Pembimbing:
Dr. Zahtamal, SKM, M.Kes
Fifia Chandra, MKM
BAB I
Latar Belakang
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah
penyakit menular yang disebabkan oleh Severe
Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2
(SARS-CoV-2).
Pada akhir tahun 2020 hingga 2022 dilaporkan penemuan varian baru SARS-CoV-2 yang
pertama kali di Inggris Raya (Alpha), kemudian diikuti varian yang ditemukan di Afrika
Selatan (Beta), Brasil (Gamma), India (Delta), Afrika Selatan (Omicron). Varian tersebut
menunjukkan peningkatan transferabilitas dan jumlah reproduksi yang lebih tinggi.
Menurut Kementerian Kesehatan RI (2021), varian baru virus SARS-CoV-2 yang
telah menyebar di Indonesia adalah Alpha, Beta, Delta, dan Omicron.
PA N D E M I C
COVID-19
COVID-19
Progress steps
31-12-2019 07-01-2020 30-01-2020 11-03-2020 2019.04
Pneumonia yang tidak China mengidentifikasi kasus WHO menetapkan sebagai WHO menetapkan COVID-19
diketahui etiologinya di tersebut sebagai jenis baru Kedaruratan Kesehatan sebagai pandemi
Kota Wuhan coronavirus Masyarakat yang
Meresahkan Dunia
(KKMMD)/Public Health
Emergency of International
Concern (PHEIC)
Tanggal 2 Maret 2022, terdata 7169 orang terkonfirmasi COVID-19 varian omicron di Indonesia.
Jumlah kasus COVID-19 varian omicron yang terkonfirmasi menempatkan Indonesia di urutan
pertama di Asia Tenggara. Menurut Masrul, hingga tanggal 4 Februari 2022 didapatkan 2 kasus
terkonfirmasi COVID-19 varian omicron dan 143 kasus probable varian omicron. Varian Omicron
ini memiliki kecepatan penularan yang tinggi hingga 5 kali lipat dari varian Delta. Omicron memicu
gejala ringan seperti flu, batuk, dan demam dengan tingkat penularan yang cepat. Ciri-ciri varian
omicron adalah tingkat perawatan di rumah sakit lebih rendah, tingkat keparahannya lebih rendah.
Kewaspadaan akan penyebaran COVID 19, termasuk varian omicron menjadi perhatian di pintu-
pintu masuk wilayah daerah. Pintu-pintu masuk tersebut antara lain adalah Pelabuhan, baik udara
maupun laut/perairan serta jalur. Pelabuhan adalah tempat orang, barang maupun alat angkut
keluar masuk ke suatu wilayah. Salah satu pihak pemerintah yang berperan dalam cegah tangkal
penyakit di pintu-pintu masuk ini adalah Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) mempunyai salah satu tugas yaitu melaksanakan pencegahan
masuk dan keluarnya penyakit. KKP kelas II Pekanbaru memiliki 7 wilayah kerja. Wilayah kerja
tersebut terbagi menjadi 6 wilayah kerja laut dan sungai serta 1 wilayah kerja Bandar udara.
Bandara Sultan Syarif Kasim II merupakan satu -satunya wilayah kerja Bandar udara yang terdapat
di KKP Kelas II. Bandara dapat mempercepat penyebaran COVID-19 omicron dikarenakan pelaku
perjalanan yang kemungkinan tanpa gejala tanpa disadari akan menularkan ke orang lain.
LATAR BELAKANG
Penularan Omicron terjadi karena dibawa pelaku perjalanan yang tertular Omicron namun tidak memiliki gejala. Tanpa
disadari pelaku perjalanan tersebut dapat menularkan pada komunitas bandara sehingga bandara menjadi tempat
rentan terjadinya penyebaran COVID-19 varian Omicron. Menurut kemenkes, kasus Omicron tanpa gejala lebih
banyak dibandingkan dengan kasus gejala sedang dan berat sehingga masyarakat harus lebih waspada karena bisa
saja telah terinfeksi Omicron.
