Presentan :
Muhammad Faiz Syakur (4151201437)
Nabilah Parashandy (4151201462)
Emilia Rahmadianty Putri (4151201508)
Partisipan:
Elizabeth Noviana L. R (4151201460)
Nabila Asad (4151201497)
Keterangan Umum
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku Bangsa : Sunda
Usia : 49 tahun
Alamat : Jalan Leuwigajah No.81 RT 01/02, Cimahi Selatan, Jawa Barat
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS Guru SMA
Pendidikan Istri : S1
Pekerjaan Istri : PNS Guru SMP
Agama : Islam
Status Marital : Menikah, dengan 5 orang anak
Jaminan Kesehatan: BPJS Kelas I
Keluhan Utama
(Autoanamnesis)
Bintik-bintik berair yang berkelompok dan borok-borok berkeropeng
pada dahi sisi kanan, kelopak atas mata kanan dan batang hidung sisi
kanan yang terasa nyeri dan disertai dengan nyeri kepala.
Penjabaran Keluhan Utama
(Autoanamnesis)
Sejak ± 4 hari yang lalu kelainan kulit bertambah hebat, bintik-bintik berair yang
berkelompok muncul pada dahi sisi kanan yang terasa nyeri. Sejak +3 hari yang lalu
bintik-bintik berair yang berkelompok meluas hingga meliputi dahi sisi kanan,
kelopak atas dan bawah mata kanan, serta batang hidung sisi kanan yang terasa nyeri.
Sejak ± 2 hari yang lalu bintik-bintik berair yang berkelompok sebagian pecah
kemudian mengering menjadi borok-borok berkeropeng dan berdarah terutama pada
dahi sisi kanan disertai dengan adanya nyeri kepala sehingga tidur Os terganggu.
Kerena keluhan nyeri kepala, +1 hari yang lalu Os mengobati sendiri keluhan
nyeri kepala tersebut dengan membeli obat dari apotek yang diminum 3 kali sehari
selama 1 hari, namun keluhan nyeri kepala dan kelainan kulit tidak membaik,
sehingga Os datang untuk berobat ke Poliklinik kulit dan kelamin RS Dustira
Cimahi.
Perjalanan Penyakit
(Autoanamnesis)
Keluhan pertama kali timbul sejak + 7 hari yang lalu berupa bercak-
bercak kemerahan hanya pada dahi sisi kanan yang terasa panas. Sejak + 6
hari yang lalu diatas bercak-bercak kemerahan tersebut timbul bintik-bintik
kemerahan yang terasa panas dan sedikit nyeri.
Sebelum timbul kelainan kulit tersebut + 10 hari yang lalu Os mengeluh
adanya demam yang tidak terlalu tinggi, pegal-pegal seluruh tubuh dan
nafsu makan yang menurun.
Os mengatakan kelainan kulit tersebut dirasakan baru pertama kali.
Os mengeluh kelopak mata kanan susah diangkat karena bengkak, Os
menyangkal adanya keluhan mulut mencong, telinga berdenging, pusing
berputar, pendengaran menurun.
Os menyangkal keluhan serupa pada daerah lain seperti pada mulut,
hidung, dan selaput lendir kelopak mata.
Faktor Etiologi, Predisposisi, Presipitasi
(Autoanamnesis)
Os mengaku pernah menderita cacar air saat berusia ± 10 tahun dan
diobati sampai sembuh.
Sejak + 25 tahun yang lalu Os bekerja menjadi seorang guru fisika
kelas 3 SMA yang bekerja sekitar 6-8 jam/hari selama lima hari dalam
satu minggu, namun sejak ± 2 bulan yang lalu jadwal mengajar OS
menjadi lebih padat + 10-12 jam/hari karena akan berlangsung Ujian
Nasional sehingga waktu istirahat berkurang, OS merasa kelelahan,
kurang tidur, dan makan tidak teratur.
Riwayat Pengobatan
(Autoanamnesis)
Untuk kelainan kulit saat ini OS belum mengobatinya
Anamnesis Tambahan
(Autoanamnesis)
Os menyangkal memiliki riwayat tekanan darah tinggi, kencing manis,
maag dan penyakit jantung.
