 untuk dikelola selanjutnya.
PENGERTIAN
Yang dimaksud dengan Limbah atau Sampah rumah sakit adalah bahan atau barang
buangan padat sebagai akibat aktifitas didalam rumah sakit sehingga dibuang sebagai barang
yang tidak berguna. Sampah rumah sakit yang tidak dikelola dengan baik dapat berakibat

4
sebagai sumber infeksi bagi masyarakat Rumah Sakit dan masyarakat diluar Rumah Sakit.
Selain itu akan mengganggu estetika Rumah Sakit, menjadi sumber berkembang biaknya lalat,
nyamuk dan kecoa, tikus, serta menjadi sumber pencemaran air, tanah dan udara.
A. SUMBER DAN KARAKTERISTIK SEBAGAI DASAR PEMISAHAN LIMBAH ATAU
SAMPAH
1. Sumber Limbah atau Sampah
Limbah atau Sampah rumah sakit berasal dari :
a. Ruang tunggu rumah sakit, sampah yang dihasilkan oleh pengunjung rumah sakit
yang menunggu sehingga kebanyakan sampah berupa sisa makanan, pembungkus
makanan / botol minuman, kertas- kertas majalah/ Koran.
b. Ruang Poli klinik biasanya berupa bekas pembalut, kapas, jarum suntik, botol obat
dll.
c. Ruang operasi biasanya berupa kasa, pembalut sisa potongan tubuh, dll.
d. IGD, sampah yang di hasilkan berupa kasa,sisa kapas alcohol, jarum suntik, dll
e. Ruang Laboratorium berupa bekas sediaan, sisa kapas alcohol, jarum suntik.
f. Ruang perawatan berupa bungkus dan botol obat, flaboot infuse, jarum suntik, kapas,
pembalut, sisa makanan.
g. Ruang Farmasi berupa sisa dus atau pembungkus obat atau ampul obat yang pecah
h. Ruang perkantoran atau disebut Office Wast ( tinta Printer) dan berupa kertas- kertas
i. Dapur, berupa sisa pembungkus makanan, sisa makanan, sisa bahan makanan.
j. Halaman parkir dan taman, sampah yang ada berupa daun kering, pembungkus
makanan botol minuman dan makanan, puntung rokok dan kertas.
2. Karakteristik Sampah
Karakteristik Sampah perlu diperhatikan sehubungan dengan pemisahan dan cara
pengelolaan yang benar untuk setiap jenis dan sifat sampah.
Jenis dan Sifat Limbah atau Sampah
Dapat diklasifikasikan menjadi Limbah Rumah Tangga (Non Infeksius) dan Limbah
Medis (Limbah infeksius).
a. Berdasarkan jenisnya dapat dikelompokkan :
1) Sampah basah (garbage) non infeksius, misalnya sampah yang dihasilkan dari
dapur, ruang tunggu, sampah rumah tangga, ruang perawatan. Sampah ini dapat
membusuk dan terurai dengan cepat.
2) Sampah kering (rubbish) non infeksius, misalnya sampah yang berasal dari ruang
perkantoran seperti kertas, karton, plastic, kaleng.
3) Sampah medis (Limbah infeksius) adalah sampah yang dihasilkan dari kegiatan
pelayanan medis baik untuk pemeriksaan maupun pengobatan kepada pasien.
Sampah ini dapat dihasilkan dari ruang perawatan, kamar operasi, poliklinik dan
IGD.
b. Berdasarkan Sifatnya dapat dikelompokkan :
Sampah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yaitu Infeksius, mudah terbakar,
mudah meledak, mudah menguap dan korosif.

