Anda di halaman 1dari 74

SOSIALISASI TENTANG COVID-19 VARIAN OMICRON DI

BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II KKP KELAS II


PEKANBARU
Oleh:
ARIQ FATHUR RAHMAN, S.Ked
AYUMMI AZZAHRAH E. , S.Ked
SHINTA TRISNA SARI, S.Ked
STEPHEN CHRISTOPHER LIMBONG, S.Ked
YULIANA KHAIRI, S.Ked

Pembimbing:
Dr. Zahtamal, SKM, M.Kes
Fifia Chandra, MKM
BAB I
Latar Belakang
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah
penyakit menular yang disebabkan oleh Severe
Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2
(SARS-CoV-2).
Pada akhir tahun 2020 hingga 2022 dilaporkan penemuan varian baru SARS-CoV-2 yang
pertama kali di Inggris Raya (Alpha), kemudian diikuti varian yang ditemukan di Afrika
Selatan (Beta), Brasil (Gamma), India (Delta), Afrika Selatan (Omicron). Varian tersebut
menunjukkan peningkatan transferabilitas dan jumlah reproduksi yang lebih tinggi.
Menurut Kementerian Kesehatan RI (2021), varian baru virus SARS-CoV-2 yang
telah menyebar di Indonesia adalah Alpha, Beta, Delta, dan Omicron.

PA N D E M I C
COVID-19
COVID-19
Progress steps
31-12-2019 07-01-2020 30-01-2020 11-03-2020 2019.04

Pneumonia yang tidak China mengidentifikasi kasus WHO menetapkan sebagai WHO menetapkan COVID-19
diketahui etiologinya di tersebut sebagai jenis baru Kedaruratan Kesehatan sebagai pandemi
Kota Wuhan coronavirus Masyarakat yang
Meresahkan Dunia
(KKMMD)/Public Health
Emergency of International
Concern (PHEIC)
Tanggal 2 Maret 2022, terdata 7169 orang terkonfirmasi COVID-19 varian omicron di Indonesia.
Jumlah kasus COVID-19 varian omicron yang terkonfirmasi menempatkan Indonesia di urutan
pertama di Asia Tenggara. Menurut Masrul, hingga tanggal 4 Februari 2022 didapatkan 2 kasus
terkonfirmasi COVID-19 varian omicron dan 143 kasus probable varian omicron. Varian Omicron
ini memiliki kecepatan penularan yang tinggi hingga 5 kali lipat dari varian Delta. Omicron memicu
gejala ringan seperti flu, batuk, dan demam dengan tingkat penularan yang cepat. Ciri-ciri varian
omicron adalah tingkat perawatan di rumah sakit lebih rendah, tingkat keparahannya lebih rendah.

Kewaspadaan akan penyebaran COVID 19, termasuk varian omicron menjadi perhatian di pintu-
pintu masuk wilayah daerah. Pintu-pintu masuk tersebut antara lain adalah Pelabuhan, baik udara
maupun laut/perairan serta jalur. Pelabuhan adalah tempat orang, barang maupun alat angkut
keluar masuk ke suatu wilayah. Salah satu pihak pemerintah yang berperan dalam cegah tangkal
penyakit di pintu-pintu masuk ini adalah Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) mempunyai salah satu tugas yaitu melaksanakan pencegahan
masuk dan keluarnya penyakit. KKP kelas II Pekanbaru memiliki 7 wilayah kerja. Wilayah kerja
tersebut terbagi menjadi 6 wilayah kerja laut dan sungai serta 1 wilayah kerja Bandar udara.
Bandara Sultan Syarif Kasim II merupakan satu -satunya wilayah kerja Bandar udara yang terdapat
di KKP Kelas II. Bandara dapat mempercepat penyebaran COVID-19 omicron dikarenakan pelaku
perjalanan yang kemungkinan tanpa gejala tanpa disadari akan menularkan ke orang lain.
LATAR BELAKANG
Penularan Omicron terjadi karena dibawa pelaku perjalanan yang tertular Omicron namun tidak memiliki gejala. Tanpa
disadari pelaku perjalanan tersebut dapat menularkan pada komunitas bandara sehingga bandara menjadi tempat
rentan terjadinya penyebaran COVID-19 varian Omicron. Menurut kemenkes, kasus Omicron tanpa gejala lebih
banyak dibandingkan dengan kasus gejala sedang dan berat sehingga masyarakat harus lebih waspada karena bisa
saja telah terinfeksi Omicron.
KKP Kelas II Pekanbaru telah melakukan upaya mencegah dan menangkal penyebaran COVID-19 di wilayah
kerjanya, khususnya di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Upaya-upaya tersebut antara lain operator bandara
bersama KKP menyediakan kamera pemindai suhu tubuh thermal scanner, melakukan survailance kepada komunitas
bandara, Melakukan Koordinasi lintas sektor antara satgas dan maskapai untuk melakukan pemeriksaan antigen
kepada penumpang secara acak, melakukan pelacakan EHAC dan memeriksa apakah ada penumpang bergejala,
serta menghimba komunitas bandara untuk menjalankan protokol kesehatan. Selain itu, Dokter Muda IKM-KK FK Unri
periode sebelumnya sudah pernah melakukan upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di Bandara Sultan Syarif
Kasim II Pekanbaru, kegiatan tersebut yaitu sosialisasi COVID-19 pada awal pandemi. Namun. berdasarkan hasil
wawancara dengan pihak KKP Kelas II Pekanbaru, belum pernah dilakukan sosialisasi COVID-19 varian omicron pada
komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Berdasarkan data dan hasil wawancara penulis mengadakan
sosialisasi mengenai COVID-19 varian omicron pada komunitas Banda Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
Tujuan Umum

Tujuan kegiatan ini adalah terselenggaranya sosialisasi untuk


meningkatkan kewaspadaan terhadap COVID-19 varian omicron.

2m
Tujuan Khusus

01 Mengidentifikasi masalah koordinator substansi UKLW di


Bandara Sultan Syarif Kasim II wilayah kerja KKP Kelas II
Pekanbaru.

02 Menentukan prioritas masalah dari koordinator subtansi UKLW di


Bandara Sultan Syarif Kasim II wilayah kerja KKP Kelas II
Pekanbaru.

03
Menganalisis penyebab masalah mengenai belum adanya
sosialisasi tentang COVID-19 varian omicron pada komunitas
Bandara Sultan Syarif Kasim II wilayah kerja KKP Kelas II
Pekanbaru.

Menyusun Plan of Action untuk mengatasi masalah terkait belum

04 dilakukannya sosialisasi tentang peningkatan kewaspadaan


terhadap COVID-19 varian omicron pada komunitas Bandara
Sultan Syarif Kasim II wilayah kerja KKP Kelas II Pekanbaru.
Tujuan Khusus

05 Mengimplementasikan Plan of Action untuk mengatasi


permasalahan terkait belum dilakukannya sosialisasi tentang
peningkatan kewaspadaan terhadap COVID-19 varian omicron
pada komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II wilayah kerja
KKP Kelas II Pekanbaru.

06 Mengevaluasi kegiatan sosialisasi tentang peningkatan


kewaspadaan terhadap COVID-19 varian omicron pada
komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II wilayah kerja KKP
Kelas II Pekanbaru.

07 Melakukan action terhadap kegiatan sosialisasi tentang


peningkatan kewaspadaan terhadap COVID-19 varian omicron
pada komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II wilayah kerja
KKP Kelas II Pekanbaru.
MANFAA
T Kegiatan

Bagi komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II wilayah kerja KKP Kelas II Pekanbaru
Menambah pengetahuan dan pemahaman tentang COVID-19 varian omicron pada komunitas
Bandara Sultan Syarif Kasim II wilayah kerja KKP Kelas II Pekanbaru. 

Bagi KKP Kelas II Pekanbaru khususnya wilayah kerja Bandara Sultan Syarif Kasim II
Membantu program kerja KKP Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru di koordinator
substansi UKLW dalam rangka sosialisasi tentang COVID-19 varian omicron pada komunitas
Bandara Sultan Syarif Kasim II di Kota Pekanbaru.

Bagi dokter muda IKM-KK FK UNRI


Implementasi Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas dalam meningkatkan
pengalaman praktik dan menyampaikan informasi tentang COVID-19 varian omicron kepada
komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
BAB II
TINJAUAN COVID-19
PUSTAKA
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP)

Wilayah kerja KKP Kelas II Pekanbaru memiliki 7 wilayah kerja yang


terbagi menjadi 6 wilayah kerja pelabuhan laut dan sungai serta 1
wilayah kerja Bandar udara. Wilayah kerja tersebut terdiri atas:
1. Wilayah kerja Pelabuhan Buatan
2. Wilayah kerja Pelabuhan Sungai Duku
3. Wilayah kerja Pelabuhan Selat Panjang
4. Wilayah kerja Pelabuhan Kampung Dalam
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) merupakan unit 5. Wilayah kerja Pelabuhan Tanjung Buton
pelaksana teknis di lingkungan Kementerian
Kesehatan yang melaksanakan tugas di bidang cegah 6. Wilayah kerja Siak Sri Indrapura
tangkal keluar atau masuknya penyakit dan/atau faktor
risiko kesehatan. KKP berada di bawah dan 7. Wilayah kerja Bandara Sultan Syarif Kasim II
bertanggungjawab kepada Direktorat Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P).
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi KKP Kelas II Pekanbaru


Tugas Pokok Kantor Kesehatan Pelabuhan

Tugas pokok KKP yaitu mencegah masuk dan keluarnya penyakit, penyakit
potensial wabah atau Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang
meresahkan Dunia disebut PHEIC, surveilans epidemiologi, kekarantinaan,
pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan,
pengawasan Surveilens OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit
baru dan penyakit yang muncul kembali atau Penyakit Infeksi New-
Emerging dan Re-Emerging (PINERE), bioterorisme, unsur biologi, kimia
dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan lintas
batas darat negara.
01 Pelaksanaan kekarantinaan

02 Pelaksanaan pelayanan kesehatan

Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di


03 bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat Negara
Fungsi Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kantor
04
Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial (Permenkes 77 tahun 2020)
wabah, penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali
Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non
05
pengion, biologi, dan kimia
Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi
06 sesuai penyakit yang berkaitan dengan lalu lintas nasional,
regional, dan internasional
Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan
07 penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana Fungsi Kantor Kesehatan
bidang kesehatan serta kesehatan matra termasuk Pelabuhan Kantor
penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk (Permenkes 77 tahun 2020)
Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja di
08 lingkungan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat
negara
Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan OMKABA
09
ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen kesehatan
OMKABA impor
10 Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan
muatannya

Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah Fungsi Kantor Kesehatan


11
kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
Pelabuhan Kantor
12
Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang (Permenkes 77 tahun 2020)
kesehatan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat
negara
Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan
09
di bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara

10 Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko


lingkungan, dan surveilans kesehatan pelabuhan

11 Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, Fungsi Kantor Kesehatan


pelabuhan, dan lintas batas darat negara Pelabuhan Kantor
12 Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP (Permenkes 77 tahun 2020)
Upaya Kesehatan Lintas Wilayah (UKLW)

Upaya Kesehatan Lintas Wilayah atau UKLW merupakan


suatu koordinator di KKP yang memiliki tugas
melaksanakan perencanaan dan evaluasi serta
penyusunan laporan di bidang pelayanan kesehatan
terbatas, kesehatan haji, kesehatan kerja, kesehatan matra,
vaksinasi internasional, pengembangan jejaring kerja,
kemitraan, kajian dan teknologi serta pendidikan dan
pelatihan bidang upaya kesehatan pelabuhan di wilayah
kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
Upaya Kesehatan Lintas Wilayah (UKLW)
Fungsi U
KLW
sebagai b
erikut

