Anda di halaman 1dari 42

PELAKSANAAN

AUDIT :
EVALUASI DAN
BUKTI AUDIT
BAB 8
PENDAHULUAN
Evaluasi merupakan langkah penting dalam penugasan audit karena
pada tahap ini, auditor harus mencari bukti yang menguatkan informasi
yang diperoleh pada survei pendahuluan dan auditor dituntut untuk
menyediakan langkah-langkah dalam menerapkan kreativitas
professional dalam menjalanjakan analisis dan evaluasi selama
menjalankan program audit, sebagaimana dalam standar 2320 tentang
analisis dan evaluasi yang disebutkan bahwa auditor internal harus
mendasarkan kesimpulan dan hasil penugasan pada analisis dan evaluasi
yang tepat.
TAHAPAN
PEKERJAAN
LAPANGAN
Tahap pekerjaan lapangan lebih memfokuskan pada pengujian transaksi
dan komunikasi dengan auditee. Dari pekerjaan lapangan akan dihasilkan
daftar temuan yang signifikan yang disajikan dalam draf laporan audit.
Berikut disajikan tahapan-tahapan pekerjaan lapangan.
Pertemuan Awal
Dalam pertemuan ini, auditor diharapkan memperoleh gambaran mengenai
auditee atau system yang akan diaudit, sumber daya yang tersedia, dan informasi
lain yang relevan. Auditee mengidentifikasi bidang yang menjadi perhatian
khusus yang harus ditangani. Dalam pertemuan ini, beberapa topic yang dibahas
meliputih sebagai berikut:
1. Pengenalan tim auditor internal dan personal auditee.
2. Mengomunikasikan jadwal pembahasan mengenai titik-titik yang luar biasa,
diskusi tentang temuan, dan lain sebagainya.
3. Waktu yang ditargetkan dalam pelaksanaan penugasan audit.
4. Menjelaskan lingkup penugasan, serta menjelaskan tahapan audit yang akan
dilakukan.
Pengujian Transaksi
Dalam tahap ini, transaksi akan diuji menggunakan
berbagai teknik, termasuk sampling. Tujuan dari
pengujian adalah agar auditor dapat menilai
pengendalian internal berjalan dengan efektif melalui
pengujian pengendalian dan pengujian substatif.
KOMUNIKASI AUDIT
Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang telah dilakukan oleh
auditor, auditor akan membahas temuan yang signifikan dengan auditee.
Pada saat yang sama, auditee akan memiliki kesempatan untuk berdiskusi
dengan auditor. Auditor juga akan menginformasikan tentang kemajuan
audit selama proses berlangsung. Biasanya komunikasi dapat dilakukan
secara lisan, melalui surat elektronik (e-mail) tertulis atau memo untuk
masalah yang lebih kompleks agar memiliki pemahaman yang sama
mengenai proses bisnis yang diaudit. Jika dibandingkan dengan auditor
eksternal, auditor internal dalam oenugasan audit lebih banyak dituntut
untuk melakukan komunikasi yang intensif mengingat auditor internal
lebih difokuskan pada tinjauan pengendalian internal auditee.
PERTEMUAN AKHIR
Setelah menyelesaikan pekerjaan lapangan, auditor
akan bertemu dengan auditee untuk membahas temuan
awal dan rekomendasi yang diusulkan. Pertemuan ini
memberikan kesempatan kedua belah pihak untuk
menyepakati rekomendasi yang paling layak dan untuk
menghindari kejutan selama fase penyampaian
pelaporan.
EVALUASI
Evaluasi merupakan tahap yang paling penting dalam setiap
penugasan audit karena memberikan kesempatan bagi auditor untuk
menerapkan kreativitas professional secara maksimal. Pendapat dan
rekomendasi harus mengalir dari kelemahan system yang
diidentifikasi selama system evaluasi. Pengujian audit rutin dilakukan
untuk mengonfirmasi evaluasi asli dalam hal penerapan pengendalian
dan efek dari kelemahan control, yakni merujuk pada penerapan
Standar IIA 2120.A4.
2120.A4
Kriteria yang memadai diperlukan untuk mengevaluasi control.
Auditor internal harus memastikan sejauh mana manajemen telah
membuat kriteria yang memadai untuk menentukan tujuan dan tujuan
telah divapai. Jika memadai, auditor internal harus menggunakan kriteria
tersebut dalam evaluasi. Jika tidak memadai, auditor internal harus
bekerja dengan manajemen untuk mengembangkan sesuai kriteria
evaluasi.
Jika evaluasi cacat maka semua pekerjaan audit yang tersisa akan
mengalami kecacatan pula. Rekomendasi audit akan memberikan solusi
standar untuk risiko ekposur. Teknik evaluasi terdiri atas bagaian alir
(flowchart), pengujian transaksi, Internal Control Questionnaries (ICQ),
dan Internal Control Evaluation System (ICES). Berikut ini disajikan
penjelasan tentang teknik evaluasi.
a. Bagan Alir (Flowchart)
Flowchart bermanfaat untuk menggambarkan secara visual,
proses yang didesain atau dimaksudkan untuk tujuan
pengendalian. Flowchart membantu auditor untuk memperoleh
pemahaman yang baik mengenai proses yang dievaluasi. Dalam
beberapa audit sangat perlu untuk menjelaskan system atau
proses yang dilakukan oleh auditee, menjelaskan prosedur atau
proses tersebut melalui penggunaan laporan tertulis atau bagan
alir atau kombinasi keduanya. Pilihan metode yang akan
digunakan tergantung pada efisiensi relative metode dalam
hubungannya dengan kompleksitas system yang dijelaskan.
Untuk dapat memahami bagan alir, berikut adalah beberapa
contoh flowchart dan penjelasannya.
Symbol Input / Output Nama