5
3. Pemisahan sampah berdasarkan warna kantong sampah pada tempat
penampungan sampah sementara
Dengan menggunakan ciri – ciri dan warna khusus pada tempat pembuangan
sampah akan memudahkan petugas lapangan memilah yang akan dibawa ke
pembuangan akhir di dalam rumah sakit sudah ditetapkan sebagai berikut :
a. Plastik hitam untuk sampah rumah tangga dan kantong tersebut dibuang ke Tempat
Sampah Sementara (TPS) oleh petugas kebersihan
b. Plastik kuning untuk sampah medis dan infeksius untuk dibawa ke Tempat
Penyimpanan Sementara Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dan dikirim ke
pihak ke dua untuk dikelola selanjutnya.
c. Jerigen atau Safety Box untuk tempat pembuangan jarum suntik dan benda tajam
atau pecahan ampul dan dikirim ke pihak ke dua juga.
WADAH SAMPAH
Sebagai wadah sampah diperlukan tempat tertentu dengan cara yang benar karena
kalau tidak dapat menjadi tempat bersarangnya serangga seperti lalat dan kecoa yang
merupakan vector potensial dalam penularan penyakit.
Wadah sampah harus memenuhi syarat tidak mudah berkarat, kedap air (terutama
untuk menampung sampah basah), tertutup, mudah untuk dibersihkan dan mudah
diangkat / dibawa untuk dibersihkan. Wadah tersebut diberi lapisan kantong plastik
sesuai dengan jenis sampah yaitu hitam untuk sampah rumah tangga dan kantong
kuning untuk sampah medis.

B. PENGANGKUTAN SAMPAH DARI RUANG KE TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR


RUMAH SAKIT
Sampah yang berada dalam wadah sampah diruangan akan dibawa atau dikumpulkan
pada waktu waktu tertentu, atau bila sudah penuh bersama kantong plastic yang digunakan.
1. Untuk sampah non infeksius / rumah tangga akan dibawa ke tempat penampungan
sementara.
2. Untuk sampah infeksius dipisahkan dalam beberapa tempat.
a. Sampah infeksius akan dibawa dalam kantong kuning terikat, sehingga isinya tidak
dapat keluar dan ikatan ini tidak boleh dibuka sampai saat dikirim kepada pihak ke
tiga untuk dikelola selanjutnya. Pengangkatan dari ruangan dilakukan pada waktu –
waktu tertentu yakni :
1) Pagi : Jam 07.00
2) Siang : Jam 14.00
3) Malam : Jam 20.00
b. Jarum suntik dalam jerigen atau safety box bila isi sudah cukup banyak( ¾ dari isi
wadah) dan dimasukkan ke dalam kantong plastic kuning kemudian diikat rapih dan
selanjutnya dikirim kepada pihak ke tiga
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengangkutan sampah sampai pada
tempat penampungan akhir dirumah sakit :

6
1. Jalur dan jalan dalam rumah sakit
Harus diperhatikan agar jalan ini tidak melalui tempat – tempat umum, sebaik nya
menggunakan tangga layang dan bila menggunakan lift, maka lift harus segera
dibersihkan
2. Jenis sampah
Untuk jenis sampah basah harus diperhatikan jangan sampai ada kebocoran.
Sampah medis infeksius harus selalu terikat jangan sampai terbuka dalam perjalanan.
3. Jumlah tenaga dan sarana yang tersedia
Alat pengangkut sampah yang digunakan adalah gerobak / trolley yang harus
dibersihkan, permukaan rata / halus dan kedap air serta mudah untuk di isi dan
dikosongkan.
Jam pembuangan sampah dari ruangan ke tempat pembuangan akhir dalam rumah
sakit jam 07.30, 14.30, dan 20.00 WIB.

