BAB 2 STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN Oleh Istamar
BAB 2 STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN Oleh Istamar
JARINGAN TUMBUHAN
Jaringan Tumbuhan
Jaringan adalah sekelompok sel yang
mempunyai struktur dan fungsi sama dan
terikat oleh bahan antarsel membentuk satu
kesatuan.
Jaringan penyusun dapat dibedakan
menjadi:
1. Jaringan meristem
2. Jaringan dewasa
Jaringam Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang sel
penyusunnya bersifat embrional, artinya
mampu terus-menerus membelah diri untuk
menambah jumlah sel tubuh
Sel meristem merupakan sel muda dan
belum mengalami diferensiasi dan
spesialisasi
Ciri-ciri sel meristem adalah
1. Berdinding tipis
2. Banyak mengandung protoplasma
3. Vakuola kecil dan Inti besar
4. Plastida belum matang
5. Bentuk sel umumnya sama ke segala arah,
misalnya seperti kubus
Berdasarkan letaknya dalam tumbuhan, ada
tiga macam meristem, yaitu:
1. Meristem apikal terdapat di ujung batang
dan di ujung akar
2. Meristem lateral terdapat pada kambium
pembuluh dan kambium gabus
3. Meristem interkalar terdapat di antara
jaringan dewasa
Meristem interkalar
Berdasarkan asal terbentuknya, meristem
dibedakan menjadi:
1. Meristem Primer
Meristem yang berkembang dari sel embrional
Menyebabkan pertumbuhan primer pada
tumbuhan
Pertumbuhan primer memungkinkan akar dan
batang bertambah panjang
Terdapat pada kuncup ujung batang dan ujung
akar
Meristem primer dapat dibedakan menjadi
daerah-daerah dengan tingkat perkembangan
sel yang berbeda-beda.
Pada ujung batang terdapat meristem apikal
Di dekat meristem apikal terdapat promeristem
Daerah meristem di belakang promeristem
mempunyai tiga jaringan meristem, yaitu
protoderma, prokambium, dan meristem dasar
Protoderma akan membentuk epidermis
Prokambium akan membentuk jaringan ikat
pembuluh primer (xilem primer dan floem
primer) dan kambium
Meristem dasar akan membentuk jaringan
dasar tumbuhan yang mengisi empulur dan
korteks seperti parenkima, kolenkima, dan
sklerenkima
2. Meristem Sekunder
Meristem sekunder adalah meristem yang
berkembang dari jaringan dewasa yang telah
mengalami deferensiasi dan spesialisasi tetapi
kembali bersifat embrional
Contoh: kambium gabus yang terdapat pada
batang dikotil dan Gymnospermae, yang dapat
terbentuk dari sel-sel korteks di bawah
epidermis.
Jaringan kambium yang terletak di antara
berkas pengangkut (xilem dan floem) pada
batang dikotil merupakan meristem sekunder
Jaringan Dewasa
Merupakan jaringan yang terbentuk dari
deferensiasi dan spesialisasi sel-sel hasil
pembelahan jaringan meristem
Diferensiasi adalah perubahan bentuk sel
yang disesuaikan dengan fungsinya
Spesialisasi adalah pengkhususan sel untuk
mendukung suatu fungsi tertentu
Jaringan dewasa disebut jaringan permanen
EPIDERMIS
epidermis
Epidermis Alium
JARINGAN GABUS
J gabus
JARINGAN GABUS
parenkim
Jaringan permanen adalah jaringan yang