Pelayanan kesehatan terbatas, rujukan dan


Contents A gawat darurat medik di wilayah kerja
bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat
negara

Pemeriksaan kesehatan haji dan umrah


Contents B serta melakukan edukasi terkait kesehatan
haji dan umrah, kesehatan kerja, kesehatan
matra di wilayah kerja

Pengujian kesehatan nahkoda/pilot dan anak


Contents C buah kapal/pesawat udara serta penjamah
makanan

Vaksinasi dan penerbitan sertifikat vaksinasi


Contents D internasional
Upaya Kesehatan Lintas Wilayah (UKLW)
Fungsi U
KLW
sebagai b
erikut

Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di


Contents E wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas
batas darat negara

Pengawasan pengangkutan orang sakit dan


jenazah di wilayah kerja bandara, pelabuhan,
Contents F dan lintas batas darat negara, serta
ketersediaan obat-obatan/peralatan P3K di
kapal/pesawat udara/alat transportasi lainnya

Kajian dan pengembangan teknologi serta


Contents G pelatihan teknis bidang upaya kesehatan dan
lintas wilayah

Penyusunan laporan di bidang upaya


Contents H kesehatan dan lintas wilayah
Corona Virus Disease 2019

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular


yang disebabkan virus SARS-CoV-2. Coronavirus merupakan
virus RNA rantai tunggal yang memiliki ukuran partikel 120-160
nm, virus ini termasuk dalam genus betacoronavirus dan famili
coronaviridae. Virus ini memiliki spike pada permukaannya yang
berbentuk mahkota. Sebelum terjadinya wabah COVID-19, ada 6
jenis coronavirus yang dapat menginfeksi manusia, yaitu
alphacoronavirus 229E, alphacoronavirus NL63, betacoronavirus
OC43, betacoronavirus HKU1, Severe Acute Respiratory Illness
Coronavirus (SARS- CoV), dan Middle East Respiratory
Syndrome Coronavirus (MERS-CoV).
Corona Virus Disease 2019

Virus SARS-CoV-2 memiliki struktur protein berbeda dengan virus


lain. SARS- CoV-2 terdiri dari lapisan luar tidak bersegmen dan
memiliki rantai tunggal RNA. Kapsid yang berbentuk linear dan
helix terdapat pada permukaan luar corona virus, namun
nukleokapsid ini juga terdapat dalam lapisan virion. Struktur paling
khas dari virus ini adalah adanya club-shaped spike projections
yang terdapat pada permukaan virion. Spike ini terlihat seperti
solar corona yang menjadi dasar penamaan virus ini.
Corona Virus Disease 2019

Virus SARS-CoV-2 memiliki struktur tiga dimensi pada protein


spike domain receptor-binding yang mirip dengan SARS-CoV.
Pada SARS-CoV protein memiliki afinitas yang kuat terhadap
angiotensin converting enzyme-2 (ACE-2). Pada SARS-Co-2 data
in vitro mendukung kemungkinan virus mampu masuk ke dalam
sel menggunakan reseptor ACE-2. Sebuah studi juga menemukan
bahwa SARS-CoV-2 tidak menggunakan reseptor coronavirus
lainnya seperti Aminopeptidase N (APN) dan Dipeptidyl peptidase-
4 (DPP-4).
Corona Virus Disease 2019

SARS-CoV-2 rentan terhadap evolusi genetik sehingga dapat


menghasilkan banyak varian yang memiliki karakteristik berbeda
dibandingkan dengan strain sebelumnya. Urutan genomik sampel
virus secara berkala sangat penting terutama dalam pandemi global,
karena membantu mendeteksi varian genetik baru dari SARS-CoV-2.
Oleh karena itu beberapa varian SARS- CoV-2 telah diidentifikasi.
CDC dan WHO telah secara independen membentuk sistem
klasifikasi untuk membedakan varian yang muncul dari SARS-CoV-2
menjadi Variants of Concern (VOCs) dan Variants of Interest (VOI).
Corona Virus Disease 2019

Variants of Concern (VOCs) diklasifikasikan sebagai varian yang


menyebabkan peningkatan penularan, infeksi yang lebih berat
(peningkatan rawat inap atau kematian), pengurangan signifikan
netralisasi oleh antibodi yang diperoleh melalui infeksi atau
vaksinasi,penurunan efektivitas terapi atau vaksinasi, atau
kegagalan dalam deteksi diagnostik. VOI didefinisikan sebagai
varian dengan penanda genetik spesifik yang dikaitkan dengan
perubahan ikatan reseptor, pengurangan netralisasi oleh antibodi
yang diperoleh melalui infeksi atau vaksinasi, penurunan
efektivitas terapi, berpotensi untuk sulit dideteksi, atau diprediksi
meningkatkan kemampuan transmisi dan beratnya penyakit.
Epidemiologi

Data terbaru WHO melaporkan jumlah kasus terkonfirmasi


Covid-19
COVID-19 berjumlah 430.257.564 dengan jumlah kematian
mencapai 5.922.049 kasus. Amerika masih menjadi benua
tertinggi dalam jumlah laporan kasus bahkan menyumbang
hampir setengah dari total kasus global yang dilaporkan. Pada
tanggal 26 Februari 2022 laporan kasus konfirmasi COVID-19
sudah menembus angka 78.050.838 kasus dengan 935.093 1 2
kasus kematian. Laporan terkini dari WHO dimana lima
Negara yang melaporkan jumlah kasus tertinggi yakni Amerika
Pertama kali dilaporkan oleh
Serikat, India, Brazil, Prancis, Inggris. WHO China Country Office pada
tanggal 31 Desember 2019 di
Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Epidemiologi
6000000
Insiden kasus konfirmasi positif COVID-19 di Indonesia terus
bertambah setelah dilaporkan pertama kali yaitu pada 5000000

tanggal 02 Maret 2020. Laporan kasus di Indonesia pada 4000000

tanggal 26 Februari 2022, jumlah kasus yang terkonfirmasi


3000000
COVID-19 sebanyak 4.778.039 kasus dengan 147.844
kematian akibat COVID-19. Pulau jawa masih wilayah 2000000

dengan kasus konfirmasi tertinggi dimana provinsi DKI 1000000

Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah merupakan 3 provinsi


0
dengan kasus konfirmasi tertinggi. Tekonfirmasi Sembuh Kematian

Terkonfirmasi Sembuh Meninggal


Epidemiologi
160000

140000

Provinsi Riau yang telah menjadi wilayah transmisi


120000

lokal, mendapatkan peningkatan kasus konfirmasi yang


100000

tinggi. Pada tanggal 26 Februari 2022, jumlah kasus


80000

konfirmasi di Provinsi Riau berjumlah 138.886 kasus


60000

dimana 126.408 dinyatakan sembuh, dan 4.155


40000

meninggal dunia. 20000

0
Tekonfirmasi Sembuh Meninggal

Terkonfirmasi Sembuh Meninggal


Varian omicron

Omicron adalah varian SARS-Cov-2 terbaru yang mengalami mutasi


dan terdeteksi sebagai varian B.1.1.529. Varian ini pertama kali
dilaporkan di Afrika Selatan pada tanggal 24 November 2021. Varian
baru omicron pertama kali terdeteksi pada spesimen yang
dikumpulkan pada 11 November 2021 di Botswana dan pada 14
November 2021 di Afrika Selatan. Lalu pada 1 Desember 2021, Afrika
Selatan mencatat 8.561 kasus yang meningkat drastis dari total 3.402
kasus pada 26 November 2021.
Varian omicron
WHO mengelompokkan virus SARS- CoV-2 menjadi dua kategori,
yaitu variant of interest (VOI) dan variant of concern (VOC). Kategori
Covid-19
VOI diberikan jika terdapat mutasi baru dengan implikasi fenotipenya
bisa diduga dan harus terpenuhi satu mutasi yang menyebabkan
transmisi lokal atau menyebabkan multipel klaster atau terdeteksi di
beberapa negara. Saat ini World Health Organization (WHO) telah

1 2
mengklasifikasikan varian Omicron sebagai VOC. Klasifikasi ini
berdasarkan ditemukannya sejumlah besar mutasi pada varian ini.
Dampak Mutasi dan Gejala pada Omicron

Technical Advisory Group on Virus Evolution (TAG-VE) dari WHO telah


menyatakan omicron memiliki beberapa mutasi, yang mungkin berdampak
pada perilakunya. Contohnya adalah kemampuan penyebaran atau
keparahan penyakit yang ditimbulkannya. Secara keseluruhan varian ini
memiliki sekitar 50 mutasi, termasuk mutasi pada >30 pada spike
proteinnya (gen S), yaitu bagian virus yang berinteraksi dengan sel
manusia sebelum masuk ke dalam tubuh. Selain itu, protein ini menjadi
target primer untuk vaksin, sehingga berpotensi untuk menurunkan
efektivitas antibodi termasuk vaksinasi.
Dampak Mutasi dan Gejala pada Omicron

Replikasi virus terjadi 70 kali lebih cepat di saluran pernafasan atas, 10


Covid-19 kali lebih lambat di jaringan paru-paru manusia. Varian omicron
memiliki gejala demam, kelelahan dan tenggorokan gatal. Progresifitas
gejalanya memerlukan waktu beberapa hari hingga minggu. Semua
varian SARS-CoV-2 dapat menyebabkan keparahan penyakit atau
kematian khususnya pada penderita yang memiliki komorbid. Namun,

1 2 penderita Omicron memiliki kebutuhan perawatan di rumah sakit (rawat


inap atau ICU) yang lebih rendah dari varian sebelumnya. Pencegahan
penularan dapat dilakukan dengan disiplin protokol kesehatan dan
melakukan vaksinasi.
Omicron memiliki kecepatan penularan yang tinggi
hingga mencapai 5 kali lipat dari varian
sebelumnya termasuk varian Delta.
Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Varian Omicron

Banyak sumber mengatakan bahwa varian omicron menyebabkan gejala infeksi yang
lebih ringan dibanding gejala lain. Namun sifat varian omicron lebih infeksius berpotensi
menyebabkan infeksi berulang. Maka dari itu perlu adanya optimalisasi protokol
kesehatan dan melakukan pencegahan untuk mengendalikan dan mengurangi
penyebaran virus COVID-19 varian omicron. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk
menghentikan penyebaran varian omicron adalah sebagai berikut :
1. Segera lakukan tes bila ada gejala demam
2. Mengoptimalisasi Protokol Kesehatan dengan 5 M
3. Vaksinasi
Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Varian Omicron

Segera lakukan tes bila ada gejala


Varian omicron memiliki gejala yang mirip dengan flu. Bedanya, infeksi varian ini didominasi dengan adanya
sakit kepala, demam, nyeri tenggorokan, dan nyeri otot. Bila merasakan gejala ini, lebih baik segera
dilakukan tes antigen atau PCR.
Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Varian Omicron

2m

Mengoptimalisasi Protokol Kesehatan dengan 5 M


5 M tersebut terdiri dari : Mencuci tangan, menggunakan masker, mengurangi mobilitas, menjauhi
kerumunan, dan menjaga jarak,. Dengan penerapan 5 M dapat membantu pencegahan penularan virus
COVID-19 varian omicron yang berkembang cukup pesat.
Vaksinasi

Vaksin merupakan upaya penting untuk mencegah infeksi


dengan gejala yang parah dan kematian. Tingkat vaksinasi yang
lebih tinggi dapat mengurangi peluang bagi virus corona untuk
menyebar dan berkembang menjadi varian baru seperti omicron.
Sosialisasi

