A. PENDAHULUAN
B. LATAR BELAKANG
Sejak revolusi industri di Inggris dimana banyak terjadi kecelakaan, dan banyak
membawa korban, para pengusaha pada waktu itu beRp.endapat bahwa hal tersebut
adalah risiko pekerjaan yang harus ditanggung sendiri oleh para pekerja sendiri. Para
pekerja mendesak pengusaha untuk mengambil langkah positif untuk menanggulangi
masalah tersebut.
Konsep manajemen risiko mulai diperkenalkan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja pada era tahun 1980, setelah berkembangnya teori accident model dari
ILCI dan juga semakin maraknya isu lingkungan dan kesehatan. Bila dilihat terjadinya
kerugian dengan teori accident model dari ILCI, maka manajemen risiko dapat
memotong mata rantai kejadian kerugian tersebut, sehingga efek dominonya tidak akan
terjadi. Pada dasarnya manajemen risiko bersifat pencegahan terhadap terjadinya
kerugian maupun kecelakaan.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan keamanan dan kenyamanan kepada Karyawan, Dokter, Pasien,
dan pengunjung Charitas Hospital Belitang, serta mencegah pencemaran
lingkungan.
b. Meminimalisasi resiko penyakit dan kecelakaan kerja akibat B3.
c. Memberikan informasi kepada pengguna B3 tentang bahaya B3 yang
digunakan.
F. SASARAN
1. Seluruh lokasi penyimpanan B3, jenis B3 dan MSDS d area Charitas Hospital
Belitang terdata keseluruhan oleh panitia MFK
2. Penanganan penyimpanan, penggunaan dan pembuangan B3
1. Terdokumentasinya produksi limbah B3 Charitas Hospital Belitang setiap bulan
2. Tersedianya lemari penyimpanan B3 di Laboratorium, Farmasi, Radiologi,
Laundry dan Gudang Umum.
3. Tersedianya lemari penyimpanan limbah B3 di Laboratorium dan Radiologi.
3. Perijinan B3
Dilakukannya kerjasama pemusnahan limbah B3 dengan pihak ke III
4. Pelaporan dan investigasi tumpahan, paparan dan insiden B3 lain.
5. Tersedianya data tumpahan, paparan dan insiden B3 lain setiap triwulan.
6. Perlindungan terhadap paparan B3
1. Terpenuhinya standar Alat Pelindung Diri di seluruh area Charitas Hospital
Belitang.
2. Terkalibrasinya alat CT Scan, X Ray, dan USG di ruang radiologi.
3. Tercapainya paparan tingkat radiasi ruang radiologi yang aman.
4. Terpenuhinya keamanan petugas radiografer terhadap paparan radiasi.
5. Tersedianya Alat Pelindung Diri di seluruh area Charitas Hospital Belitang.
6. Tersedianya spill kit B3 yang memenuhi persyaratan pada seluruh area berisiko
B3.
7. Tersedianya shower dekontaminasi B3 di TPS B3, Laboratorium dan Laundry
hingga akhir tahun 2014.
7. Pemasangan label/simbol B3 ditempat penyimpanan/penggunaan APD
1. Tersedianya simbol B3 di Charitas Hospital Belitang.
2. Terpasangnya simbol B3 pada seluruh B3 dan limbah B3, serta area berisiko
B3.
8. Pendidikan dan pelatihan penanganan insiden/paparan B3
1. Tercapainya pelatihan dan simulasi penanganan tumpahan B3 bagi seluruh
petugas kebersihan di Charitas Hospital belitang .
2. Tercapainya diklat Pengelolaan Limbah RS bagi 50 % karyawan Charitas
Hospital Belitang.
G. JADWAL KEGIATAN
KEGIATAN
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Inventarisasi tempat penyimpanan
B3
2 Inventarisasi jenis B3 dan MSDS
3 Penilaian risiko lokasi-lokasi
penyimpanan B3
4 Pemantauan pembuangan B3
5 Pembuatan lemari penyimpanan
B3
6 Pembuatan lemari penyimpanan
limbah B3
7 Pengurusan MOU pemusnahan
limbah B3
8 Monitoring data tumpahan,
paparan, dan insiden B3 lain
9 Pembuatan standar Alat
Pelindung Diri
10 Kalibrasi alat CT Scan, X Ray,
dan USG
11 Pengukuran radiasi ruang
radiologi
12 Pengukuran paparan radiasi
petugas radiografer dan
penggantian badge
13 Penambahan/Pembelian Alat
Pelindung Diri
14 Pengadaan spill kit
15 Pembuatan shower dekontaminasi
16 Pengadaan label/simbol B3
17 Pemantauan penggunaan
label/simbol B3
18 Pelatihan dan simulasi
penanganan tumpahan B3