telah mengalami deferensiasi yang
sifatnya tak dapat balik (irreversibel)
Jaringan permanen sel-selnya tidak lagi
mengalami pembelahan diri
Jaringan dewasa meliputi jaringan
epidermis, gabus parenkima, xilem, dan
floem
Epidermis
Merupakan jaringan terluar tumbuhan
yang menutupi seluruh tubuh tumbuhan
mulai dari akar, batang, hingga daun
Epidermis biasanya hanya terdiri dari
selapis sel yang berbentuk pipih dan
tersusun rapat
Jaringan epidermis berfungsi sebagai
pelindung jaringan di dalamnya dan
sebagai tempat pertukaran zat
Jaringan Epidermis daun
Terdapat pada permukaan atas dan bawah daun
Jaringan tersebut tidak berklorofil kecuali pada sel
penjaga (sel penutup) stomata
Pada permukaan atas terdapat penebalan dinding
luar yang tersusun atas zat kutin (turunan senyawa
lemak) yang dikenal sebagai kutikula
Sekelompok sel epidermis membentuk stomata
atau mulut daun
Stomata merupakan suatu celah pada epidermis
yang dibatasi oleh dua sel penutup atau sel penjaga
Melalui stomata terjadi pertukaran gas
Jaringan Epidermis Batang
Jaringan epidermis batang ada yang
mengalami modifikasi membentuk lapisan
tebal yang dikenal sebagai kutikula
Membentuk bulu sebagai alat
perlindungan
Jaringan Epidermis Akar
Berfungsi sebagai
pelindung dan tempat
terjadinya difusi dan
osmosis
Epidermis akar sebagian
bermodifikasi membentuk
tonjolan yang disebut
rambut akar
Rambut akar berfungsi
untuk menyerap air tanah
J Epidermis
MODIFIKASI EPIDERMIS
trikhoma
velamen
Jaringan Gabus/ Periderma
Merupakan jaringan pelindung yang
dibentuk untuk menggantikan epidermis
batang dan akar yang telah menebal akibat
pertumbuhan sekunder
Struktur jaringan gabus terdiri dari felogen
(kambium gabus) yang akan membentuk
felem (gabus) ke arah luar dan feloderma
ke arah dalam
Jaringan gabus berfungsi sebagai pelindung
tumbuhan dari kehilangan air
Parenkima
Tersusun atas sel-sel bersegi banyak
Antara sel yang satu dengan sel yang lain terdapat ruang
antarsel
Parenkima disebut pula jaringan dasar karena menjadi tempat
bagi jaringan-jaringan yang lain
Parenkima terdapat pada akar, batang, daun
Jaringan parenkima berfungsi sebagai jaringan penghasil dan
penyimpan cadangan makanan
Parenkima yang memiliki kloroplas disebut klorenkima
Jaringan Parenkima
Jaringan Penguat
Untuk memperkokoh tubuhnya, tumbuhan
memerlukan jaringan penguat
Ada dua macam jaringan penguat yang menyusun
tubuh tumbuhan, yaitu
1. Kolenkima
Kolenkima mengandung protoplasma dan dindingnya
tidak mengalami lignifikasi
Sel kolenkima merupakan sel hidup dan mempunyai sifat
mirip parenkima
Sel-selnya ada yang mengandung kloroplas
Kolenkima umumnya terletak di dekat permukaan dan di
bawah epidermis pada batang, tangkai daun, tangkai
bunga, ibu tulang daun
Kolenkima jarang terdapat pada akar
Dinding sel kolenkima mengandung selulosa,
pektin, hemiselulosa
Dinding sel kolenkima mengalami penebalan
tidak merata.
