REFORMASI BIROKRASI
OLEH :
LUKMANSYAH, S.E., M.T.
Latar Depan
Indonesia sekarang sudah diakui sebagai salah
kekuatan ekonomi dunia (misal G-20),
perkiraan McKenzie Global Institute Indonesia
menjadi kekuatan ekonomi dunia ketujuh pada
tahun 2030.
Namun, daya saing Indonesia dilihat dari GCI
dan ease of doing business belum banyak
mengalami perbaikan. Peringkat Indonesia
tahun 2012 menurun. Titik lemah dari daya
saing umumnya terkait dengan kinerja birokrasi
dan korupsi.
Indonesia membutuhkan birokrasi yang
kompetitif dan SDM sektor publik kelas dunia,
agar bisa meningkatkan daya saingnya sejajar
dengan negara-negara maju.
Birokrasi Kelas Dunia
(WCB)?
Profesional: kompeten, tunduk pada etika profesi, dan
mampu memanfaatkan iptek.
Integritas: jujur, bebas dari konflik kepentingan,
imparsial, dan akuntabel
Orientasi Kepublikan: menempatkan nilai dan
kepentingan publik diatas yang lain
Budaya Pelayanan yg tinggi: kepentingan dan
kepuasan warga sebagai pusat perhatian dan kriteria
pengambilan keputusan
Wawasan Global; wawasan global tetapi sikap dan
prilakunya berakar pada kepentingan nasional
Masalah dlm Membangun
(WCB)
Politisasi birokrasi dan PNS; birokrasi dan PNS sering
menjadi mesin politik sempit, instabilitas birokrasi.
Lokalisasi PNS. Mobilitas antar daerah, antar susunan
pemerintahan, dan antar sektor rendah. Wawasan
kebangsaan menurun.
Sistim Manajemen SDM sektor publik secara nasional
belum solid; desentralisasi dalam manajemen SDM tidak
jelas.
ASN belum menjadi sebuah profesi: nilai-nilai dasar, kode
etik, kode prilaku, standar kompetensi, dan organisasi
yang menyantuni pengembangan profesi
Nilai instrinsik dalam kehidupan PNS semakin menurun.
Semangat pengabdian dan kebanggaan profesi sulit
dikembangkan karena basis legal dan moral untuk
profesionalisasi PNS lemah.
UU ASN sbg Inovasi Sektor Publik
PERMENDAGRI 41/2010
Organisasi &Tata Kerja Kemendagri
Pasal 1199 – Pasal 1289
BANDIKLAT KEMENDAGRI
1) Peny. kebijakan teknis, renc & prog diklat pemdagri; 2) Pengkoord & fasilitasi satker diklat
di lingk Kemdagri & Pemda; 3) Pelaksanaan diklat pemdagri; 4) Pemantauan, ev & pelaporan
pelaksanaan diklat pemdagri; 5) Pembinaan & pengemb jafung di bidang pemdagri; &
6)Pelaksanaan adm Badan Diklat. 7
UU 23/2014 PEMDA UU 5/2014
PERPU 2/2014 PEMDA ASN
URUSAN URUSAN
URUSAN KONKUREN
ABSOLUT PEMERINTAHAN UMUM
Kompetensi
Kompetensi Manajerial
Kompetensi Kompetensi Urusan
Pemerintaha (Prajabatan,
Urusan Kemendagri serta
n/Kepamonga Kepemimpinan,
Pem.Umum Urusan K/L
n Fungsional)
PROVINSI
9
Sumber: Bank Dunia, 2013
Ranking Indonesia dalam Indeks Daya Saing Global (dari 144 Negara)
Sumber : World Economic Forum, 2014
Tahun Ranking
2010 44
2011 54
2012 50
2013 38
Kemuda Mendaft Kemu Perlindu
Memulai Kemuda Akses
Ekonomi han arkan dahan ngan Pajak
Bisnis han IMB Listrik
Berbisnis Aset Kredit Investor
Target Capaian RB
Tahun dan Perkembangan Capaian
Target
Indikator Sasaran Satuan RPJMN
2010 2011 2012 2013 2010-2014
IPK 28 30 32 32 50
Sasaran 1 :
Penyelenggaraan Opini WTP BPK atas
Pemerintahan yang 56,41% 77 % 74% n.a 100%
LKKL (Pusat)
Bersih dan Bebas
KKN
Opini WTP atas LKPD
3% 9% 16% n.a 60%
(Daerah)
Integritas Pelaya-
6,16 7,07 6,86 7, 37 8.0
nan Publik (Pusat)
Integritas Pelayan-
5,26 6,00 6,32 6,82 8.0
Sasaran 2 : an Publik (Daerah)
Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
IKM atas Pelayanan
60 76,6 83, 2 n.a 85
Publik
Jumlah PTSP di
394 420 444 467 530
Daerah
Target Capaian RB
Tahun dan Perkembangan Capaian
Target
Indikator Sasaran Satuan RPJMN
2010 2011 2012 2013 2010-2014
Indeks Efektivitas
-0,26 -0,19 -0,24 n.a 0,5
Pemerintahan
Instansi Pusat yg
63,29 % 82,93 % 95,06 % 94, 04% 100%
Akuntabel
Instansi Provinsi yg
31,03 % 63,33 % 75,76 % 84,84 % 80%
Akuntabel
Sasaran 3 :
Kapasitas dan Instansi Kab/Kota yg
8,77% 12,78% 24,20% n.a 60%
Akuntabilitas Akuntabel
Kinerja Birokrasi
Instansi Pusat yg
14% 16% 40% 66,66% 100%
Melaksanakan RB
1 POLA PIKIR & BUDAYA KERJA Birokrasi dengan integritas & kinerja tinggi
•KONSTITUSI
•KEBUTUHAN
& TUNTUTAN
PUBLIK
UMPAN BALIK
UMPAN
BALIK
Keterkaitan SOP, SP dan Pelayanan Publik
Standar Pelayanan Minimal
Satuan
Batas Waktu
Jenis Pelayanan Kerja/Lembaga
No Pencapaian
Dasar Indikator Nilai Penanggung
(Tahun)
Jawab
B. Standar Pelayanan
Jenis Pelayanan ......................................................
28
LATAR BELAKANG
31
32
TUJUAN DAN SASARAN (1)
TUJUAN :
untuk memberikan pedoman bagi seluruh
instansi pemerintah dalam
mengidentifikasi, merumuskan, menyusun,
mengembangkan, memonitor serta
mengevaluasi standard operating
procedures (SOP) administrasi pemerintahan
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang
dilaksanakannya.
33
TUJUAN DAN SASARAN (2)
SASARAN :
• Setiap instansi pemerintah sampai
dengan unit yang terkecil memiliki
SOP-nya masing-masing
• Penyempurnaan proses
penyelenggaraan pemerintahan
• Ketertiban dalam penyelenggaraan
pemerintahan
• Peningkatan kualitas pelayanan
kepada masyarakat
34
• Standard Operating Procedures (SOP) adl
serangkaian instruksi tertulis yg dibakukan
mengenai berbagai proses penyelenggaraan
administrasi pemerintahan, bgm dan kapan harus
dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan.
• Standard Operating Procedures (SOP) adl instruksi
sederhana, utk menyelesaikan tugas rutin dgn cara
yg paling efektif dlm rangka memenuhi persyaratan
operasional.
• Secara sederhana Standard Operating Procedures
(SOP) diartikan sbg penetapan tertulis mengenai apa
yg hrs dilakukan, kapan, dimana dan oleh siapa.
35
Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai
dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi
tugasnya
Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang
mungkin dilakukan oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugas
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pelaksanaan tugas dan tanggungjawab individual
pegawai dan organisasi secara keseluruhan
Membantu pegawai menjadi lebih mandiri dan
tidak tergantung pada intervensi manajemen,
sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan
dalam pelaksanaan proses sehari-hari
36
- Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan
tugas.
- Menciptakan ukuran standar kinerja yang
akan memberikan pegawai cara konkrit
untuk memperbaiki kinerja serta membantu
mengevaluasi usaha yang telah dilakukan.
- Memastikan pelaksanaan tugas
penyelenggaraan pemerintahan agar dapat
berlangsung dalam berbagai situasi.
- Menjamin konsistensi pelayanan kepada
masyarakat, baik dari sisi mutu, waktu dan
prosedur.
37
MANFAAT SOP (3)
Memberikan informasi mengenai kualifikasi
kompetensi yang harus dikuasai oleh pegawai
dalam melaksanakan tugasnya
Memberikan informasi bagi upaya peningkatan
kompetensi pegawai
Memberikan informasi mengenai beban tugas yang
dipikul oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya
Sebagai instrumen yang dapat melindungi pegawai
dari kemungkinan tuntutan hukum karena
tuduhan melakukan penyimpangan .
38
MANFAAT SOP (4)
39
41
• Konsisten : SOP harus dilaksanakan secara
konsisten dari waktu ke waktu, oleh siapapun,
dan dlm kondisi apapun oleh seluruh jajaran
organisasi pemerintahan.
• Komitmen: SOP harus dilaksanakan dgn
komitmen penuh dari seluruh jajaran
organisasi, dari level yang paling rendah dan
tertinggi.
• Perbaikan berkelanjutan: Pelaksanaan SOP
harus terbuka thd penyempurnaan-
penyempurnaan utk memperoleh prosedur yg
benar-benar efisien dan efektif.
42
Mengikat : SOP harus mengikat pelaksana dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dgn prosedur standar yang
telah ditetapkan.
43
44
Proses Penyusunan SOP
• SOP TEKNIS
SOP teknis adl standar prosedur yg sangat rinci dan bersifat
teknis. Setiap prosedur diuraikan dgn sangat teliti shg tdk
ada kemungkinan2 variasi lain.
