Anda di halaman 1dari 61

Adi Prawito

 Hujan Siklonik
 Hujan Konvektif
 Hujan Orografik

Hujan Siklonik: berasal dr naiknya udara yg


dipusatkan di daerah dgn tek rendah
Hujan Konvektif: berasal dr naiknya udara ke
rempat yg lbh dingin
Hujan Orografik: berasal dr naiknya udara krn
adanya rintangan pegunungan
 Curah hujan
 Waktu hujan
 Intensitas hujan
 Frekuensi hujan

Ch: tinggi hujan dlm 1 hari, bulan atau thn dgn


satuan mm, cm, inch. Misal:124 mm/hr, 462
mm/bln, 2158 mm/th
Wh: lama tjdnya 1x hujan, mis: 42 menit, 2
jam
Ih: banyak hujan yg jatuh dlm periode ttt,
misal: 48mm/jam dlm 15’, 72mm/jam dlm
30’
Fh: kemungkinan tjdnya besaran hujan yg
melampaui suatu tinggi hujan ttt, mis: ch
115 mm/hr akan tjd atw dialampaui 1x dlm
30 th, 2500 mm/th akan tjd atw dilampaui
dlm 10 th
Tabel 1: Juml penakar hujan pd suatu daerah
yg diwakili
Luas (km2) Juml sta penakar hujan
26 2
260 6
1300 12
2600 15
5200 20
7800 40

Sumber: Wilson (1974:17)


Tabel 2: Network stasiun hujan di Indonesia

Daerah Juml stasiun Km2/sta


Indonesia +/- 4339 +/- 440
Jawa +/- 3000 +/- 44
Sumatra +/- 600 +/- 790
Kalimantan +/- 120 +/- 4500
Sulawesi +/- 250 +/- 760
Sumber: Murni D., Sri (1976:6)
 Pencatatan manual,
tdr dr corong 8”, tabung pengukur, dan
penyangga, mis: standard 8” precipitation
gauge (US National Weather Service),
didapat data hujan harian
 Penakaran otomatis, didapat data hujan
mingguan pd kertas grafik, mis:
1. weighing bucket rain gauge
2. tipping bucket rain gauge
3. syphon automatic rainfall recorder
 Bentuk tabel
 Bentuk diagram
 Bentuk grafik
Tabel 3: Hujan harian maksimum

Tahun R (mm) Tahun R (mm)


1970 133 1975 161
1971 117 1976 220
1972 75 1977 129
1973 150 1978 160
1974 154 1979 120

Sumber: Data hujan pd stasiun Bantaran G. Kelud Jatim


R (mm)

15

10

10 11 12 13 14 15 16 t (jam)
R (mm)

150

100

50

0 t (bulan)
J P M A M J J A S O N D
Prosedurnya adl sbb (7 langkah):
 Hitung tot hujan utk n penakar hujan
 Hitung rata2 aritmatik hujan di daerah aliran
 Hitung juml dr kuadrat utk n data hujan
 Hitung variansnya
 Hitung koefisien variasinya
 Juml penakar hujan yg optimum N yg
diperlukan utk memperkirakan hujan rata2
dgn % kesalahan (p)
 Jumlah penakar hujan yg hrs ditambahkan
 Contoh soal lihat Sholeh (h.34)
 Cara rata2 aritmatik
 Cara rasio normal
 Cara korelasi
Penyebab:
 Stasiun hujan dipindah
 Tipe penakar hujan diganti

Utk mengecek digunakan: Analisa Double Mass


Curve (perub kemiringan korelasi
menunjukkan adanya perubahan)
Contoh Double Mass Curve lihat Sholeh (h.37)
 Variasi tahunan
 Variasi bulanan
 Variasi harian
R (mm)
10000
Mass Curve
7500
Massa hujan rata2
5000