Fungsi jaringan kolenkima adalah sebagai
penyokong pada bagian tumbuhan muda yang
sedang tumbuh dan pada tanaman herba
2. Sklerenkima
Tidak mengandung protoplasma dan dindingnya
mengalami penebalan dari zat lignin (lignifikasi)
Terdiri dari sel-sel mati
Dinding sel sklerenkima sangat tebal, kuat, dan
mengandung lignin
Dinding sel mempunyai penebalan primer dan
kemudian penebalan sekunder oleh zat lignin
Menurut bentuknya, sklerenkima dibedakan menjadi
dua yaitu serabut sklerenkima yang berbentuk
seperti benang panjang dan sklereid (sel batu)
Sklereid disebut sel batu karena dindingnya keras
Sklereid terdapat pada berkas pengangkut, diantara
sel-sel parenkima, korteks batang, tangkai daun,
akar, buah, biji
Fungsi sklerenkima adalah menguatkan bagian
tumbuhan yang sudah dewasa
Sklerenkima melindungi bagian-bagian lunak yang
lebih dalam, seperti pada kulit biji jarak, tempurung
kelapa
Jar penguat :sklerenkim
Jaringan Pengangkut (Xilem dan Floem)
1. Xilem
Xilem berfungsi menyalurkan air dan
mineral dari akar ke daun
Elemen xilem terdiri dari unsur
pembuluh, serabut xilem, parenkima
xilem
Unsur pembuluh ada dua yaitu
pembuluh kayu (trakea) dan trakeid
Diameter trakea biasanya lebih besar
dari diameter trakeid
Trakea terdiri atas sel-sel berbentuk
tabung yang berdinding tebal
2. Floem
Floem berfungsi menyalurkan
zat makanan hasil fotosintesis
dari daun ke seluruh bagian
tumbuhan
Elemen floem disusun oleh
unsur-unsur tapis, sel
pengiring, serabut floem,
sklereid, dan parenkima floem
Unsur utama adalah pembuluh
tapis dan parenkim floem
Parenkim floem berfungsi
menyimpan cadangan makanan
Pembuluh tapis terdiri dari sel-
sel berbentuk silindris
Macam-macam jaringan dewasa Tumbuhan
Parenkima
Xilem daun Xilem batang Xilem akar
mesofil daun
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kecepatan Pengangkutan Air
1. Kelembapan
2. Suhu
3. Cahaya
4. Angin
5. Kadar Air Tanah
Organ Pada Tumbuhan
Daun = folium
AKAR
Akar merupakan organ tumbuhan yang ada di dalam
tanah.
Batas antara batang dan akar dinamakan daerah
peralihan.
Sistem perakaran tumbuhan tingkat tinggi dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu sistem perakaran
serabut dan sistem perakaran tunggang.
Sistem perakaran serabut dimiliki oleh tumbuhan
monokotil, contohnya padi, jagung, dan bambu.
Sistem perakaran tunggang dimiliki oleh tumbuhan
dikotil, contohnya mangga, jambu, bayam, wortel,
dan pepaya.
Akar berasal dari calon akar (radikula) yang terdapat
pada embrio atau lembaga dari biji
Struktur Morfologi Akar
Struktur luar (morfologi) akar di
bagian paling ujung terdapat jaringan
meristem apikal, yang dilindungi oleh
tudung akar (kaliptra).
Kaliptra terdiri dari sel-sel parenkim
yang berdinding tipis, berbentuk
kubus, berisi protoplasma dan sedikit
sekali vakuola.
Kaliptra berfungsi sebagai jaringan
pelindung dan penentu arah
pertumbuhan akar.
Di belakang meristem apikal, terdapat
daerah yang berisi sekumpulan sel-sel
besar memanjang, dinamakan daerah
pemanjangan.
Di belakang daerah pemanjangan terdapat
sel-sel yang berdiferensiasi membentuk
protoderma dan prokambium, dinamakan
daerah diferensiasi.
Di daerah diferensiasi mulai terjadi
perubahan bentuk sel-sel sesuai dengan
fungsinya, misalnya terbentuk rambut
akar oleh sel-sel epidermis.
Struktur Anatomis Akar
Secara anatomis, akar tersusun oleh empat lapisan
jaringan pokok (sistem jaringan), yaitu epidermis,
korteks, endodermis dan silinder pusat (stele).
1. Epidermis
Epidermis akar berkembang dari protoderma
Sel-sel epidermis akar berbentuk pipih selapis dan
berdinding tipis.
Di daerah dekat ujung akar, sel-sel epidermis
termodifikasi menjadi rambut akar.
Sel epidermis yang termodifikasi menjadi rambut
akar, memiliki lapisan kutikula yang sangat tipis
dengan fungsi sebagai penyerap air.
2. Korteks
Korteks merupakan daerah antara epidermis
sklerenkima.
Pada beberapa tumbuhan air, sel-sel parenkim
endodermis.
Endodermis terdiri dari selapis sel yang tebal sebagai
1. serabut 1. tunggang
Sistem perakaran
dalamnya.