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
• Kesan Sakit : Tampak Sakit Berat
• Kesadaran : Compos mentis
• Keadaan Umum
Tanda Vital : TD 120/80 mmhg, N 88 x/menit, R 16 x/menit,
S 37.1 0C
Status gizi : BB : 60 kg BMI : 23,4 kg/m2
TB : 160 cm (Normal)
Pemeriksaan Fisik (lanjutan)
Kepala : Mata Kanan : Palpebra superior: Eritema (+), edema (+)
Palpebra inferior: Eritema (+), edema (+)
Aparatus lakrimalis : Lakrimasi(+)
Konjungtiva : Hiperemis (+/-)
Sklera : Ikterik -/-
Mata Kiri : Palpebra superior: Eritema (-), edema (-)
Palpebra inferior: Eritema (-), edema (-)
Aparatus lakrimalis : Lakrimasi(-)
Konjungtiva : Hiperemis (-)
Sklera : Ikterik -/-
Mulut : Gigi geligi : Tidak ada kelainan
Bibir : Mencong (-)
THT : Tonsil : T1 – T1 tenang
Faring : Tidak hiperemis
Telinga : Tinitus (-), Penurunan pendengaran (-)
Pemeriksaan Fisik (lanjutan)
Leher : KGB : Inspeksi : Tidak terlihat membesar
Palpasi : Tidak teraba
Thorax : Bentuk dan gerak simetris
Jantung : Bunyi jantung I dan II murni regular, batas : normal
Paru : VBS kanan=kiri, ronkhi-/-, wheezing-/-
Abdomen : Datar lembut, BU (+) normal, NT (-)
Hati dan Limpa : Tidak teraba
Ekstremitas : KGB Aksila : Inspeksi : tidak terlihat membesar
Palpasi : tidak teraba
KGB Inguinal: Inspeksi : tidak terlihat membesar
Palpasi : tidak teraba
Refleks fisiologis : KPR+/+ , APR+/+
Refleks patologis : -/-
Status dermatologikus
Distribusi : Regioner, unilateral segmental setinggi persarafan nervus
trigeminal cabang 1 oftalmikus dekstra.
A/R : Dahi sisi kanan, kelopak atas mata kanan, kelopak bawah mata
kanan, dan batang hidung sisi kanan.
Lesi : Multipel, sebagian besar konfluens, bentuk tidak teratur, ukuran
plakat, batas sebagian tegas sebagian tidak tegas, menimbul dari
permukaan, sebagian kering sebagian basah
Efloresensi : Di atas makula eritem dan edema terdapat vesikel-vesikel
herpetiformis, sebagian vesikel pecah menjadi krusta
sanguinolenta dan krusta serosa
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan laboratorium
Sediaan langsung dengan pemeriksaan Tzanck Smear dari dasar
vesikula ditemukan Multinucleated Giant Cell (tidak dilakukan)
Resume
Keluhan Utama :
Seorang laki-laki berusia 49 tahun datang ke Poliklinik Kulit dan
Kelamin RS Dustira Cimahi dengan keluhan vesikel-vesikel
herpetiformis dan krusta meliputi dahi sisi kanan, kelopak mata kanan
dan batang hidung sisi kanan yang terasa nyeri dan disertai nyeri
kepala.
Resume (lanjutan)
Penjabaran Keluhan Utama :
Sejak ± 4 hari yang lalu vesikel bertambah hebat menjadi vesikel
berkelompok di dahi sebelah kanan, kelopak atas mata kanan dan batang
hidung sebelah kanan yang terasa nyeri.
Sejak ± 2 hari yang lalu vesikel berkelompok sebagian pecah dan
mengering menjadi krusta sanginolenta pada dahi sebelah kanan, kelopak
atas mata kanan dan batang hidung sebelah kanan meluas hingga
meliputi kelopak mata kanan, batang hidung sisi kanan yang terasa nyeri
sehingga Os datang ke Poliklinik kulit dan kelamin RS Dustira Cimahi.
Resume (lanjutan)
Perjalanan Penyakit:
Kelainan kulit pertama kali timbul sejak + 7 hari yang lalu berupa
makula eritem hanya pada dahi sebelah kanan yang terasa panas.
Sejak + 3 hari yang lalu vesikel-vesikel berkelompok dan makula
eritem disertai edema meluas hingga meliputi dahi sebelah kanan,
kelopak atas mata kanan dan batang hidung sebelah kanan yang terasa
nyeri.
