Anda di halaman 1dari 33

Oleh :

MUZAMIL PUTRA RAMADHAN


Dokter Pembimbing Klinik :
dr. Kartin Akune, Sp.A
Tonsilofaringitis adalah infeksi akut yang mengenai faring
sampai tonsilitis yang berlangsung 14 hari.
Tonsillofaringitis merupakan infeksi yang sangat umum
terjadi pada orang dewasa dan anak-anak.
Bakteri Virus
SBHGA HSV

Neisseria gonorrhea EBV

S. aureus citomegalovirus

Corynebacterium diphtheriae Adenovirus, Rhinovirus, Parainfluenza


IDENTITAS
Nama : An. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 6 tahun 3 bulan
Tanggal pemeriksaan : 10 Februari 2017
Ruangan : RS. UNDATA, Ruangan
catelia
Anamnesis
Keluhan utama : Nyeri Menelan
Riwayat Penyakt Sekarang :
Nyeri menelan dirasakan sejak dua hari sebelum masuk rumah
sakit. Pasien merasa seperti ada yang mengganjal di
tenggorokannya, dan tenggorokan terasa kering. Pasien juga
mengeluhkan suara yang serak dan mulut berbau.
Demam juga dialami pasien sejak satu hari sebelum masuk rumah
sakit, demam naik turun. Ketika diberikan obat penurun demam,
demamnya berkurang, namun tengah malam, demam kembali
naik. Pasien berkeringat setiap selesai minum obat. Selain itu
pasien juga mengeluhkan sakit kepala sejak dua hari yang lalu,
lemah, lesu dan nafsu makan menurun. Menggigil tidak ada,
kejang tidak ada, perdarahan tidak ada.
Riwayat Penyakt Sekarang :
Batuk dialami sejak 3 hari yang lalu, batuk berdahak,
pasien juga beringus, sesak tidak ada. Muntah juga
dialami satu kali sejak satu hari yang lalu. Muntah berisi
makanan, nyeri perut tidak ada. BAB lancar, BAK lancar.
Beberapa hari terakhir pasien sangat sering
mengkonsumsi minuman-minuman yang dingin, makan
makanan yang berminyak, dan pedas.
Riwayat Penyakit Sebelumnya: Pasien pernah dirawat
di rumah sakit dengan keluhan yang sama 3 bulan
yang lalu.

Riwayat penyakit Keluarga : Riwayat penyakit yang


sama dengan pasien tidak ada, Hipertensi tidak ada,
asma tidak ada, Diabetes Mellitus tidak ada.
Riwayat kehamilan dan persalinan :
Riwayat Antenatal : Ibu pasien rutin melakukan
pemeriksaan ANC (1 kali pada trimester pertama, 1
kali pada trimester kedua dan 3 kali pada trimester
ketiga).

Riwayat Natal :
Spontan/tidak spontan : Spontan
Cukup bulan/tidak : Cukup Bulan
Berat badan lahir : 2900 gram
Penolong : Bidan
Tempat : RS. Undata
Kemampuan dan Kepandaian Anak:
Pertama kali tengkurap : 3 bulan
Pertama kali duduk : 7 bulan
Pertama kali merangkak : 8 bulan
Pertama kali berjalan : 12 bulan
Pertama kali tertawa : 4 bulan
Pertama kali berceloteh : 6 bulan
Pertama kali memanggil mama : 6 bulan
Pertama kali memanggil papa : 6 bulan
Pertama kali berbicara : 1 tahun 5 bulan
Anamnesis Makanan:
Pasien mengkonsumsi ASI eksklusif saat berusia 0-6 bulan.
Pasien diberi MP-ASI sejak usia 6 bulan hingga usia 12 bulan.
Pasien berhenti minum ASI saat berusia 1 tahun. Pasien
mengkonsumsi susu formula dari umur 1 tahun - 2 tahun.
Pasien juga sudah makan makanan dewasa sejak umur 1
tahun.

