PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan teknologi semakin berkembang sangat pesat pada kehidupan manusia di era modern ini,
khususnya pada bidang elektronika. Hal ini ditandai dengan adanya berbagai peralatan yang diciptakan dan
dapat dioperasikan serta digunakan secara otomatis dan dalam kehidupan saat ini kita hidup di era semua
serba cepat dan tepat dalam melakukan sesuatu sehinggga kita membutuhkan alat yang digunakan untuk
memberikan tanda ke pada kita untuk agar tidak melupakan sesuatu yaitu alarm dalam hal ini adalah alarm
lemari es ,alarm ini digunakan untuk memberitahu kepada kita ketika kita mengambil suatu barang di
dalam kulkas atau lemari es kita lupa untuk memastikan lemari es tersebut tertutup dengan baik maka di
ciptakan lah alat ini yang gunanya untuk memeberitahu kita bahwa kita lupa menutup dengan baik lemari
es yang telah kita buka. agar kita dapat dengan cepat menutup kembali lemari es tersebut. dengan adanya
alarm lemari es ini kita dapat beraktifitas dengan tenang tanpa harus memikirkan hal-hal yang sekecil ini
dan barang yang berada di dalam lemari es tetap dingin dan baik.
1.2 Rumusan Masalah
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca dapat mengetahui dan memahami cara kerja
lemari pendingin (kulkas) dan mengetahui apa saja komponen – komponen penyusun pada lemari
Dinamo yang mendapatkan tenaga arus bolak balik (ac) akan berputar. Karena poronya yang dilengkapi dengan ban
(belt) yang menghubungkan poros engkol kompresor, maka secara otomatis pula kompresor bekerja melakukan
pengisapan udara dan pemompaan.
Gambar 2.3 Konstruksi kompresor pendingin
Katub hisap adalah katub yang cara kerjanya berlawanan dengan katub tekan. Katub ini akan
menutup manakala katub tekan tertutub. Hal tersebut akan bergerak secar aberirama dan bergantian
seiring gerakan maju mundur piston dalam silinder. Jika piston turun maka katub hisap akan
terbuka dan terjadilah hisapan udara dari filter, yang berasal dari pipa penghisap.
Filter udara terpasang sebelum katub hisap. Dipasangnya filter udara dibagian depan katub hisap ini tujuannya
adalah agar udara yang dihisap oleh kompresor tetap bersih, tidak tercemar oleh debu atau yang lainnya. Silinder,
adalah bagian dari kompresor yang berfungsi sebagai rumah piston atau torak. Silinder tidak boleh bocor atupun
tergores. Jika bocor ataupun tergores maka daya tekanan kompresi akan berkurang, sehingga kurang mampu
menekan atau menghisap udara.
Piston disebut juga torak. Fungsinya untuk memompa dan menghisap udara sehingga dalam saluran dalam pipa‐
pipa mesin pendingin terjadi adanya sirkulasi gas. Piston bergerak maju mundur atau naik turun sejalan dengan
gerakan engkol. Dimana engkol ini dipengaruhi oleh putaran poros, sedangkan poros dipengaruhi oleh putaran
rotor pada dinamo.
1. Batang torak atau batang piston adalah suatu alat yang berfungsi menghubungkan piston dengan engkol.
Batang ini berupa logam besi yang ujungnya diberi spie (pen) untuk mengkaitkan piston pada engkol. Jika
engkol bergerak sejalan dengan putaran porosnya maka engkol akan bergerak maju mundur, dan gerakan ini
menekan serta menarik piston secara beirama.
2. Engkol juga terbuat dari logam yang dikaitkan pada poros. Dengan demikian engkol akan mengikuti putaran
poros sehingga mempengaruhi gerak maju mundur batang piston.
3. Poros engkol terangkai dengan engkolnya. Dan engkol dirangkai dengan batang piston. Poros engkol jika
bergerak akan mengubahposisi batang piston sehingga terjadilah gerakan maju mundur atau naik turunya
piston.
Gambar 2.5 Batang piston dan engkol
Evaporator
Evaporator adalah jaringan atau bentuk pipa yang dikonstruksi sedemikian rupa. Fungsinya sebagai alat pendingin.
