Anda di halaman 1dari 23

PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD

NAMA : DRS H. SUTRISNO DJAJA MM


TEMPAT TANGGAL LAHIR : BANYUWANGI 2 MARET 1954
PROFESI : DOSEN UNIVERSITAS NEGERI JEMBER
BIDANG YANG DIAJAR : 1. PEMBELAJARAN IPS SD
2. PERSPEKTIF
PENDIDIKAN SD
3. PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
ALAMAT : BUMI MANGLI PERMAI C – 23
JEMBER
TUTORIAL KE-III

KB 1

PERKEMBANGAN
PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI ERA
MODUL III ORDE BARU

PERKEMBANGAN
PENDIDIKAN KB 2
SEKOLAH DASAR
PERKEMBANGAN
PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI ERA
REFORMASI
KB 1

PERKEMBANGAN
PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI ERA ORDE BARU

Perkembangan pendidikan sekolah dasar di era orde


baru bermula dari Pemerintahan di bawah Presiden
Soekarno pada tahun 1945-1965 yang secara politik
disebut dengan Era Orde Lama, kemudian
dilanjutkan pada pemerintahan Soeharto pada tahun
1967-1998 atau lebih dikenal dengan Era Orde Baru.
Era Orde Baru berakhir pada masa kepemimpinan BJ
Habibie pada tanggal 21 Mei 1998 yang dikenal
sebagai Era Reformasi.
A. KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN
TERKAIT PENDIDIKAN SD
Ketentuan perundang-undangan pertama yang mengatur sistem
pendidikn nasional sesuai Pasal 31 UUD 1945 adalah :

1
Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Pengajaran
No. 104/Bhg O, Tanggal 1 Maret 1946 tentang
pembentukan Panitia Penyelidik Pengajaran RI di
bawah Ki Hajar Dewantara.
LANJUTAN…
2 UU No. 4 Tahun 1950 tentang Dasar-dasar Pendidikan
Pengajaran dan Kebudayaan (PKK) 

3 UU No.12 Tahun 1954 tentang Dasar-dasar


Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan (PKK), yang
merupakan pemberlakuan UU No.4 Tahun 1950 di
seluruh RI

4 Keputusan Presiden No.145 Tahun 1965 tentang


perumusan Tujuan Pendidikan sesuai dengan
Manipol-USDEK
LANJUTAN…
5 Ketetapan MPRS No. XXVII/MPRS/1966, tentang
Agama, Pendidikan dan Kebudayaan, yang
mengganti rumusan Tujuan Pendidikan Nasioal.

6 UU No. 22 Tahun 1961, khusus mengatur tentang


Perguruan Tinggi, mewadahi dinamika pemikiran
tentang arah dn tujuan pndidikan nasional dan
manajemennya.

7
UU No 2 Tahun 1989, aturan sistem pendidikan
nasional (SISDIKNAS).
CONTOH STRATEGI PENDIDIKAN NASIONAL

Untuk mewujudkan kebijakan pendidikan nasional, maka


ada beberapa strategi pendidikan nasional. Pertama,
demokratisasi pendidikan, upaya dapat dilakukan dengan
mengadakan perluasan dan pemerataan kesempatan untuk
memperoleh pendidikan, mewujudkan pendidikan untuk
semua, memungkinkan terjadinya pemberdayaan dan
pendayagunaan institusi masyarakat, memberikan perhatian
tersendiri terhadap kelompok khusus, dan mengupayakan
pendirian unit pendidikan. Kedua, meningkatkan kualitas
pendidikan pada semua jenjang yang diwujudkan dengan
melakukan pembaharuan kurikulum pada semua jenjang,
eningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan,
eningkatkan kualitas proses dan evaluasi pendidikan,
meningkatkan peran supervisi pendidikan, dan eningkatkan
kualitas penelitian.
LANJUTAN…

Ketiga, meningkatkan relevansi pendidikan yang dapat


dimanifestaskan dengan pengembangan kecakapan dasar,
menata program sesuai dengan kepentingan kelanjutan studi
dan memasuki dunia kerja, menciptakan proses pendidikan
yang manusiawi, dan membangun iklim pendidikan yang
inklusif. Terakhir, meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pendidikan yang dapat diwujudkan dengan penegakan
Manajemen Berbasis Sekolah dan Pendidikan berbasis
masyarakat, penegakkan Otonomi dan akuntabilitas
perguruan tinggi, penerapan dalam pendanaan pendidikan
yang berbasis kinerja, dam pemantapan keberadaan dan
fungsi akreditasi lembaga pendidikan semua jenjang, dan
mengupayakan debirokratisasi pendidikan
B. BERBAGAI KEBIJAKAN STRATEGIS TERKAIT
DAN/ATAU TENTANG PENDIDIKAN SD

Strategic policy atau kebijakan strategi artinya


kebijakan atau keputusan manajemen/politik yang
bersifat mendasar dan menyeluruh dari sebuah
organisasi, dalam hal ini negara yang merupakan
organisasi tertinggi yang memiliki kekuatan dan
alat-alat untuk memaksa warganya.

Kebijakan strategi bersifat nasional yang


mencakup seluruh sektor kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
(ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan, dan keamanan, dan agama. 
C. ISI DAN PROSES PENDIDIKAN SD

Secara singkat isi dan proses pendidikan


mencakup kurikulum dan perangkat pendidikan
lainnya serta pengelolaan pendidikan secara
keseluruhan. Dengan keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No. 060/U/1993
ditetapkan Kurikulum Pendidikan Dasar yang
mencakup 10 mata pelajaran (PPKn, Agama,
Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS,
Kerajinan Tangan dan Kesenian, PJOK, Bahasa
Inggris, dan Muatan Lokal). Sistem Pendidikan
Nasional berdasarkan UU No. 2 Tahun 1989
dikenal sebagai Sistem Pendidikan yang sangat
Sentralistik.
KB II

PERKEMBANGAN
PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI ERA REFORMASI

A. KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT


PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

Ketentuan perundang-undangan yang mengatur Sistem Pendidikan


Nasional pada Era Reformasi adalah Pasal 31 UUD 1945 sebelum dan
sesudah amandemen yang terjabar atas:

1. UU No.2 Thn.1989 tentang SISDIKNAS yang mengatur pendidikan


nasional sampai dengan tahun 2003

2. UU No.20 Thn.2003 tentang SISDIKNAS yang mengatur pendidikan


nasional dari tahun 2003 sampai dengan saat ini 

3. PPRI No.19 Thn.2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagai


salah satu ketentuan perundang-undangan turunannya.
B. BERBAGAI KEBIJAKAN STRATEGIS TERKAIT
DAN/ATAU TENTANG PENDIDIKAN SD DALAM
KONTEKS PEMBANGUNAN PENDIDIKAN
NASIONAL

Kebijakan nasional dalam sektor


pendidikan pada awal era Reformasi
adalah lanjutan  Pembangunan Jangka
Panjang Kedua (PJP II) awal Repelita VI
(1994/1995 – 1998/1999) yang
merupakan kelanjutan Repelita I hingga
Repelita V era Orde Baru. Hal ini
diarahkan pada perwujudan komitmen
nasional terhadap Pancasila dan UUD
1945 sebagai landasan dan tujuan akhir
pendidikan. 
LANJUTAN…
Rincian prioritas yang terkait pendidikan SD adalah sebagai berikut.
1. Penyelenggaraan Wajar Dikdas 9 tahun
2. Penyelenggaraan Pendidikan nonformal yang bermutu
3. Pengembangan kurikulum SD yang disesuaikan dengan IPTEK
4. Pengembangan pendidikan Kewarganegaraan, multikultural,
budi pekerti dan lingkungan hidup
5. Penyediaan pendidik yang profesional
6. Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai
7. Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan hukum bagi
pendidik
8. Mengembangkan TIK
9. Mengembangkan sistem evaluasi, akreditasi dan sertifikasi 
10. Menyempurnakan manajemen pendidikan
11. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan
pendidikan
12. Menata sistem pembiayaan pendidikan
13. Peningkatan anggaran pendidikan hingga 20% dari APBN dan
APBD
14. Meningkatkan penelitian dan pengembangan untuk mendukung
pelaksanaan Wajar Dikdas 9 tahun.
C. MENGAPA DIPERLUKAN STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN?

Sebagai sarana penjaminan mutu pendidikan


nasional, yang pengembangan dan pemantauannya
dilakukan oleh Badan Standarisasi Nasional
Pendidikan sehingga diperlukan Standar Nasional
Pendidikan yang mencakup :

a. Strandar e. Standar pendidik dan tenaga


Komptensi Lulus kependidikan
b. Standar isi f. Standar pendanaan
c. Standar proses g. Standar pengelolaan dan
d. Standar pengawasan
penilaian  h. Standar sarana prasarana. 
D. BAGAIMANA VISI DAN MISI PENDIDIKAN
NASIONAL?

Visi Pendidikan Nasional “ Terwujudnya sistem


pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan
berwibawa untuk memberdayakan semua warga
negara Indonesia berkembang menjadi manusia
yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif
menjawab tantangan zamn yang selalu berubah”.
LANJUTAN…
Misi Pendidikan Nasional adalah sebagai berikut:
1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan
memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh
rakyat Indonesia
2. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi
anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir
hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar
3. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses
pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan
kepribadian yang bermoral
4. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas
lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu
pengetahun, keterampilan, pengalaman, sikap, dan
nilai berdasarkan standar nasional dan global
5. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip
otonomi dalam konteks NKRI
E. APAKAH ESENSI DARI SISDIKNAS TERSEBUT?

Pasal 1 UU Sisdiknas 20/2003 yang mengartikan


pendidikan sebagai “ Usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik mampu secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara”
E. BAGAIMANA HAK DAN KEWAJIBAN WARGA
NEGARA, ORANG TUA, MASYARAKAT DAN
PEMERINTAH?

Proses pencerdasan warga negara dilaksanakn


melalui sistem pendidikan yang dijamin secara
konstitusional sebagaimana dinyatakan dalam Pasal
5 UU Sisdiknas 20/2003 sebagai berikut:

1. Setiap warga negara mempunyai hak yang sama


untuk memperoleh pendidikan yang bermutu.
LANJUTAN…

2. Warga negara yang mempunyai kelainan fisik, emosional,


mental, intelektual, dan/ sosial berhak memperoleh
pendidikan khusus.

3. Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta


masyarakat adat yang tepencil berhak memperoleh
pendidikan layanan khusus.

4. Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat


istimewa berhak untuk memperoleh pendidikan khusus.

5. Setiap warga negara berhak mendapat kesempatan


kesempatan meningkatkan pendidikan sepanjang hayat.
F. BAGAIMANA KELEMBAGAAN SISTEM
PENDIDIKAN NASIONAL?

Pendidikan nasional diselenggarakan dalam suatu


struktur pendidikan yang bersifat nasional-
sistematik, yang tercakup dalam suatu jalur
( pendidikan formal, nonformal, dan informal),
jenjang (pendidikan dasar, menengah, dan tinggi),
dan jenis pendidikan ( umum, kejuruan, akademik,
profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus. 
G. ISI DAN PROSES PENDIDIKAN SD

Isi dan proses pendidikan mencakup kurikulum dan


perangkat pendidikan lainnya serta pengelolaan
pendidikan secara keseluruhan. Selain tujuan dan
cakupan kelompok mata pelajaran sebagai bagian
dari kerangka dasar kurikulum, dikemukakan
beberapa prinsip pengembangan kurikulum.
LANJUTAN…

Prinsip-prinsip tersebut dikemukankan sebagai


berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan,
dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya
2. Beragam dan juga terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan
kepentingan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai