Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dengan Gangguan Sistem Reproduksi
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dengan Gangguan Sistem Reproduksi
ETIOLOGI
Stafilokokkus aureus
TANDA DAN GEJALA
Gejala mastitis non infeksius
Gejalanya :
Perdarhan di rektum, Polip yang besar bisa menyebabkan
kram, nyeri perut atau penyumbatan usus. Polip yang
bertangkai panjang jarang turun ke bawah melalui anus
Penanganannya :
Gejala :
- Perdarahan
- Kram yang memburuk selama beberapa siklus
- Kram yang terasa sangat nyeri dan tidak biasa
Penanganannya :
- Obat hormonal
- ultrasonografi noninvasif
- methotrexate
Sarcoma
39
Patologi :
Lesi primer sering berupa ulkus dengan tepi
induratif (ulcero-granulating) atau sebagai
tumbuhan eksofitik (wart/kutil) dengan tempat
predileksi terutama di labia mayora, labia
minora, klitorik dan komisura posterior. Lesi
bilateral.
40
Pembagian tingkat keganasan
Didasarkan kepada pemeriksaan klinik,
tidak atas dasar penemuan saat/sesudah
operasi. Disarankan menetapkan tingkat
penyakit berdasarkan sistem TNM (Tumor,
Nodes, Metastasis) dan p-TNM (post-
TNM), yakni penetapan tingkat penyakit
keganasan sesudah atau pada saat
pembedahan.
41
Gambaran klinik dan diagnosis :
Diagnosis akan lebih mudah dibuat bila ditemukan
benjolan, ulkus atau lesi yang berdarah
42
Golongan resiko tinggi ialah wanita yang
mempunyai faktor-faktor predisposisi:
1.Diabetes Mellitus
2.Obesitas
3.Hygiene seksual yang tidak baik
4.Lichen sclerosus atrophicus
5.Leukoplakia dan kraurosis vulva.
43
Penanganan :
Pada tingkat klinik 0 dikerjakan
vulvektomi. Pada tingkat klinik I dan II
dilakukan vulvektomi radikal dengan
limfadenektomi bilateral kelenjar inguinal
luar dan dalam, dalam satu tahap
(enbloc). Radioterapi primer dengan atau
tanpa kemoterapi pada tingkat klinik III
dan IV lanjut.
44
Komplikasi vulvektomi radikal dengan
limfadenektomi bilateralis yang perlu diamati
ialah infeksi luka dan dehisensi, limfoedema (33
%), parestesia saraf femoralis, perdarahan
sekunder asal dari arteri dan vena femoralis,
kista getah bening yang sekunder terinfeksi dan
menimbulkan nyeri yang sangat, penyakit
trombo-embolik, infeksi salurah kemih, disfungsi
seksual terutama sangat menurunnya libido
(gairah seksual), anorgasme dan dispareunia.
45
Melanoma vulva
5% tempat predileksi di labia minora dan
klitoris
Adenokarsinoma
Pada vulva jarang dan umumnya berasal
dari kelenjar Bartholin.
Karsinoma verukosa
Keganasan pada vulva berbentuk tumor
eksofitik seperti papil pada kondilomata
akuminata, atau seperti bunga kol
(cauliflower like).
47
Sarkoma pada vulva
Sangat jarang tapi metastasis berjarak jauh
umum terjadi. Dapat berupa leiomiosarkoma
(paling sering), liposarkoma,
rhabdomiosarkoma, fibrosarkoma,
angiosarkoma, limfosarkoma dan epitelioid
sarkoma.
48
Tumor ganas sekunder pada vulva
Berasal dari jaringan dekat vulva seperti
serviks uteri, vagina, uterus yang merembet
langsung atau secara limfogen atau
embolisasi melalui pembuluh darah balik.
VAGINA
Tumor ganas primer di vagina sangat
jarang.
49
Patologi :
Terbanyak (hampir 99%) adalah squamous cell
carcinoma (epidermoid karsinoma)
Tingkatan pra-maligna :
Sebelum menjadi invasif, lesi itu melalui tingkatan
pra-maligna yang disebut sebagai NIV (Neoplasia
Intraepitelial Vagina) I, II, III (displasia ringan,
sedang, berat) dan KIS (Karsinoma In Situ), yang
berlangsung beberapa tahun dan dapt dideteksi
awal melalui Pap’smear
50
Penyebaran
Ke kelenjar getah bening tergantung pada
lokasi tumor.
