Anda di halaman 1dari 23

BED SIDE TEACHING

HERPES ZOSTER
Disusun oleh:
Gita Cyntia A 12100118648
Nury Herdianti 12100118689
Salmadhia Z S 12100118581

Preseptor:
Widiati, dr., Sp.KK.

Program Pendidikan Profesi Dokter


SMF Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin
Fakultas Kedokteran Unisba
2019
IDENTITAS PASIEN

◦Nama : Tn. AS
◦Usia : 41 tahun
◦Jenis Kelamin : Laki-laki
◦Alamat : Cisaranten
◦Pekerjaan : PNS
◦Agama : Islam
◦Tanggal Pemeriksaan : 9 April 2019
Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan bruntus berisi
cairan yang terasa perih, nyeri, dan panas disertai
bercak-bercak hitam dan kemerahan di pipi kiri,
dekat mulut, dagu, dan sekitar telinga kiri sejak
beberapa hari yang lalu.
1 Anamnesis Khusus
Pasien datang ke poliklinik kulit dan kelamin Rumah Sakit
Al-Islam Bandung dengan keluhan terdapat bercak-
bercak hitam dan kemerahan disertai bruntus berisi
cairan di pipi kiri, dekat mulut, sekitar dagu, dan sekitar
telinga kiri sejak beberapa hari yang lalu. Keluhan terasa
perih, nyeri, dan panas di area tersebut.
Pasien mengeluhkan sakit gigi, lidah terasa berdenyut,
dan mulut terasa kebas sejak 2 minggu yang lalu.
Beberapa hari kemudian muncul bintik kemerahan
padat yang diikuti dengan munculnya bruntus berisi
cairan yang terasa perih, nyeri, dan panas pada salah
“ satu sisi wajah sebelah kiri. Keluhan yang dirasakan
menyebabkan tidur terganggu. Keluhan seperti nyeri
tulang, pegal, nyeri otot lokal, nyeri kepala, rasa mudah
lelah, dan demam tidak ditanyakan. Sebelum keluhan
muncul, pasien menyangkal mengalami demam, nyeri
tenggorokan, batuk, ataupun bersin.
Tempat kerja pasien jauh dan pekerjaan pasien
mengharuskan pasien bepergian jauh lebih sering. Pola
dan asupan makan sehari-hari tidak ditanyakan. Lesi
yang sama pada bagian genital dan riwayat hubungan
seksual tidak ditanyakan. Riwayat kontak dengan
serangga, adanya titik gigitan dibagian tengah dari
ruam, dan riwayat digigit serangga tidak ditanyakan.
Riwayat varicella pada masa kanak-kanak tidak
ditanyakan.
Tidak ditemukan adanya gangguan pada air
mata, gangguan mengecap rasa, telinga berdenging,
vertigo, dan tuli.
Riwayat Pengobatan
Pasien berobat ke dokter kulit, diberikan
salep, dan mengalami perbaikan.
Riwayat Keluarga
Riwayat penyakit yang sama pada
keluarga dan tetangga sekitar rumah
tidak ditanyakan.
PEMERIKSAAN FISIK

◦Keadaan umum : Tampak sakit ringan


◦Kesadaran : Compos Mentis
◦TD : Dalam batas normal
◦Nadi : Dalam batas normal
◦Respirasi : Dalam batas normal
◦Suhu : Dalam batas normal
STATUS GENERALIS

• Kepala

◦Mata : Tidak ditemukan conjunctiva anemis dan sklera ikterus


◦Leher : Tidak ditemukan pembesaran KGB
◦Thorax: Tidak ditemukan bunyi nafas abnormal dan murmur

• Abdomen

◦Hepar dan Lien : Tidak teraba pembesaran

• Ekstremitas
Tidak ada deformitas, akral hangat, CRT<2s
STATUS DERMATOLOGIS

•Distribusi lesi : Regional, Unilateral , dan Dermatomal


•Lokasi lesi : pipi kiri, dekat mulut, dagu, dan sekitar telinga kiri.
•Karakteristik lesi:
• Jumlah : Multipel
• Penyebaran : Diskret sebagian konfluens
• Bentuk : Bulat dan iregular
• Ukuran
Datar : Terkecil 0,1 cm x 0,1 cm, terbesar 2 x 1 cm
Menonjol : 0,1 cm x 0,1 cm x 0,1 cm
Depresi : Terkecil 0,1 cm x 0,2 cm x 0,1 cm, terbesar 2 cm x 1 cm x 0,2 cm
• Batas : Sebagian besar berbatas tegas
• Lesi kering dan sebagian basah.
• Lesi sebagian besar datar, depresi, dan berbatas tegas, mengenai saraf
trigeminus cabang mandibularis sinistra.
EFFLORESENSI

PRIMER:
- Vesikel
SEKUNDER:
- Makula eritem
- Ekskoriasi
- Makula dan Patch
Hiperpigmentasi

Effloresensi tersebut di atas tersusun secara zosteriformis


RESUME

◦Pasien mengeluhkan adanya bercak-bercak hitam disertai


bruntus berisi cairan di pipi kiri, dekat mulut, dagu, dan sekitar
telinga kiri yang terasa perih, nyeri, dan panas di area tersebut.
Awalnya Pasien mengeluhkan sakit gigi, lidah terasa berdenyut,
dan mulut terasa kebas sejak 2 minggu yang lalu. Beberapa
hari kemudian muncul bintik kemerahan padat yang diikuti
dengan munculnya bruntus berisi cairan yang terasa perih,
nyeri, dan panas pada salah satu sisi wajah sebelah kiri.
Keluhan yang dirasakan menyebabkan tidurnya terganggu.

◦Status dermatologi : Makula eritem, macula dan patch


hiperpigmentasi, vesikel, serta ekskoriasi pada cabang
mandibularis saraf tigeminus sinistra.
DIAGNOSA BANDING

• Herpes Zoster Fasialis Sinistra


• Dermatitis Venenata
• Gigitan Serangga
• Herpes Simplex Zosteriformis
USULAN PEMERIKSAAN

 Apus Tzanck: ditemukan adanya perubahan sitologi


sel epitel dimana terlihat sel besar berinti banyak dan
adanya sel epitel yang mengandung badan inklusi
intranuklear asidofilik.
 Pewarnaan Immunofluoresensi untuk mendeteksi
glikoprotein virus.
 PCR
 Elisa Antigen dan Antibodi
DIAGNOSA KERJA

• Herpes Zoster Fasialis Sinistra


TATALAKSANA
TATALAKSANA

Terapi Topikal: Kompres dingin, lotion calamine, cornstarch, atau


baking soda untuk menurunkan gejala awal dan mengeringkan lesi
vesicular. Dapat diberikan solusio burowi (alumunium asetat 5%) 4 - 6
kali/hari selama 30-60 menit.

Terapi Antiviral:
Acyclovir 800 mg 5x1 selama 7 hari
Famciclovir 500 mg 3x1 selama 7 hari
Valacyclovir 1000 mg 3x1 selama 7 hari

Terapi Anti-inflamasi:
Tidak direkomendasikan menggunakan glukokortikoid.

Terapi Analgesic:
Untuk nyeri yang ringan hanya diberikan AINS dan untuk nyeri hebat
dapat diberikan opioid, selain itu dapat diberikan gabapentine
R/ Momethason cream tube No. I
Bepanthen cream tube No. I
m.f. la.
∫ u.e.

R/ Valacyclovir 1000 mg tab No. XXI


∫ 3 dd tab I

R/ Metilprednisolone 4 mg tab No. XV


∫ 2 dd tab I

R/ Neurosanbe plus tab No. XX


∫ 2 dd tab I
PENCEGAHAN

◦Dapat diberikan vaksin zoster pada orang


lanjut usia.
PROGNOSIS

◦ Quo ad vitam : ad bonam


◦ Quo ad functionam : dubia ad bonam
◦ Quo ad sanationam : dubia ad malam

Anda mungkin juga menyukai