Anda di halaman 1dari 105

ASUHAN KEBIDANAN PADA

IBU DENGAN GANGGUAN


SISTEM REPRODUKSI
PENGERTIAN

Infeksi atau peradangan pada payudara

ETIOLOGI

Stafilokokkus aureus
TANDA DAN GEJALA
 Gejala mastitis non infeksius

 Bercak panas atau area nyeri tekan yang


akut
 Adanya bercak kecil yang keras di daerah
nyeri tekan
 Tidak mengalami demam yang terlalu
tinggi
TANDA DAN GEJALA
 Gejala mastitis infeksius
 Lemah dan sakit-sakit pada otot
 Sakit kepala
 Demam tinggi sampai 39,5 C – 40 C
 Terdapat area luka terbatas atau lebih
luas pada payudara
 Kulit tampak kemerahan atau bercahaya
 Payudara tegang dan keras
 Denyut nadi meningkat
TANDA DAN GEJALA
 Gejala mastitis dengan abses
 Warna kulit merah
 Terdapat rasa nyeri
 Ada nampak bengkak
 Teraba cairan di bawah kulit
FAKTOR-FAKTOR YANG
DAPAT MEMPERBERAT
MASTITIS
 Luka / fisura pada putting
 Riwayat mastitis
 Pemberian makanan yang buruk pada
bayi
 Jarang menyusukan bayi
 Lemah dan stress
PENCEGAHAN
 Perawatan putting susu pada waktu hamil
dan laktasi
 Mencuci tangan sebelum menyentuh
payudara
 Bersihkan putting susu sebelum dan
sesudah menyusui
 Penolong ibu harus benar-banar bebas
dari infeksi stafilokokus
TINDAKAN PENGOBATAN

 Anjurkan ibu untuk istirahat


 Kompres hangat  20-30 mnt/4 jam
 Jangan hentikan proses menyusui 
dahulukan payudara yang tidak terinfeksi
 Pemberian analgetik dan natipiretik
 Pemberian antibiotik  penicillin 500 mg,
4x1 selama 7 – 10 hari
 Gunakan bra yang longgar
Fibroadenom
a
Fibroadenoma adalah benjolan padat yang
kecil dan jinak pada payudara yang teridiri
dari jaringan kelenjar dan fibrosa.
Benjolan ini biasanya ditemukan pada
wanita muda, seringkali ditemukan pada
remaja putri.
GEJALA
Benjolan mudah digerakkan,
batasnya jelas dan bisa dirasakan
pada SADARI (Pemeriksaan
Payudara Sendiri). Teraba kenyal
karena mengandung kolagen (serat
protein yan gkuat yang ditemukan di
dalam tulang rawan, urat daging dan
kulit).
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan
berdasarkan gejala dan hasil
pemeriksaa fisik.
Benjolan cenderung berbentuk
bundar dan memiliki pinggiran yang
dapat dibedakan dengan jaringan
payudara di sekitarnya, sehingga
seringkali teraba seperti ada
kelereng di dalam jaringan
payudara.
PENGOBATAN
Fibroadenoma seringkali berhenti tumbuh
atau bahkan mengecil dengan sendirinya.
Pada kasus seperti ini, tumor biasanya tidak
diangkat.