Dokumen

Beberapa tembusan dari satu dokumen

Input / Output : Jurnal/bukubesar

Tampilan

Pengetikan on-line (online keying)

Terminal atau personal komputer


Simbol Pemrosesan Nama

Pemrosesan dengan computer

Proses manual

Proses pendukung

Proses pengetikan off-line


Simbol Penyimpanan Nama

Disk magnetis

Pita magnetis

Penyimpanan online

File
N
b. Pengujian Transaksi
Pengujian transaksi umumnya digunakan untuk memastikan
semua kebijakan dan prosedur pengendalian yang diterapkan
telah diikuti dalam memproses transaksi.
 
c. Internal Control Questionnaires (ICQ)
ICQ menuntun auditor untuk bertanya tentang internal control
khusus atau umum kepada manajemen auditee. Kuesioner
didesain sehingga respons negative akan mengindikasikan
kelemahan potensial internal control. ICQ terdiri dari serangkaian
pertanyaan yang diaplikasikan pada operasi tertentu dan
dirancang agar jawaban ‘tidak’ mengindikasikan potensi
kelemahan pengendalian. Berikut ini disajikan contoh pertanyaan
kuesioner.
No Pertanyaan Ya Tidak N/A Keteran
. gan
1 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang        
menetapkan tanggung jawab dan wewenang secara jelas?
2 Apakah perusahaan sudah memiliki pernyataan misi, visi, dan        
tujuan organisasi?
3 Apakah ada deskripsi pekerjaan secara tertulis yang dimiliki oleh        
setiap karyawan?
4 Apakah setiap deskripsi pekerjaan menyebutkan mengenai        
tanggung jawab individu untuk mencapai tujuan divisi anda di
perusahaan?
5 Apakah setiap karyawan di divisi anda sudah mempunyai        
pengetahuan dan keahlian yang sesuai dengan bidang
pekerjaannya?
6 Apakah ada proses pembelajaran berkelanjutan bagi karyawan        
di perusahaan anda?
7 Apakah divisi anda selalu mengadakan koordinasi untuk        
membahas permasalahan yang ada?
e. Internal Control Evaluation System (ICES)
ICES sama halnya dengan ICQ tetapi lebih
ditekankan pada aspek system informasi yang
diterapkan auditee.
BUKTI AUDIT
Bukti yang didapatkan selama pelaksanaan audit
harus memberikan dasar yang memadai untuk
pemberian pendapat auditor, temuan, dan rekomendasi
auditor yang dinyatakan dalam laporan audit. Auditor
diwajibkan untuk bertindak secara objektif, menjalankan
kemahiran professional dengan cermat dan seksama,
dan mengumpulkan informasi yang cukup, kompeten,
relevan, dan bermanfaat untuk memberikan dasar yang
kuat atas temuan dan rekomendasi.
Sesuai standar kinerja IIA 2310 tentang mengidentifikasi informasi
disebutkan bahwa auditor internal harus mengidentifikasi informasi yang
memadai, dapat diandalkan, relevan, dan berguna untuk mencapai tujuan
penugasan yang telah diinterprestasikan sebagai berikut: informasi yang
memadai adalah factual, cukup, dan menyakinkan sehingga seseorang
yang pruden dan terinformasi akan mencapai kesimpulan yang sama
seperti auditor. Informasi yang dapat diandalkan adalah informasi terbaik
yang dapat dicapai melalui penggunaan teknik penugasan yang tepat.
Informasi yang relevan mendukung observasi dan rekomendasi
penugasan serta konsiten dengan tujuan penugasan. Informasi yang
berguna membantu organisasi mencapai tujuannya.
A. Kriteria Bukti
1 Cukup
artinya jumlah bukti audit yang menggambarkan keseluruhan kondisi yang
dipermasalahkan dengan mempertimbangkan sampling statistic, materialitas,
tingkat risiko, dan tingkat pengetahuan auditor terhadap operasional aktivitas
yang audit sehingga bukti audit tersebut harus mendukung dalam menguatkan
keputusan auditor dan memberikan jaminan jika bukti yang diperoleh dapat
dijadikan sebagai dasar pembuktian.

