Kel10 - Manajemen Resiko
Kel10 - Manajemen Resiko
KELOMPOK 10
adalah sejumlah nilai tertentu yang harus dipikul sendiri oleh tertanggung
untuk setiap risiko atau kejadian klaim. Nilai risiko sendiri besarnya
tergantung pada jenis asuransi dan besarnya peluang terjadinya
kecelakaan.adalah sejumlah nilai tertentu yang harus dipikul sendiri oleh
tertanggung untuk setiap risiko atau kejadian klaim. Nilai risiko sendiri
besarnya tergantung pada jenis asuransi dan besarnya peluang terjadinya
kecelakaan.
Nilai risiko sendiri tercantum pada
ikhtisar polis dan umumnya dinyatakan
dalam:
Nilai yang telah ditentukan, misalnya: Rp 100.000,00
NILAI RESIKO
• Jenis jaminan, All Risk atau Total
Loss Only (TLO)
• Jenis kendaraan
• Tahun rilis kendaraan
• Usia pengemudi/pemegang polis
• Rekam jejak kredit
• Riwayat mengemudi
• Lokasi
• Jarak tempuh rata-rata
Selain besarnya deductible, ada hal hal • Penggunaan kendaraan
yang sering dijadikan landasan untuk (pribadi, dinas, atau komersial)
menghitung premi tersebut, yaitu:
ONGKOS EXPERTISE
Ongkos Expertise adalah ongkos yang dikeluarkan
Keahlian atau Pengalaman oleh perusahaan asuransi untuk tenaga ahli
penaksir/expert. Ongkos ini dalam perhitungan
ditambahkan dalam jumlah kerusakan, kecuali
disebutkan bahwa ongkos expertise ini menjadi
EXPERTISE tanggungan perusahaan asuransi, maka ongkos
expertise tidak ditambahkan kedalam jumlah
kerusakan
Contoh Implikasi
1. Soal PT XYZ
Dari identifikasi setelah terjadi kebakaran di PT XYZ, didapat data berikut ;
•Barang dalam gudang seharga Rp 1.200.000,-
•Barang dapat diselamatkan seharga Rp 250.000,=
•Hasil penjualan sisa barang terbakar Rp 70.000,-
•Ongkos expertise Rp 20.000,
Dari data diatas, hitunglah berapa jumlah ganti kerugian ;
1. Jika harga/jumlah polis adalah Rp 1.200.000,-
2. Jika harga/jumlah polis adalah Rp 1.000.000,-
3. Jika harga/jumlah polis adalah Rp 1.500.000,-
Jawab/Perhitungan
Harga Sehat Barang-barang Rp 1.200.000 ,-
Harga Barang tidak terbakar Rp 250.000 ,- (-)
Harga Barang yang terbakar Rp 950.000 ,-
Ongkos Expertise Rp 20.000 ,- (+)
Rp 970.000 ,-
Penjualan sisa barang terbakar Rp 70.000,- (-)
Jumlah kerugian Rp 900.000,-
% Kerusakan = Jml Kerusakan / Harga sehat x 100%
% Kerusakan = 900.000 / 1.200.000 x 100% = 75 %
1. 75 % x Rp 1.200.000 ,- = Rp 900.000,-
2. 75 % x Rp 1.000.000 ,- = Rp 750.000,-
3. 75 % x Rp 1.500.000 ,- = Rp 850.000,-
Menghitung Jumlah Pertanggungan
4.5
3.5
2.5
1.5
0.5
0
category1 category2 category 3 category4
Pertimbangan saat menentukan
uang pertanggungan
Nilai ekonomis adalah hal pertama yang perlu dipertimbangkan, Biasanya, ahli waris adalah pihak yang akan mendapatkan UP
Pendapatan bersih adalah jumlah pendapatan yang sudah ketika tertanggung atau pemilik asuransi jiwa mengalami
dikurangi dengan potongan untuk tunjangan, pajak, dan kerugian, baik cacat total atau meninggal dunia.
sebagainya
Karakteristik uang
pertanggungan yang
bermanfaat
Setidaknya ada 4 karakteristik yang menggambarkan UP yang
01 02
bermanfaat, yaitu: LIABILITIES INCOME
Uang yang didapatkan dapat digunakan untuk Uang yang didapatkan juga perlu dipersiapkan
membayar utang sehingga tertanggung tidak untuk pemasukan atau biaya kehidupan pasangan
mewarisi utang kepada ahli waris (pasangan atau di kemudian hari.
anak).
03 04
Karakteristik uang FINAL EXPENSES EDUCATION FUND OR ESTATE
pertanggungan yang Uang pertanggungan asuransi jiwa juga harus Terakhir, dalam menentukan jumlah
POLIS
1.Metode Human Life Valuet 2.Metode Income Based Value
uang pertanggungan mutlak dihitung Metode ini menghitung uang
berdasarkan pendapatan bulanan dikali
pertanggungan dengan
dengan lama dana tersedia untuk menopang
memperhitungkan besarnya bunga
hidup, tanpa memperhatikan faktor bunga
maupun pertumbuhan dana jika uang atau return jika uang pertanggungan
pertanggungan disimpan dalam produk yang diterima disimpan dalam produk
perbankan. perbankan.
Cara menghitung uang
pertanggungan asuransi
jiwa
Asuransi Pengangkutan
2.Pengangkutan Darat (good in land transit) Manfaat Asuransi kedua
Polis asuransi pengangkutan
Asuransi air cargo insurance di pasar menyebutkan resiko-resiko yang dijamin.
Asuransi Indonesia mengikuti praktek Jika kerugian terjadi akibat resiko
yang berlaku di London Insurance market tersebut, maka asuransi akan
dengan mempergunakan klausula ICC memberikan penggantian.
(Air) (excluding sendings by post) 1/1/82.
1. Jika menggunakan metode Human Life Value, maka uang pertanggungan asuransi jiwa adalah:
Rp 5.000.000 x 12 x 5 =Rp 300.000.000
Ini berarti, jika diambil sebesar Rp 5 juta setiap bulannya akan bertahan selama 5 tahun (tanpa
menghitung bunga atau pertumbuhan dana)
2. Jika menggunakan metode Income Based Value, maka uang pertanggungan asuransi jiwa adalah:
(Rp 5.000.000 x 12) / 6% = Rp 1 miliar
Mengapa dibagi dengan 6 persen? Karena jika uang pertanggungan diterima, maka dana
tersebut ditempatkan pada instrumen investasi pendapatan tetap seperti ORI (Obligasi Ritel
Indonesia), reksadana pendapatan tetap, bukan pada deposito.
Secara historis memiliki kinerja setahun pada kisaran 6 persen s/d 8 persen. Jadi, uang sebesar
Rp 1 miliar akan menghasilkan Rp 5 juta setiap bulannya karena Rp 1 miliar x (6% / 12) = Rp 5
juta.
3. Jika menggunakan metode Financial Needs Based Value, maka pertanggungan
asuransi jiwa adalah
Metode ini untuk memproteksi biaya pendidikan kelak jika sang ayah meninggal.
Misalkan biaya pendidikan di universitas sekarang adalah Rp 200 juta, maka 9 tahun
lagi biaya pendidikan menjadi sekitar Rp 550 juta dengan perkiraan kenaikan 12%
setiap tahunnya.
Jadi, uang pertanggungan untuk memproteksi biaya pendidikan adalah sebesar Rp 550
juta.
Atau kalau ingin lebih murah bisa dengan uang pertanggungan Rp 275 juta, namun
wajib dengan melakukan kombinasi investasi pada reksadana saham sebanyak Rp 250
ribu setiap bulannya, dengan target return sebesar 18% minimal per tahun.
Selanjutnya, bagaimana cara terbaik untuk memilih produk asuransi jiwa paling
sesuai? Dalam hal pemilihan produk, tentu Anda akan memilih produk paling optimal.
Asuransi Pengangkutan
X = Rp 306.923.07