Riwayat Imunisasi :
Vaksin Hepatitis B : Usia 0 bulan, 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan
Vaksin Polio : Usia 0 bulan, 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan
Vaksin BCG : Usia 1 bulan
Vaksin DPT : Usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan
Vaksin Hib : Usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan
Vaksin campak : Usia 9 bulan, 18 bulan,
Riwayat Kebiasaan dan Lingkungan :
Pasien sering mengkonsumsi minuman-minuman
yang dingin, makan makanan yang berminyak, dan
pedas.
Lingkungan sekitar rumah pasien adalah lingkungan
padat penduduk, rumah pasien terletak di depan
jalan. Rumah pribadi permanen, terdiri dari 3 kamar
yang dihuni oleh 2 orang dewasa dan 2 orang anak.
Kamar mandi dan WC di dalam rumah, sumber air
minum dari air minum isi ulang , penerangan listrik,
sampah dibuang di tempat penampungan sampah.

Riwayat Alergi :
Tidak ada
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Kompos mentis
Pengukuran
Tanda vital : TD : 110/70
Nadi : 96 kali/menit, reguler, kuat angkat
Suhu : 38 C
Respirasi : 20 kali/menit
Berat badan : 17,5 kg
Tinggi badan : 108 cm
Status gizi : CDC 97 % (Gizi Baik)
Kulit : Warna : Sawo matang Mata : Palpebra : edema (-/-)
Efloresensi : tidak ada Konjungtiva : anemis (-/-)
Pigmentasi : tidak ada Sklera : ikterik (-/-)
Reflek cahaya : (+/+)
Sianosis : tidak ada
Refleks kornea : (+/+)
Turgor : cepat kembali
Pupil : Bulat, isokor
Kelembaban : cukup Cekung : (-/-)
Lapisan lemak : Cukup Telinga : Sekret : tidak ada
Serumen : minimal
Kepala: Bentuk : Normocephal Nyeri : tidak ada
Rambut : Warna hitam, Hidung :
tidak mudah Pernafasan cuping hidung : tidak
dicabut, tebal. ada
Epistaksis : tidak ada
Sekret : tidak ada
Mulut : Bibir : mukosa bibir basah, Toraks :
tidak hiperemis Dinding dada/paru :
Gigi : Tidak ada karies Inspeksi : Bentuk : Simetris
Gusi : tidak hiperemis bilateral
Lidah : Tidak tremor Dispnea : Tidak ada
Kotor/tidak: tidak kotor Retraksi : Tidak ada
Warna : kemerahan Palpasi : Vokal Fremitus : simetris
Faring : hiperemis kanan dan kiri
Tonsil :T2-T2 hiperemis (+) Eksudatif (+) Perkusi: Sonor kiri dan kanan
Leher : Auskultasi : Suara Napas Dasar :
- Pembesaran kelenjar getah bening: Bronchovesikuler (+/+)
(+) Suara Napas Tambahan : Rhonki (-/-),
- Pembesaran kelenjar tiroid : -/- Wheezing (-/-)
Jantung : Abdomen :
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat Inspeksi : Bentuk : Datar
Palpasi : Ictus cordis teraba pada SIC V Auskultasi : bising usus (+) kesan
linea midclavicula sinistra normal
Perkusi : Batas jantung normal Perkusi: Bunyi : timpani
Auskultasi : Suara dasar : S1 dan S2 Asites : (-)
murni, regular Palpasi : Nyeri tekan : tidak
Bising : tidak ada ada
Hati : tidak teraba
Lien : tidak teraba
Ginjal : tidak teraba
Ekstremitas : Akral hangat, edem tidak
ada, parese tidak ada. Rumple leede (-
)
Genitalia : Tidak ada kelainan
SKOR VALIDASI