Sosialisasi merupakan rangkaian proses akuisisi kemampuan dan keterampilan kerja, adopsi
perilaku peran yang tepat dan penyesuaian norma dan nilai pada kelompok kerja. Pada umumnya
kegiatan sosialisasi bertujuan untuk mengubah kehidupan masyarakat menjadi lebih baik dari
keadaan yang ada menuju tingkat yang lebih baik lagi. Perubahan kehidupan masyarakat tersebut
dimaksudkan mencakup setiap bidang, di segala segi, dan dalam semua lapangan.
Sosialisasi
Metode
Menurut Notoatmodjo (2007), di bawah ini diuraikan menjadi 3 metode pendidikan kesehatan yaitu:
1. Metode pendidikan individual (perorangan)
2. Metode pendidikan kelompok
3. Metode pendidikan massa

Media Sosialisasi
4. Media Cetak
5. Media Elektronik
6. Media Papan
BAB III

SOSIALISASI MENINGKAT KEWASPADAAN


TERHADAP COVID-19 VARIAN OMICRON DI
BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU
BAB III
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode Plan, Do, Check dan Action (PDCA) cycle, didasari atas
masalah yang akan dihadapi ke arah penyelesaian masalah.
3.1 Plan
Kegiatan plan dilaksanakan 21 Februari 2022 – 3 Maret 2022 dengan keguatan sebagai berikut:
3.1.1 Identifikasi masalah
Proses identifikasi masalah didapatkan melalui:
1. Wawancara pada tanggal 22 Februari 2022 dengan koordinator bidang Upaya Kesehatan Lintas Wilayah
(UKLW) di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
2. Observasi pada tanggal 22 Februari 2022 di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
3. Wawancara pada tanggal 22 Februari 2022 dengan koordinator bidang Upaya Kesehatan Lintas Wilayah
(UKLW) di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
4. Wawancara pada tanggal 22 Februari 2022 dengan 5 orang anggota komunitas Bandara Sultan Syarif
Kasim II Pekanbaru.
Tabel 3.1 Identifikasi Masalah di Wilayah Kerja Bandara SSQ II Pekanbaru

No Aspek yang dinilai Masalah Evidence based


1 Kegiatan koordinator Belum optimalnya penerapan protokol Observasi di Bandara SSQ II Pekanbaru (22 Februari 2022)
substansi Upaya kesehatan COVID-19 di Bandara Sultan Syarif Terdapat 15 orang yang tidak menggunakan masker dengan
Kesehatan Lintas Kasim II Pekanbaru benar di lingkungan Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
Wilayah (UKLW)  
Terbatasnya ketersediaan fasilitas seperti handsanitizer dan
tempat cuci tangan, di lingkungan Bandara Sultan Syarif Kasim II
Pekanbaru.
    Belum adanya sosialisasi mengenai COVID-19 Wawancara Koordinator Substansi UKLW di Bandara SSQ II
varian omicron pada komunitas Bandara Pekanbaru (22 Februari 2022)
Sultan Syarif Kasim II Belum pernah dilakukan sosialisasi mengenai COVID-19 varian
omicron pada komunitas di Bandara Sultan Syarif Kasim II.

      Wawancara dengan komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim


II Pekanbaru (22 Februari 2022)
Belum pernah mengikuti sosialisasi terkait COVID-19 varian
omicron.
Penentuan Prioritas Masalah
Prioritas masalah ditentukan berdasarkan sistem seleksi yang menggunakan 2 unsur yaitu kriteria (urgensi atau kepentingan,
solusi, kemampuan anggota mengubah, dan biaya) dan skor (nilai 1, 2, dan 3) yaitu:
1. Urgensi atau kepentingan
a. Nilai 1 tidak penting
b. Nilai 2 penting
c. Nilai 3 sangat penting
2. Solusi
a. Nilai 1 tidak mudah
b. Nilai 2 mudah
c. Nilai 3 sangat mudah
3. Kemampuan merubah
a. Nilai 1 tidak mudah
b. Nilai 2 mudah
c. Nilai 3 sangat mudah
4. Biaya
a. Nilai 1 tinggi
b. Nilai 2 sedang
. c. Nilai 3 rendah
Kriteria dan skor ditetapkan berdasarkan kesepakatan kelompok. Total skor setiap kriteria digunakan untuk penentuan
prioritas masalah. Masalah dengan total paling tinggi akan menjadi prioritas masalah untuk dicari penyelesaian masalah.
Penentuan Prioritas Masalah
Tabel 3.2 Prioritas Masalah di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru

N Masalah Kriteria Masalah Total Rank


o Urgensi Solusi Kemampuan Mengubah Biaya  

1. Belum adanya sosialisasi mengenai COVID-19 varian 3 2 2 2 24 1


omicron pada komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II

2. Belum optimalnya penerapan protokol kesehatan COVID- 3 1 2 1 6 2


19 di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru

Berdasarkan perhitungan skor masing-masing kriteria untuk setiap masalah didapatkan prioritas masalah yang
menduduki ranking 1 adalah belum adanya sosialisasi mengenai COVID-19 varian omicron pada komunitas Bandara
Sultan Syarif Kasim II.

.
Analisis Penyebab Masalah
Tabel 3.3 Analisis Penyebab Masalah
Masalah Penyebab Timbulnya Masalah Evidence Based

Belum adanya sosialisasi Material Wawancara dan observasi dengan petugas KKP di
mengenai COVID-19 varian Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru (22
Belum ada media informasi mengenai sosialisasi Februari 2022)
omicron pada komunitas
COVID-19 varian omicron pada komunitas Belum ada media edukasi untuk sosialisasi COVID-19
Bandara Sultan Syarif Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru varian omicron pada komunitas Bandara Sultan
Kasim II Pekanbaru Syarif Kasim II Pekanbaru

Market Wawancara dengan komunitas Bandara Sultan


Syarif Kasim II Pekanbaru (22 Februari 2022)
Kurangnya pengetahuan komunitas Bandara Sultan 3 orang komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II
Syarif Kasim II mengenai COVID-19 varian omicron belum mengetahui COVID-19 varian omicron
di masa pandemi.

