Anda di halaman 1dari 9

KLIRENS, KLIRENS INULIN, KLIRENS

CREATININ (CCT), CYSTATIN C

KELOMPOK 10 :

1. DITA FEBRIANI (P27903220007)

2. KURNIASIH (P27903220013)
Ginjal merupakan organ vital yang berperan sangat penting dalam mempertahankan
kestabilan lingkungan dalam tubuh. Ginjal mengatur keseimbangan cairan tubuh,
elektrolit dan asam basa dengan cara menyaring darah yang melaluinya, reabsorbsi
selektif air, serta mengekresi kelebihannya sebagai kemih

LAJU FILTRASI GLOMEROLUS (LFG) MERUPAKAN INDEKS


TERBAIK UNTUK MENENTUKAN FUNGSI GINJAL. LFG
DIGUNAKAN SECARA LUAS SEBAGAI INDEKS FUNGSI
GINJAL YANG DAPAT DIUKUR SECARA TIDAK LANGSUNG
DENGAN PERHITUNGAN KLIRENS GINJAL
Klirens adalah volume plasma yang mengandung semua
zat yang larut melalui glomerulus serta dibersihkan dari
plasma dan diekskresikan ke dalam urin, karena itu nilai
klirens mewakili fungsi glomerulus
Beberapa metode pemeriksaan laboratorium dapat
digunakan untuk mengevaluasi fungsi ginjal
Pengumpulan bahan urin untuk
 Klirens kreatinin merupakan pengukuran GFR pemeriksaan GFR dilakukan dalam
yang tidak absolut karena sebagian kecil 24 jam. Wadah yang digunakan untuk
kreatinin di- reabsorpsi oleh tubulus ginjal dan
pengumpulan urin sebaiknya bersih,
sekitar 10% kreatinin urin disekresikan oleh
tubulus. Namun, pengukuran klirens kreatinin
kering, dan bebas dari zat pengawet.
memberikan informasi mengenai perkiraan nilai Bahan urin yang dikumpulkan
GFR disimpan dalam refrigerator selama
pengumpulan sebelum diperiksakan.
 Pengukuran klirens kreatinin dengan
Volume urin yang dikumpulkan
menggunakan perhitungan telah menjadi standar
untuk menentukan GFR. Perhitungannya diukur keseluruhan untuk kemudian
tergantung pada kadar kreatinin serum dimasukkan ke dalam formula
dibandingkan dengan kadar kreatinin urin yang perhitungan
diekskresikan dalam
Contohnya :
Pemeriksaan Cystatin C
 Cystatin C adalah protein berat molekul rendah yang diproduksi oleh sel-sel
berinti. Cystatin C terdiri dari 120 asam amino merupakan cystein proteinase
inhibitor. Cystatin C difiltrasi oleh glomerulus, di- reabsorpsi, dan
dikatabolisme di tubulus proksimal
 ditemukan bahwa cystatin C lebih baik daripada kreatinin sebagai penanda untuk
glomerulus filtration rate. Cystatin C juga kadar kreatinin serum (86,8%)
dalam menentukan laju filtrasi glomerulus pada fungsi ginjal normal. Cystatin C
telah menunjukkan peningkatan pada laju filtrasi glomerulus sebesar 88
mL/min/1,73m2, sedangkan kadar kreatinin serum baru meningkat setelah laju
filtrasi glomerulus 75 mL/min/1,73m2.22 Terdapat hubungan yang signifikan
antara cystatin C dengan gang- guan ginjal yang disertai peningkatan risiko untuk
penyakit jantung dan pembuluh darah. Kadar cystatin C diukur menggunakan
metode immunoturbidi- metry atau immunonephelometric.
Pemeriksaan Inulin
 Klirens inulin menggambarkan fungsi
filtrasi ginjal karena inulin merupakan zat  Pengambilan darah vena untuk
yang difiltrasi bebas, tidak direabsorpsi, pemeriksaan inulin juga dilakukan
dan tidak disekresikan oleh tubulus pada awal dan akhir periode
ginjal pengumpulan urin
 Pasien berpuasa terlebih dahulu sebelum  Pengukuran Inulin saat ini lebih
pemeriksaan kliren inulin dilakukan. sering dilakukan dengan
Adapun cara pemeriksaan kliren inulin menggunakan inulinase. Inulinase
yaitu 25 mL inulin 10% diinjeksi adalah suatu enzim yang mengubah
intravena diikuti dengan pemberian 500 inulin menjadi fruktosa. Kadar
mL inulin 1,5% dengan kecepatan 4 fruktosa kemudian ditentu- kan
mL/menit. Pemasangan kateter urin dengan bantuan sorbitol
diperlukan untuk mengumpulkan urin dehydrogenase dan pengukuran kadar
setiap 20 menit sebanyak 3 kali dilakukan secara fotometris pada
panjang gelombang 340 nm
Nilai normal klirens inulin
    mL/menit (rata2) (terkoreksi terhadap  
Umur Jenis Kelamin 1,73m2 luas μmol/dL (rata2)
permukaan tubuh)

20 – 29 Pria 90 – 174 (132) 0,87 – 1,68 (1,27)


  Wanita 84 – 156 (119) 0,81 – 1,50 (1,15)
30 – 39 Pria 88 – 168 (128) 0,85 – 1,62 (1,23)
  Wanita 82 – 150 (116) 0,79 – 1,44 (1,12)
40 – 49 Pria 78 – 162 (120) 0,75 – 1,56 (1,16)
  Wanita 82 – 146 (114) 0,79 – 1.41 (1,10)
50 – 59 Pria 68 – 152 (110) 0,65 – 1,46 (1,06)
  Wanita 66 – 142 (104) 0,63 – 1,37 (1,00)
60 – 69 Pria 57 – 137 (97) 0,55 – 1,32 (0,93)
  Wanita 58 – 130 (94) 0,56 – 1,25 (0,91)
70 – 79 Pria 42 – 122 (82) 0,40 – 1,17 (0,79)
  Wanita 45 – 121 (83) 0,43 – 1,17 (0,80)
80 – 89   39 – 105 (67) 0,38 – 1,01 (0,65)
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai