Anda di halaman 1dari 39

(CASE REPORT SESSION)

IMPETIGO KRUSTOSA
Preceptor : Agus Waluyo, dr. M.Kes, SpKK

Kelompok XLI
Presentan :
1. Imas Masturoh (4151121507)
2. Fitria Diah Suharjo (4151121511)
3. Devia Widhianingsih (4151121520)

Partisipan :
1. Anindito Sidhy Andaru (4151121516)
2. Rindy Bilhani (4151121517)
3. Putri Ayu WR (4151121522)
KETERANGAN UMUM
Nama : An. SZ
Suku bangsa : Sunda
Umur : 2 tahun 3 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Kol Masturi NO. 49, Cimahi Utara
Pendidikan ortu : S1 (Ayah), SMA (Ibu)
Pekerjaan ortu : PNS Gol 3A (Ayah), Ibu Rumah
Tangga (Ibu)
Agama : Islam
Status Marital : Orang tua menikah
KELUHAN UTAMA
(HETEROANAMNESIS)
Borok-borok berkeropeng pada sekitar wajah dan sekitar kemaluan
yang terasa nyeri.
PENJABARAN KELUHAN UTAMA
(HETEROANAMNESIS)

Sejak 3 hari yang lalu, kelainan kulit bertambah hebat menjadi


borok-borok berkeropeng yang meliputi sekitar wajah dan sekitar
kemaluan yang terasa nyeri serta melebar sebesar uang logam 500 ratus
rupiah sehingga os menjadi rewel. Adanya demam dan benjolan
disangkal.
PERJALANAN PENYAKIT

Keluhan pertama kali timbul 5 hari yang lalu, yaitu terdapat luka
lecet pada sekitar lubang hidung yang terasa pedih.
Esoknya, kelainan kulit meluas ke daerah sekitar wajah di antara
hidung dan mulut, dagu, dan pipi kiri bagian bawah, serta kemaluan.
Kurang lebih 3 hari yang lalu kelainan kulit tersebut bertambah
hebat menjadi borok-borok berkeropeng berwarna kekuningan dan
melebar.
FAKTOR ETIOLOGI,
PREDISPOSISI, DAN PRESIPITASI
Sejak 7 hari yang lalu, os mengalami pilek dan
sering mengeluarkan cairan bening dan encer. Sehingga
oleh ibu os sering dibersihkan dengan menggunakan
tisu sehingga hidung pasien menjadi lecet. Selain itu, os
sering memegang hidungnya dengan tangan yang kotor.
Selama 5 hari yang lalu, os tidak mandi karena ibu
os takut kelainan kulit menular. Os hanya diseka
badannya dengan menggunakan air hangat yang telah
dicampur dengan detol, memakai handuk khusus bayi,
dan mengganti dengan pakaian yang bersih.
Keluhan sering lemas dan pucat disangkal oleh ibu os. Keluhan
batuk lama disangkal oleh ibu os.
Os makan sebanyak 2-3 kali sehari sebanyak 6 sendok makan
tiap 1 kali makan ditambah susu dancow 1 gelas pada pagi dan
malam hari.
RIWAYAT PENGOBATAN
Karena keluhan borok-borok berkeropeng tersebut, oleh adik ibu
os yang seorang perawat diberi salep yang berbentuk seperti odol,
berwarna putih, tidak berbau, tidak lengket, yang dioleskan 2x sehari
selama 5 hari namun keluhan tidak membaik.
ANAMNESIS TAMBAHAN
Keluhan gatal-gatal setelah minum obat disangkal oleh ibu os.
STATUS GENERALIS
K.U:
Kesan Sakit : Tampak sakit sedang
T : tidak diukur N : 68 x/menit;
R : 20x/menit S : 37,80C

Status gizi :
TB : 82 cm Status Gizi : Normoweight
BB : 11 kg
Kepala : Simetris
Mata : Konjungtiva : anemis -/-
Sklera : ikterik -/-
Mulut : gigi geligi : tidak ada kelainan
THT : Tonsil : T1 T1 tenang
Faring : tidak hiperemis
KGB Pre dan Post auricular : inspeksi : tidak terlihat membesar
palpasi : tidak teraba membesar
Leher : KGB : Inspeksi : tidak terlihat membesar
Palpasi : tidak teraba membesar
Dada : Bentuk dan gerak simetris
Jantung : Bunyi jantung I dan II murni reguler Batas
Jantung: normal
Paru : VBS kanan=kiri, ronkhi-/-, wheezing-/-
Perut : Datar lembut, BU (+) normal, NT (-)
Hati dan Limpa tidak teraba
Ekstremitas :
KGB Aksila : Inspeksi : tidak terlihat membesar
Palpasi : tidak teraba
Inguinal : Inspeksi : tidak terlihat membesar
Palpasi : tidak teraba Refleks
fisiologis : KPR+/+ ; APR+/+
Refleks patologis : -/-
Genitalia : Dalam batas normal
STATUS
DERMATOLOGIKUS
Distribusi : Regioner
Ad regio : Pipi bawah sebelah kiri dan kanan, di atas lubang
hidung,diantara hidung dan bibir, ujung bibir, dagu,
perut bagian bawah hingga pubis
Lesi : Multipel, penyebaran sebagian diskret sebagian
konfluens, bentuk sebagian teratur sebagian tidak
teratur, ukuran terkecil milier dan ukuran terbesar
numuler (sebesar koin Rp 500), batas sebagian tegas
dan sebagian tidak tegas, menimbul dari permukaan,
sebagian basah dan sebagian kering
Efloresensi : papula dengan dasar eritem, erosi, Krusta pustulosa
dengan dasar eritem dengan gambaran honey-
colored-crusted, skuama psoriasiformis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Lab :
Pengecatan GRAM pasien menolak untuk dilakukan pemeriksaan
lab
Hasil yang diharapkan, dari pustula ditemukan:
Epitel (+)
Leukosit PMN (+) banyak
Kokus GRAM positif (+)
RESUME
Nama: An. SZ
Umur : 2 tahun 3 bulan

5 hari yll 3 hari yll - sekarang

Timbul vesikel pada Vesikel pecah menjadi


sekitar lubang hidung krusta pustulosa, meluas,
yang pedih dan gatal, melebar dan bertambah
sehingga os sering hebat
memegangnya
dengan tangan yg
kotor
Etiologi :
Sekitar 2 hari sebelum kelainan kulit timbul, os pilek dan
mengeluarkan lendir berwarna bening sehingga ibu os
membersihkan sekitar hidung dengan menggunakan tisu kering
yang mengakibatkan luka lecet.
Predisposisi :
Selama 5 hari yang lalu, os tidak mandi karena ibu os takut
kelainan menular. Os hanya diseka badannya dengan
menggunakan air hangat yang telah dicampur dengan detol,
memakai handuk khusus bayi, dan mengganti dengan pakaian
bersih.
Os makan sebanyak 2-3 kali sehari sebanyak 6 sendok makan tiap
1 kali makan ditambah susu dancow 1 gelas pada pagi dan malam
hari.
Presipitasi :
RESUME
Status generalis : dalam batas normal
KGB pre dan post aurikular tidak membesar
leher: KGB tidak membesar
Status gizi: normoweight

Status Dermatologikus:
Distribusi : Regioner
Ad regio : Pipi bawah sebelah kiri dan kanan, di atas lubang hidung,diantara
hidung dan bibir, ujung bibir, dagu, perut bagian bawah hingga pubis
Lesi : Multipel, penyebaran sebagian diskret sebagian konfluens, bentuk
sebagian teratur sebagian tidak teratur, ukuran terkecil milier dan
ukuran terbesar numuler (sebesar koin Rp 500), batas sebagian tegas
dan sebagian tidak tegas, menimbul dari permukaan, sebagian basah
dan sebagian kering
Efloresensi : papula dengan dasar eritem, erosi, Krusta pustulosa dengan dasar
eritem dengan gambaran honey-colored-crusted, skuama psoriasiformis
Diagnosis banding :
Impetigo Krustosa
Ektima

Diagnosis kerja:
Impetigo Krustosa
USULAN PEMERIKSAAN
Kultur dan tes resistensi bakteri
PENATALAKSANAAN

Umum
Edukasi pada pasien penyakit sering terjadi pada anak-anak dan sering
diawali dengan infeksi saluran napas
Jika pilek, bersihkan ingus dengan sapu tangan yang bersih, dan
perlahan-lahan agar tidak lecet
Jangan menggaruk kelainan kulit
Hindari kontak dengan pasien, apabila terjadi kontak segera cuci tangan.
Mandi yang bersih 2 kali sehari menggunakan sabun dan air bersih,
handuk serta baju yang bersih.
PENATALAKSANAAN

Khusus :
Topikal:
Solutio asam salisilat 1/, 5-10 menit dilakukan 3-4x/hari
Krim Gentamicin sulfate 0,1% dioleskan 2x sehari (setelah mandi)
Sistemik:
Amoksisilin sirup 3x1 cth (selama 7 hari)
Topikal:
R/ gentamisin sulfat 0,1% tube no.I
R/ as. Salisilat 1%
u.e
aqua ad 1000
m.f.l.a sol
u.e

Sistemik:
R/ amoksisilin syr no.I
3 dd I cth
PROGNOSIS

Quo ad vitam : ad bonam


Quo ad funtionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
PEMBAHASAN
Pada kasus ini pasien berusia 2 tahun dan tinggal di daerah
beriklim tropis.

Kasus ini dilaporkan karena:


Kasus ini dapat menyerang setiap usia namun biasanya pada
anak-anak usia 2-5 tahun baik pada laki-laki maupun
perempuan tidak terdapat perbedaan. Biasanya kasus ini lebih
banyak terdapat pada daerah beriklim tropis.
PENJABARAN KELUHAN UTAMA
Borok-borok berkeropeng pada sekitar wajah dan
sekitar kemaluan yang terasa nyeri

Pada pasien ini gambaran yang didapatkan adalah


borok-borok berkeropeng yang merupakan ciri dari
impetigo krustosa. Impetigo adalah suatu bentuk
pioderma superfisialis yang disebabkan oleh bakteri
Streptococcus sp. dan Staphylococcus sp. Impetigo
mempunyai dua bentuk yaitu impetigo krustosa (non
bulosa) dan impetigo bulosa. Kelainan kulit yang terjadi
pada impetigo krustosa diawali dengan timbulnya
vesikula atau pustula yang cepat pecah dan akan
berkembang menjadi krusta yang berwarna kuning
seperti madu (honey colored crust)
PERJALANAN PENYAKIT
Keluhan pertama kali timbul 5 hari yang lalu, yaitu terdapat
luka lecet pada sekitar lubang hidung yang terasa pedih.
Esoknya, kelainan kulit meluas ke daerah sekitar wajah di antara
hidung dan mulut, dagu, dan pipi kiri bagian bawah, serta
kemaluan. Lalu menjadi vesikel bertambah hebat menjadi krusta
serosa

Impetigo krustosa memiliki tempat predileksi tersering di sekitar


lubang hidung dan mulut karena daerah ini merupakan tempat hidup
bagi penyebab tersering pada kasus ini yaitu Staphylococccus aureus.
Pada pasien ini didapatkan keluhan yang sama pada pipi sebelah kiri,
sekitar kemaluan yang dapat disebabkan karena pasien menggaruk
dimana saja. Impetigo menyebar melalui kontak langsung dengan lesi
sehingga lesi dapat meluas lebih jauh setelah digaruk.
Sekitar kurang lebih 2 hari sebelum kelainan kulit timbul,
mengalami pilek dan sering mengeluarkan cairan bening dan
encer. Sehingga oleh ibu os sering dibersihkan dengan
menggunakan tisu sehingga hidung pasien menjadi lecet

Abrasi pada kulit dapat mengganggu fungsi proteksi kulit, terutama


keasaman kulit, sehingga flora residen menjadi patogen.
Selama 5 hari yang lalu, os tidak mandi karena
ibu os takut kelainan kulit menular. Os hanya diseka
badannya dengan menggunakan air hangat yang
telah dicampur dengan detol, memakai handuk
khusus bayi, dan mengganti dengan pakaian yang
bersih

Higienitas yang menurun/kurang merupakan faktor


predisposisi eksogen yang dapat memudahkan
terjadinya infeksi.
Dari pemeriksaan fisik yang dilakukan tidak ditemukan adanya
kelainan.
Dari pengecatan GRAM hasil yang diharapkan,
dapat ditemukan:
Epitel (+) : terlihat epitel yang berbentuk tidak
beraturan.
Leukosit PMN (+) : tampak sel bergranul
Kokus GRAM positif (+) berwarna ungu

Pada pasien tidak dilakukan pengecatan GRAM,


tetapi hasil yang diharapkan pada pasien pioderma
menunjukkan hasil terdapat bakteri kokus GRAM (+)
tetapi hal tersebut tidak dapat menentukan etiologi
pasti karena tidak dapat membedakan Stafilokokus
dan Streptokokus.
Diagnosis Banding
Impetigo Krustosa
Ektima

Kasus impetigo krustosa pada pasien ini,


didiagnosis banding dengan kedua-duanya
membentuk krusta berwarna kuning. Hal yang
membedakan ialah impetigo krustosa terdapat
pada anak, predileksi di wajah, dan dasarnya
erosi. Sedangkan ektima tempat predileksi di
tungkai bawah dan dasarnya ulkus dangkal.
Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien
Umum
Edukasi pada pasien penyakit sering terjadi pada anak-anak
dan sering diawali dengan infeksi saluran napas
Jika pilek, bersihkan ingus dengan sapu tangan yang bersih, dan
perlahan-lahan agar tidak lecet
Jangan menggaruk kelainan kulit
Hindari kontak dengan pasien, apabila terjadi kontak segera cuci
tangan.
Mandi yang bersih 2 kali sehari menggunakan sabun dan air
bersih, handuk serta baju yang bersih.

Penatalaksanaan untuk impetigo krustosa selain diperlukan terapi


farmakologi, juga diperlukan perubahan higienitas, serta memperbaiki
status gizi dan pola makan pasien agar mempercepat proses
penyembuhan. Pasien tidak boleh menggaruk lesi agar lesi tidak
Khusus :
Topikal:
Krim Gentamicin sulfate 0,1% dioleskan
2x sehari
Solutio asam salisilat 1 5-10 menit tiap
3-4x/hari

Pemberian obat topikal berupa krim dan solusio


dikarenakan lesi sebagian kering dan sebagian
basah.
Sistemik:
Amoxycillin syr 3x1 cth (selama 7 hari)

Antibiotik di atas adalah antibiotik golongan


penisilin yang merupakan pilihan utama pada
impetigo apabila tidak ada alergi terhadap
penisilin.
PROGNOSIS
Prognosis : Quo ad sanationam : ad bonam
Secara umum prognosis dari penyakit ini adalah baik jika
dilakukan pengobatan secara adekuat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai