Pelayanan Kefarmasian Di Apotek
Pelayanan Kefarmasian Di Apotek
5
Skrinning Farmakologis
- Tidak berbahaya dalam penggunaan
Aman bagi organ tubuh
- Waspada terhadap efek samping dan
kontraindikasi
Kriteria
penulisan R/
dari dokter
rasional Tepat
-Tepat indikasi
-Tepat obat
- Baik dlm penulisan resep maupun dlm -Tepat pasien
komposisi obat -Tepat dosis dan perhitungan
- Dlm pemeriksaan sesuai BSO dgn rute -Tepat interval waktu dan lama
pemberian, usia dan kondisi pasien pemberian obat
- Obat tidak tercampur dihindarkan dari
segi farmasetika maupun farmakologi
- Interaksi obat
Pelayanan apotek terhadap resep
■ Apotek wajib melayani resep dari dokter, dokter gigi, dan dokter hewan.
■ Pelayanan resep sepenuhnya atas tanggung jawab APA.
■ Apoteker wajib melayani resep sesuai dengan tanggung jawab dan keahlian
profesinya yang dilandasi pada kepentingan masyarakat.
■ Apoteker tidak diizinkan mengganti obat generik yang ditulis di dalam
resep dengan obat paten.
■ Bila pasien tidak mampu menebus obat yang tertulis di dalam resep,
apoteker wajib berkonsultasi dengan dokter untuk pemilihan obat yang
lebih tepat.
Pelayanan apotek
A.) Apotek dapat melakukan pembuatan, pengubahan bentuk, peracikan
obat dan bahan obat untuk :
1. pelayanan resep dokter, dokter gigi dan dokter hewan.
2. pelayanan langsung tanpa resep khusus untuk obat bebas dan bebas
terbatas.
3. pelayanan lain sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
• Sering dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, terutama para pengguna
narkotika dan psikotropika.
• Perlu diwaspadai juga jenis obat lain yang sering disalahgunakan, ex. CTM, DMP.
Ciri R/ OKT dan NKT palsu
• Beberapa ciri resep berisi narkotika/psikotropika palsu :
- pasien/pembawa resep terlihat ragu-ragu/tidak percaya diri ketika menyerahkan resep.
- perilaku pasien/pembawa resep menunjukkan ciri pengguna narkotika/psikotropika (ex. dari
mulut pasien keluar aroma alkohol, mata merah dan pandangan tidak fokus).
- penyakit yang diderita tidak jelas atau tidak sesuai dengan indikasi obat.
- dokter penulis resep bukan dokter yang terutama menangani penyakit yang disebutkan.
- Isi/obat dalam resep tidak rasional (ex. untuk psikotropika tertentu ditulis dalam jumlah sangat
banyak)
- Resep yang dibawa berupa salinan resep, sedangkan resep aslinya tidak disimpan oleh apotek
yang bersangkutan.