KKP Kelas II Pekanbaru telah melakukan upaya mencegah dan menangkal penyebaran COVID-19 di wilayah
kerjanya, khususnya di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Upaya-upaya tersebut antara lain operator bandara
bersama KKP menyediakan kamera pemindai suhu tubuh thermal scanner, melakukan survailance kepada komunitas
bandara, Melakukan Koordinasi lintas sektor antara satgas dan maskapai untuk melakukan pemeriksaan antigen
kepada penumpang secara acak, melakukan pelacakan EHAC dan memeriksa apakah ada penumpang bergejala,
serta menghimba komunitas bandara untuk menjalankan protokol kesehatan. Selain itu, Dokter Muda IKM-KK FK Unri
periode sebelumnya sudah pernah melakukan upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di Bandara Sultan Syarif
Kasim II Pekanbaru, kegiatan tersebut yaitu sosialisasi COVID-19 pada awal pandemi. Namun. berdasarkan hasil
wawancara dengan pihak KKP Kelas II Pekanbaru, belum pernah dilakukan sosialisasi COVID-19 varian omicron pada
komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Berdasarkan data dan hasil wawancara penulis mengadakan
sosialisasi mengenai COVID-19 varian omicron pada komunitas Banda Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
Tujuan Umum
2m
Tujuan Khusus
03
Menganalisis penyebab masalah mengenai belum adanya
sosialisasi tentang COVID-19 varian omicron pada komunitas
Bandara Sultan Syarif Kasim II wilayah kerja KKP Kelas II
Pekanbaru.
Bagi komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II wilayah kerja KKP Kelas II Pekanbaru
Menambah pengetahuan dan pemahaman tentang COVID-19 varian omicron pada komunitas
Bandara Sultan Syarif Kasim II wilayah kerja KKP Kelas II Pekanbaru.
Bagi KKP Kelas II Pekanbaru khususnya wilayah kerja Bandara Sultan Syarif Kasim II
Membantu program kerja KKP Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru di koordinator
substansi UKLW dalam rangka sosialisasi tentang COVID-19 varian omicron pada komunitas
Bandara Sultan Syarif Kasim II di Kota Pekanbaru.
Tugas pokok KKP yaitu mencegah masuk dan keluarnya penyakit, penyakit
potensial wabah atau Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang
meresahkan Dunia disebut PHEIC, surveilans epidemiologi, kekarantinaan,
pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan,
pengawasan Surveilens OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit
baru dan penyakit yang muncul kembali atau Penyakit Infeksi New-
Emerging dan Re-Emerging (PINERE), bioterorisme, unsur biologi, kimia
dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan lintas
batas darat negara.
01 Pelaksanaan kekarantinaan
140000
0
Tekonfirmasi Sembuh Meninggal
1 2
mengklasifikasikan varian Omicron sebagai VOC. Klasifikasi ini
berdasarkan ditemukannya sejumlah besar mutasi pada varian ini.
Dampak Mutasi dan Gejala pada Omicron
Banyak sumber mengatakan bahwa varian omicron menyebabkan gejala infeksi yang
lebih ringan dibanding gejala lain. Namun sifat varian omicron lebih infeksius berpotensi
menyebabkan infeksi berulang. Maka dari itu perlu adanya optimalisasi protokol
kesehatan dan melakukan pencegahan untuk mengendalikan dan mengurangi
penyebaran virus COVID-19 varian omicron. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk
menghentikan penyebaran varian omicron adalah sebagai berikut :
1. Segera lakukan tes bila ada gejala demam
2. Mengoptimalisasi Protokol Kesehatan dengan 5 M
3. Vaksinasi
Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Varian Omicron
2m
Sosialisasi merupakan rangkaian proses akuisisi kemampuan dan keterampilan kerja, adopsi
perilaku peran yang tepat dan penyesuaian norma dan nilai pada kelompok kerja. Pada umumnya
kegiatan sosialisasi bertujuan untuk mengubah kehidupan masyarakat menjadi lebih baik dari
keadaan yang ada menuju tingkat yang lebih baik lagi. Perubahan kehidupan masyarakat tersebut
dimaksudkan mencakup setiap bidang, di segala segi, dan dalam semua lapangan.
Sosialisasi
Metode
Menurut Notoatmodjo (2007), di bawah ini diuraikan menjadi 3 metode pendidikan kesehatan yaitu:
1. Metode pendidikan individual (perorangan)
2. Metode pendidikan kelompok
3. Metode pendidikan massa
Media Sosialisasi
4. Media Cetak
5. Media Elektronik
6. Media Papan
BAB III
Berdasarkan perhitungan skor masing-masing kriteria untuk setiap masalah didapatkan prioritas masalah yang
menduduki ranking 1 adalah belum adanya sosialisasi mengenai COVID-19 varian omicron pada komunitas Bandara
Sultan Syarif Kasim II.
.
Analisis Penyebab Masalah
Tabel 3.3 Analisis Penyebab Masalah
Masalah Penyebab Timbulnya Masalah Evidence Based
Belum adanya sosialisasi Material Wawancara dan observasi dengan petugas KKP di
mengenai COVID-19 varian Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru (22
Belum ada media informasi mengenai sosialisasi Februari 2022)
omicron pada komunitas
COVID-19 varian omicron pada komunitas Belum ada media edukasi untuk sosialisasi COVID-19
Bandara Sultan Syarif Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru varian omicron pada komunitas Bandara Sultan
Kasim II Pekanbaru Syarif Kasim II Pekanbaru
.
Analisis Tulang Ikan Ishikawa
(Ishikawa Fish Bone Analysis)
Kurangnya pengetahuan
komunitas Bandara Sultan
Syarif Kasim II mengenai
COVID-19 varian omicron
di masa pandemi
Gambar 3.1 Diagram Analisis Tulang Ikan Ishikawa (Ishikawa fishbone analysis)
Plan of Action (PoA)
Tabel 3.4 Plan of Action
Berikut definisi operasional dari beberapa istilah yang digunakan dalam kegiatan “Sosialisasi Mengenai COVID-19
Varian Omicron pada Komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru” antara lain:
1. Merancang media sosialisasi adalah upaya mencari pemecahan masalah mengenai media yang dapat digunakan
dalam sosialisasi tentang COVID-19 varian omicron. Media yang digunakan dalam sosialisasi ini adalah e-
minibook, flipcharts dan video edukasi mengenai COVID-19 varian omicron. Media ini akan dibagikan dalam
bentuk hardcopy, softfile dan link Youtube kepada komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Media
flipchart akan dicetak 2 buah dan akan digunakan untuk sosialisasi. Kegiatan ini dilakukan pada 8 Maret 2022.
2. Melakukan sosialisasi tentang COVID-19 Varian Omicron komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru
ialah bentuk penyampaian informasi yang dilakukan oleh Dokter Muda IKM-KK secara person to person untuk
meningkatkan pengetahuan komunitas mengenai COVID 19 varian omicron. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan pada
hari 8 Maret 2022 secara person to person.
DO
Tabel 3.5 Do Kegiatan Sosialisasi Tentang Covid-19 Varian Omicron di Wilayah Kerja Bandara Sultan Syarif
Kasim II KKP Kelas II Pekanbaru
No Kegiatan Keterangan
1. Membuat media informasi mengenai sosialisasi tentang COVID-19 varian Sudah terlaksana sesuai PoA
omicron pada komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dan
membagikan softcopy e-mini book secara personal melalui platform
whatsapp, dan menyebarkan video edukasi melalui tautan youtube.
2. Melakukan sosialisasi secara person to person secara langsung kepada di Sudah terlaksana sesuai PoA
Bandara Sultan Syarif Kasim II kepada komunitas bandara dengan
menggunakan media informasi flipchart.
Check
Tabel 3.6 Check Kegiatan Sosialisasi Tentang Covid-19 Varian Omicron di Wilayah Kerja Bandara Sultan Syarif
Kasim II KKP Kelas II Pekanbaru
No. Deskripsi Keadaan Sebelum Intervensi Intervensi Deskripsi Keadaan Sesudah Intervensi
1. Belum ada media informasi Tentang Membuat media informasi mengenai COVID-19 varian Jangka pendek
Covid-19 Varian Omicron di Wilayah omicron pada komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II Tersedianya media informasi mengenai
Kerja Bandara Sultan Syarif Kasim II KKP Pekanbaru dan membagikan softcopy e-mini book COVID-19 varian omicron.
Kelas II Pekanbaru secara personal melalui platform whatsapp, dan
Jangka Panjang
menyebarkan video edukasi melalui tautan youtube.
Belum dapat dinilai
2. Kurangnya pengetahuan komunitas Melakukan sosialisasi mengenai COVID-19 varian Jangka Pendek
Bandara Sultan Syarif Kasim II omicron kepada komunitas Bandara Sultan Syarif Terlaksananya sosialisasi terhadap
Pekanbaru mengenai meningkatnya Kasim II Pekanbaru komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II
COVID-19 varian omicron di masa Pekanbaru
pandemi
Meningkatnya 80% pengetahuan komunitas
Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru
mengenai COVID-19 varian omicron di masa
pandemi yang dapat dinilai dari kuesioner
post-test
Jangka Panjang
Belum dapat dinilai
Check
Sosialisasi dilakukan pada Komunitas Bandara seperti calon penumpang, cleaning service, dan penjual makanan di
Bandara Sultan Syarif Kasim II pada tanggal 8 Maret 2022.
