Anda di halaman 1dari 37

Bed Side Teaching

DERMATITIS ATOPIK TIPE INFANTIL


Preceptor : Lina Damayanti, dr., Sp.KK
XXXV-E
Presentan:
Partisipan:
Ekawati Nugraha Dewi
Feby Juwita
Atindriya Tri I.
Ai Sartika
Gina Sonia P.R.
Ganda Septianda
Tia Santika

Keterangan Umum
Nama
: An. A
Umur
: 6 bulan
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat
: Baros

Anamnesis (heteroanamnesis-IBU)
Keluhan Utama :
Bruntus-bruntus kemerahan pada kedua pipi yang sering
digaruk.

Penjabaran keluhan utama


Sejak 1 minggu yang lalu, pasien dikeluhkan bruntus-bruntus
kemerahan sebesar telapak tangan orang dewasa dan hampir
menutupi seluruh permukaan kedua pipi pasien.
Keluhan tidak disertai dengan demam. Pasien belum diobati
untuk keluhan saat ini oleh orangtuanya.
Keluhan tidak disertai dengan adanya bercak-bercak kekuningan
dan berminyak pada daerah dahi, alis, sekitar hidung, daerah
belakang telinga, dagu, dan leher yang sering digaruk oleh pasien.

Perjalanan Penyakit
Sejak 1 bulan yang lalu, pasien dikeluhkan timbul bruntusbruntus kemerahan pada pipi kanan dan kiri yang pada awalnya hanya
berukuran sebesar uang logam Rp. 100,Sejak 2 minggu yang lalu, bruntus-bruntus kemerahan melebar
menjadi sebesar telapak tangan bayi.
Sejak 1 minggu yang lalu, bruntus-bruntus kemerahan pada pasien
terus melebar menjadi sebesar telapak tangan orang dewasa dan hampir
menutupi seluruh permukaan kedua pipi pasien.

Riwayat Penyakit Dahulu


3 bulan yang lalu, pasien pernah dikeluhkan oleh ibunya
timbul bruntus-bruntus kemerahan pada kedua pipi. Bruntusbruntus kemerahan awalnya hanya sebesar uang logam Rp.
100,- yang kemudian melebar sampai menutupi hampir
seluruh permukaan kedua pipi karena sering digaruk oleh
pasien.
Bruntus-bruntus kemerahan pada pasien telah diobati oleh
ibunya dengan menggunakan baby cream dan keluhan
menghilang.

Anamnesis Tambahan
Pasien memiliki riwayat asma.
Riwayat asma pada keluarga pasien tidak ada.
Alergi makanan pada keluarga tidak ada.
Riwayat bersin-bersin di pagi hari di keluarga tidak ada.
Riwayat alergi obat tidak ada.

Faktor Etiologi, Predisposisi, Presipitasi


Tidak ada riwayat alergi di keluarga pasien.
Tidak ada riwayat kontak dengan bahan iritan
sebelum keluhan bruntus-bruntus kemerahan timbul.
Pasien sering menggosok-gosok kedua pipi yang
terdapat bruntus-bruntus kemerahan.
Pasien pernah mengalami keluhan yang serupa
sebelumnya dan sempat sembuh kemudian keluhan
tersebut timbul muka.

Pemeriksaan Fisik
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum : tampak sakit ringan
Tanda Vital : HR = 140x/menit
N = 100x/menit
Status Gizi :

R = 40x/menit

S = 36, 8 C

BB

= 10 Kg

TB

= 60 cm

(Normoweight)

Kepala : simetris
Mata : Konjungtiva : tidak anemis
Sklera : tidak ikterik
HERTOG sign : +/+
DENNISE MORGAN fold : +/+
Mulut : Gigi geligi belum tumbuh

Leher

: KGB : inspeksi : tidak terlihat membesar


palpasi : tidak teraba
Dada
: bentuk dan gerak simetris
Jantung : bunyi jantung I dan II murni reguler
Paru : VBS kanan = kiri,
ronkhi -/-, wheezing -/Abdomen : cembung lembut, BU (+) normal
Hepar dan Lien : tidak teraba
Ekstremitas : Akral hangat, turgor kembali cepat

Status Dermatologikus
Distribusi
: regioner, simetris bilateral
Ad regio : kedua pipi
Lesi
: 2 buah, sebagian diskret, sebagian konfluens,
bentuk tidak teratur, ukuran terkecil (2 x 1 x 0,2) cm dan
ukuran terbesar (4 x 2 x 0,2) cm, batas sebagian tegas dan
sebagian tidak tegas, menimbul, sebagian basah dan sebagian
kering.
Efloresensi : plak eritem dengan skuama halus di atasnya
disertai dengan erosi.

Foto ya!!!!

Hasil Pemeriksaan Penunjang


Pemeriksaan laboratorium :
- Pemeriksaan darah rutin (eosinofilia)
Pemeriksaan khusus :
- White dermografisme (+)
- Pemeriksaan kertas rokok/Sigaret (-)

Resume
Seorang bayi berumur 6 bulan, diantar ibunya dengan keluhan
utama plak eritem dengan skuama halus di atasnya meliputi kedua
pipi yang sering digosok.
Dari anamnesis khusus didapatkan perjalanan penyakit bersifat
kronik residif, keluhan pertama kali timbul sejak 3 bulan yang lalu
berupa plak eritema sebesar uang Rp.100 pada kedua pipi yang
sering digaruk, dan oleh ibunya diobati dengan menggunakan baby
cream dan keluhan menghilang.
Keluhan serupa timbul kembali sejak 1 bulan yang lalu dan
melebar berupa makula eritema yang bertambah besar menjadi
ukuran Rp. 100 pada kedua pipi dan sejak 1 minggu yang lalu
makula eritema tersebut melebar menjadi ukuran telapak tangan
orang dewasa dan hampir menutupi seluruh permukaan kedua pipi.

Status Generalis:
Kepala : HERTOG sign : +/+
DENNISE MORGAN fold : +/+
Mulut : Gigi geligi belum tumbuh

Status Dermatologikus
Distribusi
: regioner, simetris bilateral
Ad regio : kedua pipi
Lesi
: Lesi 2 buah, sebagian diskret, sebagian konfluens,
bentuk tidak teratur, ukuran terkecil 2 x 1,5 x 0,2 cm dan
ukuran terbesar 4 x 2,5 x 0,2 cm, batas sebagian tegas dan
sebagian tidak tegas, menimbul, sebagian basah dan sebagian
kering.
Efloresensi : plak eritem dengan skuama halus di atasnya dan
erosi.

Diagnosa Banding
Dermatitis Atopik Tipe Infantil
Dermatitis Atopik Tipe Infantil dan Dermatitis Seboroik

Diagnosa Kerja
Dermatitis Atopik Tipe Infantil

Usul Pemeriksaan Lanjutan


Pemeriksaan serologis : IgE serum

Penatalaksanaan
Umum
Menghindari debu dan udara dingin
Hindari untuk menggaruk luka
Konseling kepada orang tua pasien mengenai cara pengobatan yang benar
Khusus
Topikal :
Krim hidrokortison asetat 1% dioleskan 2-3x/hari selama 7 hari.
Pada lesi yang basah: kompres NaCl 0,3% 3x1 tiap 5 menit dalam 1 jam
Sistemik :
Prednison 2x5 mg/hari selama 7 hari
CTM 1 x tab (bila gatal)

PROGNOSIS
Quo ad Vitam
: ad bonam
Quo ad Functionam : ad bonam
Quo ad Sanationam : dubia ad bonam

PEMBAHASAN

Nama
: An. A
Umur
: 6 bulan
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat
: Baros
Dermatitis atopik: peradangan kulit yang sering
terjadi selama masa bayi dan anak-anak.

Keluhan Utama :
Beruntus-beruntus kemerahan pada kedua pipi yang
sering digaruk.
Lesi dimulai dari muka (dahi, pipi) berupa
eritema, papulovesikel yang halus, karena
gatal digosok, pecah, eksudatif, dan
akhirnya terbentuk krusta.

Pembahasan
Sejak 1 bulan yang lalu, pasien dikeluhkan timbul bruntusbruntus kemerahan pada pipi kanan dan kiri yang pada awalnya
hanya berukuran sebesar uang logam Rp. 100,- yang melebar
sampai menutupi hampir seluruh permukaan kedua pipi karena
sering digaruk oleh pasien.

Lesi dapat meluas ke tempat lain yaitu ke scalp, leher,


pergelangan tangan, lengan, dan tungkai. Bila anak mulai
merangkak, lesi ditemukan di lutut. Biasanya anak mulai menggaruk
setelah anak berumur 2 bulan.

Pembahasan
Keluhan tidak disertai dengan demam. (infeksi
sekunder)
Keluhan tidak disertai dengan adanya bercakbercak kekuningan dan berminyak pada daerah dahi,
alis, sekitar hidung, daerah belakang telinga, dagu,
dan leher yang sering digaruk oleh pasien. (dermatitis
seboroik)

3 bulan yang lalu, pasien pernah dikeluhkan oleh


ibunya timbul bruntus-bruntus kemerahan pada
kedua pipi. Bruntus-bruntus kemerahan awalnya
hanya sebesar uang logam Rp. 100,- yang
kemudian melebar sampai menutupi hampir seluruh
permukaan kedua pipi karena sering digaruk oleh
pasien. keluhan telah diobati oleh ibunya dengan
menggunakan
baby
cream
dan
keluhan
menghilang.
Pada dermatitis atopik, lesi dapat menjadi kronis
dan
residif
karena
berhubungan
dengan
peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat
atopik pada keluarga atau penderita.

Pembahasan
Pasien memiliki riwayat asma.
Riwayat asma pada keluarga pasien
tidak ada.
Alergi makanan pada keluarga tidak
ada.
Riwayat bersin-bersin di pagi hari di
keluarga tidak ada.
Riwayat alergi obat tidak ada.

Tidak ada riwayat alergi di keluarga pasien.


Tidak ada riwayat kontak dengan bahan
iritan sebelum keluhan bruntus-bruntus
kemerahan timbul.
Pasien sering menggosok-gosok kedua pipi
yang terdapat bruntus-bruntus kemerahan.
Pasien pernah mengalami keluhan yang
serupa sebelumnya dan sempat sembuh
kemudian keluhan tersebut timbul kembali.

Kriteria Hanifin Rajka


Kriteria Mayor

Kriteria minor

Gatal

Xerosis

Konjungtivitis berulang

Dermatitits di muka atau


ekstensor pada bayi dan
anak

Infeksi kulit

Keratokonus

Dermatitis fleksura pada


dewasa

Dermatitis non spesifik


pada tangan atau kaki

Katarak subklapsular
anterior

Dermatitis kronis atau


residif

Iktiosis/hiperlinear
palmaris/keratosis vilaris

Orbita menjadi gelap

Riwayat atopi pada


penderita atau keluarga

Ptiriasis alba

Muka pucat/eritem

Dermatitis di papila
mame

Gatal bila berkeringat

White dermograpism

Intoleransi wol

Keilitis

Aksentuasi perifolikuler

Lipatan denneie morgan

Hipersensitif terhadap
makanan

Perjalanan penyakit
dipengeruhi lingkungan
atau emosi

Tes kulit alergi tipe


dadakan positif

Kepala : simetris
Mata : konjungtiva : tidak anemis
sklera : tidak ikterik
HERTOG sign : +/+
DENNISE MORGAN fold : +/+
Mulut : - gigi geligi belum tumbuh

Berbagai kelainan dapat menyertai dermatitis atopik, misalnya: hiperlinearis


palmaris, serosis skutis, pitiriasis alba, lipatan dennie morgan, penipisan alis
bagian luar {hertog sign}

STATUS DERMATOLOGIKUS
Distribusi : regioner, simetris bilateral
Ad regio : kedua pipi
Lesi : 2 buah, sebagian diskret, sebagian konfluens, bentuk tidak
teratur, ukuran terkecil (2 x 1 x 0,2) cm dan ukuran terbesar (4 x
2 x 0,2) cm, batas sebagian tegas dan sebagian tidak tegas,
menimbul, sebagian basah dan sebagian kering.
Efloresensi : plak eritem dengan skuama halus di atasnya dan erosi.

Hasil PEMERIKSAAN PENUNJANG


Pemeriksaan laboratorium :
- pemeriksaan darah rutin (eosinofilia)
Pemeriksaan khusus :
- White dermografisme (+)
- Pemeriksaan kertas rokok/Sigaret (-)
Konsep dasar terjadinya dermatitis atopik adalah melalui reaksi
imunologi, yang diperantarai oleh sel-sel yang berasal dari sum-sum
tulang. Kadar IgE dalam serum penderita dermatitis atopik dan
jumlah eosinofil dalam darah perifer umumnya meningkat.
Pada pemeriksaan khusus ditemukan white dermografism yang
merupakan salah satu dari kriteria mayor hanifin rajka/ wiliams.

USUL PEMERIKSAAN SELANJUTNYA


Pemeriksaan serologis : IgE serum
Konsep dasar terjadinya dermatitis atopik adalah melalui reaksi
imunologi, yang diperantarai oleh sel-sel yang berasal dari sum-sum
tulang. Kadar IgE dalam serum penderita dermatitis atopik dan
jumlah eosinofil dalam darah perifer umumnya meningkat.

DIAGNOSA BANDING
Dermatitis Atopik Tipe Infantil
Dermatitis Atopik Tipe Infantil dan Dermatitis Seboroik
pada dermatitis seboroik terdapat kelainan kulit berupa eritema dan
skuama yang berminyak dan agak kekuningan dengan batas kurang
tegas. Pada bayi terjadi pada umur bulan-bulan pertama. Tempat
predileksinya kulit kepala, dahi, glabela, pip, hidung, telinga pos
aurikular dan leher.

Penatalaksanaan
topikal :
krim hidrokortison asetat 1% dioleskan 2-3x/hari selama 7 hari.
Pada lesi yang basah: kompres NaCl 0,3% 3x1 tiap 5 menit dalam 1 jam
sistemik : prednison 2x5 mg/hari selama 7 hari
CTM 1 x tab (bila gatal)

FARMAKOLOGI :
Topikal : ~ stadium, umur

Kortikosteroid (bayi anak potensi lemah)


Inhibitor kalsineurin
Preparat ter: antimitotik thinning

Sistemik : antihistamin, anti infeksi


kortikosteroid (severe )

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai