Anda di halaman 1dari 18

Effects of Hydroxychloroquine on Covid-19 in Intensive Care

Unit Patients: Preliminary Results

Pengaruh Hydroxychloroquine pada Covid-19 di Unit


Perawatan Pasien Intensif  : Hasil Awal (Pre Liminary)

Alexandre Lopez , Gary Duclos , Bruno Pastene , Karine Bezulier , Romain Guilhaumou ,
Caroline Solas , Laurent Zieleskiewicz , Marc Leone

Oleh : Pembimbing:
• Wulan Permatasari Drg. Nita Damayanti, M.Kes
(14 17 777 14 266)
Abstrak

Selama pandemi Covid-19, sejumlah besar pasien di unit


perawatan intensif (ICU) menerima hydroxychloroquine. Semua
pasien yang dirawat di ICU dengan pneumonia Covid-19 yang
dikonfirmasi dan dirawat dengan pemberian hydroxychloroquine. 
Kami membandingkan 17 pasien yang
menggunakan hydroxychloroquine konsentrasi plasma berada pada
target terapeutik (on-target) dan 12 pasien dengan konsentrasi
plasma di bawah target (off-target).
PENGANTAR

Pasien yang dirawat di ICU untuk kegagalan


pernafasan akut dalam hal ini, Covid-19.
Hydroxychloroquine obat yang utama digunakan
untuk mencegah dan mengobati malaria,
menghentikan virus masuk ke dalam sel. Secara In
vitro, hydroxychloroquine memiliki aktivitas
antivirus untuk SARS-CoV-2. 
Tujuan Penelitian
B. Tujuan Penelitian

Tujuan utama dari penelitian adalah untuk menilai


efek hydroxychloroquine menurut konsentrasi plasma pada pasien
ICU. 
Metode Penelitian
1. Desain Penelitian:
Retrospektif

2. Waktu dan Tempat:


 Waktu: 16 Maret 2020 hingga 19 April 2020.
 Tempat:di ICU di Rumah Sakit Marseille Utara
Metode Penelitian

3. Kriteria Penelitian:
Pasien Covid-19 yang dikonfirmasi dengan gagal napas
akut.
- usia 18 atau lebih dan terlebih dahulu telah di lakukan PCR untuk
SARS.cov 2

4. Pengolahan dan analisa data:


Analisis dilakukan dengan menggunakan Prism 7
( GraphPad Software, San Diego, CA, USA).
PersetujuanCommitt
ee for Research Ethics
PERSIAPAN of French Society of
PENELITIAN Anesthesia & Intensive
Care Medicine (CERAR
no. IRB 00010254 -
IDENTIFIKASI 2020 - 059).
SAMPEL

ALUR MEMENUHI
KRITERIA
KRITERIA

PENELITIAN
OBSERVASI

PENULISAN
ANALISA DATA HASIL
Hasil dan Kesimpulan
Dari 16 Maret hingga 19 April 2020, 35 kasus
Covid-19 yang dikonfirmasi dirujuk ke ICU, di
antaranya 6 pasien dikeluarkan (5 pasien
menerima obat antivirus lain dan 1 pasien
kehilangan data). 
Sehingga, 29 pasien (17 pada kelompok on-
target dan 12 pada kelompok off-target)
menerima hydroxychloroquine dan azithromycin s
esuai dengan protokol. Setelah masuk ICU, tidak
ada perbedaan signifikan dalam karakteristik
demografi, skor keparahan dan gejala klinis yang
diamati antara 2 kelompok.
LANJUTAN..
Hydroxychloroquine dihentikan pada 75%
kelompok off-target dan 6% kasus pada kelompok
on-target (p <0,001). Efek samping yang terjadi
terutama gangguan konduksi jantung, dilaporkan
pada 1 (6%) pasien dalam kelompok on-target dan
6 (50%) pasien pada kelompok offtarget 
DISKUSI
Penelitian kami membandingkan pasien
yang konsentrasi
plasma hydroxychloroquinenya mencapai target terap
eutik dengan mereka yang tidak. Kami menunjukkan
bahwa viral load pada hari ke-15, pemberantasan virus
dan target akhir secara klinis tidak menujukkan
perbedaan yang bermakna di antara kedua
kelompok. Manfaat hydroxychloroquine untuk pasien
Covid-19 masih diperdebatkan. Karena potensi efek
samping dan indikasinya harus seimbang. 
KESIMPULAN
17 pasien yang menggunakan hydroxychloroquine
konsentrasi plasma berada pada target terapeutik
(on-target) dan 12 pasien dengan konsentrasi
plasma di bawah target (off-target). Tidak ada
hubungan yang ditemukan antara konsentrasi
plasma hydroxychloroquine dan evolusi viral
load. 
LANJUTAN..
Tidak ada perbedaan yang signifikan antara
kedua kelompok untuk durasi penggunaan
ventilasi mekanis, lama rawat di ICU, kematian di
rumah sakit. Penemuan ini menunjukkan
bahwa pemberian hydroxychloroquine untuk
pasien Covid-19 yang dirawat di ICU tidak
memberikan hasil yang lebih baik. Hasil ini perlu
dikonfirmasi oleh studi multicenter yang lebih
besar.

Anda mungkin juga menyukai