2 Relevan
artinya bukti berhubungan langsung dengan tujuan dan ruang lingkup audit yang
dijalankan. Bukti yang terkait dengan kondisi untuk mendukung argumentasi, simpulan,
dan rekomendasi dari auditor. Jika tujuan audit adalah memeriksa keakuratan pembayaran
tunjangan lembur maka bukti audit yang relevan untuk memeriksa keakuratan pembayaran
tunjangan lembur adalah daftar kehadiran lembur dan perhitungan uang lembur pegawai.
3 Andal
artinya bukti yang diperoleh harus akurat, dapat dipercaya, tidak bias, dan
jika memungkinkan, bukti tersebut diperoleh dari pihak ketiga atau
diperoleh langsung oleh auditor, misalnya tagihan, hasil konfirmasi auditor,
dan lainnya. Bentuk lainnya adalah bukti yang diperoleh melalui
pemeriksaan langsung fisik, pengamatan dan inspeksi, dan diterima dalam
bentuk documenter.
B. Klarifikasi Bukti Audit Berdasarkan Sumber
1 Bukti Internal
Bukti internal adalah bukti yang diperoleh dan dibuat oleh auditee.
Misalnya, memo, daftar gaji, dan notulen rapat. Dalam proses pembuatan
bukti ini tidak melibatkan pihak eksternal.

2 Bukti Internal - Eksternal


Bukti internal - eksternal adalah bukti yang berasal dari lingkungan internal tetapi
juga melibatkan proses yang dilakukan oleh pihak eksternal, misalnya bukti
pengiriman barang yang ditandatangani oleh pihak yang menerima barang. Tanda
tangan pihak yang menerima wujud adalanya validasi dari pihak eksternal bahwa
aktivitas pengiriman barang dan dokumen telah diterima dengan baik, derajat
pemberian bukti internal - eksternal lebih kuat daripada bukti internal.
3 Bukti Eksternal - Internal
Bukti eksternal - internal adalah bukti yang berasal dari pihak eksternal
tetapi selanjutnya diproses lebih lanjut oleh pihak internal, misalnya faktur
penjualan dari rekanan yang diterima dari pembelian barang. Bukti
eksternal yang berupa faktur dan surat tagihan dari pemasok memiliki
derajat kepercayaan yang tinggi tetapi tingkat pembuktiannya tidak setinggi
bukti eksternal.

4 Bukti Eksternal
Bukti eksternal adalah bukti yang berasalh dari pihak eksternal dan dibuat oleh
pihak eksternal, misalnya hasil konfirmasi yang dilakukan oleh auditor yaitu
konfirmasi bank terkait saldo kas dan konfirmasi dari para pelanggan terkait
piutang. Bukti eksternal memiliki derajat kekuatan pembuktian yang paling tinggi.
C. Tipe Bukti Audit
1 Struktur Pengendalian Intern (SPI)
SPI yang diterapkan dengan memadai dapat menjadi bukti yang kuat
mengenai keandalan informasi yang dicantumkan dalam laporan
keuangan. Namun, sebaliknya jika penerapan SPI dinilai tidak andal maka
auditor harus mengumpulkan bukti yang lebih banyak.

