Anda di halaman 1dari 11

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA

TAHAP PENGKAJIAN, DIAGNOSA,


INTERVENSI, DAN IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
ROLE PLAY
PENGKAJIAN
Pada saat pulang sekolah, Suci merasakan tidak enak badan. Keluar keringat dingin dari tubuhnya dan dia merasakan
sakit dibagian perut sebelah kiri. Akhirnya Suci dibawa oleh ibunya ke rumah sakit Elisabeth. Sesampainya di
poliklinik, ibunya mengisi data-data untuk keperluan pemeriksaan Suci.
Perawat Windy : “Selamat siang bu, ada yang bisa saya bantu ?
Ibu : Siang suster, saya ingin memeriksakan anak saya. Hari ini jadwal praktek dokter siapa ya ?”
Perawat Windy : “Oo begitu,hari ini jadwal praktek dokter Wisnu bu.sebelumnya sudah pernah berobat ke rumah sakit
Elisabeth ?”
Ibu : “Belum suster.”
Perawat Windy : “Baik bu mohon isi formulir dulu.”
Ibu : “(ibu melengkapi formulir). Ini suster formulirnya.”
Perawat Windy : “Saya bacakan ulang ya bu?
Nama: Suci Ariyaknel
Umur: 17 tahun
TTL: Semarang, 31 Januari 2004
Alamat: Jln. Tegalsari X 166 Semarang.”
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Beberapa menit kemudian suci dan ibu masuk ke dalam ruangan
Perawat Wanti : “Selamat siang bu, siang mbak. Saya perawat Wanti yang akan membantu dan merawat mbak
sementara ini. Apakah benar ini dengan mbak Suci?”
Suci : “Iya suster.”
Perawat Wanti : “Apa yang mbak paling rasakan saat ini?”
Suci : “Perut saya sakit sampai terasa melilit.”
Perawat Wanti : “Lalu apa lagi yang dirasakan mbak?”
Suci : “Pusing, mual keringat dingin keluar terus.”
Perawat Wanti : “Perutnya sakit di bagian mana?”
Suci : “Sebelah kiri suster.”
Perawat Wanti : “Kalau di tekan gini sakit gak mbak?”
Suci : “Sakit sus.”
Perawat Wanti : “Kalau suster kasih skala nih menurut mbak nomer berapa ? yang skala 0 itu tidak sakit, 1-3 itu
ringan, 4-6 itu sedang, 7-9 itu berat, dan 10 itu tidak tertahankan.”
Suci : “Di angka 7 sus.”
Perawat Wanti : “Sudah berapa hari sakitya?”
Suci : “Berapa hari ya bu..? suci lupa”
Ibu : “Sudah lima hari suster,saya kira cuma perut sakit biasa”
Perawat Wanti : “Oo gitu, sakit sudah lima hari ya,pusing,mual keringat dingin keluar terus ya
mbak. Lalu mbak apa suka makan pedas?”
Suci : “Iya suster.”
Ibu : “Wah ini sus, kalau nggak pedes nggak doyan makan dia.”
Perawat Wanti : “Wah begitu ya bu, mulai sekarang dikurangi ya. Kalau begitu saya permisi dulu
ya buk. Nanti saya akan datang 10 menit lagi.”
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(10 menit kemudian)
Perawat Wanti : “Begini buk dari data yang kami dapatkan ternyata mbak Suci bisa dikatakan
nyeri perut berhubungan dengan gangguan pemenuhan nutrisi dan keseimbangan cairan.”
Ibu : “Lalu bagaimana sus?”
INTERVENSI KEPERAWATAN
Perawat Wanti : “Tidak apa-apa bu, nanti akan dilakukan pemeriksaan TTV, pemeriksaan fisik, serta cek
darah. Bagaimana apakah ibu setuju?”
Ibu : “Iya,gak papa sus, silahkan yang penting anak saya sembuh.”
Perawat Wanti : “Baik ibu kalau begitu saya permisi dulu. Saya akan memanggilkan suster Teta untuk
pengambilan darah.”
(Beberapa saat kemudian, )
Suster Teta : “Selamat sore mbak, selamat sore bu.. Benar ini dengan mbak Suci.”
Suci : “Iya sus.”
Suster Teta: “Saya suster Teta . Saya disini akan melakukan prosedur pengambilan darah untuk tes darah.
Apakah mbak bersedia?”
Suci : “Iya sus.”
Suster Teta : “Mbak Suci,ini darahnya sudah kami ambil. Silakan menunggu sekitar 30 menit untuk
menunggu hasilnya, saya permisi dulu mbak. Terimakasih ya bu, mari.”
Ibu : “Iya suster.”
Setelah menunggu sekitar 30 menit, hasil cek darah Suci keluar dan dari hasil lab menderita penyakit tipes .
Perawat Wanti : “Bu, dari hasil lab yang tadi, anak ibu terkena penyakit tipes dan perlu dirawat dirumah sakit untuk
mendapatkan perawatan intensif. Apakah ibu setuju?”
Ibu : “Iya suster, apa yang harus saya lakukan?”
Perawat Wanti : “Silahkan ibu bisa mengurus administrasinya di depan IGD bu”
Ibu: “Iya suster”
Setelah mengurus administrasi, Suci dipindahkan di ruang perawatan.

