Anda di halaman 1dari 14

TREND DAN ISU

KEPERAWATAN JIWA
Kelompok 1 :
1. ABNITA KARUNIA PUTRI
2. ARSIAH
3. DEWI RATNASARI ANDIN
4. FEBRIYANTI RIZQA SARI
5. FRINNA TRI MAULITA
6. MUHAMMAD AULIA RAHMAN
7. MUHAMMAD HAIRULLAH
8.NINDA UTARI
9. MUHAMMAD YUSRIL MAHENDRA
10. SITI NURVIYAH
11. ZULFAN NOORHALIDI
 
 
A. Perspektif dan Falsafah Keperawatan Jiwa

 1. Falsafah Keperawatan Jiwa


Individu memiliki harkat dan martabat sehingga masing-masing individu perlu dihargai.
Tujuan individu meliputi tumbuh,sehat,otonomi dan aktualisasi diri. Masing-masing individu
tersebut berpotensi untuk berubah, oleh kita tahu bahwa manusia ialah mahkluk holistik yang
mempunyai kebutuhan dasar yang sama. Semua individu perilakunya bermakna, perilaku
individu tersebut meliputi : persepsi,pikiran,perasaan dan tindakan.

2. Pengertian Keperawatan Jiwa


Keperawatan jiwa merupakan proses interpersonal yang berupaya untuk meningkatkan dan
mempertahankan fungsi yang terintegrasi. Keperawatan jiwa merupakan bidang spesialisasi
praktik keperawatan yg menerapkan teori perilaku manusia sebagai ilmunya dan penggunaan
diri sendiri secara terapeutik sebagai kiatnya (ANA).
B. Model-Model Keperawatan Jiwa

Model Psikoanalisa

Model Interpersonal

Model Eksistensi

Model Komunikasi

Model Keperawatan
C. Ruang Lingkup Keperawatan Jiwa

1. Pencegahan primer
Pencegahan primer ialah intervensi biologi, social, psikologis yang bertujuan meningkatkan kesehatan dan
kesejahtraan, menurunkan insiden penyakit dimasyarakat dengan mengubah factor-faktor penyebab sebelum
membahayakan. Pengkajian kebutuhan mau tindakan keperawatan preventif termasuk identifikasi :
1) Faktor resiko yang apabila ada pada diri seseorang membuatnya lebih cendrung mengalami gangguan
2) Faktor pelindung yang meningkatkan respos individu terhadap stress
3) Populasi target individu yang rentan meengalami gangguan jiwa yang mumgkin menunjukkan respon koping
maladaptive terhadap stressor spesifik atau factor resiko.
2. Pencegahan sukunder
Pencegahan sukunder termasuk menurunkan prevalensi gangguan. Aktiviras pencegahan sukunder meliputi
penemuan kasus dini, skrining, dan pengobatan efektif yang cepat. Intervebsi krisis ialah suatu modalitas yang
terapi pencegahan sukunder yang penting.
Next…
3. Pencegahan Tersier
Aktivitas pencegahan tersier mencoba untuk mengurangi beratnya gangguan dan disabilitas yang
berkaitan.
4. Rehabilitasi
Ialah proses yang memungkinkan individu untuk kembali ketingkat fungsi setinggi mungkin.
Rehabilitasi jiwa berkembang dari kebutuhan untuk menciptakan kesempatan bagi individu yang
didiagnosis mengalami gangguan jiwa berat, agar bisa hidup, belajar dan bekerja dilingkungan
masyarakat yang mereka pilih. Rehabilitasi mengajukan bahwa penderita gangguan jiwa harus dianggap
sama seperti individu yang mengalami disabilatasi. Sama seperti disabilitasi yang mengalami gangguan
fisik, individu yang mengalami disabilitas jiwa membutuhkan pelayanan dalam rentang yang luas,
sering kali dalam waktu yang lama. Rehabilitasi jiwa memanfaatkan pendekatan berpusat pada
individu, manusia ke manusia yang berbeda dengan model pelayanan medis tradisioanal.
D. Trend dan Isu Keperawatan Jiwa
Trend dan Isu dalam keperawatan jiwa ialah kasus-kasus yang sedang hangat dibicarakan dan dianggap penting. Kasus-kasus tersebut bisa dianggap
ancaman atau tantangan yang mau berdampak besar pada keperawatan jiwa baik dalam tatanan regional maupun global. Secara umum ada beberapa
tren penting yang menjadi perhatian dalam keperawatan jiwa di antaranya ialah sebagai berikut :
 Kesehatan jiwa dimulai masa konsepsi
 Trend peningkatan kasus kesehatan jiwa
 Kecenderungan dalam penyebab gangguan jiwa
 Kecenderungan situasi di era global
 Globalisasi dan perubahan orientasi sehat
 Kecenderungan penyakit jiwa
 Meningkatnya post traumatik sindrom
 Meningkatnya kasus psikososial
 Trend bunuh diri pada anak
 Kasus AIDS & NAPZA
 Pattern of parenting
 Perspektif life span history
 Kekerasan
 Kasus ekonomi & kemiskinan
E. Definisi Trend dan Issu