Resume (lanjutan)
Perjalanan Penyakit:
Sistemik:
• Asiklovir 5 x 800 mg per hari selama 7 hari
• Methylprednisolon 8 mg selama 5 hari
R/As. borici 1 %
aqua ad 100
m.f.l.a sol no. I
ue
Sumber : Buku Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 7 Tahun 2021. Halaman 122
KASUS KETERANGAN
Sejak ± 4 hari yang lalu Adanya vesikel-vesikel herpetiformis yang unilateral
kelainan kulit bertambah menunjukan bahwa pasien datang dengan stadium erupsi yang
hebat, bintik-bintik berair sudah berlangsung 3-5 hari yang terasa nyeri.
yang berkelompok muncul Perjalanan penyakit herpes zoster bersifat akut dan meluas sesuai
pada dahi sisi kanan yang percabangan saraf eferen ganglion trigeminal yaitu nervus
terasa nyeri. Sejak +3 hari trigeminus cabang pertama oftalmikus kanan.
yang lalu bintik berair meluas
hingga meliputi dahi sisi
kanan, kelopak atas dan
bawah mata kanan, batang
hidung sisi kanan yang terasa
nyeri.
Sumber : Buku Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 7 Tahun 2021. Halaman 122
KASUS KETERANGAN
Sejak ± 2 hari yang lalu Adanya keluhan nyeri disertai nyeri kepala menunjukan bahwa
bintik-bintik berair yang kelainan meliputi bagian saraf motorik.
berkelompok sebagian pecah
kemudian mengering menjadi
borok-borok berkeropeng dan
berdarah terutama pada dahi
sisi kanan dengan adanya
nyeri kepala sehingga tidur Os
terganggu.
Sumber : Buku Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 7 Tahun 2021. Halaman 175-177
Virus varisella zoster akan berdiam di ganglion sensoris radix dorsalis,
akan keluar dari sel ganglion menuju kulit dan menimbulkan erupsi
kulit vesikuler yang khas berupa vesikula herpetiformis.
Lokasi kelainan kulit sesuai dengan daerah persarafan ganglion tersebut,
diperkirakan merupakan daerah dimana terdapat lesi yang paling
banyak. Virus ini juga menyerang ganglion bagian anterior, bagian
motorik cranialis sehingga memberikan gejala gangguan motoric yaitu
nyeri kepala.
Virus varisella zoster akan berdiam di ganglion kranialis yaitu pada
ganglion trigeminal, ganglion genikulatum, ganglion pterygopalatine,
dan ganglion submandibular dalam keadaan laten sampai bertahun-
tahun. Reaktivasi terjadi bila imunitas hospes menurun. Virus varisella
zoster akan keluar dari sel ganglion menuju kulit dan menimbulkan
erupsi kulit vesikuler yang khas berupa vesikula herpetiformis. Lokasi
kelainan kulit sesuai dengan daerah persarafan ganglion tersebut,
diperkirakan merupakan daerah dimana terdapat lesi yang paling
banyak. Virus ini juga menyerang ganglion bagian anterior, bagian
motorik cranialis sehingga memberikan gejala gangguan motoric yaitu
nyeri kepala.
KASUS KETERANGAN
Kerena keluhan nyeri kepala, Riwayat pengobatan menggunakan analgetik antipiretik (PCT)
+1 hari yang lalu Os namun hanya mengobati gejalanya saja.
mengobati sendiri keluhan
nyeri kepala tersebut dengan
membeli obat dari apotek
yang diminum 3 kali sehari
selama 1 hari, namun keluhan
nyeri kepala dan kelainan kulit
tidak membaik sehingga Os
datang untuk berobat ke
Poliklinik kulit dan kelamin
RS Dustira Cimahi.
KASUS KETERANGAN
Sebelum timbul kelainan kulit 10 hari yang lalu Os mengeluh adanya pegal-pegal diseluruh
tersebut, + 10 hari yang lalu badan, demam yang tidak terlalu tinggi,mmerupakan tanda dari
Os mengeluh adanya mialgia stadium prodormal (1-10 hari) Herpes Zoster.
seluruh badan dan subfebris.
Os mengatakan kelainan kulit
Kelainan baru pertama kali dapat menyingkirkan diagnosis
tersebut dirasakan baru
banding Herpes Simpleks Zosteriformis karena pada Herpes
pertama kali. Simpleks Zosteriformis bersifat kronik rekuren.