C. PEMBUANGAN AKHIR DI DALAM RUMAH SAKIT


Pembuangan akhir sampah rumah sakit dalam 2 cara yaitu :
1. Sampah rumah tangga atau non infeksius.
Sampah jenis ini akan dikumpulkan pada tempat pembuangan akhir sampah dalam
area Rumah Sakit Mitra Anugrah Lestari sebelum diangkut ketempat pembuangan
sementara akhirnya dibawa oleh Dinas Kebersihan Kota cimahi ketempat pembuangan
sampah kota.
Beberapa hal harus diperhatikan pada tempat penampungan sampah di area rumah
sakit karena penyebaran serangga dan penyakit dapat terjadi pada tempat pengumpulam
sampah. Karena itu pengumpulan sampah ini selain mudah dijangkau harus bebas
terhadap tikus dan serangga, relative jauh dari ruang perawatan, dapur dan rumah
tinggal, aman dari banjir dan tersedia fasilitas untuk pencucian.
Sampah-sampah ini akan diangkut dari rumah sakit MAL sehari 3 kali untuk dibawa
oleh petugas kebersihan ketempat penampungan sementara yaitu pada jam 07.00 pagi
dan jam 14.00 siang dan jam 20.00 malam.
Lokasi Pembuangan sampah sementara ini di tempat pembuangan sampah rumah
Sakit Mitra Anugrah Lestari. Dari tempat ini sampah akan dibawa ke Lokasi pembuangan
Akhir oleh PT. Wastek.
2. Pembuangan Sampah Medis Infeksius
Sesuai Keputusan Menteri Ksehatan no 1024/ MENKES/SK/X/2004 tentang
persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, maka limbah rumah sakit harus
dikelola dengan baik, yakni mulai dari pemilahan, pengumpulan, pengemasan, pelebelan
hingga pengangkutan dan penyerahan kepada pihak ke tiga. Dan juga bahwa
penyimpanan limbah medis tidak boleh melebihi waktu paling lama 48 jam pada musim
hujan dan 24 jam pada musim kemarau.
Oleh sebab itu, semua sampah medis infeksius akan menjadi beban rumah sakit
dalam pemusnahannya yaitu dengan cara bekerja sama dengan pihak ke 3 (tiga) untuk

7
pemusnahan selanjutnya. Dalam hal ini jumlah sampah yang dibersihkan sangat
berperan karena menentukan beban biaya yang harus dikeluarkan oleh rumah sakit.

EVALUASI PENGELOLAAN LIMBAH


Evaluasi ditujukan untuk menilai kinerja pengelolaan limbah dapat dilakukan dengan cara :
1. Menimbang volume limbah yang dihasilkan setiap hari
2. Ada tidaknya keluhan dari masyarakat yang tinggal disekitar rumah sakit, pasien dan
pengunjung.
3. Ada tidaknya petugas yang terkena tusuk jarum
4. Ada tidaknya pencemaran lingkungan
Evaluasi dilakukan oleh Seksi Kebersihan dan laporan akan disampaikan kepada Kepala
Bagian Rumah Tangga untuk selanjutnya diteruskan pada Direksi RS MAL.

PENGENDALIAN SERANGGA DAN TIKUS


Serangga dan tikus merupakan masalah rutin di rumah sakit, sehingga pengendaliannya
harus dilakukan secara rutin. Pengendalian ini harus dilakukan karena dapat menimbulkan
gangguan bagi kesehatan maupun peralatan dan inventaris rumah sakit lainnya.
Yang dimaksud dengan pengendalian serangga dan tikus adalah suatu kegiatan yang
bertujuan untuk membasmi kepadatan serangga, tikus dan pengganggu lainnya.
Sesuai dengan lokasi rumah sakit Mitra Anugrah Lestari yang berdekatan dengan pabrik-
pabrik, pasar dan rumah penduduk, maka serangga terbanyak adalah lalat dan nyamuk
disamping beberapa pengganggu lain seperti rayap dan kecoa.
Pengendalian serangga di RS MAL dilaksanakan secara berkesinambungan oleh tenaga
maintance dengan melakukan pembersihan secara menyeluruh terjadwal atau bila ada laporan
ditemukan serangga di dalam rumah sakit. Sebelum dilakukan pengendalian mutlak harus di
identifikasi jenis serangga dan siklus hidupnya sehingga dapat dilakukan pengendalian dengan
efektif. Selain itu perlu dipikirkan pula bahan – bahan yang dipergunakan sebagai pembasmi
serangga karena suatu rumah sakit tidak akan pernah kosong dan penyediaan makanan terjadi
hampir setiap waktu. Dengan demikian cara yang digunakan adalah cara yang aman bagi
manusia tetapi ampuh bagi serangga dan tikus. Bahan – bahan yang dipergunakan harus
selalu disertai MSDS (Material Safety Data Sheet). Pelaksana yang melakukan pengendalian
harus dilengkapi dengan alat pelindung diri yang sesuai.
Pengawasan dari rumah sakit dilakukan oleh Bagian Kebersihan, karena pengendalian
serangga terutama lalat dan nyamuk sangat erat hubungannya dengan kebersihan dan
pembuangan sampah.
Evaluasi yang dapat dilakukan adalah frekuensi tindakan dan cakupannya serta kepadatan
lalat dan nyamuk.
Evaluasi pemasok dilakukan pada akhir periode kontrak oleh Bagian Rumah Tangga dan
Seksie Kebersihan.

