Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 3

PETA FOTO DAN MOSAIC


Oleh :
Aswin Awalludin (4122320130002)
Helmi Kusuma Affandie (4122320130008)
Muchlis Chisbulloh Aziz (4122320130055)
Ridwan Junaedi (4122320130065)
Ervan Wahyu Fahreza (4122320130075)
MOSAIK ORTOFOTO

Mosaik ortofoto merupakan gabungan dua ortofoto atau lebih untuk membentuk
gambar utuh suatu medan. Seperti ditunjukkan oleh namanya, ortofoto merupakan
gambaran ortografik medan.
Pergeseran letak gambar oleh relief dan kesendengan foto telah dihilangkan pada
ortofoto sehingga gambar yang disajikan terletak pada posisi planimerik yang
benar. Oleh karena itu jarak, sudut, dan luas dapat diukur secara langsung
KEGUNAAN PETA FOTO DAN MOSAIK

Kegunaan terbesarnya mungkin dalam bidang perencanaan, baik untuk perencanaan penggunaan
lahan maupun untuk proyek keteknikan. Peta foto atau mosaik yang menggambarkan daerah secara
menyeluruh dan komprehensif dapat dibuat dengan cepat dan ekonomik. Semua perwujudan kritis yang
dapat mempengaruhi proyek di daerah itu dapat segera diinterpretasi dan diperhitungkan. Selanjutnya
dapat dikaji rencana alternatif yang lebih baik, termasuk pertimbafigan tentang jenis tanah, pola pengaliran,
tatiguna lahan,danaiayayang berhubungan dengan semuanya. Sebagai hasil studi jenis rinci ini, kemudian
dapat disusun rencana menyeluruh yang terkait.
Peta foto dan mosaik berguna bagi sejumlah besar kegunaan lain di Iuar bidang perencanaan.
Kegunaan itu antara lain untuk studi geologi, inventarisasi sumber daya, menggambarkan perkembangan
perwujudan kota dan lembaga besar, membantu aktiviuas kontruksi pada interval menggambarkan batas
hak milik dan sebagainya.
Secara sederhana maka peta foto (photomap) dapat diartikan sebagai foto udara yang digunakan secara
langsung sebagai substitusi peta planimetrik. peta foto dapat dibuat dari satu foto udara, atau dari
bagian-bagian dua foto atau lebih untuk membentuk paduan gambaran yang bersambung. Paduan ini
biasanya disebut mosaik.
Kelebihan mozaik dibanding peta garis :

1.   Memperhatikan letak planimetrik relatif dari objek-objek yang takterhingga


banyaknya

2.   Objek-objek mudah dikenali dari citra fotografiknya

3.   Dapat dibuat dengan cepat dan mudah --

4.   Mudah dimengerti dan ditafsirkan oleh orang tanpa latar belakang fotogrametri
atau kerekayasaan
Kelemahan mozaik dibanding peta garis :

1.   Tidak menyajikan posisi planimetrik secara benar

2.   Terdapat pergeseran sitra dan variasi skala


--
3.   Penyusutan dan pengembangan film, dan distorsi lensa kamera kecil
JENIS MOSAIK
Bila satu foto tidak meriput daerah yang cukup luas, atau bila tidak dapat diperbesar ke skala yang
dlinginkan, trarui dibuai mosaik. Mosaik foto udara pada umumnya dibedakan atas tiga kelas, yaitu:

Semi terkontrol Ter kontrol Tak terkontrol

Mosaik setengah terkontrol disusun


dengan menggunakan beberapa kombinasi Mosaik terkontrol dibuat dari foto yang
Mosaik tak terkontrol dibuat dengan
spesifikasi mosaik terkontrol dan tak telah direktifikasi nya, yaitu semua foto
meletakkan gambar berimpit dengan
terkontrol. Misalnya, mosaik setengah telah ditegakkan dan dibuat berskala
gambar pada foto berikutnya. Tidak ada
terkontrol dapat dibuat dengan sama. pada skalapapan dasar untuk
kontrol medan, dan yang digunakan ialah
menggunakan kontrol medan, tetapi penyusunan mosaik, posisi mendatar
foto tegak yang belum direktifikasi serta
menggunakan foto yang belum titik Lonrot i,gurnu-run letaknya dengan
belum diseragamkan skalanya.
direktifikasi dan belum diseragamkan skala sebesar skara foto yang telah
skalanya. diseragamkai.
MATERIAL UNTUK PENYUSUNAN MOSAIK
Untuk menyusun mosaik, disarankan material berikut:
- Foto Untuk pekerjaan mosaik, foto harus dibuat dengan
tampalan depan paling sedikit 60 persen dan tampalan
samping 30 persen. Dengan demikian dimungkinkan
hanya mengunakan bagian tengah foto, sehingga dapat
mengurangi distorsi oleh relief maupun kemiringan

- Alas (mounting board) merupakan permukaan tempat


melekatkan mosaik. Alas harus berupa permukaan
halus, keras, dan tidak poreus. 'Masonite' merupakan
permukaan yang baik sekali.

- Getah arab (gum arabic) merupakan bahan pelekat


yang banyak digunakan untuk menyusun mosaik. Bahan
pelekat ini mengering lambat sehingga memberikan
banyak kesempatan untuk penyesuaian dan
penggeseran foto untuk membuat gambarnya berimpit
PENYUSUNAN MOSAIK

Cara kerja untuk menyusun mosaik terkontrol dan tak


terkontrol pada dasarnya sama, kecuali dalam peletakan
kontrol dan mengimpitkan gambar foto yang bersangkutan
terhadap kontrol. Cara kerja setapak demi setapak berikut ini
dapat digunakan untuk menyusun mosaik terkontrol:
l. Letakkan semua foto pada alas dan tumpeng tindihkan semua gambar
yang seharusnya berimpit. Semuanya diikat sementara dengan pira
pelekat agar terbentuk mosaik secara kasar.
2. Pindahkan foto dari alas. Batasilah sekitar 112 inci dari empat sisi foto
pusat jalur tengah, dan empat sisi foto itu diletakkan.
3. Lembabkanlah {as dengan menggunakan sepon basah. Gunakan
bahan pelekat secukupnya pada punggung foto dan alas itu. Lekatkan
foto pertama pada alas pada tempat yang telah ditandai sebelumnya,
dengan menggunakan jari, ratakanlah foto itu pada alasnya
4. Letakkan foto kedua pada foto pertama dengan menumpangtindihkan
gambar yang sama (foto kedua dapat berupa tampal'an foto bagian kiri
atau bagian kanan). Pilih garis (match line) pada foto kedua sepanjang
bagian yang akan dipotong.
5. kerat dan kelupas foto sepanjang garis kesesuaian yang dipilih
antara dua foto. Keratlah pula sekitar l2inci dari tiga sisi lainnya
dan kelupaslah tepi ini.
6. Dalam meletakkannya dan juga foto lainnya, harus dilakukan
secara hati-hati agar gambar berimpit. Dalam beberapa hal tidak
semua gambar dapat ditumpang tindihkan, sehingga terpaksa
dipilih kompromi yang terbaik, tetapi perwujudan utama yang
ketidaksesuaiannya paling tampak harus paling diperhatikan
dalam kompromi ini. Bila foto dibasahi dengan air panas, foto
dapat direntang sedikit agar gambar yang sama dapat tumpang
tindih.
7. Lanjutkan peletakan foto dengan cara kerja yang sistematik,
berlanjur kearah luar dari foto pusat, ke segala arah hingga seluruh
mosaik tersusun
8. Setelah mosaik terselesaikan, perbaikilah ketidaksesuaian
gambar yang menyolok, dengan menggunakan alat pengecat
untuk perbaikan.
Alat perbaikan ini terdiri dari sebuah sikat cat berujung titik
halus dan beberapa warna cat dalam tingkat keabuan dari
hitam hingga putih. Bila penyesuaian rona dilakukan dengan
cemat, dimungkinkan untuk menutup ketidaksesuaian
sepanjang jalan, jaIan kereta api, dan sebagainya. Suatu
daerah yang harus eampak sebagai satu rona yang utuh
kadang-kadang demikian luas sehingga harus diliput oleh
lebih dari satu foto, misalnya tubuh air yang luas. Variasi
rona dari satu foto ke foto lainnya, sesuatu yang tak dapat
dihindari; menyebabkan daerah tersebut tampak berbeda-
beda. Dalam kasus demikian ini seluruh daerah dapat dicat
menjadi satu rona yang utuh.
Before Mosaic
After Mosaic
SEKIAN &
TERIMAKSIH

Anda mungkin juga menyukai