Terapi Cairan Resusitasi Dan Rumatan Pada Anak
Terapi Cairan Resusitasi Dan Rumatan Pada Anak
Anak
• Komposisi tubuh
• Kompartemen cairan
• Distribusi cairan tubuh
• Distribusi elektrolit
• Pergerakan cairan
Komposisi Tubuh
• Cairan : komponen
terbesar tubuh
persentase terhadap
BB terus berubah
sesuai umur
• Setelah pubertas
laki-laki > wanita
• Obesitas <<
Kompartemen Cairan Tubuh
285
Osmolality
mOsm
Slowly Exchangeable
Distribusi Cairan Tubuh
Umur
Kompartemen Lahir Bulan Tahun
cairan tubuh
0 3 6 6 16
Distribusi Elektrolit
7
Pergerakan Air
Bila terdapat beda konsentrasi antar 2
kompartemen cairan bergerak dari
cairan konsentrasi rendah ke
konsentrasi tinggi “OSMOSIS”
Besar tekanan untuk melawan osmosis
“tekanan osmotik”
Jumlah total partikel dalam cairan
yang menyebabkan osmosis
OSMOL
Kebutuhan Cairan
Maintenance = IWL + Urine output + Stool
11
TATALAKSANA CAIRAN
Tujuan :
1. Menggantikan volume sirkulasi efektif (volume replacement):
― Jenis cairan : koloid, kristaloid
― Indikasi : perdarahan, kehilangan plasma
― Target : ruang intravaskuler
12
Tatalaksana …..……….
Tujuan awal:
mengembalikan volume siskulasi efektif yang adekuat.
13
Tatalaksana …..……….
Intra
Intrasel Interstisiel Vaskuler
Dehidrasi Perdarahan/
Combustio
Hipovolemik
14
Distribusi cairan pada terapi cairan Tatalaksana …..……….
KAEN 3A/3B/4A/4B
RL, ASERING
40% 15% 5%
Koloid:
-Darah
Intra
-Plasma
Intrasel Interstisiel Vaskuler
-Plasma ekspander
+ 4 L Kristaloid + 4 L Koloid
+ 4 L KAEN 3A/3B/4A/4B
15
Tatalaksana …..……….
Cairan resusitasi
Kristaloid Koloid
NaCl 0,9% Plasma
Ringer Laktat Dextran 40, Dextran 70
ASERING WIDA HES
WIDA BES WIDA HES BES
Tatalaksana …..……….
17
Prinsip Terapi Cairan
Pada Kasus Diare
Penilaian Derajat Dehidrasi Pasien Diare
A B C
Kondisi /
Baik, sadar penuh Gelisah, iritable Tidak sadar, lethargi
KU
Lihat Mata Normal Cekung Cekung
Minum ↓↓, tidak bisa
Rasa haus minum normal, rasa haus (-) rasa haus (+), minum ↑↑
minum
Normal, kembali dengan
Periksa Turgor Pelan Sangat pelan
cepat
Jika ada 2 atau lebih Jika ada 2 atau lebih
Tidak ada tanda-tanda
Kesimpulan gejala/tanda pada kriteria B gejala/tanda pada kriteria C
dehidrasi
maka pasien dehidrasi maka pasien dehidrasi berat
Penatalaksanaan
Gunakan Plan A Gunakan Plan B Gunakan Plan C
THE TREATMENT OF DIARRHOEA, A manual for physicians and other senior health workers, World Health Organization, 2005
Plan A
Sarankan untuk perawatan di rumah :
1. Beri minum semampu anak
a. Jika ibu menyusui :
- Menyusui lebih sering dan lebih lama
- Jika ASI eksklusif : beri ORS (oral Rehydration Solution) atau air putih sebagai tambahan ASI
- Jika tidak ASI eksklusif : ORS, kuah sup, air tajin atau yoghurt
b. Jumlah cairan yang diberikan :
- Usia s/d 2 tahun : 50 – 100 ml setiap kali diare
- Usia > 2 tahun : 100 – 200 ml setiap kali diare
c. Beritahu ibu :
- Beri minum anak sedikit – sedikit tapi sering
- Jika muntah tunggu sekitar 10 menit, sertelah itu dilanjutkan lagi, tapi lebih pelan
- Pemberian ORS diberikan sampai diare stop.