Jika fibroadenoma terus membesar, maka


harus dibuang melalui pembedahan.
TUMOR JINAK
Kista adalah tumor jinak di
organ reproduksi perempuan yang paling sering
ditemui. Bentuknya kistik, berisi cairan kental,
dan ada pula yang berbentuk anggur. Kista juga
ada yang berisi udara, cairan, nanah, ataupun
bahan-bahan lainnya.
Kista termasuk tumor jinak yang terbungkus
selaput semacam jaringan. Kumpulan sel-sel
tumor itu terpisah dengan jaringan normal di
sekitarnya dan tidak dapat menyebar ke bagian
tubuh lain. Itulah sebabnya tumor jinak relatif
mudah diangkat dengan jalan pembedahan, dan
tidak membahayakan kesehatan penderitanya.
Patofisiologi
Tumor ini berasal dari epitel permukaan
ovarium invaginasi yang sederhana dari
epitel germinal sampai ke invaginasi
disertai permukaan ruangan kista yang
luas terjadi pembentukan papil-papil
kearah dalam tumor kistik.
Etiologi
Faktor yang menyebabkan gajala kista meliputi;
1. Gaya hidup tidak sehat.
Diantaranya;
1.       Konsumsi makanan yang tinggi lemak
dan kurang serat
2.       Zat tambahan pada makanan
3.       Kurang olah raga
4.       Merokok dan konsumsi alcohol
5.       Terpapar denga polusi dan agen infeksius
6.       Sering stress
2.  Faktor genetic.
Dalam tubuh kita terdapat gen
gen yang berpotensi memicu kanker,
yaitu yang disebut protoonkogen,
karena suatu sebab tertentu,
misalnya karena makanan yang
bersifat karsinogen , polusi, atau
terpapar zat kimia tertentu atau
karena radiasi, protoonkogen ini
dapat berubah menjadi onkogen,
yaitu gen pemicu kanker.
Tindakan
Cara yang paling efektif untuk mengatasi kista yaitu:
1.  Dengan mengangkat kista melalui operasi.
2.   Mengatasi Kista dengan Laparoskopi
Laparoskopi merupakan teknik pembedahan atau operasi
yang dilakukan dengan membuat dua atau tiga lubang kecil
(berdiameter 5-10 milimeter) di sekitar perut pasien. Satu
lubang pada pusar digunakan untuk memasukkan sebuah
alat yang dilengkapi kamera untuk memindahkan gambar
dalam rongga perut ke layar monitor, sementara dua lubang
yang lain untuk peralatan bedah yang lain.
Tanda dan Gejala
Pada stadium awal gejalanya dapat berupa;
 Gangguan haid
 Jika sudah menekan rectum atau VU mungkin
terjadi konstipasi atau sering berkemih.
 Dapat terjadi peregangan atau penekanan
daerah panggul yang menyebabkan nyeri
spontan dan sakit diperut.
 Nyeri saat bersenggama.
Pada stadium lanjut;
 Asites
 Penyebaran ke omentum (lemak perut) serta oran
organ di dalam rongga perut (usus dan hati)
 Perut membuncit, kembung, mual, gangguan
nafsu makan,
 Gangguan buang air besar dan kecil.
 Sesak nafas akibat penumpukan cairan di rongga
dada. 
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Deteksi dini
Keterlambatan mendiagnosis kanker ovarium sering
terjadi karena letak ovarium berada didalam rongga panggul
sehingga tidak terlihat dari luar. Biasanya kanker ovarium ini
di deteksi lewat pemeriksaan dalam. Bila kistanya sudah
membesar maka akan terabab ada benjolan. Jika dokter
menemukan kista, maka selanjutanya akan dilakukan USG
untuk memastikan apakah ada tanda tanda kanker atau tidak.
Kemudian dibutuhkan pemeriksaan lanjutan dengan
mengambil jaringan (biopsy) untuk memastikan kista tersebut
jinak atau ganas. Ini bisa dilakukan dengan laparskopi, melalui
lubang kecil di perut. Pemeriksaan lainnya dengan CT Scan
dan tumor marker dengan pemeriksaan darah.
Bagaimana Hubungannya Pada Janin
Kista yang besar bisa menimbulkan kelainan
letak janin dalam kandungan, atau menghalangi
turunnya kepala di jalan lahir pada waktu
persalinan. Oleh karena itu bila ditemukan kista
permanen yang besar, maka perlu tindakan
pembedahan pada kehamilan sekitar 18 minggu.
Bila kista yang besar tersebut tidak
menghalangi jalan lahir atau tidak menimbulkan
gejala sakit, operasi dapat dilakukan 3 bulan setelah
ibu melahirkan. Jadi, tindakan yang diambil dokter
sangat ditentukan oleh jenis kista, ukuran dan
letaknya di jalan lahir serta keluhan dari ibu hamil itu
sendiri.
Kista Kelenjar Bartholin
Dapat berasal dari Bartholinitis konis.
Teraba sebagai suatu tonjolan pada bagian
belakang labium majus, mudah digerakan.
Umumnya tidak memberikan keluhan,
tetapi kadang-kadang mengalami
pernanahan.
Kista sebacea atau kista inclusi
Terjadi sebagai akibat penyumbatan dari
kelenjar sebacea yang meradang.
Biasanya terjadi pada bagian dalam
labia mayora dan minora. Isinya bahan
sebacea, dan sering mengalami
suppurasi.
Kista Mucinosa
Kadang-kadang ditemukan dekat urethra
atau bagian dalam dari labia minora,
agaknya berasal dari jaringan embrional
Kista Saluran Wolff
Sebagai sisa dari mesonepron. Jarang
sekali tampak dari vulva kecuali bila
ukurannya cukup besar.
Kista Saluran Nuck.(Hydrocele)
Ligamentum rotundum yang berinsersi pada
labium majus, membawa elemen peritoneum.
Kadang-kadang bagian ini terlepas dari
perlekatannya dan berisi cairan, sehingga timbul
kista, yang merupakan benjolan di labium. Kista
ini analog dengan hydrocele pada pria.
Endometriosis
Jarang terjadi. Biasanya
timbul pada daerah kel.
Batrolin pada tiap haid,
akan terasa sakit.
Berasal dari jaringan fibreus dari
vulva biasanya berukuran kecil
atau sedang, dan bertangkai.
Ukuran yang terbesar 268
pounds.
Lipoma
Jarang terjadi. Hampir
menyerupai fibroma.
POLIP
Polip itu adalh suatu adenoma (tumor jinak) yang
berasal dari selaput lendir endoserviks ada juga
yang berasal dari endometrium, tangkainya dapat
panjang hingga keluar dari vulva. Bagian ujung
polip dapat mengalami nekrosis, serta mudah
berdarah. Polip ini berkembang akibat adanya
radang maupun infeksi virus, selama tidak ada
keluhan, polip itu tidak mengganggu kehamilan