• SOP ADMINISTRATIF
SOP administratif adl standar prosedur yg
diperuntukkan bagi jenis2 pekerjaan yg bersifat
administratif.
Dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan
lingkup makro, SOP administratif dpt digunakan utk
proses2 perencanaan, pengganggaran, dll, atau secara
garis besar proses dlm siklus penyelenggaraan
administrasi pemerintahan.
Dalam lingkup mikro, SOP administratif disusun utk
proses2 administratif dlm operasional seluruh instansi
pemerintah, dari mulai level unit organisasi yg paling
kecil sampai pd level organisasi secara utuh, dlm
menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
47
Format terbaik SOP adl yg dpt memberikan wadah
serta dapat menstransmisikan informasi yg
dibutuhkan secara tepat dan memfasilitasi
implementasi SOP secara konsisten. Format SOP
dpt berbentuk :
1. Langkah sederhana (Simple Steps)
Simple steps dpt digunakan jika prosedur yg
akan disusun hanya memuat sedikit kegiatan dan
memerlukan sedikit keputusan. Format SOP ini
dpt digunakan dlm situasi dimana hanya ada bbrp
org yg akan melaksanakan prosedur yg telah
disusun. Dan biasanya merupakan prosedur rutin.
Dlm simple steps ini kegiatan yg akan
dilaksanakan cenderung sederhana dgn proses yg
pendek.
48
2. Tahapan berurutan (Hierarchical Steps)
Format ini merupakan pengembangan dari simple steps. Digunakan
jika prosedur yg disusun panjang, lebih dari 10 langkah dan
membutuhkan informasi lebih detail, akan tetapi hanya memerlukan
sedikit pengambilan keputusan. Dlm hierarchical steps langkah2 yg
telah diidentifikasi dijabarkan kedlm sub2 langkah secara terperinci.
3. Grafik (Graphic)
Jika prosedur yg disusun menghendaki kegiatan yg panjang dan
spesifik, maka format ini dpt dipakai. Dlm format ini proses yg
panjang tsb dijabarkan ke dlm sub2 proses yg lebih pendek yg hanya
berisi bbrp langkah. Hal ini memudahkan bagi pegawai dlm
melaksanakan prosedur. Format ini juga bisa digunakan jika dlm
menggambarkan prosedur diperlukan adanya suatu foto atau
diagram.
49
4. Diagram Alir (Flowcharts)
Flowcharts mrp format yg biasa digunakan
jika dlm SOP tsb diperlukan pengambilan
keputusan yg banyak (kompleks) dan
membutuhkan jawaban “ya” atau “tidak”
yg akan mempengaruhi sub langkah
berikutnya. Format ini juga menyediakan
mekanisme yg mudah utk diikuti dan
dilaksanakan oleh para pegawai melalui
serangkaian langkah2 sbg hasil dari
keputusan yg telah diambil.
50
52
53
54
55
56
1. HALAMAN JUDUL (COVER)
57
2. KEPUTUSAN PIMPINAN KEMENTERIAN/
LEMBAGA/ PEMDA
61
1. Nama SOP, nama prosedur yang di-SOP-kan
2. Satuan Kerja/unit kerja
3. Nomor dokumen, nomor prosedur yang di-SOP-kan
4. Tanggal pembuatan, tanggal pertama kali SOP ini dibuat
5. Tanggal revisi, tanggal SOP direvisi
6. Tanggal efektif, tanggal mulai diberlakukan
7. Pengesahan oleh pejabat yg berkompeten
8. Dasar hukum, peraturan perundang2 yg mendasari prosedur
9. Keterkaitan, memberikan penjelasan keterkaitan prosedur yg
distandarkan dgn prosedur lain yg distandarkan
10.Peringatan, memberikan penjelasan mengenai kemungkinan2 yg
terjadi ketika prosedur dilaksanakan (atau tidak dilaksanakan).
Peringatan memberikan indikasi berbagai permasalahan yg
mungkin muncul dan berada diluar kendali pelaksana ketika
prosedur dilaksanakan, dan berbagai dampak yg ditimbulkan. Dlm
hal ini dijelaskan pula bgm cara mengatasinya
62
KELENGKAPAN ISI SOP (2)
11. Kualifikasi Personel, memberikan penjelasan mengenai
kualifikasi pegawai yg dibutuhkan dlm melaksanakan
perannya pd prosedur yg distandarkan.
64
CONTOH FORMAT SOP (1)
65
No.
Tanggal Dibuat
SATKER
Tanggal Direvisi
Tanggal Diberlakukan
UNIT
Nama SOP
DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
1….
2....
KETERKAITAN PERALATAN/PERLENGKAPAN
1…
2…
PERINGATAN PENCATATAN DAN PENDATAAN
1…
2…
66
CONTOH FORMAT SOP (3)
Pelaksana Mutu Baku
NO URAIAN KEGIATAN Pelaksana Pelaksana Pelaksana Kelengkap Ket
Waktu Output
1 2 3 an
67
Terima Kasih
68