Presentan :
Muhammad Abdurrahman Munawar 12100118593
Desi Kurnia 12100118627
Preseptor :
Saleh Trisnadi, dr., Sp.An
Nyerinociceptive
Nyeripsikogenik
Nyerineuropathy
• Nyeri yang diakibatkan oleh gangguan atau lesi system saraf baik
perifer maupun sentral
■ Receptor untuk nyeri dinamakan nociceptor yang
merupakan free nerve ending.
■ Saraf ini tersebar luas di permukaan superficial kulit
dan juga di jaringan dalam seperti:
Periosteum
Dinding arteri
Permukaan sendi serta tentorium tempurung
kepala.
■ Saraf nosiseptor bersinap di dorsal horn dari spinal
cord dengan lokal interneuron dan saraf projeksi
yang membawa informasi nosiseptif ke pusat yang
lebih tinggi pada batang otak dan thalamus.
■ Reseptor nyeri ini bisa terangsang oleh 3 stimulus :
Suhu45⁰C Mekanik
Kimiawi
•Bradikinin, Ach, PG, Serotonin,
histamine,substansiP,enzimproteo
litik
■ Untuk stimulasi cepat dipengaruhi oleh stimulasi:
Mekanik
Suhu
■ Sementara untuk nyeri lambat dipengaruhi oleh
stimulasi:
Mekanik
Suhu
Kimiawi (lebih dominan), contoh: serotonin,
bradikinin, histamine, ion kalium, asam,
asethilkolin, dan enzim proteolitik. Sedangkan PG
dan substansi P dapat meningkatkan sensitivitas
ujung serabut saraf nyeri tetapi tidak secara
langsung merangsangnya. Stimulasi kimiawi ini
muncul setelah cedera jaringan.
Perjalanan nyeri termasuk suatu rangkaian proses
neurofisiologis kompleks yang disebut sebagai
nosiseptif (nociception) yang merefleksikan empat
proses:
Karena skala ini membatasi pilihan kata pasien, skala ini tidak dapat
membedakan berbagai tipe nyeri.
Verbal Rating Scale
Numeric Rating Scale
NRS adalah skala sederhana yang digunakan secara linier dan
umumnya digunakan untuk mengukur intensitas nyeri dalam praktek
klinis.
NRS khas menggunakan skala 11 point dimana titik akhirnya mewakili
nyeri yang paling ekstrim.
NRS ditandai dengan garis angka nol sampai sepuluh dengan interval
yang sama dimana 0 menunjukkan tidak ada nyeri, 5 menunjukkan
nyeri sedang, dan 10 menunjukkan nyeri berat.
Wong Baker Pain Rating Scale
■ Menurut Wong dan Baker (1998) pengukuran skala nyeri ini
digunakan untuk anak usia pra sekolah dan sekolah,
pengukuran skala nyeri menggunakan Face Pain Rating Scale
yaitu terdiri dari 6 gambar ekspresi wajah.
ANALGETIK
Analgetik adalah senyawa yang dapat menekan fungsi sistem
syaraf pusat secara selektif, digunakan untuk mengurangi rasa
sakit tanpa mempengaruhi kesadaran. Analgetik bekerja dengan
meningkatkan nilai ambang persepsi rasa sakit.
Obat analgetik bekerja di dua tempat utama, yaitu di perifer
dan sentral.
■ Golongan obat AINS bekerja di perifer
Menghambat pelepasan mediator sehingga aktifitas enzim
siklooksigenase (COX) terhambat dan sintesa prostaglandin
tidak terjadi.
■ Morfin
Daya penghilang rasa nyeri morfin jauh lebih besar dari pada
codein.
Sifat analgetika dari morfin berdasarkan penekanannya pada
susunan saraf sentral yang disertai dengan perasaan nyaman,
menghambat pernafasan dan dapat menyembuhkan batuk.
Indikasi: Untuk mengobati rasa sakit yang tidak dapat
disembuhkan dengan analgetika antipiretika, misalnya pada
kanker, analgetik pada saat operasi.
■ Metadone
Mempunyai efek analgesik mirip morfin, tetapi tidak begitu
menimbulkan efek sedatif.
Dieliminasi dari tubuh lebih lambat dari morfin (waktu
paruhnya 25 jam)
Diberikan secara per oral, injeksi IM, dan Subkutan.
Indikasi: untuk analgesik pada nyeri hebat, dan untuk
mengobati keterganungan heroin.
■ Meperidin (petidin)
Menimbulkan efek analgesik, efek euforia, efek sedatif, efek
depresi nafas.
Efek analgesiknya muncul lebih cepat daripada morfin,
tetapi durasi kerjanya lebih singkat, hanya 2-4
jam.Diindikasikan untuk obat praoperatif pada waktu
anestesi dan untuk analgesik pada persalinan.
■ Fentanil
Merupakan opioid sintetik, dengan efek analgesik
80x lebih kuat dari morfin, tetapi depresi nafas lebih
jarang terjadi.
Diberikan secara injeksi IV, dengan waktu paruh
hanya 4 jam dan dapat digunakan sebagai obat
praoperatif saat anestesi.
Hampir semua obat AINS mempunyai tiga jenis efek yang
penting yaitu:
■ Efek anti-inflamatori: memodifikasi reaksi inflamasi
■ Efek analgesik: meredakan suatu rasa nyeri
■ Efek antipiretik: menurunkan suhu badan yang
meningkat.
Secara umumnya, semua efek-efek ini berhubungan dengan
penghambatan arakidonat siklooksigenase sekaligus
menghambat sintesa prostaglandin dan tromboksan (Rang
et al., 2007).
Terdapat dua tipe enzim siklooksigenase yaitu COX-1 dan
COX-2.
Terima kasih