Anda di halaman 1dari 21

ASURANSI SYARIAH

dan KONVENSIONAL
KELOMPOK : 1.Fera Nurul K
2.Ilham Afif N
3.Muhammad Adnan R
4.Nanang S
5.Tyas Dyah A

Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency


Ministry of Finance
Kenapa Asuransi ?
Mengapa Asuransi di Perlukan !?

Pergunakanlah Lima Hal sebelum datangnya


Lima Perkara :

- Muda sebelum Tua


- Sehat sebelum Sakit
-Kaya sebelum Miskin
- Lapang sebelum Sempit
- Hidup sebelum Mati

Prinsip-Prinsip ASURANSI
Prinsip-prinsip Hukum Asuransi SyariahAntara lain :
- Principle of Insurable Interest (Prinsip Kepentingan yang
Dipertanggungkan)
- Principle of Utmost Good Faith(Prinsip Kejujuran Sempurna)
- Principle of Indemnity (Prinsip Indemnitas)
- Principle of Subrogation (Prinsip Subrogasi)
- Principle of Contribution (Prinsip Kontribusi)
- Principle Proximate Cause (Prinsip Kausa Proksimal)
Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency
Ministry of Finance LOGO
Pengertian Asuransi

ASURANSI KONVENSIONAL  Pengalihan Resiko


Istilah Asuransi Syariah
Ta’min = Takaful = Ta’awun
adalah usaha saling tolong menolong (ta’awuni) dan melindungi (takafuli) diantara para Peserta
melalui pembentukan kumpulan dana (Dana Tabarru’) yang dikelola sesuai prinsip syariah untuk
menghadapi risiko tertentu.

Tujuan :
Tujuan Berdirinya Asuransi
SyariahMemberikan jaminan
perlindungan dari risiko-risiko kerugian
yang diderita satu pihak.Meningkatkan
efisiensi, karena tidak perlu secara
khusus mengadakan pengamanan dan
pengawasan untuk memberikan
perlindungan yang memakan banyak
tenaga, waktu dan biaya.

Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency


Ministry of Finance LOGO
Unsur-unsur Asuransi

01 Penanggung
Klaim
Satu atau lebih perusahaan
Sejumlah pembayaran/penggantian
asuransi yang akan
dari pihak penanggung (perusahaan
memberikan ganti rugi
asuransi) kepada pihak pemegang
polis / yang ditunjuk, akibat timbulnya 05 kepada tertanggung atas
kerugian, kerusakan, atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan, atau
02 kerugian yang dideritanya
sesuai dengan polis yang
diterbitkannya.
tanggung jawab hukum kepada pihak
ketiga yang diderita tertanggung atau
meninggalnya seseorang, sesuai
dengan syarat-syarat yang disepakati
di dalam polis. Tertanggung
Orang atau badan hukum
04 03 yang memiliki kepentingan
keuangan terhadap obyek
yang dipertanggungkan
Premi sehingga ia memiliki hak

Pembayaran dari tertanggung Perjanjian/Polis untuk membeli proteksi


asuransi.
kepada penanggung, sebagai
Dokumen kontrak antara pihak tertanggung
imbalan jasa atas pengalihan
dengan perusahaan asuransi yang
risiko kepada penanggung .
merumuskan obyek yang ditanggung, masa
pertanggungan, besarnya pertanggungan,
dan syarat-syarat pertanggungan .
Jenis Asuransi

Pertanggungan
1. Asuransi Jiwa => obyek
Kepesertaan
01 02
pertanggungan
meninggal/hidupnya
1. Asuransi Wajib (Asuransi seseorang.
Sosial). Contoh: Kecelakaan
Contoh: asuransi kematian,
Penumpang (Jasa Raharja), asuransi kecelakaan diri, &
BPJS asuransi kesehatan.
2. Asuransi Sukarela. Contoh:
Asuransi Pendidikan, Sifat Obyek 2. Asuransi Umum/Kerugian =>
obyek pertanggungan
Asuransi Rumah, dll
harta/hak atau milik
Contoh: asuransi kebakaran,
asuransi kendaraan
bermotor, asuransi
pengangkutan barang
Prinsip Operasional

03
1. Asuransi Syari’ah
Sistem operasional
berdasar prinsip syari’ah
akad tabaru’. Bersifat
pendistribusian resiko.
2. Asuransi Konvensional
Prinsip
Operasional dengn sistem
konvensional dengan prinsip
pengalihan resiko
Manfaat Asuransi

Mengurangi beban
keuangan akibat
timbulnya kerugian
Salah satu media untuk
berinvestasi dan media
untuk saling tolong
menolong
Menyediakan dana
apabila terjadi
musibah.

Menciptakan ketenangan
untuk berusaha/bekerja.  

Mengurangi
ketidakpastian resiko.
PENGERTIAN ASURANSI
UU No. 2 tahun 1992:
Perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan
diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan
penggantian kepada tertanggung, karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti,
atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan.

Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency


Ministry of Finance LOGO
Perbedaan Asuransi dg Tabungan
Asuransi Jiwa Tabungan
1. Merupakan sarana proteksi atas
1. Merupakan sarana
kondisi keuangan apabila terjadi
musibah. penghimpunan kekayaan.
2. Besarnya uang yang akan diterima 2. Besarnya uang yg diterima
berdasarkan perjanjian yang tergantung kemauan
disepakati, bisa lebih besar dari penabung & hasil investasi.
premi yang dibayar.
3. Tidak ada unsur keharusan
3. Ada unsur keharusan untuk (bersifat sukarela)
membayar premi secara teratur
4. Besarnya premi yg harus dibayar
4. Besar uang yang ditabung
sudah ditetapkan berdasar tiap kali menabung tidak
perhitungan. selalu tetap

Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency


Ministry of Finance LOGO
JENIS ASURANSI
Sifat kepesertaannya:
1. Asuransi Wajib (Asuransi Sosial). Contoh: Kecelakaan Penumpang
(Jasa Raharja)
2. Asuransi Sukarela

 Jenis obyek pertanggungan:


1. Asuransi Jiwa => obyek pertanggungan meninggal/hidupnya
seseorang.
Contoh: asuransi kematian (dengan tabungan atau tanpa
tabungan), asuransi kecelakaan diri, & asuransi kesehatan.
2. Asuransi Umum/Kerugian => obyek pertanggungan harta/hak
atau milik kepentingan):
Contoh: asuransi kebakaran, asuransi kendaraan bermotor,
asuransi pengangkutan barang, asuransi tanggung jawab
hukum.

Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency


Ministry of Finance LOGO
ASURANSI SYARIAH

Dalam Bahasa Arab, asuransi dikenal dengan istilah AT-


TA’MIN, yang diambil dari “amana” dan berarti memberi
perlindungan, ketenangan, rasa aman, bebas dari rasa
takut.
Jadi, at-ta’min ialah seseorang membayar / menyerahkan
uang cicilan agar ia atau ahli warisnya mendapat sejumlah
uang sebagaimana disepakati, atau untuk mendapat ganti
terhadap hartanya yang hilang.

Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency


Ministry of Finance LOGO
Asuransi Islam di Indonesia
 Usaha saling melindungi dan saling
menolong diantara sejumlah orang
atau pihak untuk menghadapi risiko
tertentu melalui akad ataupun
perikatan yang sesuai dengan syariah
Islam.
 Di Indonesia, asuransi Islam sering
dikenal dengan istilah takaful. Kata
takaful berasal dari kata takafalaya-
takafalu yang artinya ialah “menjamin
atau saling menanggung”.

Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency


Ministry of Finance LOGO
ASURANSI ISLAM
Fatwa Dewan Syariah Nasional no
21/DSN-MUI/X/2001, Asuransi Syariah adalah
usaha saling melindungi dan tolong menolong di
antara sejumlah orang atau pihak melalui investasi
dalam bentuk aset atau tabarru’ yang memberikan
pola pengembalian untuk menghadapi resiko
tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai
syariah.
Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency
Ministry of Finance LOGO
A. Hukum Islam Dasar dan Landasan
1. Al-Qur’an Hukum
Surat Al-Maidah (5) : 2

‫وتعاونواعل الربوالتقوى وال تعاونوا على االمث والعدوان‬


“…dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan
kebajikan dan takwa,dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran…”

QS Al-Hasyr : 18
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang diperbuatnya untuk
hari esok, dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency


Ministry of Finance LOGO
Dasar dan Landasan Hukum
• Hadits Rasulullah Saw
Pergunakanlah Lima Hal sebelum datangnya Lima Perkara :
- Muda sebelum Tua
- Sehat sebelum Sakit
- Kaya sebelum Miskin
- Lapang sebelum Sempit
- Hidup sebelum Mati
(Hadist Riwayat Muslim)
Hadis Nabi Muhammad SAW:
“Sesungguhnya seseorang yang beriman itu ialah barang siapa yang
memberi keselamatan dan perlindungan terhadap harta dan jiwa
raga manusia” (H.R. Ibnu Majah)

Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency


Ministry of Finance LOGO
Dasar dan Landasan
Hukum

B. Hukum Operasional
1. Fatwa DSN No.21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman
Umum Asuransi Syari’ah.
2. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
426/KMK.06/2003 tentang Perizinan Usaha dan
Kelembagaan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan
Reasuransi.
3. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
424/KMK.06/2003 tentang Kesehatan Keuangan
Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.
4. Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor
Kep. 4499/LK/2000 tentang Jenis, Penilaian dan
Pembatasan Investasi Perusahaan Asuransi dan
Perusahaan Reasuransi dengan Sistem Asuransi dan
Reasuransi dengan prinsip Syari’ah.

Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency


Ministry of Finance LOGO
Pendapat Para Ulama tentang Asuransi Syari’ah

 Pendapat pertama : “MENGHARAMKAN”


Dikemukakan oleh Sayyid Sabiq, Abdullah al-Qalqii (Mufti Yordania),
Yusuf Qardhawi dan Muhammad Bakhil al-Muth’i (Mufti Mesir).
Alasannya :
1. Asuransi sama dengan judi
2. Mengandung unsur tidak pasti (gharar) dan riba
3. Termasuk jual beli atau tukar-menukar mata uang tidak tunai
4. Hidup mati manusia menjadi objek bisnis (mendahului takdir Allah)
5. Mengandung unsur pemerasan, dimana pemegang polis akan
kehilangan premi yang sudah dibayar, atau dikurangi karena tidak
dapat melanjutkan pembayaran premi.

Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency


Ministry of Finance LOGO
Pendapat Ulama …
 Pendapat kedua : “MEMBOLEHKAN”
Pendapat kedua ini dikemukakan oleh Abd. Wahab Khalaf, Mustafa
Akhmad Zarqa (Guru Besar Hukum Islam Fakultas Syari’ah
Universitas Syria), Muhammad Yusuf Musa (Guru Besar Hukum
Islam Universitas Cairo Mesir), dan Abd. Rakhman Isa (Pengarang
Kitab Al Muamalah al-Haditsah wa Ahkamuha). Alasannya :
1. Tidak ada nash (Al-Qur’an dan Sunnah) yang melarang asuransi
2. Ada kesepakatan dan kerelaan kedua pihak
3. Saling menguntungkan kedua pihak
4. Asuransi termasuk akad mudharabah (bagi hasil)
5. Asuransi termasuk koperasi (Syirkah Ta’awuniyah)
6. Asuransi dianalogikan (diqiyaskan) sistem pensiun seperti taspen

Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency


Ministry of Finance LOGO
Pendapat Ulama …
Pendapat ketiga :
“Asuransi sosial boleh, dan komersial haram”

Pendapat ini dianut oleh Muhammad Abdu Zahrah


(Guru Besar Hukum Islam Univ. Cairo).
Alasan kelompok ini sama dengan kelompok pertama
dalam asuransi yang bersifat komersial (haram), dan
sama pula dengan alasan kelompok dua dalam
asuransi yang bersifat sosial (boleh).

Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency


Ministry of Finance LOGO
ASURANSI KONVENSIONAL VS ASURANSI SYARIAH ...(2)

 Investasi ASURANSI SYARIAH ditempatkan pada


instrumen yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah
Islam.
 Investasi ASURANSI KONVENSIONAL ditempatkan pada
instrumen apa saja.

Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency


Ministry of Finance LOGO
AKAD DALAM ASURANSI SYARIAH
 Akad Ta’awun
Akad tolong menolong antara sesama peserta.
 Akad Tabarru’
Akad hibah dalam bentuk pemberian dana (kontribusi) untuk tujuan tolong-menolong sesuai
dengan syarat-syarat yang disepakati.
 Akad Wakalah bil Ujrah
Akad untuk memberikan kuasa kepada perusahaan asuransi sebagai wakil dari peserta dalam
mengelola dana tabarru’ dan/atau dana investasi peserta dengan imbalan fee (ujrah).
 Akad mudharabah
Akad untuk memberikan kuasa kepada perusahaan sebagai mudharib dalam
mengelola investasi dana tabarru’ dan/atau dana investasi peserta dengan
imbalan bagi hasil yang disepakati.
 Akad mudharabah musyarakah
Akad untuk memberikan kuasa kepada perusahaan asuransi sebagai mudharib
dalam mengelola investasi dana tabarru’ dan/atau dana investasi peserta, dengan
imbalan bagi hasil yang besarnya ditetapkan berdasarkan komposisi kekayaan
yang digabungkan.

Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency


Ministry of Finance LOGO
Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency
Ministry of Finance

Anda mungkin juga menyukai