POLIP DISINI ADA BEBERAPA MACAM


Polip Di Usus Besar
&
Rektum
Polip adalah pertumbuhan jaringan dari dinding usus
yang menonjol ke dalam usus dan biasanya tidak ganas.
paling sering ditemukan di rektum dan bagian bawah
usus besar (kolon), dan jarang ditemukan di kolon bagian
atas.
Jenis polip :

Polip Di Usus Besar & Rektum

sering ditemukan di rektum dan bagian bawah usus besar


(kolon), dan jarang ditemukan di kolon bagian atas

Gejalanya :
Perdarhan di rektum, Polip yang besar bisa menyebabkan
kram, nyeri perut atau penyumbatan usus. Polip yang
bertangkai panjang jarang turun ke bawah melalui anus
Penanganannya :

- obat pencahar dan enema untuk mengosongkan


usus
- diangkat selama kolonoskopi dengan
menggunakan pisau bedah atau lingkaran kawat
yang dialiri arus listrik
- polip tidak memiliki tangkai atau tidak dapat
diambil selama kolonoskopi, mungkin perlu
dilakukan pembedahan perut.
Polip Rahim
benjolan yang berasal dari jaringan di daerah mulut rahim,
bentuknya seperti jari, berwarna merah, dan kenyal.

Gejala :
- Perdarahan
- Kram yang memburuk selama beberapa siklus
- Kram yang terasa sangat nyeri dan tidak biasa
Penanganannya :
- Obat hormonal
- ultrasonografi noninvasif
- methotrexate
Sarcoma

Sifatnya sangat ganas. Mula-mula


disangka berasal dari cervik uteri dan
mempunyai hubungan yang erat dengan
mixed mesodermal tumors dari uterus.
Kadang-kadang ada persamaan
histologis dengan sarcoma mesodermal,
walaupun asalnya berbeda.
TUMOR GANAS ALAT
GENITAL
1) Tumor ganas pd vulva
2) Tumor ganas pd vagina
3) Tumor ganas pd serviks uteri (leher
rahim)
4) Tumor ganas pd korpus uteri (badan
rahim)
5) Tumor ganas pd adneksa (tuba
Fallopii = saluran telur & ovarium =
induk telur).
38
VULVA
Karsinoma vulva
Epidemilogi:
80 – 85% terdapat pada wanita baki (pasca
menopause).

39
 Patologi :
 Lesi primer sering berupa ulkus dengan tepi
induratif (ulcero-granulating) atau sebagai
tumbuhan eksofitik (wart/kutil) dengan tempat
predileksi terutama di labia mayora, labia
minora, klitorik dan komisura posterior. Lesi
bilateral.

40
 Pembagian tingkat keganasan
 Didasarkan kepada pemeriksaan klinik,
tidak atas dasar penemuan saat/sesudah
operasi. Disarankan menetapkan tingkat
penyakit berdasarkan sistem TNM (Tumor,
Nodes, Metastasis) dan p-TNM (post-
TNM), yakni penetapan tingkat penyakit
keganasan sesudah atau pada saat
pembedahan.

41
Gambaran klinik dan diagnosis :
Diagnosis akan lebih mudah dibuat bila ditemukan
benjolan, ulkus atau lesi yang berdarah

Disarankan menetapkan tingkat penyakit


berdasarkan sistem TNM (Tumor, Nodes,
Metastasis) dan p-TNM (post-TNM), Disarankan
menetapkan tingkat penyakit berdasarkan sistem
TNM (Tumor, Nodes, Metastasis) dan p-TNM
(post-TNM),

42
Golongan resiko tinggi ialah wanita yang
mempunyai faktor-faktor predisposisi:
1.Diabetes Mellitus
2.Obesitas
3.Hygiene seksual yang tidak baik
4.Lichen sclerosus atrophicus
5.Leukoplakia dan kraurosis vulva.