8
D. BATASAN OPERASIONAL
Pengertian
Limbah menurut PP No 12, 1995. Limbah adalah bahan sisa atau suatu kegiatan dan atau
proses produksi.
Limbah Rumah Sakit adalah semua limbah yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan rumah
sakit
Sampah Infeksius adalah semua sampah yang terkontaminasi oleh cairan tubuh pasien
seperti kapas, kasa, perban, sarung tangan, masker, selang infus, selang kateter, kantong
darah, potongan organ tubuh, jaringan tubuh, darah, obat / vaksin / serum kadaluasa,
kantung urine, specimen laborat, pampers, diapers.
Sampah Non Infeksius adalah Sampah yang tidak terkontaminasi oleh cairan tubuh pasien,
seperti sampah rumah tangga, sampah perkantoran / administrasi (kertas, kardus, karton),
toples, kaleng, botol / gelas minuman, sisa makanan, sampah tanaman (daun, rumput, kayu,
ranting, batang pohon, kemasan/plastic pembungkus (makanan / minuman), pasta gigi,
sabun, shampoo, pembungkus obat
Limbah benda tajam adalah semua benda yang mempunyai permukaan tajam yang dapat
melukai / merobek permukaan tubuh, seperti jarum suntik, skapel, pisau bedah, pecahan
kaca, ampul obat.

II. JENIS LIMBAH PADAT RUMAH SAKIT

Limbah B3
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang
mengandung B3. Sedangkan sesuai definisi pada Undang Undang 32 tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang dimaksud dengan Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3) adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi
dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan,
merusak lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya. Yang termasuk limbah B3 antara

9
lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak,
sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan
pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih
karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan
infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk
limbah B3
Logo Limbah B3

Karakteristik limbah B3
 Limbah mudah meledak adalah limbah yang pada suhu dan tekanan standar (25°C, 760
mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia dan/atau fisika dapat menghasilkan gas
dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya.
 Limbah mudah terbakar adalah limbah-limbah yang mempunyai salah satu sifat-sifat
sebagai berikut :
o Limbah yang berupa cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24% volume
dan/atau pada titik nyala tidak lebih dari 60 °c (140 OF) akan menyala apabila terjadi

10
kontak dengan api, percikan api atau sumber nyala lain pada tekanan udara 760
mmHg.
o Limbah yang bukan berupa cairan, yang pada temperatur dan tekanan standar (25 C,
760 mmHg) dapat mudah menyebabkan kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap
air atau perubahan kimia secara spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan
kebakaran yang terus menerus.
o Merupakan limbah yang bertekanan yang mudah terbakar.
o Merupakan limbah pengoksidasi.
 Limbah beracun adalah limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun bagi
manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila
masuk ke dalam tubuh melalui pemafasan, kulit atau mulut. Penentuan sifat racun untuk
identifikasi limbah ini dapat menggunakan baku mu tu konsentrasi TCLP (Toxicity
Characteristic Leaching Procedure) pencemar organik dan anorganik dalam limbah. Apabila
limbah mengandung salah satu pencemar yang terdapat, dengan konsentrasi sama atau
lebih besar dari nilai dalam Lampiran II tersebut, maka limbah tersebut merupakan limbah
B3. Bila nilai ambang batas zat pencemar tidak terdapat pada Lampiran II tersebut maka
dilakukan uji toksikologi.
 Limbah yang menyebabkan infeksi. Bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan
dari tubuh manusia yang terkena infeksi, limbah dari laboratorium atau limbah lainnya yang
terinfeksi kuman penyakit yang dapat menular.Limbah ini berbahaya karena mengandung
kuman penyakit seperti hepatitis dan kolera yang ditularkan pada pekerja, pembersih jalan,
dan masyarakat di sekitar lokasi pembuangan limbah
 Limbah bersifat korosif adalah limbah yang mempunyai salah satu sifat sebagai berikut :
o Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit.
o Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja (SAE 1020) dengan laju korosi
lebih besar dari 6,35 mm/tahun dengan temperatur pengujian 55°C.
o Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asam dan sama atau lebih
besar dari 12.5 untuk yang bersifat basa.
 Limbah yang bersifat reaktif adalah limbah-limbah yang mempunyai salah satu sifat-sifat
sebagai berikut:
o Limbah yang pada keadaan normal tidak stabil dan dapat menyebabkan perubahan
tanpa peledakan.
o Limbah yang dapat bereaksi hebat dengan air
o Limbah yang apabila bercampur dengan air berpotensi menimbulkan ledakan,
menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi
kesehatan manusia dan lingkungan.
o Merupakan limbah Sianida, Sulfida atau Amoniak yang pada kondisi pH antara 2 dan
12,5 dapat menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang
membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan
o Limbah yang dapat mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan standar
(250C, 760 mmHg).

11
o Limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepas atau menerima oksigen atau
limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.

ALAT PELINDUNG DIRI


Jenis APD yang dipakai tergantung kepada besarnya risiko yang berkaitan dengan limbah
rumah sakit. APD yang Dipakai :
 Masker
 Kacamata pelindung
 Sarung tangan
 Celemek
 Pelindung kaki dan / atau sepatu boot

D. LANDASAN HUKUM
1. Undang – Undang RI Tahun No 1. 1970 Tentang Kesehatan Kerja
2. Undang – Undang RI No.18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah
3. Undang – Undang RI No. 32. Tahun 2009 Tentang Perlindungan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
4. Peraturan Pemerintah No. 18. Tahun 1999. Tentang Pengelolaan Limbah B3

12
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


1. Kepala Seksie Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan/ bagian umum
Pendidikan Formal minimal D3 dan / sederajat
Kepribadian tegas, sopan, ramah dan bersih.
Uraian Tugas
a. Mengawasi kebersihan secara menyeluruh sesuai pedoman kebersihan RS. Mitra
Anugrah Lestari
b. Mengawasi hasil pembasmian serangga dan tikus di area Rumah Sakit
c. Menangani masalah dari ruangan/ ataau unit pada tingkat pertama.
d. Membuat laporan mingguan mengenai kebersihan seluruh gedung.
e. Membuat evaluasi bulanan terhadap pihak pelaksana lapangan.
f. Membuat evaluasi terhadap standar yang berlaku.
g. Membuat perencanaan / usulan perbaikan standar bila diperlukan.
2. Pelaksana Kesehatan Lingkungan.
Pendidikan Formal minimal D3 dan / sederajat
Kepribadian dapat berkomunikasi dengan baik, mempunyai perhatian terhadap
lingkungan, dan bertanggungjawab.
Uraian Tugas
a. Secara rutin mengawasi pelaksanaan Pest Kontroldi seluruh area luar maupun area
dalam gedung rumah sakit.
b. Mengawasi penyemprotan nyamuk untuk kamar – kamar pasien yang kosong.
c. Mengawasi pengendalian penyemprotan hama di kamar – kamar / counter, sehingga
ttidak mengganggu kesehatan karyawan dan pengunjung.
d. Membuat laporan secara rutin didalam pengendalian hama / pest kontrol/ atau
laporan mingguan.
e. Memastikan penatalaksanaan pengelolaan sampahtelah dilakukan dengan baik.
Saat ini Rumah Sakit Mitra Anugrah Lestari belum mempunyai Pelaksana Kesehatan
lingkungan, jadi untuk kegiatan nya langsung menjadi tanggung jawab bagian rumah
tangga.

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Kepala Seksie Kebersihan/ bagian umum membawahi atau mengawasi petugas
kebersihan yang di laksanakan oleh pihak ke 2.

C. PENGATURAN JAGA
Petugas Kebersihan bertugas setiap hari kerja, dibagi 2 shifft masing-masing shift terdiri
dari 2 petugas kebersihan

13
BAB III
TATA LAKSANA PELAYANAN KEBERSIHAN

Rumah Sakit Mitra Anugrah Lestari terdiri dari 5 lantai, setiap lantai ada (dua) 2 petugas
kebersihan setiap shiff.
Lantai 1 terdiri dari poliklinik, UGD, Pendaftaran, Farmasi, Laboratorium, Radiologi. Petugas
dibagi menjadi 2 Shiff, masing-masing shiff terdiri dari 2 petugas
Shiff 1: jam 6.00 s/d 14.00 wib
Shiff 2 : jam 13.00 s/d 21.00 wib
Lantai 2 terdiri dari ruang OK, VK, HCU, personalia.Petugas dibagi menjadi 2 Shiff, masing-
masing shiff terdiri dari 2 petugas
Shiff 1: jam 6.00 s/d 14.00 wib
Shiff 2 : jam 13.00 s/d 21.00 wib
Lantai 3 terdiri dari ruang rawat inap dewasa dan isolasi. Petugas dibagi menjadi 2
Shiff.masing-masing shiff terdiri dari 2 petugas
Shiff 1: jam 6.00 s/d 14.00 wib
Shiff 2 : jam 13.00 s/d 21.00 wib
Lantai 5 terdiri dari ruang rawat kebidanan, perinatology, anak. Petugas dibagi menjadi 2
Shiff, masing-masing shiff terdiri dari 2 petugas
Shiff 1: jam 6.00 s/d 14.00 wib
Shiff 2 : jam 13.00 s/d 21.00 wib
Lantai 6 terdiri dari Kantin, gudang, marketing, ruang pertemuan, ruang komite medik, ruang
direktur, ruang ketua yayasan, ruang akreditasi. Petugas dibagi menjadi 2 Shiff, , masing-
masing shiff terdiri dari 2 petugas
Shiff 1: jam 6.00 s/d 14.00 wib
Shiff 2 : jam 13.00 s/d 21.00 wib
Untuk bagian laudry, taman, basement/sampah tempat penampungan sementara & toilet
masing-masing 1 petugas.

14
BAB IV
PENUTUP

Buku Pedoman Kebersihan dan Pengelolaan Sampah Pencegahan dan Pengendalian


Infeksi ini di harapkan dapat menjadi acuan bagi semua pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi di dalam fasilitas pelayanan kesehatan,
terutama dalam mewujudkan keselamatan pasien di fasilitas pelayanan kesehatan serta
melindungi para petugas dan pengunjung fasilitas pelayanan kesehatan dari kemungkinan
terpapar dengan HAIs, sehingga penerapan PPI ini berdampak pada peningkatan kualitas
yang bermutu, efektif dan efisien serta tercapainya kendali mutu dan kendali biaya dalam
pelayanan kesehatan.
Penerapan PPI di fasilitas pelayanan kesehatan akan terlaksana dengan optimal bila di
dukung oleh komitmen para pengambil kebijakan dan seluruh petugas kesehatan yang
terlibat dalam pelayanan kesehatan. Disamping itu petugas di Dinas Kesehatan diharapkan
mampu memahami program PPI ini agar dapat melakukan pengawasan dan pemantauan
kualitas pelayanan kesehatan pada fasyankes di wilayahnya.

15

Anda mungkin juga menyukai