51
Gambaran klinis dan diagnosis :
Karsinoma I situ lebih sering didapat
sebagai proses yang multifokal
52
Diagnosis dini :
(Pap smear). Pada klinik yang sudah maju,
pemeriksaan kolposkopik, biopsi
terarahdengan bimbingan kolposkop,
kolpomikroskopi dilakukan untuk membuat
diagnosis dini.
53
Penanganan :
Untuk tingkat 0, dapat dilakukan vaginektomi,
elektrokoterisasi, bedah-krio (cryo-surgery),
penggunaan sitostatika topikal atau sinar laser.
Untuk tingkat klinik I dan II dilakukan operasi
atau penyinaran.
Prognosis :
AKH-5 tahun kurang menggembirakan, berkisar
antara 20% - 48%.
54
SERVIKS UTERUS (LEHER RAHIM)
Karsinoma Serviks Uterus
Epidemiologi:
Masih menduduki peringkat pertama di Indonesia
55
Etiologi :
Sebab langsung dari kanker serviks belum
diketahui
Patologi :
Karsinoma serviks timbul di atas antara
epitel yang melapisi ektoserviks (porsio) dan
endoserviks kanalis serviks yang disebut
sebagai squamo-colummar junction (SCJ).
56
Tumor dapat tumbuh:
1)eksofitik
2)endofitik
3)ulseratif
Tingkatan pra-maligna :
Porsio yang erosif dengan ektropion bukanlah
termasuk lesi pramaligna
Penyebaran :
Umumnya secara limfogen
57
Gambaran klinik dan diagnosis :
Keputihan merupakan gejala yang sering
ditemukan, berbau busuk, Perdarahan yang dialami
segera sehabis senggama, Perdarahan spontan
saat defekasi, Rasa nyeri.
Penanganan :
Pada tingkat klinik (KIS) tidak dibenarkan dilakukan
elektroloagulasi atau elektrofulgerasi, bedah krio
cryosurgery) atau dengan sinar laser
58
Karsinoma serviks uterus dalam
kehamilan
Tumor ganas di serviks tidak menghalangi
untuk adanya kehamilan.
59
Pd tk klinik I, II ke atas dgn kehamilan :
1.TM I & awal TM II: histerektomi radikal dgn
limfadenektomi panggul dgn janin in utero.
Prognosis :
Faktor-faktor yang menentukan prognosis ialah 1)
umur penderita, 2) keadaan umum, 3) tingkat klinik
keganasan, 4) ciri-ciri histologik sel tumor, 5)
kemampuan ahli atau tim ahli yang menangani, 6)
sarana pengobatan yang ada.
61
Sarkoma :
Sarkoma serviks uterus, jarang sekali
ditemukan. Yang terbanyak ialah Sarkoma
botrioides
62
KORPUS UTERUS
Golongan risiko tinggi :
Penderita diabetes mellitus; hipertensi
esensial/menahun; adipositas (obesitas);
perdarahan disfungsional pada wanita in/subfertil
akibat hiperestrogenisme (siklus anovulatoir), yang
juga memberi predisposisi untuk kanker payudara;
wanita dengan tumor ovarium yang memproduksi
estrogen (tumor sel granulosa); usia
perimenopausal (50 – 60 tahun). Pada usia < 40
tahun insidensinya 1-8%.
63
Tingkat pra-maligna/pra-neoplastik
(precursor) didapat pada waktu kuretase atau
indikasi perdarahan disfungsi adalah
hiperlasia adenomatosa atau hiperplasia
endometrium yang atipik.
Patologi
90% tumor ganas endometrium/korpus uterus
adalah adenokarsinoma
64
Adenokarsinoma endometrium :
65
Penyebaran
Biasanya lambat,
Gambaran klinik dan diagnosis
Pada awal dari penyakit pemeriksaan ginekologik
tidak menghasilkan apa-apa
Penanganan
Untuk penanganan kanker endometrium dalam
garis besar adalah sebagai berikut: TAH (Total
Abbominal Hysterectomy) + BSO (Bilateral
Salpingo Oophorectomy)
66
Prognosis
Dalam 5 tahun pertama,dan seterusnya tiap 6
– 12 tahun.
67
Sarkoma uterus
Sarkoma pd uterus dpt berupa
1) leiomiosarkoma yg murni timbul dr miometrium:
70% intramural, 20% submukosal & 10%
subserosal
2) sarkoma endometrium yg b’asal dr stroma
endometrium, tdr atas sel-sel stroma
endometrium tanpa elemen kelenjar.
3) Karsinoma sarkoma mdg 2 unsur keganasan,
yakni karsinoma asal dr elemen epitel
(endometrium) & sarkoma yg b’asal dr elemen
stroma.
68
Khoriokarsinoma
Merupakan neoplasma ganas yang timbul
dari khorion embrional dari mana kedua
lapisanepitel trofoblas terlibat.
Etiologi :
Kehamilan dalam jarak interval pendek;
malnutrisi dengan defisiensi protein
69
Gejala klinik :
Dapat menyerupai kelainan ginekologik seperti
abortus, atau perdarahan disfungsional.
Pengobatan :
Khorio-karsinoma merupakan keganasan pertama
yang dapat diobati dengan khemoterapi
Bilamana tidak ada penyebaran (metastasis), 90%
dapat disembuhkan dengan MTX(Methotrexate).
70
ADNEKSA
Tuba Fallopii (saluran telur)
Insidensi :
Paling jarang diantara keganasan alat
reproduksi wanita (<0,1%).
Patologi :
3 jenis menurut keganasannya :
Jenis papiler
Jenispapilo-alveoler(adenomatosa)
Jenis alveo-meduler.
71
Penyebaran :
Pada umumnya terjadi secara langsung ke
alat sekitarnya, kemudian melalui pembuluh
getah bening ke abdomen, leher, daerah
ingiunial, vagina, tuba, ovarium dan uterus.
72
Gambaran klinik dan diagnosis :
Pemeriksaan sitologi usapan serviks tidak
banyak membantu. Kuldoskopi dan
laparoskopi juga tak banyak berarti
Penanganan :
Penanganan utama yang dianjurkan adalah
TAH + BSO + OM + APP (Total Abdominal
Hysterectomy + Bilateral Salpingo-
Oophorectomy + Omentectomy +
Appendectomy).
73
Prognosis :
Tergantung dari tingkatan klinik dan jenis
histologik tumor. AKH-5 tahun tidak
seberapa baik (34,4%).
74
TUMOR GANAS OVARIUM
Epidemiologi :
20% dari semua keganasan alat reproduksi
wanita.
Patologi :
Tumor ganas ovarium merupakan kumpulan
tumor dengan histiogenesis yang beraneka
ragam, dapat berasal dari ketiga dermoblast
(ektodermal, entodermal dan mesodermal).
75
Tumor-Tumor Epitelial Ovarium :
Merupakan 40% dari semua tumor ovarium.
Ada 2 jenis: serosa dan musinosa. Perubahan
ke arah ganas terjadi pada yang berjenis
serosa.
76
Tumor-Tumor Stroma Sex-Cord :
Androblastoma atau tumor yang berasal dari
mesenkhim akan mendiferensiasi ke dalam
struktur gonadal laki-laki: 1)
Arrbenoblastoma, mikroskopik atau
maskulinisasi; 2) Tumor Sertoli cell, adalah
bentuk feminisasi dari Androblastoma; 3)
Tumor Sel Granulosa; 4) Tumor Sel Theca.
77
Tumor-Tumor Sel Germinal (Germcell
tumours) :
DISGERMINOMA
Paling umum merupakan homolog dari
seminoma testis
TERATOMA
Bentuk benigna relatif banyak ditemukan
pada wanita yang lebih tua, sedangkan
teratonma maligna jarang
78
TUMOR SINUS ENDODERMAL
Berasal dari yolk sac atau saccus vitellinus,
umumnya ditemukan pada gadis atau
wanita muda (20 tahun) dan sangat ganas.
KORIOKARSINOMA
Jarang ditemukan, ciri-ciri seperti
khoriokarsinoma sesudah kehamilan
(NTGG= Neooplasia Trofoblast Ganas
Gestasional).
79
GONADOBLASTOMA
Dijumpai dalam ovarium atau testis
disgenetik
80
SARKOMA OVARIUM
Jauh lebih jarang daripada karsinoma
ovarium., dapat dijumpai pada segala umur.
81
KARSINOMA OVARIUM METASTATIK
Tumor primernya berasal dari korpus uterus, usus-
usus, mama atau kelenjar tiroid. Agar tindakan
yang benar tidak terlambat dilakukan, dilakukan
pemeriksaan histologik durante operationem
( frozen section atau beku)
82
Didasarkan atas 3 gejala atau tanda yang
biasanya muncul dalam perjalanan penyakitnya
yang sudah agak lanjut:
1.Gejala desakan
2.Gejala diseminasi / penyebaran
3.Gejala hormonal
Patologi :
Lesi primer sering berupa ulkus dengan
tepi induratif (ulcero-granulating) atau
sebagai tumbuhan eksofitik (wart/kutil)
dengan tempat predileksi terutama di labia
mayora, labia minora, klitorik dan
komisura posterior. Lesi bilateral.
84
Diantara kanker dalam tubuh wanita,
kanker payudara adalah yang lebih
banyak dijumpai (3% wanita dengan
kanker ini menjadi hamil).
Pengaruh kehamilan terhadap kanker
payudara :
1. Menurut Westberg, tidak terdapat bukti-
bukti bahwa kehamilan banyak
mempengaruhi kanker payudara
2. Walaupun demikian ada institut yang
melakukan abortus buatan bila wanita
menderita kanker payudara karena
menurut anggapan mereka kehamilan
akan mempercepat jalannya penyakit.
Sebaliknya, kanker payudara
mempengaruhi kehamilan dan
persalinan begitu pula terhadap
hasil konsepsi.
Penanganan :
1. Yang terpenting adalah bagaimana mendiagnosis
dini kanker payudara, sehingga penanganan lebih
baik dan kehidupan 5-10 tahun dapat dicapai
2. Terapi :
Mastektomi simpleks
Mastektomi radikal
Penyinaran dan radiasi
3. Wanita muda setelah operasi mastektomi yang
berhasil tidak perlu dilarang hamil, namun
observasi yang cermat harus dianjurkan
Kepada wanita dapat diajarkan
bagaimana melakukan sendiri
pemeriksaan payudara dengan cara sbb :
1. Pedoman “ WASPADA”
W-aktu buang air besar/kecil terjadi perubahan atau
gangguan
A-lat pencernaan terganggu atau sulit menelan
S-uara serak atau batuk yang sulit sembuh
P-ayudara atau tempat lain ada benjolan
A-deng-andeng yang berubah sifat, cepat besar atau gatal
D-arah atau lendir abnormal keluar dari tubuh
A-da koreng atau borok yang sulit sembuh
5. Biopsi
Dilakukan oleh bagian bedah onkologi
pada ulkus
Tatalaksana Tumor Mammae
Tumor Mamme
KELUHAN UTAMA :
•Teraba tumor
•Terasa sakit
•Perubahan kulit
•Terdapat ulkus
KARSINOMA MAMAE
INFEKSI MAMAE :
•Perubahan kulit
•Gejala infeksi :kolor,
dolor, ulkus
•Bengkak nyeri tekan INFEKSI MAMAE : PALPASI
•Perubahan kulit MAMAE
•Retraksi kulit-putting •Tumor padat-
susu kista
•Pemb.darah prominen•Pergerakannya
•Ulkus-nanah, darah •Metastase aksila
DIAGNOSIS INFEKSI :
•Dermatitis mastitis
•Abses mammae
TINDAKAN LANJUT :
•Aspirasi kista
•Biopsi-frozen section
•Kolposkopi-biopsi ulkus
TINDAKAN DEFINITIF :
PENGOBATAN INFEKSI :
•Mastektomi-PA
•Umum :
•Tambahan :
Antibiotik
Radiasi kemoterapi
Antipiretik
Analgesik
•Khusus :
Insisi dan drainase
Tugas bidan :
3. Pencitraan
a. Mamografi Ca yang tumbuh lambat bisa dikenal
selambat-lambatnya 2 tahun sebelum massa tumor
diketahui dengan palpasi
Indikasi mamograf
• Skrining bagi yang berisiko tinggi
• Diduga ada massa yang tumbuh
• Sebagai gambaran dasar mammogram
• Meneliti yang diduga Ca mammae pada pasien dengan
metastate di KGB axilla atau dimana saja yang tumor
primer tidak diketahui
• Skrining sebelum operasi kosmetik atau biopsi
• Follow up pasca Ca.
Pemeriksaan mammogram bilateral
• Umur 40 tahun – gambaran dasar
• Umur 40-49 tahun: setiap 1-2 tahun
• Umur > 50 tahun – setiap tahun
• Bila ada riwayat keluarga mulai umur 35 tahun atau 10
tahun lebih muda dari keluarga yang menderita paling
awal
b. Ultrasonografi – lebih sensitif, terutama pada wanita
lebih muda dengan jaringan mammae yang masih padat
c. MRI – lebih sensitif, tapi tidak sangat spesifik
d. CT Scan