2500

90 91 92 93 94 95 96 97 98
 Disebut tahun basah apabila kemiringan mass curve
> kemiringan massa hujan rata2, begitu pula
sebaliknya
 Bulan basah (100 mm <…)
 Bulan kering (…< 60 mm)
 Bulan normal (60 – 100 mm)
 Konsentrasi hujan yg berbeda tiap2 jamnya
 Berlangsung setiap hari dalam satu bulan
 CARA ARITHMATIC MEAN
 CARA THIESSEN POLYGON
 CARA ISOHYET
 Dipakai pd daerah yg datar
 Banyak stasiun penakar hujan
 Curah hujan bersifat uniform
 R = 1/n . (R1 + R2 + R3 + … + Rn)
dimana:
R = tinggi hujan rata2 daerah aliran (area
rainfall)
R1,R2,R3,…,Rn = tinggi hujan masing2 stasiun
(point rainfall)
n = banyaknya stasiun hujan
 Tdp faktor pembobot (weighing factor) /
koefisien Thiessen
 Besar faktor pembobot tgt luas daerah yg
diwakili sta yg dibatasi oleh polygon2 yg
memotong tegak lurus pd tengah2 grs
penghubung
 R = A1/A .R1 +…+ An/A . Rn
dimana:
A = luas daerah aliran
Ai = luas daerah pengaruh stasiun i
Ri = tinggi hujan pd stasiun i
 Isohyet: grs yg menunjukkan tinggi hujan yg
sama
 Isohyet diperoleh dgn cara interpolasi harga2
tinggi hujan local (point rain fall)
 Besar hujan antara 2 isohyet: R1,2 = ½(I1 + I2)
 Hujan rata2 daerah aliran:
R = A1,2/A . R1,2+…+ An,n+1/A . Rn,n+1
dimana:
Ai,i+1 = luas antara isohyet I1 dan I1+1
Ri,i+1 = tinggi hujan rata2 antara isohyet I1 dan
I1+1
 Intensitas: kemiringan dr grafik pencatatan
hujan (harga tangen)
 I = R/t
dimana:
I = intensitas hujan dlm mm/jam
R = hujan selama interval (mm)
t = interval waktu (jam)
 Pola intensitas = hyetograph (gambar 4.16,
Sholeh, h.43)
 Uniform pattern
 Advanced pattern
 Intermediate pattern
 Deleyed Pattern
 Gambar 4.17, Sholeh, h.44
 Talbot (1881)
 Sherman (1905)
 Ishigoro (1953)
 Mononobe
 Utk perumusan intensitas memerlukan data
hujan jam-jaman hingga 24 jam
 Data hujan harian tdk bs digunakan
 Utk hujan dgn waktu < 2 jam
 I = a /(t + b)
I = intensitas hujan (mm/jam)
t = waktu hujan (jam)
a,b = konstanta tgt kead setempat
 Utk hujan dgn waktu > 2 jam
 I = c / tn
dimana:
c,n = konstanta yg tgt kead setempat
 Utk data hujan harian
 I = R24/24 . (24/t)m
dimana:
I = intensitas hujan (mm/jam)
R24 = tinggi hujan max dlm 24 jam (mm)
t = waktu hujan (jam)
m = konstanta (2/3)
 Baca juga Sosrodarsono, Suyono (2006)
Hidrologi untuk pengairan, hal 32-36
Tinggi hujan :
 Waktu 1-10 hari
 Waktu 1-24 jam
 Waktu 0-1 jam
 Menggunakan perumusan Haspers
 100.R/R24 = 362 log (t+6) – 206
dimana:
t = banyaknya hari hujan
R = tinggi hujan (mm)
R24 = tinggi hujan dlm 24 jam
100.R/R24 = dlm prosentase
 (100.R/R24)2 = 11300.t/(t + 3,12)
dimana:
R, R24 dlm mm
t dlm jam
100.R/R24 = dlm prosentase
 R = a.R24 / (R24 + b)
dimana:
R, R24 dalam mm
a,b = konstanta utk hujan dg waktu ttt spt pd
tabel 4.7, Sholeh hal 48
 Adalah: kemungkinan tjdnya / dilampauinya
suatu tinggi hujan ttt dlm massa ttt pula yg
jg disebut sbg massa ulang (return period)
 Frekuensi hujan dpt berupa harga2 tinggi
hujan max dan tinggi hujan min
 Tinggi hujsn ekstrim max dan min didapatkan
melalui pendekatan statistik
 Diperlukan utk perenc bangunan air, proyek2
pengemb SDA, gorong2, saluran irigasi, sal
drainase, dll
 Tinggi hujan renc diambil yg mendekati
tinggi hujan ekstrim max, shg resiko kecil
 Murni D., Sri (1976), Hidrologi I, Jakarta:
Fakultas Teknik UI
 Sholeh, M (1984), Diktat Hidrologi, Surabaya:
Teknik Sipil ITS
 Sosrodarsono, Suyono & Takeda, Kensaku
(2006), Hidrologi untuk Pengairan, Jakarta:
Pradnya Paramita
 Wilson (1974), Engineering Hidrology,
Macmilan

Anda mungkin juga menyukai