• Menetapkan regulasi melalui Perbup yang melibatkan Dinas PMD, kecamatan dan unsur2 di desa serta mendorong dana desa • Pendistribusian PMS, KMS/Buku KIA • Pendanaan (kab, kec, pusk, desa) • Pemantauan status gizi bayi, balita, PAUD secara rutin • Meningkatkan kompetensi kader dan pendamping • Monitoring dan evaluasi program (misal : balita tetap tidak naik status gizinya padalah sudah diberikan PMT dan asupan gizinya, ibu balita tidak hadir aktif menimbang bayiya • Mobiliasi balita ke posyandu • Meningkatkan peran aktif guru PAUD, TK, TPA • pemberian Tablet Tambah Darah • Penanggulangan kecacingan pada ibu hamil dan bayi • Pemberian yodium pada ibu hamil dani • Melindungi ibu hamil dari penyakit kronis • Mendoirng IMD dan pemberian ASI Ekslusif melalui pembentukan kelompok Peduli ASI Ekslusif • Memberikan imunisasi lengkap • Penguatan kelembagaan (desa siaga/Posyandu/ Pokjana • Mengoptimalkan kerja sama LS dan LP • Meningkatkakan kegiatan surveilance gizi • Memasyarakatkan GERMAS (aktifitas fisik, makan sayur dan buah dan cek kesehatan sedara terautur) Langkah2 penurunan aki akb • Pembentukan TIM Penakib Kabupaten yang disahkan oleh Bupati • Pelayanan Kesehatan bagi catin di seluruh puskesmas meliputi: pemeriksaan HB, HIV, HbsAg, dan pengukuran Lila • Program ANC Terpadu di seluruh puskesmas bagi ibu hamil pada TM 1 dan 2 (Triple eliminasi) • Melakukan pendampingan bumil risti oleh kader dan bidan desa • Melakukan pendampingan bumil KEK oleh kader dan bidan desa • Pembinaan berupa penyeliaan / sufas ke puskesmas meliputi sarpras dan administrasi oleh dinas Kesehatan • Kegiatan AMP internal puskesmas dan AMP Kabupaten pada kasus kematian ibu dan bayi oleh dinas Kesehatan • Regulasi tentang SE Persalinan Nakes di Fasyankes • Monitoring dan evaluasi program KIA