Anda di halaman 1dari 15

PERENCANAAN

PARIWISATA
Kel 3
Fadiah Nur Widiyanti (2010030018)
Eleonora Fransiska Bria (2010030167)
Juwita Christyani Zogara (2010030102)
Viktoria Trisnawati Kurnia (1806010087)
Anri Struggle Perdana Wolu (1806070108)
Yovitha Suzana Haenael (1806070129)
Kezia A. G. Nisnoni (1810030091)
Penting dan Proses Perencanaan Pariwisata
Mengapa pariwisata perlu direncanakan dengan baik?
Berikut adalah penjelasannya :

• Fenomena pariwisata makin kompleks dari yg pernah terfikir


sebelumnya karena pariwisata melingkupi seluruh sektor kehidupan
masyarakat.
• Pariwisata berdampak positif dan negatif
• Pariwisata makin kompetitif dan promosi destinasi wisata makin
gencar
• Pariwisata bisa berakibat buruk pada sumberdaya alam dan
budaya jika kurang tepat pengelolaannya
• Pariwisata mempengaruhi semua orang dalam komunitas tertentu
dan semua yang terlibat dalam pariwisata perlu berpartisipasi
dalam proses perencanaan pariwisata.
Berikut adalah dampak kawasan wisata tanpa perencanaan :

• Dampak fisik kawasan menjadi tidak tertata dan seringkali


banyak bangunan terlantar serta kekumuhan yang muncul
sehingga mengurangi daya tarik kawasan wisata tersebut.

• Dampak sosial budaya yaitu hilangnya keaslinya budaya lokal


akibat kulturalisasi yang berlebihan dan tanpa kontrol.

• Dampak pemasaran yang berlebihan yaitu terjadinya


ketidakefisiensian pemasaran yang dilakukan oleh berbagai
pihak tanpa koordinasi yang baik.

• Dampak pengorganisasian yang kurang serta dampak lainnya.


perencanaan adalah sebuah proses untuk mencapai tujuan
melalui upaya memecahkan masalah saat ini dan
kemungkinan masalah yang akan datang dengan
mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada.

perbedaannya ada pada tujuan yang ingin dicapai.


Secara spesifik, perencanaan pariwisata bertujuan untuk
kepuasan wisatawan, kesejahteraan masyarakat, dan
pelestarian lingkungan.
Model perencanaan sederhana
Proses Perencanaan
. WTO memberikan panduan umum penyusunan
perencanaan pariwisata yang mencakup lima tahap :

1. Tahap persiapan
2. Tahap menentukan tujuan dan sasaran
3. Tahap survei
4. Tahap analisis dan sintesis dibuat atas dasar
pernyataan tujuan dan sasaran, studi permintaan dan
penawaran, serta peluang dan kendala.
5. Tahap formulasi dan rencana
Dalam praktik, perencanaan disiapkan melalui beberapa
tahap laporan pekerjaan sebagaimana dilakukan oleh
instansi pemerintah:

1. Laporan awal
2. Laporan sementara
3. Konsep awal
4. Konsep akhir
5. Laporan akhir
Prinsip-Prinsip Perencanaan Pariwisata
Menurut (Yoeti, 1997) prinsip-prinsip dasar dalam perencanaan kepariwisataan
dalam penataan ruang lingkup lokal, regional, nasional dan secara internasional
dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Perencanaan pengembangan kepariwisataan adalah kesatuan pembangunan


regional maupun nasional dari pembangunan perekonomian di suatu negara.
2. Menggunakan pendekatan yang terpadu.
3. Berada dibawah koordinasi perencanaan fisik daerah.
4. Perencanaan fisik suatu daerah perlu memperhatikan dasar dari penelitian atas
faktor geografinya dan tidak hanya berdasarkan pada faktor administrasi saja.
5. Memperhatikan faktor lingkungan.
6. Memperhatikan faktor sosial yang dapat ditimbulkan.
7. Untuk perencanaan pariwisata sekitar kawasan industri, perlu lebih diperhatikan
dalam pengadaan fasilitas hiburan.
8. Tujuan dari pengembangan pariwisata yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, oleh karena itu dalam pengembangannya perlu memperhatikan
kemungkinan peningkatan kerjasama dengan negara lain dengan prinsip harus
saling menguntungkan.
Prinsip penyelenggaraan kepariwisataan di Indonesia didasarkan pada ketentuan
Pasal 5 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
Berdasarkan ketentuan Pasal 5 dimaksud, kepariwisataan diselenggarakan
dengan prinsip :

1. Menjunjung tinggi norma agam dan nilai budaya sebagai pengejawantahan


dari konsep hidup dalam keseimbangan hubungan antar manusia dan Tuhan
Yang Maha Esa, hubungan antar manusia dan sesama manusia, dan
hubungan antar manusia dan lingkungan.
2. Menjunjung tinggi hak azasi manusia, keragaman budaya, dan kearifan lokal.
3. Memberi manfaat untuk kesejahteraan rakyat, keadilan, kesetaraan, dan
proporsionalitas.
4. Memelihara kelestarian alam dan lingkungan hidup.
5. Memberdayakan masyarakat setempat.
6. Menjamin keterpaduan antar sektor, antara daerah, antara pusat daerah dan
daerah yang merupakan satu kesatuan sistemik dalam kerangka otonomi
daerah, serta keterpaduan antara pemangku kepentingan.
7. Mematuhi kode etik kepariwisataan dunia dan kesepakatan internasional
dalam bidang pariwisata; dan
8. Memperkukuh keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Tingkat-Tingkat Pariwisata
1. Perencanaan Pariwisata Tingkat International antara
lain :
• WTO – World Tourism Organization
• IATA – International Civil Aviation Organization
• WTTC (World Travel &Tourism Council)
• IFTO (International Federation of Tour Operators)
• IH&RA (International Hotel & Restaurant Association
• ICCL (International Council of Cruise Lines)
2. Perencanaan Pariwisata Tingkat Regional antara lain :
• PATA – Pacific Asia Travel Association
• TCSP – Tourism Council of the South Pacific
• IOTO – Indian Ocean Tourism Organization

3. Perencanaan Pariwisata Tingkat Nasional : 


• kebijakan nasional wisata
• rencana struktural pariwisata
• pencapaian internasional ke dalam negeri
• fasilitas pariwisata di tingkat nasional
• standar pelayanan pariwisata tingkat nasional
• kebijakan penanaman modal di bidang pariwisata dan
kebijakan pemasaran pariwisata
4. Perencanaan Pariwisata Tingkat Provinsi :
• kebijakan wisata di tingkat provinsi
• perencanaan jaringan pencapaian dan kendaraan di
bidang pariwisata
• fasilitas dan standar pelayanan pariwisata tingkat provinsi,
dll

5. Perencanaan Pariwisata Tingkat Tapak :


• perencanaan lokasi bangunan dan fasilitas pariwisata
Perencanaan Pariwisata juga dibedakan menjadi tingkat
perencanaan spasial / geografis dan tingkat organisasi atau
insitusi.

6. Tingkat perencanaan (spasial geografis) antara lain:


• Tingkat tapak / lahan
• Tingkat kawasan tujuan wisata
• Tingkat regional

7. Tingkat perencanaan (organisasi/institusi/pranata) :


• Tingkat ‘retail’
• Tingkat perusahaan
• Tingkat jaringan perusahaan regional
• Tingkat jaringan perusahaan internasional
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai