• Pada umumnya luka bakar pada palpebra terjadi pada pasien-pasien yang
mengalami luka bakar yang luas.
• Sering terjadi pada pasien dengan keadaan setengah sadar atau di bawah
pengaruh sedatif yang berat dan memerlukan perlindungan pada mata untuk
mencegah ekspose kornea,ulserasi dan infeksi
• Pemberian antibiotik tetes dan salep serta pelembab
• Evaluasi secara rutin pada palpebra merupakan penanganan dini pada
pasien-pasien tersebut
3.4 TATALAKSANA
Evaluasi Praoperative dan Pendekatan Diagnostik
a. Stabilisasi Sistemik
b. Pemeriksaan Oftalmologi → Untuk menilai ketajaman visual
c. Evaluasi Lab dan Radiografi → Darah lengkap, faal hemostasis,
pemeriksaan bahan kimia, foto rontgen kepala, USG mata, dan CT scan
d. Profilaksis Infeksi → Pada kasus gigitan baik oleh karena hewan atau
manusia, pasien harus dievaluasi riwayat imunisasi.
• Pada kasus gigitan anjing: evaluasi apakah ada infeksi rabies
• Pada kasus gigitan / cakaran kucing: penisilin VK 500mg selama 5-7 hari.
• Pada kasus gigitan manusia juga diberikan penisilin.
Rekonstruksi Palpebra
1. Partial-Thickness Eyelid Injuries
Laserasi kelopak mata dangkal yang tidak melibatkan
margin palpebra dan yang sejajar dengan garis kulit dapat
distabilkan dengan skin tape. Menggunakan benang ukuran
6-0 atau 7-0 yang absorbable atau nonabsorbable.
2. Eyelid Margin Lacerations
Perbaikan dimulai dengan penempatan benang 6-0 pada bidang
kelenjar meibom di margin palpebra, kira-kira 2mm dari tepi luka dan
dengan kedalaman 2mm, menggunakan benang absorbable.
A. Tepi dari palpebra, jahit dengan jahitan matras
vertikal, benang melewati orificium kelenjar meibom.
B. Jahitan plat tarsal dengan 2 atau 3 jahitan terputus.
C. Jahitan pada tepi palpebra dengan matras vertical.
D. Pentupan kulit
3. Eyelid Injuries with Tissue Loss
Dalam evaluasi pasien sangat penting untuk menentukan berapa
besar kelopak mata yang tidak ada serta berapa banyak lapisan kelopak
mata yang hilang.
4. Full-Thickness Eyelid Lacerations
Pada penanganan cedera ini memerlukan pemeriksaan lapis demi
lapis pada luka untuk menilai integritas dari septum orbita, otot levator
dan aponeurosis levator, konjungtiva, otot rektus, dan bola mata.