Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN (TOR)

PENGELOLAAN B3 DAN LIMBAHNYA


RSU BUDI RAHAYUTAHUN 2022

A. PENDAHULUAN

Program pengelolaan bahan berbahaya dan beracun adalah program untuk


mengelola bahan berbahaya seperti : bahan kimia dan bahan biologi yang dapat
membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung atau tidak langsung.

Pelaksanaan Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun di RSU Budi Rahayu


mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.
472/MENKES/Per/V/1996 tentang Pengamanan Bahan Berbahaya bagi kesehatan.

Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang digunakan di RSU Budi Rahayu
bermacam karakteristiknya dimana bahan tersebut beresiko menyebabkan kecelakaan
dan bahaya bagi pengguna dan lingkungannya. Untuk itu perlu dibuat program
pengelolaan B3 agar resiko resiko tersebut dapat diminimalisasi. Dalam program tersebut
harus mencantumkan pemeberian penjelasan tentang ancaman/bahaya yang dapat
ditimbulkan oleh bahan B3, cara penanganan/penanggulangannya bila terjadi kecelakaan
atau keracunan.

B. LATAR BELAKANG
Sejak revolusi industri di Inggris di mana banyak terjadi kecelakaan, dan banyak
membawa korban, para pengusaha pada waktu itu berpendapat bahwa hal tersebut adalah
risiko pekerjaan yang harus ditanggung sendiri oleh para pekerja sendiri. Para pekerja
mendesak pengusaha untuk mengambil langkah positif untuk menanggulangi masalah
tersebut.
Konsep manajemen risiko mulai diperkenalkan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja pada era tahun 1980, setelah berkembangnya teori accident model dari
ILCI dan juga semakin maraknya isu lingkungan dan kesehatan. Bila dilihat terjadinya
kerugian dengan teori accident model dari ILCI, maka manajemen risiko dapat
memotong mata rantai kejadian kerugian tersebut, sehingga efek dominonya tidak akan
terjadi. Pada dasarnya manajemen risiko bersifat pencegahan terhadap terjadinya
kerugian maupun kecelakaan.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum

Untuk mencegah & menanggulangi pencemaran atau kerusakan Lingkungan hidup


yang diakibatkan oleh limbah B3 serta melakukan pemulihan kualitas lingkungan
yang sudah tercemar sehingga sesuai dengan fungsinya.

2. Tujuan Khusus
a. Memberikan keamanan dan kenyamanan kepada Karyawan, Dokter, Pasien,
dan pengunjung RSU Budi Rahayu, serta mencegah pencemaran lingkungan.
b. Meminimalisasi resiko penyakit dan kecelakaan kerja akibat B3.
c. Memberikan informasi kepada pengguna B3 tentang bahaya B3 yang
digunakan.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Identifikasi lokasi penyimpanan dan jenis Bahan Berbahaya Beracun
a. Inventarisasi tempat penyimpanan B3
b. Inventarisasi jenis B3 dan MSDS
c. Penilaian risiko lokasi-lokasi penyimpanan B3 dan limbah B3
2. Penanganan penyimpanan, penggunaan dan pembuangan B3
a. Pemantauan pembuangan B3
b. Pembuatan lemari penyimpanan B3.
c. Pembuatan lemari penyimpanan limbah B3.
3. Perijinan B3
a. Pengurusan MOU pemusnahan limbah B3
b. Pelaporan dan investigasi tumpahan, paparan dan insiden B3 lain
c. Monitoring data tumpahan, paparan dan insiden B3 lain
4. Perlindungan terhadap paparan B3
a. Pembuatan standar Alat Pelindung Diri
b. Kalibrasi alat CT Scan, X Ray, dan USG.
c. Pengukuran radiasi ruang radiologi.
d. Pengukuran paparan radiasi petugas radiografer dan penggantian badge.
e. Penambahan/Pembelian Alat Pelindung Diri
f. Pengadaan spill kit B3
g. Pembuatan shower dekontaminasi
5. Pemasangan label/simbol B3 ditempat penyimpanan/penggunaan APD
a. Pengadaan label/simbol B3
b. Pemantauan penggunaan label/simbol B3
6. Pendidikan dan pelatihan penanganan insiden/paparan B3
a. Pelatihan dan simulasi penanganan tumpahan B3
b. Pengelolaan Limbah RSU Budi Rahayu.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Membuat jadwal inventarisasi MSDS, menempelkan label dan penyuluhan di unit
pengguna.
2. Memasang simbol – simbol B3 pada setiap tempat penyimpanan
3. Koordinasi dengan bagian pengadaan dan pengguna dalam hal memantau
penggunaan B3
4. Memberikan penyuluhan kepada pengguna mengenai bahan berbahaya dan
beracun.
5. Melatih petugas dalam hal penanggulangan kontamisasi/insiden B3

F. SASARAN
1. Seluruh lokasi penyimpanan B3, jenis B3 dan MSDS d area RSU Budi Rahayu
terdata keseluruhan oleh panitia MFK
2. Penanganan penyimpanan, penggunaan dan pembuangan B3
1. Terdokumentasinya produksi limbah B3 RSU Budi Rahayu setiap bulan
2. Tersedianya lemari penyimpanan B3 di Laboratorium, Farmasi, Radiologi,
Laundry dan Gudang Umum.
3. Tersedianya lemari penyimpanan limbah B3 di Laboratorium dan Radiologi.
3. Perijinan B3
Dilakukannya kerjasama pemusnahan limbah B3 dengan pihak ke III
4. Pelaporan dan investigasi tumpahan, paparan dan insiden B3 lain.
5. Tersedianya data tumpahan, paparan dan insiden B3 lain setiap triwulan.
6. Perlindungan terhadap paparan B3
1. Terpenuhinya standar Alat Pelindung Diri di seluruh area RSU Budi Rahayu
2. Terkalibrasinya alat CT Scan, X Ray, dan USG di ruang radiologi.
3. Tercapainya paparan tingkat radiasi ruang radiologi yang aman.
4. Terpenuhinya keamanan petugas radiografer terhadap paparan radiasi.
5. Tersedianya Alat Pelindung Diri di seluruh area RSU Budi Rahayu.
6. Tersedianya spill kit B3 yang memenuhi persyaratan pada seluruh area berisiko
B3.
7. Tersedianya shower dekontaminasi B3 di TPS B3, Laboratorium dan Laundry
hingga akhir tahun 2022.
7. Pemasangan label/simbol B3 ditempat penyimpanan/penggunaan APD
1. Tersedianya simbol B3 di RSU Budi Rahayu
2. Terpasangnya simbol B3 pada seluruh B3 dan limbah B3, serta area berisiko
B3.
8. Pendidikan dan pelatihan penanganan insiden/paparan B3
1. Tercapainya pelatihan dan simulasi penanganan tumpahan B3 bagi seluruh
petugas kebersihan di RSU Budi Rahayu .
2. Tercapainya diklat Pengelolaan Limbah RS bagi 50 % karyawan RSU Budi
Rahayu.

G. JADWAL KEGIATAN
KEGIATAN
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Inventarisasi tempat penyimpanan


B3
2 Inventarisasi jenis B3 dan MSDS
3 Penilaian risiko lokasi-lokasi
penyimpanan B3
4 Pemantauan pembuangan B3
5 Pembuatan lemari penyimpanan
B3
6 Pembuatan lemari penyimpanan
limbah B3
7 Pengurusan MOU pemusnahan
limbah B3
8 Monitoring data tumpahan,
paparan, dan insiden B3 lain
9 Pembuatan standar Alat
Pelindung Diri
10 Kalibrasi alat CT Scan, X Ray,
dan USG
11 Pengukuran radiasi ruang
radiologi
12 Pengukuran paparan radiasi
petugas radiografer dan
penggantian badge
13 Penambahan/Pembelian Alat
Pelindung Diri
14 Pengadaan spill kit
15 Pembuatan shower dekontaminasi

16 Pengadaan label/simbol B3
17 Pemantauan penggunaan
label/simbol B3
18 Pelatihan dan simulasi
penanganan tumpahan B3

19 Pelatihan pengelolaan limbah RS

H. RENCANA ANGGARAN BIAYA

NO KEGIATAN JUMLAH HARGA

1. Menginventarisasi B3 & Monitoring


12
MSDS

2. Mengidentifikasi tempat penyimpanan dan


12
penggunaan B3 & limbahnya

3. Memonitoring penggunaan APD


12
penanganan B3 dan limbahnya

4. Menyusun panduan, pedoman,dan SPO B3


4
dan melakukan Sosialisai

5. Membuat dan memasang denah dan


1
rambu-rambu bahan B3

6. Melakukan pencatatan dan pelaporan


12
secara berkala pelaksanaan program B3

Total

I. EVALUSI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA


1. Kegiatan pemantauan pembuangan limbah B3 dievaluasi oleh petugas Kesling dan
dilaporkan kepada panitia MFK setiap bulan
2. Evaluasi pelaporan insiden/kontaminasi B3 dibuat oleh Tim K3 RS dan dilaporkan
kepada panitia MFK setiap triwulan
3. Kegiatan pemantauan dan pelaporan APD dan label B3 dilakukan oleh Tim K3 RS
setiap triwulan

J. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan kegiatan dilakukan setiap bulan.
2. Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan dilakukan oleh panitia MFK setiap 3 bulan sekali
dan disampaikan kepada seluruh bidang dan unit terkait.
3. Laporan kegiatan tahunan kegiatan pengelolaan B3 dilaporkan kepada direktur pada
akhir program.

Pekalongan, Januari 2022

Dr……..

Anda mungkin juga menyukai