.
Analisis Tulang Ikan Ishikawa
(Ishikawa Fish Bone Analysis)

Belum ada media informasi


mengenai sosialisasi COVID-
19 varian omicron pada
komunitas Bandara Sultan
Syarif Kasim II Pekanbaru
Belum adanya
Material  sosialisasi mengenai
COVID-19 varian
omicron pada
komunitas Bandara
Market  Sultan Syarif Kasim II

Kurangnya pengetahuan
komunitas Bandara Sultan
Syarif Kasim II mengenai
COVID-19 varian omicron
di masa pandemi

Gambar 3.1 Diagram Analisis Tulang Ikan Ishikawa (Ishikawa fishbone analysis)
Plan of Action (PoA)
Tabel 3.4 Plan of Action

No Penyebab Alternatif Pemecahan Tujuan Sasaran Tempat Pelaksanaan Waktu Indikator


Masalah Masalah Kegiatan Keberhasilan
1. Material Membuat media Tersedia media KKP Kelas II Fakultas Dokter Muda 02-08 Jangka Pendek
informasi dan yang dapat Pekanbaru Kedokteran Unri IKM-KK FK Maret Tersedianya media
Belum ada media menyerahkan dalam digunakan untuk
dan dan Bandara UNRI 2022 informasi mengenai
informasi bentuk e-minibook , mendukung
mengenai flipchart dan link edukasi kesehatan Komunitas Sultan Syarif COVID-19 varian
sosialisasi COVID- Youtube, sosialisasi kepada Bandara Bandara Kasim II omicron
19 varian omicron COVID-19 varian Sultan Syarif Kasim Sultan Syarif Pekanbaru  
pada komunitas omicron pada II Pekanbaru Kasim II Jangka Panjang
Bandara Sultan komunitas Bandara mengenai COVID- Pekanbaru Semua media informasi
Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim 19 varian omicron tersebut dapat
Pekanbaru  II Pekanbaru
digunakan oleh
komunitas Bandara
Sultan Syarif Kasim II
Pekanbaru Pekanbaru
dan pihak KKP Kelas II
Pekanbaru
Plan of Action (PoA)
No Penyebab Alternatif Pemecahan Tujuan Sasaran Tempat Pelaksanaan Waktu Indikator Keberhasilan
Masalah Masalah Kegiatan
2 Market Melakukan sosialisasi Meningkatkan Komunitas Bandara Sultan Dokter Muda 08 Jangka pendek
mengenai COVID-19 pengetahuan Bandara Syarif Kasim II IKM-KK FK Maret Terlaksananya sosialisasi
Kurangnya varian omicron kepada
komunitas Sultan Syarif Pekanbaru UNRI 2022 terhadap komunitas
pengetahuan komunitas Bandara
komunitas Sultan Syarif Kasim II Bandara Sultan Kasim II Bandara Sultan Syarif
Bandara Sultan Pekanbaru Syarif Kasim II Pekanbaru Kasim II Pekanbaru
Syarif Kasim II Pekanbaru  
Pekanbaru mengenai COVID- Meningkatnya 97,12%
mengenai 19 varian omicron pengetahuan komunitas
meningkatnya di masa pandemi Bandara Sultan Syarif
COVID-19 varian
Kasim II Pekanbaru
omicron di masa
pandemi mengenai COVID-19
varian omicron di masa
pandemi yang dapat dinilai
dari kuesioner post-test
 
Jangka Panjang
Komunitas Bandara Sultan
Syarif Kasim II Pekanbaru
memahami COVID-19
varian omicron
Definisi Operasional

Berikut definisi operasional dari beberapa istilah yang digunakan dalam kegiatan “Sosialisasi Mengenai COVID-19
Varian Omicron pada Komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru” antara lain:
1. Merancang media sosialisasi adalah upaya mencari pemecahan masalah mengenai media yang dapat digunakan
dalam sosialisasi tentang COVID-19 varian omicron. Media yang digunakan dalam sosialisasi ini adalah e-
minibook, flipcharts dan video edukasi mengenai COVID-19 varian omicron. Media ini akan dibagikan dalam
bentuk hardcopy, softfile dan link Youtube kepada komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Media
flipchart akan dicetak 2 buah dan akan digunakan untuk sosialisasi. Kegiatan ini dilakukan pada 8 Maret 2022.
2. Melakukan sosialisasi tentang COVID-19 Varian Omicron komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru
ialah bentuk penyampaian informasi yang dilakukan oleh Dokter Muda IKM-KK secara person to person untuk
meningkatkan pengetahuan komunitas mengenai COVID 19 varian omicron. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan pada
hari 8 Maret 2022 secara person to person.
DO

Tabel 3.5 Do Kegiatan Sosialisasi Tentang Covid-19 Varian Omicron di Wilayah Kerja Bandara Sultan Syarif
Kasim II KKP Kelas II Pekanbaru

No Kegiatan Keterangan
1. Membuat media informasi mengenai sosialisasi tentang COVID-19 varian Sudah terlaksana sesuai PoA
omicron pada komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dan
membagikan softcopy e-mini book ­secara personal melalui platform
whatsapp, dan menyebarkan video edukasi melalui tautan youtube.

