Rahmat Hidayat
Pembimbing Klinik :
dr. Haryanty Kartini Huntoyungo, M.Biomed, Sp.A
PENDAHULUAN
Sistem saraf pusat (SSP) memiliki karakteristik anatomi yang unik.
SSP dilindungi oleh blood-brain barrier (BBB), namun masih sangat rentan
terhadap invasi mikroba melalui perluasan dari fokus yang berdekatan,
penyebaran hematogen atau yang lebih jarang, lewat intraneural organisme
By. A
Tanggal
Usia Jenisa Kelamin Tempat
Pemeriksaan
c. Lasaque : (-)
d. Brudzinski I : (-)
e. Brudinski II : (-)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium :
Pemeriksaan Radiologi :
Darah Rutin : Glukosa :
a. Bercak infiltrate pada kedua suprahiler paru
WBC 27.72 x 91 mg/dl : (N)
10 /uL (↑)
3 b. Cor ukuran normal
Elektrolit :
RBC 4.05 x c. Sinus costophrenicus tidak berselubung
106/uL (N) Natrium 131 nmol/L (↓)
d. Kedua diafragma intak
HGB 10.1 g/dL Kalium 4.1 nmol/L (N)
e. Kesan bronkopneumonia
(↓) Clorida 92 nmol/L (↓)
PRESENTASI ETIOLOGI
KLINIS
BAKTERI
VIRUS
JAMUR
AKUT SUBAKUT KRONIS PENYEBAB
LAINNYA
ETIOLOGI
Bakterial : Escherichia coli, Haemophilus Virus : Enterovirus, HSV tipe 1 dan 2, Varicella zoster,
influenzae, Neisseria meningitidis, Streptococcus HIV, EBV, Mumps virus, CMV, Arbovirus. Meningitis
pneumoniae grup B, Streptococcus virus lebih sering dijumpai pada anak daripada orang
agalactiae , Staphylococcus aureus , dan Listeria dewasa.
monocytogenes.
Bervariasi menurut kelompok umur.
Jamur : Criptococcus, Coccidioides, Exserihilum,
Pada neonatus, sebagian besar : Streptococcus
Candida, histoplasma. Infeksi jamur pada susunan
agalactiae grup B , Escherichia coli , dan Listeria
saraf pusat dapat menyebabkan meningitis akut,
monocytogenes ,
subakut dan kronik. Biasanya sering pada anak dengan
Anak-anak dan orang dewasa disebabkan
imunosupresif terutama anak dengan leukemia dan
oleh Streptococcus pneumoniae dan Neisseria
asidosis.
meningitidis .
Haemophilus influenza : lebih dominan pada anak-
anak <5 tahun
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS
Riwayat Infeksi
ANAMNESIS
Riwayat Imunisasi
Darah Rutin
PEMERIKSAAN Analisa CSF
PENUNJANG Kultur Bakteri
CT Scan Kepala
Meningitis Bakterial Meningitis Viral
- Didapatkan cairan LCS yang keruh (cloudy) - Ditemukan sel pleositosis
- Hasil tes Nonne dapat negatif ataupun positif, namun - Hitung jenis sel, biasanya didominasi
tes Pandy menunjukkan (+) atau (++) oleh limfosit
- Pada analisis, biasanya jumlah sel adalah 100- - Kadar protein tidak terlalu meningkat,
10.000/m3 dengan hitung jenis predominan biasanya < 200 mg/dL
polimorfonuklear (PMN)
- Protein meningkat cukup tinggi, berkisar di 200-500
mg/dL
Antipiretik
SIMPTOMATIK
Antikonvulsan
ANTIBIOTIK Empiris
Tanpa memandang etiologi, kebanyakan gejala-gejala yang timbul tidak ada yang spesifik. Gejala klinis
seperti demam terus-menerus yang tidak dapat diterangkan penyebabnya, kejang berulang, kesadaran menurun,
dan gejala lain yang berpotensi menjadi meningitis harus diwaspadai sejak awal. Tingkat keparahan penyakit dan
gejala klinis, sangat ditentukan oleh patogen penyebab meningitisnya, hospes, dan mekanisme penyebaran
infeksinya
TERIMA
KASIH