I. Identifikasi
Nama
: Anak R
Umur
: 3 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Status
: Belum menikah
Agama
: Islam
Pendidikan
: Belum sekolah
Pekerjaan
: Tidak bekerja
Suku
: Palembang
Alamat
tungkai. Pasien kemudian berobat ke mantri dan diberi obat suntik dan obat makan (pasien lupa
namanya), namun tidak ada perbaikan.
Kisaran 6 hari yang lalu, timbul kemerahan pada ujung jari telunjuk kanan. Kemerahan
dilanjutkan dengan kulit mengelupas dan luka karena digaruk. Kemerahan, gatal dan keropeng
juga ditemukan di kedua ujung ibu jari kaki. Pasien kemudian berobat ke poliklinik IKKK
RSMH.
Riwaya Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama disangkal
Riwayat menderita galigata, mengi dan pilek di pagi hari disangkal
Ibu pasien mengetahui bahwa pasien alergi terhadap antibiotik (tidak ingat namanya) dan
sering timbul kemerahan pada ujung jari pasien
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat dengan keluhan sama disangkal
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien belum bersekolah dan banyak menghabiskan waktunya dengan bermain. Ibu pasien
kadang tidak mengawasi pasien saat bermain. Pasien tinggal dengan kedua orang tua dan kedua
saudaranya. Kedua saudara pasien masing-masing bersekolah setingkat SD dan SMP. Ibu pasien
bekerja sebagai ibu rumah tangga, ayah pasien bekerja sebagai pegawai swasta pada sebuah
supermarket mini. Kesan sosioekonomi: menengah ke bawah
Riwayat Higien
Pasien dimandikan 2 kali sehari pagi dan sore hari dengan air sumur dan sabun padat
Pasien digantikan pakaian 2 hingga 3 kali sehari
Pasien tidak menggunakan alat mandi yang sama dengan anggota keluarga lainnya
Pasien memotong kuku setiap hari
Riwayat Kebiasaan
Pasien senang bermain di teras rumah pada pagi hari dan sore hari dengan mainan
plastiknya dan tidak pernah di luar rumah. Pasien tidak memiliki hewan peliharaan.
III. Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum
: baik
Kesadaran
: kompos mentis
Tekanan darah
: 110/70 mmHg
Nadi
: 102 x/m
Pernapasan
: 20 x/m
Temperatur
: 36,8 oC
Berat badan
: 16 kg
Tinggi badan
: 105 cm
Status gizi
: cukup
Keadaan Spesifik
Kepala
Kulit kepala
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
: tonsil tidak ada pembesaran, lidah tidak pucat, tidak ada atrofi
papil, gusi tidak berdarah, tidak ada stomatitis, tidak ada
rhagaden.
Tenggorokan
Leher
Thoraks
: bentuk dada simetris, sela iga tidak melebar, retraksi dinding dada
tidak ada.
Jantung
Paru-paru
Abdomen
: datar, lemas, nyeri tekan tidak ada, hepar dan lien tak teraba,
bising usus dalam batas normal.
Ekstremitas atas
Ekstremitas bawah
Kulit
Kelenjar Getah Bening
Status Dermatologikus
Regio pollex distal dextra et sinistra, regio distal index dextra, regio hallux distal dextra
et sinistra: Plak eritema, multipel, berbentuk oval, ukuran 1x0,5 cm s.d. 1,5x0,5 cm, batas
tegas, tepi rata, permukaan ditutupi krusta berwarna merah kecokelatan dan skuama
sedang selapis di sekitar krusta, kulit sekitar eritema, diskret.
Regio frontalis dekstra: Pustula, berbentuk bulat, multiple, berjumlah 5 buah, diameter
0,1-0,3 cm, batas tegas, tepi rata, permukaan licin, kulit sekitar eritema, diskret.
Regio hallux dextra et sinistra: Distrofi kuku, multipel, bentuk oval, ukuran 1x0,5cm
batas tegas, tepi rata.
Pemeriksaan Penunjang:
-
Dilakukan pemeriksaan kerokan lesi kulit dari region pollex et index dextra, pollex
sinsitra, hallux dextra et sinistra dengan KOH 10%. Hasilnya tidak ditemukan adanya
elemen jamur.
IV. Resume
Laki-laki/3 tahun/datang berobat ke poliklinik kulit dan kelamin RSMH dengan keluhan
utama pruritus dengan krusta dan skuama pada akral pollex bilateral, akral index dextra, akral
hallux bilateral sejak 2 pekan yang lalu
Dari anamnesis didapatkan riwayat perjalanan penyakit: Sejak 2 pekan yang lalu timbul
eritema di akral pollex dextra et sinistra, ukuran numular, disertai pruritus. Pasien juga
mengalami demam subfebris, berobat ke mantri dan diberi obat namun tidak ada perbaikan.
Eritema yang digaruk kemudian meradang dan menjadi krusta berwarna merah kecoklatan
disertai skuama di sekitar lesi. Sejak 6 hari yang lalu, eritema juga ditemukan pada akral index
dan akral hallux dextra et sinistra. Eritema tersebut karena gatal digaruk dan timbul krusta merah
kecoklatan dan skuama.
Dari riwayat penyakit, diketahui bahwa pasien alergi terhadap antibiotik. Pasien tidak
mengingat nama jenis obatnya.
6
Dari pemeriksaan fisik didapatkan status generalikus dalam batas normal. Status
dermatologikus regio pollex distal dextra et sinistra, regio index dextra, regio hallux distal dextra
et sinistra: Plak eritema, multipel, berbentuk oval, ukuran 1x0,5 cm s.d. 1,5x0,5 cm, batas tegas,
tepi rata, permukaan ditutupi krusta berwarna merah kecokelatan dan skuama sedang selapis di
sekitar krusta, kulit sekitar eritema, diskret.
Regio frontalis dekstra: Pustula, berbentuk bulat, multiple, berjumlah 5 buah, diameter 0,10,3 cm, batas tegas, tepi rata, permukaan licin, kulit sekitar eritema, diskret.
Dari pemeriksaan dermatologi manual pada pemeriksaan scratch test ditemukan skuama
sedang selapis pada lesi.
Dari pemeriksaan penunjang pada kerokan kulit pada lesi akral pollex dextra et sinistra,
index dextra, dan akral hallux bilateral dengan KOH 10% tidak ditemukan adanya elemen jamur.
V. Diagnosis Banding
Dermatitis akral+folikulitis
Dermatitis kontak iritan+folikulitis
Dermatitis kontak alergi+folikulitis
Tinea pedis et manus+folikulitis
VI. Diagnosis Kerja
Dermatitis akral+folikulitis
VII. Pemeriksaan Anjuran
Patch test
VIII. Pentalaksanaan
Umum:
1. Memberikan informasi kepada pasien mengenai penyakitnya dan pengobatannya.
2. Menyarankan kepada pasien untuk mengkonsumsi obat secara teratur dan tidak
menghentikan pengobatan tanpa seizin dokter.
3. Menyarankan kepada pasien untuk lebih memelihara/menjaga kebersihan
4. Menyarankan kepada pasien untuk tidak menggunakan handuk secara bersama-sama
dengan anggota keluarga yang lain
7
Khusus:
Topikal:
Krim hidrocortisone 1% (dioleskan 2 kali sehari, pagi dan sore hari)
Oral:
Tablet Cetirizine
1x10mg/hari/PO
VIII. Prognosis
Quo ad vitam
: bonam
Quo ad functionam
: bonam
Quo ad sanationam
: bonam