TIDAK
•Pemberian diulang jika denyut A. Radialis lemah atau masih belum teraba
•Nilai kondisi anak setyiap 1 – 2 jam. Jika status hidrasi masih belum membaik, berikan cairan IV tetesan cepat
•Berikan juga ORS ( 5 ml/kg BB/jam) sesegera mungkin saat anak bisa minum setelah 3 – 4 jam (pada bayi) dan 1 – 2 jam (pada anak)
•Nilai ulang kondisi bayi setelah 6 jam dan anak setelah 3 jam. Klasifikasikan derajat dehidrasi. Kemudian pilih rencana terapi yang
sesuai (Plan A, B, C untuk penatalaksanaan selanjutnya
TIDAK
Terlatih memasang • Mulai usaha rehidrasi oral dengan ORS. Berikan 20 ml/kgBB/jam selam 6 jam (total 120 ml/kgBB).
NGT untuk rehidrasi?
• Nilai ulang kondisi anak setiap 1 – 2 jam. Jika muntah atau perut kembung (distensi) berikan secara perlahan. Jika
TIDAK YA kondisi anak tidak membaik bawa segera ke RS untuk mendapatkan terapi cairan melalui IV.
• Setelah 6 jam, nilai kembali kondisi anak. Tentukan klasifikasi dehidrasinya. Kemudian pilih rencana terapi yang
sesuai (Plan A, B, atau C) untuk penatalaksanaan selanjutnya.
Apakah anak bisa
minum
Note :
TIDAK Jika memungkinkan, observasi dilakukan setidaknya selama 6 jam setelah rehidrasi untuk meyakinkan ibu mampu
Rujuk ke RS menjaga kondisi hidrasi anak dengan memberikan ORS per oral
Terapi Cairan Pada Anak
YA
Apakah perlu penghitungan yang tepat untuk IWL pada kondisi tertentu Pertimbangkan untuk
TIDAK
(BB > 91 percentile, AKI, CKD atau keganasan) menggunakan BSA untuk
menghitung cairan dan
TIDAK elektrolit
YA
Gunakan BB untuk menghitung kebutuhan cairan dan elektrolit
NICE guideline Intravenous fluid therapy in children and young people in hospital, 9 December 2015
Algoritma 2. Resusitasi Cairan
Bagaimana kondisi sebelumnya? Apakah
Bayi cukup bulan, anak atau dewasa muda, perlu resusitasi mengidap penyakit sebelumnya
cairan? ( penyakit jantung atau ginjal ) ?
YA
YA
TIDAK TIDAK
Pertimbangkan kondisi
tersebut dalam pemberian
cairan dalam jumlah yang lebih
kecil
1. Correa, TD, et al, Fluid Therapay For Septic Shock Resuscitation : Which Fluid Should be Used? Einstein, 2015 ; 13 (3) : 462-8
2. Zander, R., Fluid Management, 2nd Edtion, Deutsche Nationalbibliographie, 2009
ASERING® First Line
Ringer’s acetate Fluid Resuscitation Therapy
Hardi Pranata. Clinical Experience of Ringer’s acetate with Magnesium sulphate adminstration in
Acute Ischemic Stroke. Proceeding of PIT PERDOSSI. 2001.
Darmawan I. Parenteral Fluid Therapy in Stroke Patients. Proceeding of PIT PERDOSSI. 2001.
INDICATIONS OF CRYSTALLOID INFUSIONS
31
Goals of Maintenance Fluid Therapy
Determining Maintenance Fluids
Kebutuhan Cairan Rumatan
KAEN KAEN KAEN KAEN KAEN RL / NaCl
3A 3B 4A 4B MG-3 Asering 0.9%
35
KAEN Series sebagai Cairan Rumatan
Elektrolit (mEq/L)
Energi Laktat Dextrose Osmolaritas
(kkal/L) (mEq/L) (g/L) (mOsm/L)
Na+ K+ Cl-
Dextrose & Elektrolit
KA-EN 1B, 150 38.5 - 38.5 - 37.5 285 biasa digunakan untuk
cairan rumatan,
KA-EN 3A, 108 60 10 50 20 27 290
mengandung laktat,
KA-EN MG3,
400 50 20 50 20 100 695
•Hemodynamic status?
•Cardiovascular,renal?
•Hydration status?
•Electrolyte status?
•Acid-Base?
Fluid
Physiology administration