1. Definisi Trend
 Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, tren juga dapat
di definisikan salah satu gambar ataupun informasi yang terjadi pada saat ini yang
biasanya sedang popular di kalangan masayarakat.
 Trend adalah sesuatu yang sedang dibicarakan oleh banyak orang saat ini dan kejadiannya
berdasarkan fakta.
 Beberapa contoh trend pada kesehatan jiwa, antara lain :
 Penggunaan Narkoba bagi generasi muda
Contoh trend pada kesehatan jiwa, antara lain :

 Penggunaan Narkoba bagi generasi muda


Banyak alasan mengapa narkoba diantaranya agar dapat diterima oleh
lingkungan, mengurangi stres, mengurangi kecemasan, agar bebas dari murung,
mengurangi keletihan, dan mengatasi masalah pribadi. Akan tetapi, terlepas dari
semua itu, remaja memakai narkoba karena narkoba membuatnya merasa nikmat,
enak, dan nyaman pada awal pemakaian.
Alasan remaja memakai narkoba dapat dikelompokkan sebagai berikut :
 Anticipatory beliefs
 Relieving beliefs
 Facilitative atau permissive beliefs
Mengapa Remaja Menyalahgunakan Narkoba ?

 Budaya Mencari Kenikmatan Sesaat (Hedonistik)


 Kepribadian Remaja
 Tekanan Kelompok Sebaya
 Keterasingan Remaja
 Stres
 Rasa Tidak Aman dan Penilaian Diri Rendah
Rehabilitasi dari pengguna Napza :
 Rehabilitasi Medis
Dalam tahap ini ada beberapa program yang dilaksanakan yaitu :
1. Program Terapi Rumatan Metadone (PTRM)
2. Terapi Complementer

 Rehabilitasi Non Medis


Ada beberapa program terapi non medis yang ditawarkan yaitu :
1. Therapeutic Community (TC)
2. Criminon

 Tahapan Rehabilitasi After Care


2. Definisi Issu
 Issu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak terjadi pada masa
mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, social, politik, hokum, pembanguanan nasional, bencana
alam, hari kiamat, kematian ataupun tentang krisis.
 Issu adalah suatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas faktanya atau buktinya.
 Beberapa contoh issu dalam keperawatan jiwa di antaranya, yaitu :
 Menjadikan kesehatan jiwa sebagai prioritas global dengan cara meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa
melalui advokasi dan aksi masyarakatPerkembangan teknologi digital membuat dunia terasa semakin sempit,
informasi dari berbagai belahan dunia mampu di akses dalam waktu yang sangat cepat, perkembangan
pengetahuan, perkembangan terapi menjadi sebuah media perubahan dalam proses penatalaksanaan gangguan
jiwa, berdasarkan isu diatas maka advokasi dan aksi masyarakat menjadi salah satu langkah awal untuk
menekan penderita gangguan jiwa di indonesia pada khususnya dan dunia pada umumnya.
 Pemasungan penderita gangguan jiwa
 Pemasungan penderita gangguan jiwa adalah tindakan masyarakat terhadap penderita gangguan jiwa (biasanya
yang berat) dengan cara dikurung, dirantai kakinya dimasukan kedalam balok kayu dan lain-lain sehingga
kebebasannya menjadi hilang. Pasung merupakan salah satu perlakuan yang merampas kebebasan dan
kesempatan mereka untuk mendapat perawatan yang memadai dan sekaligus juga mengabaikan martabat
mereka sebagai manusia. Di Indonesia, kata pasung mengacu kepada pengekangan fisik atau pengurungan
terhadap pelaku kejahatan, orang-orang dengan gangguan jiwa dan yang melakukan tindak kekerasan yang
dianggap berbahaya (Broch, 2001, dalam Minas & Diatri, 2008). Pengekangan fisik terhadap individu dengan
gangguan jiwa mempunyai riwayat yang panjang dan memilukan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai