Anda di halaman 1dari 3

HASIL RTM

1.Mengaktifkan kembali operan jaga dan 5R (Operan jaga Malem -> Pagi di mundurkan 15 menit)

2.Jam kerja pelayanan (7.15-13.00) Datang langsung ttd absen sebelum pelayanan Ka TU

3.Bila akan merencanakan untuk lepas piket diluar jadwal maka dipersilahkan untuk menghubungi kepala
puskesmas atau ktu dan kordinasi dengan Pj Jadwal piket (mba arik wahyu)

4.Mengaktifkan kembali entri kunjugan sehat untuk meningkatkan angka kontak


no
5.Membangun komitmen utuk penyetoran rekam kegiatan (LHK)

6.Jadwal screening sekolah di buat pada bulan November

7.Komitmen pada peraturan internal turut dalam unsur penilaian SKP

8.Untuk Admen Menambahkan pemaparan tentang :


 Kepegawaian dan masalah yang ada.
 Spj bok dan dana lain yang dikerjakan oleh banyak karyawan
 Masalah capaian KBKP
9. Pemeriksaan HB pada ibu hamil pada tribulan 1 dan tribulan 3
 usulan ke dinkes masuk ke usulan pengadaan alat 2022.
 Petugas desa mengusulkan pengadaan HB meter dan bmhpnya ke desa

10.Setiap unit membuat alur layanan dan disosialisasikan oleh PJ unit

11.Mengaktifkan kembali pengunaan gelang pasien

12.Penandaan pasien resiko jatuh

13.Mengaktifkan Penandaan Triage


ALUR PELAYANAN POLI UMUM
1. Petugas loket melaksanakan proses pendaftaran sesuai prosedur,
2. Untuk pasien gawat darurat dapat langsung ditangani terlebih dahulu, kemudian petugas meminta keluarga atau
penanggung jawab pasien untuk mendaftar di loket pendaftaran,
3. Petugas loket menyerahkan berkas rekam medis kepada perawat,
4. Perawat memeriksa tanda vital, melakukan pengkajian awal kemudian menulis hasil di rekam medis,
5. Perawat mengarahkan pasien ke dokter yang dituju dan menyerahkan berkas rekam medis kepada dokter,
6. Dokter melakukan kajian, dan menjelaskan kepada pasien tahapan pelayanan klinis yang akan diberikan
7. Jika diperlukan pemeriksaan penunjang laboratorium atau unit lainnya, dokter memberikan form pengantar
pemeriksaan kepada pasien dan meminta pasien kembali ke dokter membawa hasil pemeriksaan,
8. Dokter menjelaskan terapi yang akan diberikan dan meminta pasien ke ruang farmasi untuk mengambil obatnya,
9. Jika pasien perlu di rujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi, dokter menginformasikan kepada pasien atau
keluarga pasien terkait pilihan tempat rujukan,
10. Dokter memberikan informasi pilihan tempat rujukan pasien kepada perawat,
11. Perawat berkoordinasi dengan petugas loket untuk mencari informasi kesiapan tempat rujukan (untuk pasien
emergensi),
12. Jika tempat rujukan yang dituju sudah siap, maka perawat memberikan informasi tersebut kepada dokter,
13. Dokter menuliskan resume klinis pada form rujukan.
14. Petugas mengarahkan pasien/keluarga pasien untuk minta nomer rujukan ke ruang Administrasi (untuk pasien non
emergensi),
15. Selesai.

Anda mungkin juga menyukai