43
 Penanganan :
 Pada tingkat klinik 0 dikerjakan
vulvektomi. Pada tingkat klinik I dan II
dilakukan vulvektomi radikal dengan
limfadenektomi bilateral kelenjar inguinal
luar dan dalam, dalam satu tahap
(enbloc). Radioterapi primer dengan atau
tanpa kemoterapi pada tingkat klinik III
dan IV lanjut.

44
Komplikasi vulvektomi radikal dengan
limfadenektomi bilateralis yang perlu diamati
ialah infeksi luka dan dehisensi, limfoedema (33
%), parestesia saraf femoralis, perdarahan
sekunder asal dari arteri dan vena femoralis,
kista getah bening yang sekunder terinfeksi dan
menimbulkan nyeri yang sangat, penyakit
trombo-embolik, infeksi salurah kemih, disfungsi
seksual terutama sangat menurunnya libido
(gairah seksual), anorgasme dan dispareunia.

45
Melanoma vulva
5% tempat predileksi di labia minora dan
klitoris

Adenokarsinoma
Pada vulva jarang dan umumnya berasal
dari kelenjar Bartholin.

Basolioma (Basal sel karsinoma)


Biasanya di daerah yang berambut, sesekali
pada labia mayora.
46
Penyakit paget
Lesi intra epiteial vulva.

Karsinoma verukosa
Keganasan pada vulva berbentuk tumor
eksofitik seperti papil pada kondilomata
akuminata, atau seperti bunga kol
(cauliflower like).
 

47
Sarkoma pada vulva
Sangat jarang tapi metastasis berjarak jauh
umum terjadi. Dapat berupa leiomiosarkoma
(paling sering), liposarkoma,
rhabdomiosarkoma, fibrosarkoma,
angiosarkoma, limfosarkoma dan epitelioid
sarkoma.

48
Tumor ganas sekunder pada vulva
Berasal dari jaringan dekat vulva seperti
serviks uteri, vagina, uterus yang merembet
langsung atau secara limfogen atau
embolisasi melalui pembuluh darah balik.

VAGINA
Tumor ganas primer di vagina sangat
jarang.

49
Patologi :
Terbanyak (hampir 99%) adalah squamous cell
carcinoma (epidermoid karsinoma)

Tingkatan pra-maligna :
Sebelum menjadi invasif, lesi itu melalui tingkatan
pra-maligna yang disebut sebagai NIV (Neoplasia
Intraepitelial Vagina) I, II, III (displasia ringan,
sedang, berat) dan KIS (Karsinoma In Situ), yang
berlangsung beberapa tahun dan dapt dideteksi
awal melalui Pap’smear

50
Penyebaran
Ke kelenjar getah bening tergantung pada
lokasi tumor.

Pembagian tingkat keganasan :


Umumnya pada vagina muncul di ⅔ di
bagian proksimal vagina. Lokasi paling
sering di dinding belakang atas (proksimal)
atau depan bawah (distal) vagina

51
Gambaran klinis dan diagnosis :
Karsinoma I situ lebih sering didapat
sebagai proses yang multifokal

Jika seorang penderita merasa sakit waktu


bersetubuh (dispareunia) dan berdarah,
kemungkinan ia mengidap tumor ganas hal
ini perlu dipikirkan.

52
Diagnosis dini :
(Pap smear). Pada klinik yang sudah maju,
pemeriksaan kolposkopik, biopsi
terarahdengan bimbingan kolposkop,
kolpomikroskopi dilakukan untuk membuat
diagnosis dini.

53
Penanganan :
Untuk tingkat 0, dapat dilakukan vaginektomi,
elektrokoterisasi, bedah-krio (cryo-surgery),
penggunaan sitostatika topikal atau sinar laser.
Untuk tingkat klinik I dan II dilakukan operasi
atau penyinaran.

Prognosis :
AKH-5 tahun kurang menggembirakan, berkisar
antara 20% - 48%.
 

54
SERVIKS UTERUS (LEHER RAHIM)
Karsinoma Serviks Uterus

Epidemiologi:
Masih menduduki peringkat pertama di Indonesia

Hanya 9% dari wanita berusia <35 tahun


menunjukkan kanker serviks yang invasif pada saat
didiagnosis, sedangkan 53% dari KIS terdapat pada
wanita di bawah usia 35 tahun.