Korteks tersusun dari sel parenkim (berfungsi untuk
dan empulur.
floem primer berfungsi untuk mengangkut zat
Monokotil Dikotil
1. Batang tidak bercabang-cabang 1. Batang bercabang-cabang
2. Hipodermis berupa sklerenkim 2. Hipodermis berupa kolenkim
3. Pembuluh angkut tersebar 3. Pembuluh angkut teratur
dalam susunan lingkaran atau
berseling radial
4. Tidak mempunyai jari-jari 4. Jari-jari empulur berupa
empulur deretan parenkima di antara
berkas pengangkut
5. Tidak mempunyai kambium 5. Mempunyai kambium
vaskular, sehingga tidak dapat vaskular, sehingga dapat
tumbuh membesar tumbuh membesar
6. Tidak dapat dibedakan dengan 6. Dapat dibedakan daerah
daerah korteks korteks dan empulur
7. Tidak ada kambium diantara 7. Ada kambium diantara xilem
xilem dan floem dan floem
DAUN
1. Struktur morfologi daun
Daun terletak pada batang dengan
pola teratur dan tertentu.
Daun berfungsi sebagai tempat
pembuatan makanan bagi tumbuhan
melalui proses fotosintesis.
Bagian-bagian dari daun yang
lengkap yaitu pelepah daun (folius),
tangkai daun (petiolus), dan helaian
daun (lamina).
Jika dalam satu tangkai daun
terdapat satu helaian daun, maka
dinamakan daun tunggal.
Jika dalam satu tangkai daun
terdapat lebih dari satu helaian
daun, maka dinamakan daun
majemuk.
Keanekaragaman bentuk daun,
akan dibahas berikut ini.
a. Bentuk Helaian Daun
Bentuk helaian daun (dilihat
dari posisi relatif bagian daun
yang paling lebar),
dikelompokkan sebagai berikut.
1. Bagian terlebar di tengah-
tengah daun
Bentuknya antara lain.
a) bentuk bundar, misalnya daun
teratai (Nelumbium nelumbo)
b) bentuk memanjang, misalnya
daun srikaya (Annona squamosa),
c) bentuk lanset, misalnya daun
kamboja (Plumeria acuminata).
2) Bagian terlebar di bawah tengah daun
Bentuknya antara lain.
a) bentuk bulat telur, misalnya daun kembang
sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
b) bentuk segitiga, misalnya daun bunga pukul
empat (Mirabilis jalapa)
c) bentuk jantung, misalnya daun waru
(Hibiscus tiliaceus)
d) bentuk panah, misalnya daun eceng
(Sagittaria sagitifolia).
3) Bagian yang terlebar di atas
tengah daun
Bentuknya antara lain.
a) bentuk segitiga, misalnya daun
semanggi (Marsilea crenata),
b) bentuk bulat telur sungsang,
misalnya daun sawo kecik
(Manilkara kauki).
4) Bagian daun sama lebar
Bentuknya antara lain.
a) bentuk garis, misalnya daun dari
rumput-rumputan
b) bentuk pita, misal daun jagung
(Zea mays)
c) bentuk jarum, contohnya daun
pinus (Pinus merkusii).
b. Bentuk Ujung Daun
Bentuk ujung daun dikelompokkan sebagai
berikut.
1) runcing; misalnya daun olender (Nerium
oleander)
2) meruncing; misalnya daun sirsak (Annona
muricata)
3) membulat; misalnya daun teratai besar (Nelum
bium nelumbo)
4) rompang/rata; misalnya ujung daun semanggi
(Marsilea crenata)
5) terbelah; misalnya ujung daun bayam (Ama
ranthus hybridus)
6) berduri; misalnya daun nenas sebrang (Agave
sp.).
c. Tepi Daun
Bentuk tepi daun adalah:
1) rata; misalnya daun nangka
(Artocarpus integra)
2) bergerigi; lekukan dan tonjolan
runcing, misalnya daun lantana
(Lantana camara)
3) bergigi; lekukan tumpul dan
tonjolan runcing, misalnya daun
beluntas (Pluchea indica)
4) beringgit; lekukan runcing dan
tonjolan tumpul, misalnya daun
cocor bebek (Kalanchoe
pinnata)
5) berombak; lekukan dan tonjolan
tumpul, misalnya daun air mata
pengantin (Antigonon leptopus).
d. Susunan Tulang Daun
Susunan tulang daun dikelompokkan sebagai berikut.
1) menyirip; misalnya daun mangga (Mangifera indica)
2) menjari; misalnya daun pepaya (Carica papaya)
3) melengkung; misalnya daun gadung (Dioscorea hispida)
4) sejajar; misalnya daun teki-tekian (Cyperus rotundus)
2. Struktur Anatomis Daun
Daun tersusun atas tiga jaringan, yaitu jaringan
epidermis, jaringan parenkim, dan jaringan
pengangkut (vaskuler).
a. Epidermis
Epidermis tersusun dari satu atau lebih lapis sel dan
biasanya dilindungi oleh lapisan kutikula dan lilin,
contohnya daun pisang.
Lapisan lilin berfungsi sebagai penahan terjadinya
penguapan yang terlalu besar.
Derivat (turunan) epidermis daun adalah stomata
(mulut daun) dan trikomata.
Stomata sebagai pengatur penguapan, pengatur
masuknya gas CO2 dari udara dan keluarnya gas O2
ke udara selama proses fotosintesis dan arah
sebaliknya pada waktu respirasi berlangsung.
b. Jaringan dasar
Daerah antara epidermis atas dan bawah daun
selain berkas pengangkut disebut mesofil (daging
daun).
Jaringan pengisi mesofil adalah parenkim.
Parenkim terdiferensiasi menjadi parenkim palisade
(jaringan tiang) dan parenkim sponsa (jaringan
bunga karang).
Parenkim palisade bentuknya memanjang,
mengandung banyak kloroplas dan tersusun rapat.
Parenkima sponsa bentuknya tidak teratur,
bercabang, mengandung lebih sedikit kloroplas,
dan tersusun tidak rapat.
c. Berkas pengangkut
Jaringan pengangkut (xilem dan floem)
3) Benang Sari
Bagian-bagian dari benang sari adalah tangkai sari
(filamen), kepala sari (anther), dan serbuk sari
(polen).
Benang sari merupakan penghasil serbuk sari
menghasilkan gamet jantan (sperma).
4) Putik
Putik berasal dari modifikasi daun.
Lembaran penyusun putik disebut karpel
yang berjumlah satu atau lebih.
Setiap karpel memiliki ovarium yang
mengandung sel telur.
Di atas ovarium terdapat tangkai putik
(stilus) yang mendukung kepala putik
(stigma).
Stilus berupa saluran sempit sebagai jalur
lewatnya serbuk sari saat fertilisasi.
Stigma merupakan tempat melekatnya
serbuk sari saat penyerbukan.
Tidak setiap bunga memiliki organ reproduksi
yang lengkap.
Bunga yang memiliki benang sari dan putik
disebut bunga sempurna/bunga hermafrodit.
Bunga yang tidak memiliki salah satu atau
keduanya dari benang sari dan putik disebut
bunga tidak sempurna.
Bunga yang hanya memiliki benang sari
disebut bunga jantan dan bunga yang hanya
memiliki putik disebut bunga betina.
Fungsi bunga adalah sebagai alat
perkembangbiakan generatif dan sebagai alat
perhiasan tumbuhan.
Totipotensi
Totipotensi adalah kemampuan suatu sel untuk
membelah dan menghasilkan individu baru
Sifat totipoten dimanfaatkan dalam aplikasi kultur
jaringan
Kultur jaringan adalah usaha perbanyakan tumbuhan
dengan menggunakan jaringan tumbuhan dalam
media steril
Jaringan yang dipilih untuk melakukan kultur jaringan
disebut eksplan
Eksplan umumnya berasal dari ujung meristematik
tumbuhan, misalnya ujung batang, ujung kuncup
aksilar, ujung akar
PISANG KULTUR JARINGAN
EKSPLAN
PLANTLET
PLANTLET
Kultur jaringan
Nutrisi kuljar
Pembudidayaan Tumbuhan Langka
1. Menyetek adalah memperbanyak tanaman
dengan memotong bagian tanaman
(misalnya tangkai daun, batang, ranting,
pucuk) yang kemudian ditancapkan ke
dalam tanah atau ada pula potongan daun
yang cukup diletakkan di atas tanah
2. Mencangkok adalah mengupayakan
tumbuhnya akar pada cabang atau ranting
tumbuhan
Terima Kasih