IMPLEMENTASI
Suster Wanti : “Sore mbak suci,gimana keadaanya?”
Suci : “Perut saya masih melilit sus.”
Suster Wanti : “Coba tarik nafas,keluarkan pelan-pelan lewat mulut.”
Suci : “(mengikuti anjuran suster ) masih melilit sus.”
Suster Wanti : “Terus dilakukan tarik nafas ya, saya akan pasang infuse dulu. Nanti sedikit sakit tapi jangan ditarik ya.”
Suci : “Iya sus.”
Suster Wanti : “Mbak suci ini infusnya sudah terpasang, nanti kalo butuh sesuatu bisa pencet tombol disebelah kiri tempat tidur, saya
permisi dulu semoga lekas sembuh ya.”
Suci : “Makasih ya sus.”
Suster Wanti : “Iya sama- sama mbak. Sekarang saya akan panggilkan perawat Mega untuk memeriksa TTV mbak Suci.”
Suci : “Iya sus.”
Perawat Mega masuk kamar Suci.
Perawat Mega : “Selamat sore mbak, saya perawat Mega. Apa benar ini dengan mbak Suci dengan usia 17 th ?”
Suci : “Iya benar sus.”
Perawat Mega : “Boleh saya lihat RM nya ?
Suci : (mengulurkan tangannya )
Perawat Mega : “Saya ukur tensinya dulu mbak.”
Suci : (sambil mengulurkan tangannya dan suster memasang alat tensi)
Perawat Mega : “Mbak, tensi mbak rendah hanya 90/70. Sekarang biar di cek suhunya”
Suci : “Iya sus.”
Perawat Mega : “(memasang alat suhu dan melakukan PF) mbak suhu badan mbak 39◦C. mukosa mulut kering dan mbak tampak
pucat.”
Suci : “Iya sus, karna saya belum makan, kalau saya makan terasa mual.”
Perawat Mega : “Oh baiklah kalau begitu saya akan mengkompres mbak terlebih dahulu dengan air hangat kemudian saya akan
memanggilkan suster teta untuk mengantarkan makanan.”
Suci : “Iya suster.”
Perawat Mega : (mengkompres mbak Suci )
Perawat Mega : “Kalau suhu tubuh mbak suci sudah menurun, pengompresan boleh dihentikan.”
Perawat Teta masuk ke dalam ruang inap untuk membawa makanan
Perawat Teta : “Selamat sore mbak suci dan Ibu”
Suci dan Ibu : “Sore suster.”
Perawat Teta : “Bu,ini makanannya mbak suci pakai bubur dulu ya bu, harus dihabiskan ya bu.”
Ibu : “Iya sus.”
Perawat Teta : “Saya letakan disini ya mbak.saya permisi dulu.”
Suci : “Terimakasih sus.”
Perawat Teta : “Sama-sama mbak”
Keesokan harinya……………
Perawat Wanti : “Selamat pagi mbak suci dan ibu”
Ibu dan Suci : “Pagi sus.”
Perawat Wanti : “Saya suster Wanti ingin menanyakan keadaan mbak Suci hari ini. Apakah mbak bersedia?”
Suci : “Iya sus”
Perawat Wanti : “Baik kita mulai ya mbak. Apakah mbak masih merasakan mual, pusing, perut masih tersa nyeri ?”
Suci : “Iya sus masih.”
Perawat wanti : “Kalu begitu saya akan berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat. Tunggu sebentar ya mbak.”
Perawat Wanti keluar untuk memanggil dokter.
Perawat Wanti : “Dokter pasien di ruang Lucas no 3, belum juga lekas sembuh. Padahal saya sudah memberikan tindakan
terapeutik. Bagaimana sebaiknya dok?”
Dokter Wisnu : “Oh begitu ya sus, saya akan masuk keruangan pasien untuk memeriksa. Tolong suster menemani saya.”
Perawat Wanti : “Baik dok.”

Suster dan dokter pergi keruangan pasien suci


Suster dan dokter : “Selamat pagi mbak Suci dan ibu”
Suci dan Ibuk : “Pagi dok.”
Dokter : “Sesuai yang dikatakan suster Wanti, mbak Suci belum ada perubahan ya.”
Suci : “Iya dok, masih merasa mual dan pusing.”
Dokter : “Kalau begitu saya akan memberikan obat dan nanti akan ada suster yang mengantarkannya.”
Suci : “Baik dok”
Dokter : “Kalau begitu saya permisi dulu ya bu, mbak”
Ibu : “Iya dok”
Kemudian perawat masuk memberi obat
Perawat Wanti : “Selamat pagi mbak Suci, ibu . saya suster Wanti datang untuk membawakan obat.”
Ibu : “Iya suster.”
Perawat Wanti : “Ini bu obatnya nanti diminumnya 3xsehari ya. Saya permisi dulu. Lekas sembuh ya mbak.”
Suci :” Iya sus, terima kasih suster.”
Perawat Wanti : “Iya mbak sama-sama”
EVALUASI KEPERAWATAN
Tiga hari kemudian, setelah dirawat di rumah sakit, keadaan Suci sudah membaik dan perawat kembali mengecek keadaan Suci.
Perawat Teta: “selamat pagi mbak, bu”
Suci : “Iya suster selamat pagi”
Perawat teta : “Saya perawat Mega akan mengukur TTV mbak Suci”
Suci : “Silahkan suster”
(Perawat teta memeriksa TTV dan mengukur suhu)
Perawat teta :” Mbak suhu badannya sudah kembali normal yaitu 37 C, tensinya juga sudah kembali normal yaitu120/80 mmHg dan nadinya
juga sudah normal kembali yaitu 80 x/ menit. Apakah masih ada yang dikeluhkan lagi mbak?”
Suci : “Sudah tidak ada suster, nafsu makan saya sudah kembali seperti biasa suster.”
Ibu : “Apakah anak saya sudah boleh pulang suster?”
Perawat teta : “Kalau untuk kepulangan tunggu keputusan dari dokter ya bu”
Ibu : “Baik suster”
Perawat teta : “Mbak Suci jangan makan yang pedas-pedas ya, sesekali boleh asalkan jangan terlalu sering. Dan ingat untuk istirahat mbak”
Suci : “Iya suster”
Perawat teta : “Kalau begitu kami permisi dulu ya bu, mbak”
Ibu dan Suci : “Baik suster, terimakasih.”
Perawat teta: “Sama-sama mbak, sama-sama ibu.”
Setelah dokter memutuskan mbak Suci dinyatakan telah sembuh, maka di perbolehkan untuk pulang.
Suci : “Gimana sus,saya sudah boleh pulang ?”
Perawat teta : “Begini mbak Suci,tadi kami menghubungi dokter Wisnu. Beliau berkata
berhubung kondisi anda sudah membaik,anda di perbolehkan untuk pulang.”
Perawat teta : “Saya lepas infusnya dulu ya mbak.”
Suci : “Iya sus.”
Perawat teta : “Bu,berhubung kondisi mbak Suci sudah membaik dokter memperbolehkan mbak
suci untuk pulang, namun mbak Suci harus rutin untuk minum obat dan mengurangi makan
pedas. Jika masih sakit atau melilit sewaktu-waktu bisa control ke dokter Wisnu ya bu. Untuk
biaya administrasi ibu bisa mengurusnya di bagian admin ya bu.”
Ibu : “Iya sus,terimakasih banyak sudah merawat dan memperhatikan anak saya.”
Suci : “Terimaksih ya sus”
Perawat teta : “Sama-sama bu. Saya permisi dulu bu,jika butuh bantuan saya ada di ruang
perawat, mari bu saya permisi.”

Anda mungkin juga menyukai