55
Etiologi :
Sebab langsung dari kanker serviks belum
diketahui

Patologi :
Karsinoma serviks timbul di atas antara
epitel yang melapisi ektoserviks (porsio) dan
endoserviks kanalis serviks yang disebut
sebagai squamo-colummar junction (SCJ).

56
Tumor dapat tumbuh:
1)eksofitik
2)endofitik
3)ulseratif

Tingkatan pra-maligna :
Porsio yang erosif dengan ektropion bukanlah
termasuk lesi pramaligna

Penyebaran :
Umumnya secara limfogen
57
Gambaran klinik dan diagnosis :
Keputihan merupakan gejala yang sering
ditemukan, berbau busuk, Perdarahan yang dialami
segera sehabis senggama, Perdarahan spontan
saat defekasi, Rasa nyeri.

Penanganan :
Pada tingkat klinik (KIS) tidak dibenarkan dilakukan
elektroloagulasi atau elektrofulgerasi, bedah krio
cryosurgery) atau dengan sinar laser

58
Karsinoma serviks uterus dalam
kehamilan
Tumor ganas di serviks tidak menghalangi
untuk adanya kehamilan.

59
Pd tk klinik I, II ke atas dgn kehamilan :
1.TM I & awal TM II: histerektomi radikal dgn
limfadenektomi panggul dgn janin in utero.

2.TM II lanjut: ditunggu sp janin viable (> 34 mgg).


Dikerjakan SCK / korporal, diteruskan dgn histerektomi
radikal & limfadenektomi panggul.

3.TM III: SCK/korporal dilanjut histerektomi radikal &


limfadenektomi panggul.

4.Pasca persalinan: histerektomi radikal dgn


limfadenektomi panggul.
 
60
Pengamatan lanjut
Tiap 3 bulan selama 2 tahun pertama dan
kemudian tiap 6 bulan, tergantung dari keadaan.

 Prognosis :
Faktor-faktor yang menentukan prognosis ialah 1)
umur penderita, 2) keadaan umum, 3) tingkat klinik
keganasan, 4) ciri-ciri histologik sel tumor, 5)
kemampuan ahli atau tim ahli yang menangani, 6)
sarana pengobatan yang ada.

61
Sarkoma :
Sarkoma serviks uterus, jarang sekali
ditemukan. Yang terbanyak ialah Sarkoma
botrioides

62
KORPUS UTERUS
Golongan risiko tinggi :
Penderita diabetes mellitus; hipertensi
esensial/menahun; adipositas (obesitas);
perdarahan disfungsional pada wanita in/subfertil
akibat hiperestrogenisme (siklus anovulatoir), yang
juga memberi predisposisi untuk kanker payudara;
wanita dengan tumor ovarium yang memproduksi
estrogen (tumor sel granulosa); usia
perimenopausal (50 – 60 tahun). Pada usia < 40
tahun insidensinya 1-8%.

63
Tingkat pra-maligna/pra-neoplastik
(precursor) didapat pada waktu kuretase atau
indikasi perdarahan disfungsi adalah
hiperlasia adenomatosa atau hiperplasia
endometrium yang atipik.

Patologi
90% tumor ganas endometrium/korpus uterus
adalah adenokarsinoma

64
Adenokarsinoma endometrium :

3 derajat (grading): G1) deferensiasi sel-sel


masih baik; G2) sudah terdapat bagian-
bagian yang solid/padat; G3) sebagian
terbesar sel adalah padat/solid, atau
diferensiasi sel-sel sudah tidak baik lagi
(undifferentiated).

65
Penyebaran
Biasanya lambat,
Gambaran klinik dan diagnosis
Pada awal dari penyakit pemeriksaan ginekologik
tidak menghasilkan apa-apa

Penanganan
Untuk penanganan kanker endometrium dalam
garis besar adalah sebagai berikut: TAH (Total
Abbominal Hysterectomy) + BSO (Bilateral
Salpingo Oophorectomy)

66
Prognosis
Dalam 5 tahun pertama,dan seterusnya tiap 6
– 12 tahun.

67
Sarkoma uterus
Sarkoma pd uterus dpt berupa
1) leiomiosarkoma yg murni timbul dr miometrium:
70% intramural, 20% submukosal & 10%
subserosal
2) sarkoma endometrium yg b’asal dr stroma
endometrium, tdr atas sel-sel stroma
endometrium tanpa elemen kelenjar.
3) Karsinoma sarkoma mdg 2 unsur keganasan,
yakni karsinoma asal dr elemen epitel
(endometrium) & sarkoma yg b’asal dr elemen
stroma.

68
Khoriokarsinoma
Merupakan neoplasma ganas yang timbul
dari khorion embrional dari mana kedua
lapisanepitel trofoblas terlibat.
 
Etiologi :
Kehamilan dalam jarak interval pendek;
malnutrisi dengan defisiensi protein

69
Gejala klinik :
Dapat menyerupai kelainan ginekologik seperti
abortus, atau perdarahan disfungsional.

Pengobatan :
Khorio-karsinoma merupakan keganasan pertama
yang dapat diobati dengan khemoterapi
Bilamana tidak ada penyebaran (metastasis), 90%
dapat disembuhkan dengan MTX(Methotrexate).

70
ADNEKSA
Tuba Fallopii (saluran telur)
Insidensi :
Paling jarang diantara keganasan alat
reproduksi wanita (<0,1%).
Patologi :
3 jenis menurut keganasannya :
Jenis papiler
Jenispapilo-alveoler(adenomatosa)
Jenis alveo-meduler.
71
Penyebaran :
Pada umumnya terjadi secara langsung ke
alat sekitarnya, kemudian melalui pembuluh
getah bening ke abdomen, leher, daerah
ingiunial, vagina, tuba, ovarium dan uterus.

Tingkat klinik keganasan :


Tidak ada klasifikasi khusus (tertentu) untuk
tumor ganas tuba fallappii.

72
Gambaran klinik dan diagnosis :
Pemeriksaan sitologi usapan serviks tidak
banyak membantu. Kuldoskopi dan
laparoskopi juga tak banyak berarti

Penanganan :
Penanganan utama yang dianjurkan adalah
TAH + BSO + OM + APP (Total Abdominal
Hysterectomy + Bilateral Salpingo-
Oophorectomy + Omentectomy +
Appendectomy).

73
Prognosis :
Tergantung dari tingkatan klinik dan jenis
histologik tumor. AKH-5 tahun tidak
seberapa baik (34,4%).
 

74
TUMOR GANAS OVARIUM
Epidemiologi :
20% dari semua keganasan alat reproduksi
wanita.

Patologi :
Tumor ganas ovarium merupakan kumpulan
tumor dengan histiogenesis yang beraneka
ragam, dapat berasal dari ketiga dermoblast
(ektodermal, entodermal dan mesodermal).

75
Tumor-Tumor Epitelial Ovarium :
Merupakan 40% dari semua tumor ovarium.
Ada 2 jenis: serosa dan musinosa. Perubahan
ke arah ganas terjadi pada yang berjenis
serosa.

76
Tumor-Tumor Stroma Sex-Cord :
Androblastoma atau tumor yang berasal dari
mesenkhim akan mendiferensiasi ke dalam
struktur gonadal laki-laki: 1)
Arrbenoblastoma, mikroskopik atau
maskulinisasi; 2) Tumor Sertoli cell, adalah
bentuk feminisasi dari Androblastoma; 3)
Tumor Sel Granulosa; 4) Tumor Sel Theca.

77
Tumor-Tumor Sel Germinal (Germcell
tumours) :
DISGERMINOMA
Paling umum merupakan homolog dari
seminoma testis

TERATOMA
Bentuk benigna relatif banyak ditemukan
pada wanita yang lebih tua, sedangkan
teratonma maligna jarang
78
TUMOR SINUS ENDODERMAL
Berasal dari yolk sac atau saccus vitellinus,
umumnya ditemukan pada gadis atau
wanita muda (20 tahun) dan sangat ganas.

KORIOKARSINOMA
Jarang ditemukan, ciri-ciri seperti
khoriokarsinoma sesudah kehamilan
(NTGG= Neooplasia Trofoblast Ganas
Gestasional).

79
GONADOBLASTOMA
Dijumpai dalam ovarium atau testis
disgenetik

TUMOR-TUMOR YANG BERASAL DARI


STROMA OVARIUM
Pada umumnya adalah fibroma, relatif
sering ditemukan pada wanita usia lanjut,
tumor unilateral yang dapat mencapai
ukuran besar.

80
SARKOMA OVARIUM
Jauh lebih jarang daripada karsinoma
ovarium., dapat dijumpai pada segala umur.

Diklasifikasikan sebagai berikut:


1.Sarkoma teratoid
2.Stromal Sarkoma
3.Sarkoma paramesonefrik

81
KARSINOMA OVARIUM METASTATIK
Tumor primernya berasal dari korpus uterus, usus-
usus, mama atau kelenjar tiroid. Agar tindakan
yang benar tidak terlambat dilakukan, dilakukan
pemeriksaan histologik durante operationem
( frozen section atau beku)

Penyebaran: limfogen ke kelenjar para aorta,


medistinal dan supraklavikular, untuk seterusnya
menyebar ke alat-alat yang jauh, terutama paru-
paru, hati dan otak.

82
Didasarkan atas 3 gejala atau tanda yang
biasanya muncul dalam perjalanan penyakitnya
yang sudah agak lanjut:
1.Gejala desakan
2.Gejala diseminasi / penyebaran
3.Gejala hormonal

TERAPI TUMOR GANAS OVARIUM


Untuk tumor ganas ovarium pembedahan
merupakan pilihan utama. Pada tingkatan awal,
prosedur adalah TAH + BSO + OM + APP
(optional).
83
Etiologi :
 Tidak banyak diketahui.

Patologi :
 Lesi primer sering berupa ulkus dengan
tepi induratif (ulcero-granulating) atau
sebagai tumbuhan eksofitik (wart/kutil)
dengan tempat predileksi terutama di labia
mayora, labia minora, klitorik dan
komisura posterior. Lesi bilateral.

84
Diantara kanker dalam tubuh wanita,
kanker payudara adalah yang lebih
banyak dijumpai (3% wanita dengan
kanker ini menjadi hamil).
Pengaruh kehamilan terhadap kanker
payudara :
1. Menurut Westberg, tidak terdapat bukti-
bukti bahwa kehamilan banyak
mempengaruhi kanker payudara
2. Walaupun demikian ada institut yang
melakukan abortus buatan bila wanita
menderita kanker payudara karena
menurut anggapan mereka kehamilan
akan mempercepat jalannya penyakit.
Sebaliknya, kanker payudara
mempengaruhi kehamilan dan
persalinan begitu pula terhadap
hasil konsepsi.
Penanganan :
1. Yang terpenting adalah bagaimana mendiagnosis
dini kanker payudara, sehingga penanganan lebih
baik dan kehidupan 5-10 tahun dapat dicapai
2. Terapi :
Mastektomi simpleks
Mastektomi radikal
Penyinaran dan radiasi
3. Wanita muda setelah operasi mastektomi yang
berhasil tidak perlu dilarang hamil, namun
observasi yang cermat harus dianjurkan
Kepada wanita dapat diajarkan
bagaimana melakukan sendiri
pemeriksaan payudara dengan cara sbb :
1. Pedoman “ WASPADA”
W-aktu buang air besar/kecil terjadi perubahan atau
gangguan
A-lat pencernaan terganggu atau sulit menelan
S-uara serak atau batuk yang sulit sembuh
P-ayudara atau tempat lain ada benjolan
A-deng-andeng yang berubah sifat, cepat besar atau gatal
D-arah atau lendir abnormal keluar dari tubuh
A-da koreng atau borok yang sulit sembuh

Pedoman ini berlaku untuk semua kemungkinan tumor jinak atau


degenerasi ganas !!
2. Melihat sendiri perubahan payudara

Pigmentasi kulit payudara (hitam /


putih)
Retraksi putting payudara
Kulit payudara menjadi keriput
Putting payudara mengeluarkan
cairan darah
Pergerakan payudara terbatas
Terdapat ulkus pada payudara
3. Meraba sendiri payudara
a. Menemukan benjolan pada payudara
 Dibag. mana terdapat benjolan
 Bagaimana pergerakan benjolan dengan sekitarnya
 Saat meraba apakah terasa nyeri
b. Memijat putting payudara
 Apakah terdapat pengeluaran cairan
 Apakah dibawah putting payudara terdapat tumor
 Bagaimana pergerakan putting payudara
c. Pemeriksaan ketiak
 Apakah terdapat benjolan pada ketiak
 Bagaimana pergerakan tumor tersebut
 Bagaimana permukaannya
4. mammografi

 Dilakukan oleh bagian radiologi dengan


tekhnik khusus

5. Biopsi
 Dilakukan oleh bagian bedah onkologi
pada ulkus
Tatalaksana Tumor Mammae

Tumor Mamme

PEMERIKSAAN MAMAE: FAKTOR TUMOR MAMAE :


•Inspeksi •Herediter
•Palpasi •Infertilitas
•USG mammae •Paritas rendah
•Mammografi •Tidak memberi ASI
•Kolposkopi-Biopsi

KELUHAN UTAMA :
•Teraba tumor
•Terasa sakit
•Perubahan kulit
•Terdapat ulkus
KARSINOMA MAMAE
INFEKSI MAMAE :
•Perubahan kulit
•Gejala infeksi :kolor,
dolor, ulkus
•Bengkak nyeri tekan INFEKSI MAMAE : PALPASI
•Perubahan kulit MAMAE
•Retraksi kulit-putting •Tumor padat-
susu kista
•Pemb.darah prominen•Pergerakannya
•Ulkus-nanah, darah •Metastase aksila
DIAGNOSIS INFEKSI :
•Dermatitis mastitis
•Abses mammae
TINDAKAN LANJUT :
•Aspirasi kista
•Biopsi-frozen section
•Kolposkopi-biopsi ulkus
TINDAKAN DEFINITIF :
PENGOBATAN INFEKSI :
•Mastektomi-PA
•Umum :
•Tambahan :
Antibiotik
Radiasi kemoterapi
Antipiretik
Analgesik
•Khusus :
Insisi dan drainase
Tugas bidan :

1. Memberikan KIE motivasi tentang


keganasan payudara
2. Menemukan tumor sedini mungkin
3. Melakukan rujukan penderita
sehingga dapat penanganan lebih
lanjut
4. Melakukan pemeriksaan lanjutan
setelah pengobatan RS
TUMOR PAYUDARA
DETEKSI
1. Anamnesis
 Sekret puting (karakteristik sekret, spontan,
unilateral/bilateral
 Ukuran dan perubahan besar, densitas
 Nyeri (siklus?)
 Berhubungan dengan siklus menstruasi
 Perubahan bentuk dan ukuran
 Hasil biopsi sebelumnya
 Beberapa faktor risiko :
- Usia menarse, usia saat pertama hamil
- Usia menopause, riwayat keluarga
- Tumor ganas lain (ovarium, colon, prostat)
- Terapi hormon
- Pernah radioterapi-keganasan anak-anak
2. Pemeriksaan fisik
 Tumor payudara terutama Ca biasanya asimptomatis
dan diketahui dengan pemeriksaan fisik atau skrining
mamografi
 Inspeksi
 Palpasi

a. Pemeriksaan payudara sendiri = sadari = breast self


examination (BSE)
• Meningkatkan deteksi dini Ca
• Sebaiknya dilakukan teratur tiap bulan dalam minggu
setelah mens
• Premenopause mens; 5-7 hari setelah mens
• Port menopause : hari yang sama setiap bulan
b. Pemeriksaan di klinik
• Usia 20-40 tahun oleh dokter setiap 3 tahun
• Usia > 40 tahun oleh dokter setiap 2-3 tahun
• (bila riwayat keluarga positif  setiap tahun

3. Pencitraan
a. Mamografi  Ca yang tumbuh lambat bisa dikenal
selambat-lambatnya 2 tahun sebelum massa tumor
diketahui dengan palpasi
Indikasi mamograf
• Skrining bagi yang berisiko tinggi
• Diduga ada massa yang tumbuh
• Sebagai gambaran dasar mammogram
• Meneliti yang diduga Ca mammae pada pasien dengan
metastate di KGB axilla atau dimana saja yang tumor
primer tidak diketahui
• Skrining sebelum operasi kosmetik atau biopsi
• Follow up pasca Ca.
Pemeriksaan mammogram bilateral
• Umur 40 tahun – gambaran dasar
• Umur 40-49 tahun: setiap 1-2 tahun
• Umur > 50 tahun – setiap tahun
• Bila ada riwayat keluarga mulai umur 35 tahun atau 10
tahun lebih muda dari keluarga yang menderita paling
awal
b. Ultrasonografi – lebih sensitif, terutama pada wanita
lebih muda dengan jaringan mammae yang masih padat
c. MRI – lebih sensitif, tapi tidak sangat spesifik
d. CT Scan

4. Biopsi – untuk diagnosis


a. Fine needle aspiration, dengan jarum nomor 22
 Triple test : fine needle aspiration
Lebih baik dari
 Pemeriksaan fisik masing cara
sendiri
 mammografi
b. Biopsi
5. Pemeriksaan sekret dan lavage puting – pemeriksaan
sitologi – jarang dilakukan
Tumor Jinak
- Fibroadenoma – paling sering, biasanya pada umur
20-35 tahun, bisa pada remaja
- Tumor phyllodes – pertumbuhan cepat
Tumor Ganas
Di USA : jumlah penderita Ca mammae nomor 2
setelah Ca paru-paru (pada wanita)
Faktor predisposisi :
 Jarang pada umur <25 tahun, meningkat setelah umur
30 tahun menetap pada umur 45-50 tahun
 Riwayat keluarga hanya 20%
 Diet – lemak >
 Obsitas, alkohol >
 Masa reproduksi
- Makin lama >
- Tidak pernah hamil >
- Melahirkan pada umur lebih tua
- Lamanya terapi estrogen
’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’
Terima kasih
………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai