0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
71 tayangan1 halaman
Safety box digunakan untuk menampung dan membuang jarum suntik bekas yang terkontaminasi cairan infeksius sebelum dibakar. Safety box harus diganti maksimal 3 hari walaupun belum penuh untuk mencegah penyebaran infeksi. Prosedurnya adalah dengan langsung memasukkan alat suntik bekas ke safety box setelah digunakan dan mengganti safety box yang sudah 3/4 penuh atau 3 hari.
Safety box digunakan untuk menampung dan membuang jarum suntik bekas yang terkontaminasi cairan infeksius sebelum dibakar. Safety box harus diganti maksimal 3 hari walaupun belum penuh untuk mencegah penyebaran infeksi. Prosedurnya adalah dengan langsung memasukkan alat suntik bekas ke safety box setelah digunakan dan mengganti safety box yang sudah 3/4 penuh atau 3 hari.
Safety box digunakan untuk menampung dan membuang jarum suntik bekas yang terkontaminasi cairan infeksius sebelum dibakar. Safety box harus diganti maksimal 3 hari walaupun belum penuh untuk mencegah penyebaran infeksi. Prosedurnya adalah dengan langsung memasukkan alat suntik bekas ke safety box setelah digunakan dan mengganti safety box yang sudah 3/4 penuh atau 3 hari.
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan oleh direktur
OPERASIONAL RS. Mitra Anugrah Lestari
27 Februari 2021
( dr. H. Zakaria Ansyori, MM.RS )
Safety box adalah kotak yang tahan terhadap tusukan jarum, benda tajam / jarum suntik bekas (sesuai dengan standar WHO) yang juga digunakan untuk menampung dan membuang jarum, jarum suntik, alat suntik auto-disable bekas pakai yang terkontaminasi cairan infeksius sebelum dimusnahkan melalui pembakaran. PENGERTIAN Pemakaian Safety Box maximal 3 hari, meski pada kurun waktu 3 hari Safety Box masih belum terisi penuh, sangat disarankan untuk menggantinya setiap max 3 hari sejak mulai diisi untuk menghindari berkembang biaknya mikroorganisme, bakteri atau penyakit didalam Safety Box itu sendiri dan menyebar ke area sekitarnya
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
1. Menampung dan membuang jarum suntik, alat suntik auti-disable bekas pakai yang terkontaminasi cairan infeksius sebelum dimusnahkan melalui pembakaran TUJUAN 2. Menurunkan resiko yang didapat dari kontaminasi jarum/alat suntik bekas/limbah benda tajam terhadap petugas Kesehatan dan juga masyarakat umum 3. Menurunkan tingkat kemungkinan akan terjadinya infeksi silang dari penanganan yang tidak tepat dan pembuangan yang tidak aman
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan KEBIJAKAN 2. Perdir Nomor 083/SK Dir./RS.MAL/II/2021 Tentang Pengalolaan Limbah di Rumah Sakit Mitra Anugrah Lestari
1. Setelah petugas selesai menggunakan suntikan dan tindakan yang berhubungan
dengan benda tajam, jarum suntik, ampul, pecahan kaca, alat suntik auto-disable bekas pakai yang terkontaminasi cairan infeksius yang digunakan langsung dibuang ke dalam safety box PROSEDUR 2. Jarum suntik, abbocath, jarum hecting dan jarum akupuntur yang sudah digunakan tidak ditutup kembali tapi langsung dimasukkan ke dalam safety box 3. Safety box yang telah terisi ¾ bagian (1 hari) atau dalam 3 hari belum ¾ bagian tetap harus segera dibuang dan ditutup rapat, kemudian dibawa ke TPS untuk di bawa oleh pihak ke 3 untuk dilakukan pembakaran
1. Instalasi rawat jalan
2. Instalasi rawat inap 3. Instalansi gawat darurat 4. Kamar operasi UNIT TERKAIT 5. Farmasi 6. Laboratorium 7. Radiologi 8. Kesling 9. Tim PPI