Anda di halaman 1dari 25

HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN

Pada dasarnya Kewirausahaan mempunyai sifat,


watak dan ciri-ciri yang melekat pada seseorang
yang mempunyai kemauan keras untuk
mewujudkan inovatif ke dalam kehidupan
dunia usaha yang nyata dan dapat
Mengembangkannya dengan tangguh (Drucker,
1994)
DEFINISI KEWIRAUSAHAAN
MENURUT PARA AHLI :
 Peter F. Drucker :
Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda.

Soeharto Wirakusumo :
Memberi pengertian bahwa kewirausahaan =
Enterpreneurship=The backbone of ecomomy (syaraf
pusat ekonomi) atau dikatakan juga sebagai tailbone of
economy=pengendali ekonomi
DEFINISI KEWIRAUSAHAAN
MENURUT PARA AHLI :
 Thomas W. Zimmerer :
Kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan
inovasi untuk memecahkan masalah dan upaya
memanfaatkan peluang yang dihadapai setiap hari.
Atau dengan kata lain bahwa kewirausahaan
merupakan penggabungan antara kreativitas, inovasi
dan keberanian dalam menghadapi risiko dengan cara
bekerja keras untuk membentuk dan memelihara usaha
baru.
DEFINISI KEWIRAUSAHAAN
MENURUT PARA AHLI :
 Thomas W. Zimmerer :

Kreativitas = Berpikir tentang sesuatu yang baru

Inovasi = Bertindak melakukan sesuatu yang


baru
KESIMPULAN :

 Kewirausahaan adalah kemampuan dalam


berpikir kreatif dan berprilaku inovatif yang
dijadikan sebagai dasar, sumber daya, tenaga
penggerak, tujuan siasat, kiat, dan proses dalam
menghadapi tantangan hidup.
KEWIRAUSAHAAN DILIHAT DARI
SUDUT PANDANG DAN KONTEKS
KEWIRAUSAHAAN DILIHAT DARI
SUDUT PANDANG DAN KONTEKS
 Ekonom :
Wirausaha = Orang yang mengombinasikan faktor-faktor
produksi seperti SDA, SDM, Material dan Peralatan lainnya
untuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Wirausaha juga merupakan orang yang memperkenalkan
perubahan-perubahan, inovasi, dan perbaikan produksi
lainnya. Dengan kata lain bahwa wirausaha adalah seseorang
atau sekelompok orang yang mengorganisasikan faktor-
faktor produksi (SDA, SDM, Modal, dan skill untuk tujuan
memproduksi barang dan jasa.
KEWIRAUSAHAAN DILIHAT DARI
SUDUT PANDANG DAN KONTEKS
 Ahli Manajemen :
Wirausaha = Orang yang memiliki kemampuan dalam
menggunakan dan mengombinasikan sumber daya seperti
keuangan, material, tenaga kerja, keterampilan untuk
menghasilkan produk, proses produksi, bisnis, dan organisasi
usaha baru. Wirausaha adalah seseorang yang memilki
kombinasi unsur-unsur internal yang meliputi motivasi, visi,
komunikasi, optimisme, dorongan, semangat dan
kemampuan memanfaatkan peluang usaha.
KEWIRAUSAHAAN DILIHAT DARI
SUDUT PANDANG DAN KONTEKS
 Pelaku Bisnis:
Zimmerer : menyatakan bahwa wirausaha adalah orang
yang menciptakan suatu bisnis baru dalam menghadapi
risiko dan ketidakpastian dengan maksud untuk
memperoleh keuntungan dan pertumbuhan dengan cara
mengenali peluang dan mengombinasikan sumber-sumber
daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang
tersebut.
Steinhoff: Pengusaha adalah orang yang mengorganisasikan,
mengelola, dan berani menanggung risiko sebuah usaha atau
perusahaan
KEWIRAUSAHAAN DILIHAT DARI
SUDUT PANDANG DAN KONTEKS
Dalam konteks bisnis menurut Sri Edi Swasono :
Wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak semua
pengusaha adalah wirausaha. Wirauasaha
adalah pelopor dalam bisnis, inovator,
penanggung risiko yang mempunyai visi
kedepan dan memiliki keunggulan dalam
prestasi dibidang usaha.
KEWIRAUSAHAAN DILIHAT DARI
SUDUT PANDANG DAN KONTEKS
 Psikolog :
Wirausaha adalah orang yang memiliki
dorongan kekuatan dari dalam dirinya untuk
memperoleh suatu tujuan serta suka
bereksperimen untuk menampilkan
kebebasan dirinyadiluar kekuatan orang lain.
KEWIRAUSAHAAN DILIHAT DARI
SUDUT PANDANG DAN KONTEKS
 Pemodal :
Wirausaha adalah orang yang menciptakan
kesejahteraan untuk orang lain, menemukan
cara-cara baru untuk menggunakan sumber
daya, mengurangi pemborosan, dan
membuka lapangan kerja yang disenangi
masyarakat.
KEWIRAUSAHAAN DILIHAT DARI
SUDUT PANDANG DAN KONTEKS
 Rumusan wirausaha yang berkembang saat ini
adalah mengacu pada konsep Shumpeter (1934)
yaitu wira usaha merupakan pengusaha yang
melaksanakan kombinasi-kombinasi baru dalam
bidang teknik dan komersial ke dalam bentuk
praktik. Intinya adalah pengenalan dan
pelaksanaan kemungkinan baru dalam bidang
perekonomian. Kemungkinan-kemungkinan yang
dimaksdukan adalah :
KEWIRAUSAHAAN DILIHAT DARI
SUDUT PANDANG DAN KONTEKS
1. Memperkenalkan produk dan kualitas baru yang belum
dikenal konsumen
2. Melakukan metode produksi dari penemuan ilmiah dan
cara-cara baru untuk menangani suatu produk agar menjadi
mendatangkan keuntungan
3. Membuka suatu pasar baru yang belum ada sebelmunya
4. Membuka suatu sumber dasar baru , atau setengah jadi atau
sumber-sumber yang mungkin dapat dikembangkan.
KEWIRAUSAHAAN DILIHAT DARI
SUDUT PANDANG DAN KONTEKS

Menurut Schumpeter (1934) terdapat 2 tipe sikap dari dua


subjek ekonomi
Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai
tambah di pasar melalui proses kombinasi antara
sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar
dapat bersaing . Menurut Zimmerer (1996) nilai tambah
tersebut diciptakan dengan cara-cara :
1)Pengembangan teknologi baru
2)Penemuan pengetahuan baru
3)Perbaikan produk dan jasa yang sudah ada
4)Penemuan cara-cara yang berbeda untuk
menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak
dengan sumber daya yang lebih sedikit
HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN

1. Nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar


sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses
dan hasil bisnis (Sanusi, 1994)
2. Kemampuan Menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
(Drucker, 1994).
3. Penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan
persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan/usaha (Zimmerer, 1996)
HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN

4. Nilai yang diperlukan untuk memulai dan mengembangkan


usaha (Prawiro, 1997)
5. Proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan berbeda
yang dapat memberikan manfaat dan nilai lebih.
6. Menciptakan nilai tambah dengan jalan mengombinasikan
sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan.
HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN
Struktur prioritas kewiraswastaan terdiri dari 4
(empat) lapisan. Lapisan terdalam merupakan
inti (core), sedangkan 3 lapisan berikutnya
merupakan pendukung yang ideal untuk
mencapai kesempurnaan prestasi. Struktur ini
berlaku universal, tidak hanya bagi mereka yang
berkarir dijalur wiraswasta. Para pejabat,
karyawan, buruh, kaum-kaum profesional, dan
siapapun seyogyanya memiliki pola dasar ini.

Anda mungkin juga menyukai