NO MANIFESTASI KLINIS SKOR


1. Demam (Subjektif atau Objektif ) 1
2. Tidak Batuk 0
3. Adenopati servikal anterior lunak 1
4. Pembengkakan tonsil atau eksudat 1
5. Usia : 3 -14 tahun 1
15-45 tahun
> 45 tahun Skor validasi = 4, sehingga pasien perlu diberikan
antibotik
Pemeriksaan
laboratorium
RESUME
Pasien perempuan usia 6 tahun, masuk rumah sakit dengan keluhan
nyeri menelan, dirasakan sejak dua hari sebelum masuk rumah sakit,
seperti ada yang mengganjal di tenggorokannya, tenggorokan terasa
kering. suara yang serak ada dan mulut berbau ada.
Febris (+) sejak satu hari sebelum masuk rumah sakit, naik turun.
Turun jika diberi obat penurun panas. Cephalgia (+) anorexia (+)
malaise (+) sejak dua hari yang lalu.
Batuk (+) sejak 3 hari yang lalu, berdahak (+) flu (+). Vomitus (+)
satu kali sejak satu hari yang lalu, berisi makanan. BAB (+) lancar, BAK
(+) lancar. Beberapa hari terakhir pasien sangat sering mengkonsumsi
minuman-minuman yang dingin, makan makanan yang berminyak, dan
pedas.
RESUME
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum compos mentis,
tampak sakit sedang, gizi baik (CDC 97 %). Pemeriksaan tanda vital
didapatkan Nadi 95x/menit, reguler, kuat angkat, respirasi 41x/menit,
suhu 38o C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan faring hiperemis dan
tonsil T2-T2 hiperemis, pembesaran kelenjar getah bening.
DIAGNOSA
Tonsilofaringitis akut

TERAPI
IVFD Ringer Laktat 20 tetes per menit
Cefadroxil syrup 2x II cth
Paracetamol syrup 4x1 cth
Ambroxol 9 mg 3x1 bungkus
Ctm 1,7 mg
FOLLOW UP
Tanggal 11/2/2017 Perawatan hari ke-1
Thorax : Dalam batas normal
S : Demam (+) hari ke-3, Batuk (+), Sesak (-),
Abdomen : Dalam batas normal
Muntah (-), Sakit Perut (-), Nyeri Menelan (-),
Ekstremitas : Dalam batas normal
Nafsu makan berkurang, BAB lancar, BAK lancar.
Genitalia : Tidak ada kelainan
O: Tanda vital : Tekanan darah : 100/60 mmHg
Punggung, otot, reflex : Tidak ada
Nadi : 92 kali/menit, reguler,
kelainan
kuat angkat
Suhu : 37,6 C
Respirasi : 20 kali/menit
A: Tonsilofaringitis akut
Berat badan : 17,5 kg
P: IVFD Ringer Laktat 20 tetes per menit
Tinggi badan : 108 cm
Cefadroxil syrup 2x II cth
Status gizi : CDC 97 % (Gizi Baik)
Paracetamol syrup 4x1 cth
Ambroxol 9 mg 3x1 bungkus
Kepala : Tidak ada kelainan
Ctm 1,7 mg
Leher :Faring hiperemis, Tonsil T2-T2 hiperemis,
pembesaran kelenjar getah bening
FOLLOW UP
Tanggal 12/2/2017 Perawatan hari ke-2
Thorax : Dalam batas normal
S : Demam (-) hari ke-4, bebas panas hari ke-1,
Abdomen : Dalam batas normal
Batuk (+), Sesak (-), Muntah (-), Sakit Perut (-),
Ekstremitas : Dalam batas normal
Nyeri Menelan (-), Nafsu makan berkurang, BAB
Genitalia : Tidak ada kelainan
lancar, BAK lancar.
Punggung, otot, reflex : Tidak ada
O: Tanda vital : Tekanan darah : 100/60 mmHg
kelainan
Nadi : 88 kali/menit, reguler,
kuat angkat
Suhu : 36,7 C
A: Tonsilofaringitis akut
Respirasi : 20 kali/menit
P: IVFD Ringer Laktat 20 tetes per menit
Berat badan : 17,5 kg
Cefadroxil syrup 2x II cth
Tinggi badan : 108 cm
Ambroxol 9 mg 3x1 bungkus
Status gizi : CDC 97 % (Gizi Baik)
Ctm 1,7 mg
Kepala : Tidak ada kelainan
Leher :Faring hiperemis, Tonsil T2-T2 hiperemis,
pembesaran kelenjar getah bening
FOLLOW UP
Tanggal 13/2/2017 Perawatan hari ke-3
Pemeriksaan Laboratorium Darah Rutin :
S : Demam (-) hari ke-5, bebas panas hari ke-2,
HB : 12.6 g/dL
Batuk (-), Sesak (-), Muntah (-), Sakit Perut (-),
WBC: 15.25 103/uL
Nyeri Menelan (-), Nafsu makan berkurang, BAB
RBC : 4,27 106/uL
lancar, BAK lancar.
PLT : 328 103/uL
O: Tanda vital : Tekanan darah : 100/70 mmHg
HCT: 35,9 %
Nadi : 94 kali/menit, reguler,
kuat angkat
Suhu : 36,8 C
A: Tonsilofaringitis akut
Respirasi : 20 kali/menit
P: IVFD Ringer Laktat 20 tetes per menit
Berat badan : 17,5 kg
Cefadroxil syrup 2x II cth
Tinggi badan : 108 cm
Paracetamol syrup 4x1 cth (Jika Demam)
Status gizi : CDC 97 % (Gizi Baik)
Ambroxol 9 mg 3x1 bungkus
Ctm 1,7 mg
Kepala : Tidak ada kelainan
Leher :Faring hiperemis, Tonsil T2-T2 hiperemis,
Pasien pulang dan melakukan rawat jalan
pembesaran kelenjar getah bening
Tonsilofaringitis adalah infeksi akut, rekuren atau kronik pada
faringotonsil.
Faringitis Streptococcus sangat mungkin jika dijumpai tanda berikut [2] :
Awitan akut, disertai mual dan muntah

Faring hiperemis

Demam

Nyeri tenggorokan

Tonsil bengkak dengan eksudasi

Kelenjar getah bening anterior bengkak dan nyeri

Uvula bengkak dan merah

Ekskoriasi hidung disertai lesi impetigo sekunder

Ruam skarlatina

Petekia palatum mole


Usia dibawah 3 tahun
Awitan bertahap
Kelainan melibatkan beberapa mukosa
Konjungtivitis, diare, batuk, pilek, suara serak
Mengi, ronki di paru
Eksantem ulseratif
Baku emas penegakkan diagnosis
faringitis bakteri atau virus adalah
melalui pemeriksaan kultur dari
pemeriksaan apusan tenggorok.
Terapi farmakologis pada pasien ini adalah:
Pemberian antibiotik.
Apabila terdapat nyeri yang berlebih dan demam dapat
diberikan analgesik dan antipiretik
Pemberian edukasi.
7 atau lebih episode infeksi
tenggorokan yang diterapi dgn
antibiotik pada tahun sebelumnya
5 atau lebih episode infeksi
tenggorokan yang diterapi dgn
antibiotik setiap tahun selama 2 tahun
sebelumnya
3 atau lebih episode infeksi
tenggorokan yang diterapi dgn
antibiotik setiap tahun selama 3 tahun
sebelumnya
Demam rematik akut dan glomerulonephritis akut, dan
komplikasi yang lain ialah infeksi peritonsilar, infeksi
retrofaring, infeksi parafaring, sindrom lemierre, obstruksi
saluran pernapasan atas
bergantung komplikasi
Prognosis faringitis virus tergolong baik karena
komplikasinya jarang
Pada faringitis bakteri dan virus dapat ditemukan
komplikasi ulkus kronik yang cukup luas.

Anda mungkin juga menyukai