Pipa evaporator ada yang terbuat dari bahan tembaga, besi, alumanium atau dari kuningan. Namun kebanyakan
terbuat dari alumanium dan besi. Kerusakan yang sering dijumpai pada evaporator adalah kebocoran pipa. Hamper
semua kerusakan terjadi karena kebocoran sehingga mesin pendingin tidak mampu mendinginkan ruangan (pada
kulkas adalah ruang pendingin). Adapun cara kerja evaporator adalah menguapkan gas yang masuk
dari pipa condenser. Gas refrigerant dari kompresor masih dalam temperatur yang sangat tinggi. Artinya kalorinya
(panasnya) dinaikkan. Setelah itu karena dorongan dari kompresor, ia mengalir masuk ke pipa ‐pipa kondensor. Di
dalam pipa condenser ini, gas mengalami perubahan menjadi dingin. Selanjutnya mengalir terus menuju pipa kapiler.
Dari pipa kapiler merambat menuju pipa evaporator.
Gambar 2.6
Pipa evaporator berada dalam ruang mesin pendingin/kulkas.
Pipa Kapiler
Pipa kapiler adalah suatu pipa pada mesin pendingin yang mempunyai diameter yang paling kecil jika dibandingkan
dengan pipa‐pipa lainnya. Jika pada evaporator pipanya mempunyai diameter 5/16 inci, maka untuk pipa kapiler
berdiameter 0,026 atau 0,031. Kerusakan mesin pendingin biasanya banyak dijumpai pada pipa kapiler ini, kalau tidak
bocor mungkin tersumbat. Pipa kapiler berfungsi untuk menurunkan tekanan dan mengatur cairan refrigerant (udara
refrigerant) yang merayap dari pipa‐pipa condenser. Namun sebelum gas refrigerant merayap kepipa kepiler ia harus
melalui alat yang disebut dengan dried staint.
Yakni saringan gas yang sudah terpasang oleh pabrik mesin pendingin. Fungsi dari alat ini adalah menyaring dan menyerap
debu yang akan masuk ke ruang pipa berikutnya (kapiler dan evaporator). Bentuk dari alat ini ialah berupa tabung kecil
dengan diameter antara 12‐15 mm, sedangkan panjangnya tak kurang dari 14 – 15 cm. Ada dua macam pipa kapiler yang
mempunyai fungsi yang berbeda dalam mesin pendingin. Yaitu pipa kapiler sebagai pengubah panas (heat exchanger) dan
pipa yang satunya lagi berfungsi untuk penghisap gas dari pipa evaporator. Ketika gas Freon pada pipa pengubah panas
masih dalam keadaan bertekanan tinggi, namun pada saat masuk ke pipa penghisap berubah suhunya menjadi rendah. Dari
pipa penghisap akan mengalir ke motor listrik atau dinamo. Demikianlah putaran gas Freon yang terus menerus disaat
mesin hidup dan sebelum otomatis memutus kontak.
Gambar 2.9 Bimetal terkena tegangan tinggi, kontak terputus Gambar 2.10 Bimetal tidak terkena tegangan tinggi, kontak terhubung .
Alat Pengaman Thermostat
Fungsi Thermostat pada mesin pendingin adalah sebagai berikut;
Mengatur batas suhu dalam ruang evaporator
Mengatur lamanya kompresor dan dinamo berhenti
Mengatur untuk menjalankan kembali dinamo dan kompresor bekerja Pada thermostat dilengkapi dengan tabung
yang berisi cairan yang mudah
sekali menguap.
Alat Pengaman Thermostat
Fungsi Thermostat pada mesin pendingin adalah sebagai berikut;
Mengatur batas suhu dalam ruang evaporator
Mengatur lamanya kompresor dan dinamo berhenti
Mengatur untuk menjalankan kembali dinamo dan kompresor bekerja Pada thermostat dilengkapi dengan tabung yang berisi
cairan yang mudah
sekali menguap.
Tabung tersebut ditempatkan pada ruang mesin pendingin (ruang evaporator) kemudian disalurkan oleh pipa kapiler ke ruang gas.
Prinsip kerjanya adalah jika ruang dalam mesin pendingin mencapai titik beku (dalam evaporator mencapai temperature yang
sangat (rendah), maka cairan dalam tabung thermostat akan membeku. Cairan yang membeku akan menyusut. Dengan terjadinya
penyusutan berarti gas dari ruang gas akan mengalir ke pipa kapiler yang kosong. Ruang gas menjadi kendur. Pegas akan
menekannya sehingga kontak saklar akan membuka. Dengan demikian terputuslah hubungan listrik dari PLN. Berarti dynamo
berhenti dan kompresorpun berhenti tetapi dalam waktu yang relative agak lama. Apabila ruangan mesin mendingin (pada
evaporator) suhunya naik lagi dan tidak pada titik beku, dalam tabung akan berubah menjadi cair yang berarti ruang gas member
tekanan. Saklar kontak akan terhubung. Motor (dynamo) dan kompresor bekerja lagi, demikianlah berturut ‐turut.
Alat Pengaman Thermostat
Fungsi Thermostat pada mesin pendingin adalah sebagai berikut;
Mengatur batas suhu dalam ruang evaporator
Mengatur lamanya kompresor dan dinamo berhenti
Mengatur untuk menjalankan kembali dinamo dan kompresor bekerja Pada thermostat dilengkapi dengan tabung
yang berisi cairan yang mudah
sekali menguap. Tabung tersebut ditempatkan pada ruang mesin pendingin (ruang evaporator) kemudian disalurkan
oleh pipa kapiler ke ruang gas. Prinsip kerjanya adalah jika ruang dalam mesin pendingin mencapai titik beku (dalam
evaporator mencapai temperature yang sangat (rendah), maka cairan dalam tabung thermostat akan membeku. Cairan
yang membeku akan menyusut. Dengan terjadinya penyusutan berarti gas dari ruang gas akan mengalir ke pipa
kapiler yang kosong. Ruang gas menjadi kendur. Pegas akan menekannya sehingga kontak saklar akan membuka.
Dengan demikian terputuslah hubungan listrik dari PLN. Berarti dynamo berhenti dan kompresorpun berhenti tetapi
dalam waktu yang relative agak lama. Apabila ruangan mesin mendingin (pada evaporator) suhunya naik lagi dan
tidak pada titik beku, dalam tabung akan berubah menjadi cair yang berarti ruang gas member tekanan. Saklar kontak
akan terhubung. Motor (dynamo) dan kompresor bekerja lagi, demikianlah berturut ‐turut.
Gambar 2.11Thermostat dalam keadaan putus
Gambar 2.12 Thermostat dalam keadaan tersambung.
Sistem Pendingin (Refrigerasi)
Teknik pendingin (refrigerasi) adalah suatu ilmu yang mempelajari suatu sistem pendingin dengan jalan
perpindahan panas dari suatu tempat yang bertemperatur rendah ke suatu tempat yang bertemperatur lebih tinggi.
Secara garis besar teknik pendingin (refrigerasi) bertujuan antara lain:
Untuk mengurangi atau menurunkan temperature dari suatu zat.
Mengubah phasa suatu zat dari suatu keadaan menjadi keadaan lain, misalnya: Uap → Air → Es
Memelihara suatu zat atau ruangan di dalam suatu kondisi tertentu.
Teknik pendingin (refrigerasi) dapat di manfaatkan pada berbagai bidang, antara lain:
Industri: gudang pendingin, industri pembuatan balok Es
Rumah tangga (domestic): Pengkondisisan udara unit (AC), lemari/ruang pendingin (kulkas)
Sistem pengkondisian udara: Swalayan, Transpotasi laut, Hotel
Perpindahan Kalor di dalam Evaporator
Jumlah kalor yang diserap oleh refrigerant dari benda atau fluida yang hendak didinginkan, dapat
dituliskan sebagai:
Pemilihan Siklus Refrigerasi
Dalam siklus refrigerasi, refrigerant dalam menjalankan fungsinya sebagai fluida kerja mengalami perubahan
phasa dari cair menjadi uap, kemudian dari phasa uap kembali menjadi phasa cair, sehingga merupakan suatu
siklus aliran yang tertutup, kecuali siklus refrigerasi yang menggunakan udara sebagai refrigerannya, dimana
phasa refrigerant tetap dalam phasa gas.
Lalu tekanan dan temperatur di turunkan oleh katup ekspansi agar cairan tersebut dapat menguap
kembali (evaporasi), sambil menyerap panas dari objek yang di inginkan, siklus dari aliran
refrigerant tersebut dapat kita lihat pada Gambar 2.3 dalam menjalankan fungsinya refrigerant
mengalami proses:
1 – 2. Cairan refrigeran dalam evaporator menyerap panas dari sekitarnya, biasanya udara, air atau cairan proses lain.
Selama proses ini cairan merubah bentuknya dari cair menjadi gas, dan pada keluaran evaporator gas ini diberi
pemanasan berlebih/superheated gas.
2 – 3. Uap yang diberi panas berlebih masuk menuju kompresor dimana tekanannya dinaikkan. Suhu juga akan
meningkat, sebab bagian energi yang menuju proses kompresi dipindahkan ke refrigeran.
3 – 4. Superheated gas bertekanan tinggi lewat dari kompresor menuju kondenser. Bagian awal proses refrigerasi (3-3a)
menurunkan panas superheated gas sebelum gas ini dikembalikan menjadi bentuk cairan (3a- 3b). Refrigerasi untuk
proses ini biasanya dicapai dengan menggunakan udara atau air. Penurunan suhu lebih lanjut terjadi pada pekerjaan pipa
dan penerima cairan (3b - 4), sehingga cairan refrigeran didinginkan ke tingkat lebih rendah ketika cairan ini menuju
alat ekspansi.
4 - 1 Cairan yang sudah didinginkan dan bertekanan tinggi melintas melalui peralatan ekspansi, yang mana akan
mengurangi tekanan dan mengendalikan aliran menuju.
Mesin pendingin adalah besarnya energi yang berguna, yang ditunjukkan oleh perbandingan
antara efek refrigerasi (ER) sistem dengan kerja (Wk) yang dibutuhkan untuk mengkompresi
refrigeran di kompresor Efek refrigerasi (ER) merupakan selisih dari enthalpi sisi buang (h1)
dengan enthalpi sisi isap (h4) pada evaporator. Sedangkan kerja kompresi (Wk) adalah selisih
dari enthalpi sisi buang (h2) dengan enthalpi sisi isap (h1) pada kompresor. Secara matematis
dirumuskan sebagai berikut: Untuk kerja = Efer Refrigerasi / kerja Kompresor COP = ER / WK
= h1 – h4 / h2 – h1
Untuk keamanan sistem refrigerasi, diambil faktor koreksi 10%. Hal ini untuk mencegah terjadinya overload bila terjadi
kebocoran yang memungkinkan panas masuk ke dalam sistem. Maka total panas yang harus diserap evaporator sebagai beban pendingin :
Qtotal = total panas (W) + ( 10% x total panas )
= 229,0597 W + ( 10% x 229,0597)
= 251,9656 W
= 0,2519656 kW
Apabila 1TR = 3,5167 kW, maka kapasitas refrigerasi:
1.Hasil Perhitungan Perpindahan Panas untuk Cooler
Total panas keseluruhan yang diperoleh:
•Panas dari kabin cooler = 159,339 W
Kunci proses kulkas dan sistem bentuk antara cair dan gas. Sebagai cairan,
pendingin lain agar dapat bekerja terdapat refrigeran berperan dalam penyerapan
pada refrigeran. Refrigeran ialah zat energi panas dari udara dingin di dalam
semacam Freon yang bertitik didih rendah lemari es untuk diubah menjadi gas.
Refrigeran dengan suhu yang lebih tinggi tersebut selanjutnya mengalir melalui kondensor, dimana terjadi
transfer energi panas ke kumparan pendingin kondensor. Akhirnya, refrigeran tersebut kehilangan energi
panasnya dan berubah menjadi energi dingin kembali, serta mengalami peristiwa kondensasi menjadi cairan.
Selanjutnya refrigeran masuk ke tabung Ekspansi, dimana merupakan tempat yang memiliki ruangan untuk
menyebarkan cairan keluar dalam rangka menurunkan suhu menjadi lebih rendah. Cairan dingin hasil
refrigeran tersebut kemudian mengalir kembali ke evaporator. Selanjutnya siklus itu kembali berulang.
Sekian Terima Gaji