OS menyangkal ptosis mata Palpebra superior pada mata kanan yang sulit dinilai dan keluhan
kiri, Bell’s palsy, tinitus,
Bell’s palsy, tinitus, vertigo, nausea dan vomitus menunjukan
vertigo,nausea dan vomitus.bahwa pasien belum mengalami komplikasi Sindroma Ramsay
Hunt.
OS menyangkal timbulnya Menyingkirkan diagnosis banding herpes simpleks
keluhan serupa pada daerah
lain seperti pada mulut,
hidung, dan selaput lendir
kelopak mata.
Sumber : Buku Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 7 Tahun 2021. Halaman 122
• Saat imunitas turun, virus yang berada di ganglion akan tereaktivasi
kemudian bereplikasi dan terjadi retrograde axonal transport yang
dapat menyebabkan rusaknya mielin pada serabut saraf tepi. Hal
tersebut menyebabkan pada stadium inisial terdapat rasa nyeri yang
digambarkan dengan rasa panas. Saat virus memasuki lapisan
epidermis akan menyebabkan respon imun seluler dan pengeluaran
sitokin-sitokin sehingga terjadi hipervaskularisasi yang ditandai
dengan makula eritema. Selanjutnya sel-sel radang akan menuju ke
keratinosit yang terinfeksi sehingga terbentuklah papula-papula
eritema.
KASUS KETERANGAN
Os mengaku pernah menderita Varisella dapat terjadi gejala klinis dan subklinis, pada OS
cacar air saat berusia ± 10 yang terjadi adalah gejala klinis karena menunjukan adanya
tahun dan diobati sampai gejala varisella pada riwayat penyakit sebelumnya.
sembuh. Pada varisella virus akan masuk melalui mukosa saluran
pernafasan atas dan orofaring, kemudian terjadi replikasi, lalu
menyebar melalui pembuluh darah dan limfe (viremia pertama)
ke sistem retikuloendotelial lainnya seperti hati, limfa, paru-paru
dan organ lain. Pada organ ini virus akan berkembang biak. Pada
stadium ini perkembangan virus Varisella zoster ditekan oleh
respon imun non spesifik dan spesifik. Bila respon imun berhasil
menekan virus Varisella zoster (VVZ), maka akan menyebabkan
varisela subklinis. Bila respon imun tidak berhasil menekan
VVZ, maka akan terjadi Viremia kedua yang menyebabkan
timbulnya erupsi kulit berupa vesikula generalisata, kemudian
VVZ akan masuk ke saraf sensorik di sekitarnya untuk dorman
di ganglia kranialis dan ganglia dorsalis.
Sumber : Buku Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 7 Tahun 2021. Halaman 175-177
KASUS KETERANGAN
Distribusi regioner unilateral, dahi sisi kanan,
kelopak atas mata kanan, dan batang hidung
sisi kanan merupakan predileksi Herpes Zoster
Oftalmikus karena predileksi tersebut
dipersarafi oleh nervus trigeminus cabang
pertama. Selain itu, pada Herpes Zoster
distribusi unilateral karena infeksi virus secara
neurogen. Vesikel herpetiformis terjadi karena
penyebarannya neurogen dan dermatom,
berbeda pada varisela yang penyebarannya
melaui sirkulasi sehingga vesikel vesikelnya
menyebar secara diskret. Bula terbentuk
akibat vesikel-vesikel herpetiformis yang
bergabung.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan TZANCK Smear tidak dilakukan.
Sediaan langsung dengan pewarnaan TZANCK Smear (Giemsa) dengan
pembesaran 400 x didapatkan
Pada pemeriksaan Tzanck Smear diharapkan akan ditemukan sel datia berinti
banyak (Multinucleated Giant Cell +). Glikoprotein milik Virus Varicella Zoster
akan menginduksi keratinosit sekitar yang sudah terinfeksi sehingga terbentuk
vakuolisasi dan degenerasi balloning yang terpisah untuk bergabung membentuk
Multinucleated giant cell.
Diagnosis Banding
1. Herpes Zoster Oftalmikus Dekstra
2. Herpes Simpleks Zosteriformis
3. Ramsay Hunt Syndrome
NSAID
ASAM ARACHIDONAT
5-HPETE sikloendoperoksid
(+)
Leukotrien (-) (+)
PGI2 PG TXA2