2 Bukti Fisik
Bukti fisik adalah bukti yang diperoleh auditor melalui aktivitas pengamatan secara
langsung, inspeksi ke lapangan, dan inventarisasi fisik yang selanjutnya
didokumentasikan dengan membuat berita acra, misalnya cash opname, stock
opname surat berharga, stock opname persediaan, dan lainnya.
3 Bukti Dokumen

Bukti dokumen adalah bukti dokumen yang disajikan dengan terbuat dari
kertas dengan berisi mengandung informasi, angka, huruf dan symbol
misalnya notulen rapat, surat konfirmasi, rekening Koran bank, sertifikat
wesel tagih, bukti pengiriman barang, dan surat representasi. Berdasarkan
sumbernya, bukti dokumen dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:

a. Bukti dokumen yang dibuat oleh pihak luar yang dikirim langsung ke
auditor. Contoh : surat konfirmasi.
b. Bukti dokumen yang dibuat pihak luar yang bebas disimpan dalam
arsip perusahaan. Contoh: sertifikay wesel tagih, rekening Koran bank,
bukti pengiriman barang, dan surat representasi.
c. Bukti dokumen yang dibuat dan disimpan oleh perusahaan. Contoh :
notulen rapat
4 Bukti Keterangan
Bukti keterangan adalah bukti yang diperoleh dari pihak auditee dan pihak
ketiga melalui pertanyaan yang diajukan oleh auditor. Yang termasuk
dalam bukti keterangan adalah bukti lisan, bukti kesaksian, dan bukti
spesialis.

5 Bukti Analistis

Bukti analitis adalah bukti yang diperoleh dari analisis terkait data audit dan data
yang lain, di antaranya menggunakan rumus rasio, tren, dan pembandingan antara
data tahun ini dengan tahun sebelumnya, misalnya bukti kerugian piutang tahun ini
dan dibandingkan dengan piutang tahun lalu dan bukti perhitungan rasio keuangan.
A. Teknik Pengujian
Teknik ini merupakan teknik yang digunakan auditor untuk
memperoleh dan mengevaluasi bukti audit yang relevan, andal, dan
cukup. Berikut adalah beberapa teknik yang biasa dilakukan oleh
auditor dalam menguji audit.
1. Wawancara
Metode ini sering digunakan untuk pengumpulan bukti. Untuk
melakukan wawancara, auditor sebaiknya mengikuti pelatihan yang
memadai dan keterampilan yang diperlukan. Wawancara dapat
mengidentifikasi masalah, memberikan bukti-bukti untuk konfirmasi
temuan audit, dan tujuan audit dapat dibandingkan dengan
pelanggaran yang telah diidentifikasi serta rekomendasi.
2. Pengujian audit
Pengujian berarti pemeriksaan tindakan/langkah-langkah yang dipilih. Pengujian
audit terdiri dari dua jenis yaitu pengujian kepatuhan dan pemeriksaan rinci. Tujuan
pengujian kepatuhan adalah pemeriksaaan kecukupan control dan efektivitas. Dalam
banyak kasus pengujian berfungsi untuk kedua tujuan, misalnya pemeriksaaan
perhitungan dapat menunjukkan apakah mekanisme pengendalian internal beroperasi
dengan baik (uji kepatuhan), serta seberapa akurat system menyediakan jumlah
(pemeriksaan rinci atau lebih dikenal dengan uji substantive), baik pengujian kepatuhan
maupun pengujian substantive yang dilakukan bersama-sama.
 
3. Seleksi
Proses, bagian dari produksi yang dipilih untuk menentukan karakteristik dan
parameter dari populasi. Metode ini secara signifikan mengurangi biaya dan membuat
audit internal berfungsi lebih efektif. Oleh karena itu, pendekatan ini banyak
diterapkan.
Ada dua tipe dasar seleksi:
a. Seleksi dengan menggunakan statistic, yang bergantung pada ilmu statistic;
b. Seleksi melalui judgement auditor, atau “non statistic”, yakni auditor memilih
atas dasar judgement auditor dan menentukan lingkup yang dipilih.
 
4. Pertanyaan
Pendekatan structural untuk pengumpulan informasi dari populasi yang
besar. Contoh penggunaan pemantauan adalah menemukan dari pendapat para
penerima manfaaat layanan tentang kualitasdan ketepatan waktu layanan.
Pertanyaan dapat dilakukan secara terstruktur melalui kuesioner. Selanjutnya,
pertanyaan dapat diajukan dalam wawancara, baik melalui pertemuan pribadi,
melalui telepon, internet, maupun surat.
5. Inspeksi
Inspeksi adalah mengamati secara rinci ke tempat kejadian yang
dilakukan terhadap dokumen dan fisik. Contohnya adalah inspeksi aset
memberikan informasi yang dapat dipercaya tentang keberadaan aset yang
material dan kondisinya, inspeksi dokumen dengan memperhatikan ketelitian
faktur, dan perhitungan kas. Inspeksi pada umumnya dilakukan secara
mendadak.

 
6. Diagram
Deskripsi grafis dari analisis proses atau system yang memungkinkan dari
operasi atau system yang kompleks. Dengan metode ini, dapat teridentifikasi
sebuah proses yang berlebihan atau tindakan tidak berguna.
7. Pemodelan
Metode yang memfasilitasi pengambilan keputusan melalui simulasi
proses aktual yaitu model matematika dan statistic. Model ini dapat berupa
deskriptif atau kognitif. Model deskriptif memberikan klasifikasi variable dan
klarifikasi dari hubungan keterkaitan. Dengan menggunakan metode kognitif
prognosis dikembangkan perubahan keterkaitan antarvariabel akan berubah
jika satu atau lebih dari variable tersebut berubah.

8. Observasi
Observasi, mirip dengan inspeksi. Pengamatan terhadap suatu aktivitas
terkait dengan pengendalian intern yang diterapkan auditee. Pada beberapa
kasus evaluasi fungsi operasi dan mekanisme pengendalian internal hanya
dapat diketahui melalui pengamatan langsung atas operasi audior, misalnya
auditor mengamati kegiatan di gudang dengan tujuan untuk mengetahui
apakah prosedur penerimaan barang, penerimaan barang, dan pencatatan
telah dilakukan sesuai dengan semestinya.
9. Konfirmasi
Konfirmasi merupakan permintaan tertulis ke objek audit atau pihak
ketiga untuk menyediakan konfirmasi tertulis atau informasi lain.
Konfirmasi terdiri atas konfirmasi positif dan negative.
a. Konfirmasi positif yaitu konfirmasi yang ditujukan kepada pihak ketiga
yang harus dijawab secara tertulis. Jika data yang dikonfirmasikan
berbeda atau salah, pihak ketiga harus menyampaikan balasan secara
tertulis.
b. Konfirmasi negative yaitu konfirmasi yang ditujukan kepada pihak
ketiga yang tidak perlu dijawab jika data yang dikonfirmasikan telah
sesuai dengan data yang diharapkan oleh auditor.
10. Analisis
Analisis merupakan studi tentang informasi yang diperoleh dan
penggunaanya untuk kesimpulan, untuk membandingkan dengan
indikator hasil kegiatan objek audit, prestasi masa lalu atau hasil
operasi serupa di perusahaan lain, atau untuk mencari tahu sesuai
dengan kebijakan lembaga dan undang-undang yang efektif.

11. Vouching
Vouching adalah menelusuri suatu catatan ke dokumen dasar. Vouching
mengecek adanya bukti apakah telah sesuai dengan catatanya. Vouching
dilakukan dari catatan ke dokumen dasat untuk menentukan validitas dan
akurasi pencatatan transaksi. Contoh vouching adalah menguji validitas
transaksi pelunasan hutang melalui buku besar hutang dan ditelusuri ke
buktinya.
12. Tracing
Tracing adalah menelusuri bukti transaksi ke dasar
ke catatan (jurnal, buku besar) misalnya menelusuri bukti
invoice untuk memastikan apakah terdapat transaksi
hutang yang belum dicatat.

13. Scanning
Scanning adalah penelaahan secara umum terhadap
dokumen, catatan, dan daftar pendukung yang dikerjakan
dengan cepat guna mendeteksi adanya elemen-elemen yang
memerlukan penyelidikan lebih lanjut.
No. Ruang Tujuan Program Audit Auditor Indeks KK
Lingkup
  Pengelolaan Meninjau fungsi Lakukan pengecekan keberadaan barang    
Aset penyimpanan barang sesuai dengan laporan inventaris barang
 
Pastikan barang yang mudah bergerak
disimpan di tempat yang aman
 
Periksa apakah ada pembatasan akses
terhadap barang yang terdapat di
gudang/tempat penyimpanan
 
Periksa otorisasi/tanda tangan petugas yang
berwenang memberikan izin atas akses
barang
 
Bila diperlukan lakukan cek atas spesimen
tanda tangan petugas penyimpanan
barangatas akses barang
 
Bila diperlukan lakukan cek atas spesimen
tanda tangan petugas penyimpanan barang
KESIMPULAN
Tahapan-tahapan pekerjaan lapangan terdiri dari pertemuan awal,
pengujian transaksi, komunikasi audit, dan pertemuan akhir. Evaluasi
merupakan tahap yang paling penting dalam setiap penugasan audit
karena memberikan kesempatan bagi auditor untuk menerapkan
kreativitas professional secara maksimal.
Bukti yang didapatkan selama pelaksanaan audit harus memberikan
dasar yang memadai untuk pemberian pendapat auditor, temuan, dan
rekomendasi auditor yang dinyatakan dalam laporan audit. Bukti audit
harus memenuhi kriteria yaitu cukup, relevan, dan memadai serta praktis.
LATIHAN
Pertanyaan
1. Jelaskan tahapan-tahapan dalam pelakasanaan audit
(pekerjaan Lapangan)!
2. Apa yang dimaksud dengan bukti audit?
3. Jelaskan standar profesi audit internal yang mengatur
mengenai pekerjaan lapangan!
4. Jelaskan bukti audit berdasarkan sumbernya!
5. Jelaskan bukti audit berdasarkan penggolongannya!
6. Jelaskan teknik pengujian audit yang dilakukan oleh auditor
internal!
LATIHAN
Kasus 1
Andir telah menjadi auditor internal di PT Sukamaju, yaitu
sebuah perusahaan yang bergerak pada pembuatan mesin
forokopi, dan telah bekerja selama 10 tahun terakhir ini.
Sebagai seorang senior auditor , Andi diminta untuk melaklukan
wawancara dengan hasil sebagai berikut. Dari hasil tersbeut
anda diminta untuk menganalisis langkah lebih lanjut melalui
teknik - teknik pengujian dan andi diminta untuk
mengidentifikasi kelemahan dan memberikan rekomendasi
berdasarkan wawancara ringkas sebagai berikut:
Pertanyaan
LATIHAN Respons klien
Apakah PT Innovation memiliki komitmen terhadap Secara umum saya jawab iya, di antaranya dilaksanakan
kompetensi? dengan mengidentifikasi dan menetapkan kegiatan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dan fungsi pada
masing-masing posisi dalam PT Innovation, menyusun
standar kompetensi untuk setiap tugas dan fungsi pada
masing-masing posisi dalam PT Innovation. Hanya saja
penyelenggaraan pelatihan dan pembimbingan untuk
pegawai masih belum optimal. Saat ini hanya jabatan
tertentu yang mengikuti pelatihan.
Apakah prosedur pengamanan terhadap aset sudah Hmmm…. Hingga saat ini manajemen PT Innovation belum
dikomunikasikan dengan baik kepada karyawan? menetapkan, mengimplementasikan, dan
mengomunikasikan kepada seluruh pegawai tentang
rencana identifikasi, kebijakan, dan prosedur pegamanan
fisik aset tersebut.
Apakah PT Innovation sudah ada bagian atau unit yang Belum. Pemantauan berkelanjutan selama ini
bertugas sebagai memantau? diselenggarakan dengan cara pemeriksaan dari atasan, dan
secara independen dari audit internal belum ada.
LATIHAN
Kasus 2
Sebagai auditor internal, anda mendapatkan penugasan audit
pada siklus penjualan. Berdasarkan audit yang dilakukan, Anda
telah menemukan potensi adanya kelemahan-kelemahan yang
anda temukan. Berdasarkan kelemahan tersebut, menurut
anda apa teknik pengujian yang tepat dan jenis bukti audit apa
yang anda akan peroleh?
LATIHAN
No. Kelemahan Pengujian Audit Yang Akan Dilakukan Bukti Audit

1. Penjualan tunai tidak direkonsiliasi    


oleh petugas yang independen

2. Tidak ada pemisah fungus antara    


bagian penerima kas dengan bagian
penagian piutang
THANKS

Anda mungkin juga menyukai