2. Melakukan sosialisasi secara person to person secara langsung kepada di Sudah terlaksana sesuai PoA
Bandara Sultan Syarif Kasim II kepada komunitas bandara dengan  
menggunakan media informasi flipchart.
Check
Tabel 3.6 Check Kegiatan Sosialisasi Tentang Covid-19 Varian Omicron di Wilayah Kerja Bandara Sultan Syarif
Kasim II KKP Kelas II Pekanbaru
No. Deskripsi Keadaan Sebelum Intervensi Intervensi Deskripsi Keadaan Sesudah Intervensi

1. Belum ada media informasi Tentang Membuat media informasi mengenai COVID-19 varian Jangka pendek
Covid-19 Varian Omicron di Wilayah omicron pada komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II Tersedianya media informasi mengenai
Kerja Bandara Sultan Syarif Kasim II KKP Pekanbaru dan membagikan softcopy e-mini book ­ COVID-19 varian omicron.
Kelas II Pekanbaru secara personal melalui platform whatsapp, dan  
  Jangka Panjang
menyebarkan video edukasi melalui tautan youtube.
Belum dapat dinilai
2.   Kurangnya pengetahuan komunitas Melakukan sosialisasi mengenai COVID-19 varian Jangka Pendek
Bandara Sultan Syarif Kasim II omicron kepada komunitas Bandara Sultan Syarif Terlaksananya sosialisasi terhadap
Pekanbaru mengenai meningkatnya Kasim II Pekanbaru komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II
COVID-19 varian omicron di masa Pekanbaru
pandemi  
Meningkatnya 80% pengetahuan komunitas
Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru
mengenai COVID-19 varian omicron di masa
pandemi yang dapat dinilai dari kuesioner
post-test
Jangka Panjang
Belum dapat dinilai
Check
Sosialisasi dilakukan pada Komunitas Bandara seperti calon penumpang, cleaning service, dan penjual makanan di
Bandara Sultan Syarif Kasim II pada tanggal 8 Maret 2022.
120

100

80

60

40

20

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Skor Pretest Skor Posttest


Gambar 3.2 Skor Pengetahuan Komunitas Bandara Sebelum dan Sesudah Sosialisasi

Setiap data diuji normalitas data dengan Shapiro-Wilk dan didapatkan data terdistribusi tidak
normal dengan nilai P (pvalue < 0.05). Data ini diuji dengan uji Wilcoxon yang bertujuan
untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata dua sampel yang saling berpasangan.
Check
Tabel 3.7 Data Hasil Analisis Bivariat (N=18)

    N Pvalue Uji Statistik

Skor Pretest - Skor Post- Negative Rank 0a 0.000 Wilcoxon


test

Positive Rank 16b

Ties 2c

Pada data didapatkan 2 responden yang memiliki nilai pre-test dan nilai post-
test yang sama. Data yang telah di uji didapatkan Asymp. Sig (2 tailed) 0.000
artinya terdapat pengaruh sosialisasi yang dilakukan secara langsung.
Action

Alternatif media informasi pemecahan masalah pada makalah ini berupa flipchart, e-mini book, melakukan
sosialisasi person to person secara langsung, dan menyebarkan tautan youtube video edukasi melalui
platform whatsapp, memberikan media informasi yang dapat di gunakan selanjutnya oleh substansi UKLW
KKP Kelas II Pekanbaru, serta memberikan saran kepada pihak KKP Kelas II Pekanbaru untuk
mengoptimalkan kerja sama dengan pihak Angkasa Pura II agar melakukan sosialisasi secara kontinue dan
berkelanjutan. Kegiatan edukasi berupa sosialisasi terbukti telah menunjukkan keberhasilan jangka pendek
dan dapat menjadi standarisasi dalam pelaksanaan sosialisasi selanjutnya. Namun belum dapat dijadikan
acuan untuk kegiatan upaya kesehatan lintas wilayah terkait dengan covid-19 varian omicron pada Komunitas
Bandara, perlu evaluasi dan komitmen lebih lanjut dari pihak KKP Kelas II Pekanbaru dan Angkasa Pura II
agar tercapainya indikator jangka panjang.
BAB IV

PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
• Berdasarkan hasil kuesioner, didapatkan rerata skor pretest sebesar 80. Setelah dilakukan sosialisasi person to
person, didapatkan rerata skor posttest pengetahuan adalah sebesar 100 dengan 100% responden mengalami
peningkatan skor pengetahuan. Hal ini sesuai dengan penelitian Hotmida dkk. (2018), didapatkan hasil bahwa
terdapat adanya peningkatan pemahaman dan keterampilan pada pada peserta sosilaisasi dengan pemberian
materi dan sarana penunjang. Penyuluhan person to person merupakan metode yang cukup bagus untuk
sosialisasi dikarenakan penyampaian materi yang dilakukan dapat lebih intens ke satu orang sehingga calon
penumpang bisa lebih fokus dengan penyampaian materi.

• Kegiatan penyuluhan dengan metode person to person menggunakan media edukasi berupa flipchart untuk
memudahkan dalam menyampaikan informasi media ini juga dapat meminimalisir terjadinya penyebaran covid-19.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmat (2014) dengan judul Penggunaan Media Flipchart
Untuk Meningkatkan Ketrampilan Menulis. Penelitian ini menunjukkan terdapat ketuntasan belajar siswa meningkat
dari 72% menjadi 92%..
PEMBAHASAN
• Pemilihan media informasi berupa e-book dipilih agar informasi yang disampaikan dapat diulang
penyampaiannya dan penyebaran informasi lebih luas, cepat, mempengaruhi peningkatan pengetahuan,
dan mendorong keinginan seseorang untuk mendalami yang berujung pada meningkatnya motivasi untuk
melakukan sesuatu yang baru. Hal ini sejalan dengan penelitian Siti dkk mengenai Edukasi Daring Reduce,
Reuse, Recycle guna Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Rt.02 Desa Bunipah Mengenai Pengelolaan
Sampah yang menggunakan booklet sebagai media edukasinya. Penelitian tersebut mendapatkan hasil
peningkatan pengetahuan dan sikap masyarakat sebesar 70% dibandingkan penggunaan leaflet sebagai
media informasi. Keunggulan e-book sebagai media informasi adalah seseorang dapat belajar mandiri,
informasi mudah dibagikan dan mudah diperbanyak.

• Kegiatan penyuluhan dilakukan menggunakan media visual berupa video untuk mempermudah proses
penyampaian materi kepada komunitas di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Video edukasi telah
diserahkan kepada KKP Kelas II Pekanbaru untuk disebarluaskan di media sosial. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan Simamora (2019) dengan judul Pengaruh Penyuluhan Identifikasi Pasien dengan
Menggunakan Media Audiovisual terhadap Pengetahuan Pasien Rawat Inap. Penelitian ini menjelaskan
terdapat peningkatan pengetahuan 120 responden.20 Video dapat meningkatkan motivasi untuk menerima
dan mengingat pesan dengan lebih baik karena video menawarkan penyuluhan yang lebih menarik dan
tidak monoton sehingga orang yang melihatnya mempunyai keingintahuan terhadap isi video yang
diharapkan dapat menyerap dan mengimplementasikan informasi dalam perilaku dan gaya hidup sehari-
hari. Media visual juga dapat menghemat waktu dalam menyebarkan informasi ke masyarakat.
BAB V

PENUTUP
SIMPULAN
1. Berdasarkan hasil wawancara dengan substansi Upaya Kesehatan Lintas Wilayah (UKLW) di KKP Kelas II
Pekanbaru didapatkan belum adanya sosialisasi meningkatkan kewaspadaan dan pengetahuan COVID-19 varian
omicron terhadap komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

2. Penentuan prioritas masalah yang didapat adalah belum adanya sosialisasi meningkatkan kewaspadaan dan
pengetahuan COVID-19 varian omicron terhadap komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

3. Analisa penyebab masalah mengenai belum adanya sosialisasi meningkatkan kewaspadaan dan pengetahuan
COVID-19 varian omicron terhadap komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dilihat dari segi
Material, Market, dan Method. Dari segi material belum adanya media informasi mengenai meningkatkan
kewaspadaan dan pengetahuan COVID-19 varian omicron. Serta dari segi market kurangnya pengetahuan
komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II mengenai COVID-19 varian omicron.

4. Plan of Action terkait identifikasi masalah adalah membuat media informasi yaitu e-minibook, flipchart dan video
edukasi mengenai meningkatkan kewaspadaan dan pengetahuan COVID-19 varian omicron terhadap komunitas
Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru; melakukan sosialisasi person to person dengan komunitas bandara.
SIMPULAN
5. Implementasi Plan of Action dilaksanakan dengan cara perancangan media informasi berupa e-minibook,
sosialisasi secara person to person menggunakan media flipchart, dan video edukasi yang dibagikan melalui
whatsapp dan Youtube.

6. Hasil evaluasi pemecahan masalah terhadap belum adanya sosialisasi mengenai meningkatkan kewaspadaan
dan pengetahuan COVID-19 varian omicron terhadap komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru
adalah peningkatan pengetahuan komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

7. Action dari kegiatan ini menunjukkan keberhasilan jangka pendek. Namun mengenai keberhasilan jangka panjang
belum dapat dinilai.
SARAN
1. Bagi Pihak KKP Kelas II Pekanbaru dapat melakukan sosialisai mengenai meningkatkan kewaspadaan dan
pengetahuan COVID-19 varian omicron dengan memanfaatkan media edukasi berupa e-minibook, flipchart, dan
video edukasi kepada komunitas di kantor KKP Kelas II, pelabuhan, maupun Bandara secara kontinu.

2. Bagi Dokter Muda IKM-KK Periode berikutnya dapat melakukan sosialisasi tentang COVID-19 varian omicron
dengan media edukasi yang berbeda serta jumlah responden yang lebih banyak di Bandara Sultan Syarif Kasim
II Pekanbaru.
LAMPIRAN
Lampiran 1. e-mini book
LAMPIRAN
Lampiran 1. e-mini book
LAMPIRAN
Lampiran 2 flipchart
LAMPIRAN
Lampiran 2 flipchart
LAMPIRAN
Lampiran 2 flipchart
LAMPIRAN
Lampiran 2 flipchart
LAMPIRAN
Lampiran 3 Kuesioner
LAMPIRAN
Lampiran 4. Link youtube
https://youtu.be/7NxKqyOSBH4
LAMPIRAN
skor pretest Mean
Statistic
67.78
Std. Error
4.320
Lampiran 5. Data Hasil SPSS
58.66 Descriptives
95% Confidence Interval for Lower Bound Mean Upper
76.89
Bound
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
5% Trimmed Mean 69.75
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Median 80.00
Variance 335.948 skor pretest .359 18 .000 .713 18 .000

Std. Deviation 18.329 skor posttest .421 18 .000 .601 18 .000

Minimum 20 a. Lilliefors Significance


Correction
Maximum 80 Wilcoxon Signed Ranks Test
Range 60 Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Interquartile Range 20
skor posttest - skor pretest Negative Ranks .00 .00
Skewness -1.437 .536 0a
Positive Ranks Ties 16b
8.50 136.00
Kurtosis 1.335 1.038
Total
skor posttest Mean 93.33 2.287 2c
88.51 18
95% Confidence Interval for Lower Bound Mean Upper
98.16 a. skor posttest < skor pretest
Bound
b. skor posttest > skor pretest
5% Trimmed Mean 93.70
c. skor posttest = skor pretest
Median 100.00
Variance 94.118
Std. Deviation 9.701 Test Statisticsa
skor posttest -
Minimum 80
skor pretest
Maximum 100
Z -3.656b
Range 20 Asymp. Sig. (2-tailed) .000
Interquartile Range 20
LAMPIRAN
Lampiran 6. Dokumentasi Kegiatan Penyuluhan Lampiran 7. Penerimaan Flipchart oleh pihak KKP
yang dihadiri oleh Dosen IKM-KK FK UNRI Kelas II Pekanbaru
dan Pihak KKP Kelas II Pekanbaru
LAMPIRAN
L ampiran 8. Sosialisasi Dokter Muda IKM-KK kepada Komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru
Sekian dan Terimakasih
Mohon Arahan Dan Bimbingannya

Anda mungkin juga menyukai