120
100
80
60
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Setiap data diuji normalitas data dengan Shapiro-Wilk dan didapatkan data terdistribusi tidak
normal dengan nilai P (pvalue < 0.05). Data ini diuji dengan uji Wilcoxon yang bertujuan
untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata dua sampel yang saling berpasangan.
Check
Tabel 3.7 Data Hasil Analisis Bivariat (N=18)
Ties 2c
Pada data didapatkan 2 responden yang memiliki nilai pre-test dan nilai post-
test yang sama. Data yang telah di uji didapatkan Asymp. Sig (2 tailed) 0.000
artinya terdapat pengaruh sosialisasi yang dilakukan secara langsung.
Action
Alternatif media informasi pemecahan masalah pada makalah ini berupa flipchart, e-mini book, melakukan
sosialisasi person to person secara langsung, dan menyebarkan tautan youtube video edukasi melalui
platform whatsapp, memberikan media informasi yang dapat di gunakan selanjutnya oleh substansi UKLW
KKP Kelas II Pekanbaru, serta memberikan saran kepada pihak KKP Kelas II Pekanbaru untuk
mengoptimalkan kerja sama dengan pihak Angkasa Pura II agar melakukan sosialisasi secara kontinue dan
berkelanjutan. Kegiatan edukasi berupa sosialisasi terbukti telah menunjukkan keberhasilan jangka pendek
dan dapat menjadi standarisasi dalam pelaksanaan sosialisasi selanjutnya. Namun belum dapat dijadikan
acuan untuk kegiatan upaya kesehatan lintas wilayah terkait dengan covid-19 varian omicron pada Komunitas
Bandara, perlu evaluasi dan komitmen lebih lanjut dari pihak KKP Kelas II Pekanbaru dan Angkasa Pura II
agar tercapainya indikator jangka panjang.
BAB IV
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
• Berdasarkan hasil kuesioner, didapatkan rerata skor pretest sebesar 80. Setelah dilakukan sosialisasi person to
person, didapatkan rerata skor posttest pengetahuan adalah sebesar 100 dengan 100% responden mengalami
peningkatan skor pengetahuan. Hal ini sesuai dengan penelitian Hotmida dkk. (2018), didapatkan hasil bahwa
terdapat adanya peningkatan pemahaman dan keterampilan pada pada peserta sosilaisasi dengan pemberian
materi dan sarana penunjang. Penyuluhan person to person merupakan metode yang cukup bagus untuk
sosialisasi dikarenakan penyampaian materi yang dilakukan dapat lebih intens ke satu orang sehingga calon
penumpang bisa lebih fokus dengan penyampaian materi.
• Kegiatan penyuluhan dengan metode person to person menggunakan media edukasi berupa flipchart untuk
memudahkan dalam menyampaikan informasi media ini juga dapat meminimalisir terjadinya penyebaran covid-19.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmat (2014) dengan judul Penggunaan Media Flipchart
Untuk Meningkatkan Ketrampilan Menulis. Penelitian ini menunjukkan terdapat ketuntasan belajar siswa meningkat
dari 72% menjadi 92%..
PEMBAHASAN
• Pemilihan media informasi berupa e-book dipilih agar informasi yang disampaikan dapat diulang
penyampaiannya dan penyebaran informasi lebih luas, cepat, mempengaruhi peningkatan pengetahuan,
dan mendorong keinginan seseorang untuk mendalami yang berujung pada meningkatnya motivasi untuk
melakukan sesuatu yang baru. Hal ini sejalan dengan penelitian Siti dkk mengenai Edukasi Daring Reduce,
Reuse, Recycle guna Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Rt.02 Desa Bunipah Mengenai Pengelolaan
Sampah yang menggunakan booklet sebagai media edukasinya. Penelitian tersebut mendapatkan hasil
peningkatan pengetahuan dan sikap masyarakat sebesar 70% dibandingkan penggunaan leaflet sebagai
media informasi. Keunggulan e-book sebagai media informasi adalah seseorang dapat belajar mandiri,
informasi mudah dibagikan dan mudah diperbanyak.
• Kegiatan penyuluhan dilakukan menggunakan media visual berupa video untuk mempermudah proses
penyampaian materi kepada komunitas di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Video edukasi telah
diserahkan kepada KKP Kelas II Pekanbaru untuk disebarluaskan di media sosial. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan Simamora (2019) dengan judul Pengaruh Penyuluhan Identifikasi Pasien dengan
Menggunakan Media Audiovisual terhadap Pengetahuan Pasien Rawat Inap. Penelitian ini menjelaskan
terdapat peningkatan pengetahuan 120 responden.20 Video dapat meningkatkan motivasi untuk menerima
dan mengingat pesan dengan lebih baik karena video menawarkan penyuluhan yang lebih menarik dan
tidak monoton sehingga orang yang melihatnya mempunyai keingintahuan terhadap isi video yang
diharapkan dapat menyerap dan mengimplementasikan informasi dalam perilaku dan gaya hidup sehari-
hari. Media visual juga dapat menghemat waktu dalam menyebarkan informasi ke masyarakat.
BAB V
PENUTUP
SIMPULAN
1. Berdasarkan hasil wawancara dengan substansi Upaya Kesehatan Lintas Wilayah (UKLW) di KKP Kelas II
Pekanbaru didapatkan belum adanya sosialisasi meningkatkan kewaspadaan dan pengetahuan COVID-19 varian
omicron terhadap komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
2. Penentuan prioritas masalah yang didapat adalah belum adanya sosialisasi meningkatkan kewaspadaan dan
pengetahuan COVID-19 varian omicron terhadap komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
3. Analisa penyebab masalah mengenai belum adanya sosialisasi meningkatkan kewaspadaan dan pengetahuan
COVID-19 varian omicron terhadap komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dilihat dari segi
Material, Market, dan Method. Dari segi material belum adanya media informasi mengenai meningkatkan
kewaspadaan dan pengetahuan COVID-19 varian omicron. Serta dari segi market kurangnya pengetahuan
komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II mengenai COVID-19 varian omicron.
4. Plan of Action terkait identifikasi masalah adalah membuat media informasi yaitu e-minibook, flipchart dan video
edukasi mengenai meningkatkan kewaspadaan dan pengetahuan COVID-19 varian omicron terhadap komunitas
Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru; melakukan sosialisasi person to person dengan komunitas bandara.
SIMPULAN
5. Implementasi Plan of Action dilaksanakan dengan cara perancangan media informasi berupa e-minibook,
sosialisasi secara person to person menggunakan media flipchart, dan video edukasi yang dibagikan melalui
whatsapp dan Youtube.
6. Hasil evaluasi pemecahan masalah terhadap belum adanya sosialisasi mengenai meningkatkan kewaspadaan
dan pengetahuan COVID-19 varian omicron terhadap komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru
adalah peningkatan pengetahuan komunitas Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
7. Action dari kegiatan ini menunjukkan keberhasilan jangka pendek. Namun mengenai keberhasilan jangka panjang
belum dapat dinilai.
SARAN
1. Bagi Pihak KKP Kelas II Pekanbaru dapat melakukan sosialisai mengenai meningkatkan kewaspadaan dan
pengetahuan COVID-19 varian omicron dengan memanfaatkan media edukasi berupa e-minibook, flipchart, dan
video edukasi kepada komunitas di kantor KKP Kelas II, pelabuhan, maupun Bandara secara kontinu.
2. Bagi Dokter Muda IKM-KK Periode berikutnya dapat melakukan sosialisasi tentang COVID-19 varian omicron
dengan media edukasi yang berbeda serta jumlah responden yang lebih banyak di Bandara Sultan Syarif Kasim
II Pekanbaru.
LAMPIRAN
Lampiran 1. e-mini book
LAMPIRAN
Lampiran 1. e-mini book
LAMPIRAN
Lampiran 2 flipchart
LAMPIRAN
Lampiran 2 flipchart
LAMPIRAN
Lampiran 2 flipchart
LAMPIRAN
Lampiran 2 flipchart
LAMPIRAN
Lampiran 3 Kuesioner
LAMPIRAN
Lampiran 4. Link youtube
https://youtu.be/7NxKqyOSBH4
LAMPIRAN
skor pretest Mean
Statistic
67.78
Std. Error
4.320
Lampiran 5. Data Hasil SPSS
58.66 Descriptives
95% Confidence Interval for Lower Bound Mean Upper
76.89
Bound
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
5% Trimmed Mean 69.75
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Median 80.00
Variance 335.948 skor pretest .359 18 .000 .713 18 .000