Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 4 :

ANDI : 11194561910202
ARDIANTO PRIWIJAYA: 11194561910203
ARSELINA :11194561910204
AULIA NOOR RAHMI : 11194561920120
BRENDA PUTRI EFENDI : 11194561910205
DAVIENA SALSHABELA:11194561910206
EDWARD RITSI P :11194561910207
ELSSA NOVRANTY :11194561910208
ENRICO SASONGKO :11194561910209
JEFRI : 11194561920136
RISMA ANANDA VANIA:11194561910224
SANTIA ANDIRA PRADINI:11194561910227
JUDUL JURNAL

Terapi Bermain Terhadap


Tingkat Kecemasan Pada
Anak Usia 3–5 Tahun Yang
Berobat Di Puskesmas
PENULIS Noverita

TAHUN TERBIT 2017

LEMBAGA
PENERBIT

VOL,NO,&HAL

TANGGAL
TERBIT
LATAR BELAKANG &
RUMUSAN MASALAH
LATAR BELAKANG RUMUSAN MASALAH
Kecemasan adalah suatu perasaan pengaruh terapi bermain terhadap
takut yang tidak menyenangkan dan tingkat kecemasan anak usia 3-5
tidak dapat dibenarkan yang sering tahun yang berobat di Puskesmas
disertai dengan gejala fisiologis. Peukan Baro Kabupaten Pidie.
Stuart dan Laraia (2001) mengatakan
kecemasan adalah keadaan emosi
yang tidak memiliki objek yang
spesifik dan kondisi ini dialami
secara subjektif.
TUJUAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi

PENELITIAN bermain terhadap tingkat kecemasan anak usia 3-5 tahun yang
berobat di Puskesmas Peukan Baro Kabupaten Pidie.

untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan asuhan


MANFAAT keperawatan pada anak yang berobat di puskesmas, dengan
meningkatkan perhatian dan memberikan terapi bermain
PENELITIAN sesuai dengan tahap perkembangan anak serta menyediakan
sarana bermain sehingga anak-anak akan merasa aman dan
nyaman selama dalam perawatan.
METODE PENELITIAN
PENDEKATAN PENELITIAN POPULASI SAMPEL
Penelitian berjenis kuantitatif ini didesain dalam
bentuk quasi experiment melalui pendekatan Populasi dalam penelitian ini adalah anak
pre-post test design without controlling yaitu usia 3-5 tahun yang berobat ke Puskesmas
kecemasan diukur sebelum dan sesudah
diberikan terapi bermain Peukan Baro Kabupaten Pidie dari tanggal
26 Juni – 29 Juli tahun 2016 berjumlah 300
anak Jumlah sampel yang didapat sebanyak
75 anak.
VARIABEL PENELITIAN

Pada bagian judul sebagai berikut:Variabel independent: “Terapi


bermain”.Variabel dependent: “terhadap Tingkat kecemasan pada
usia 3-5 tahun yang berobat di Puskesmas”.
TEKNIK ANALISIS DATA TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Hasil pengolahan data dianalisa dengan TeknikpengumpulanData dapatdikumpulkan
menggunakan statistik non parametrik yaitu selama dua tahun oleh peneliti sebagai terapis
Wilcoxon Signed Rank Test bermain dan supervisi klinis.Dan Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada perubahan signifikan
secara statistik diantara pre-SDQ dan post-SDQ
yang memperlihatkan peningkatan reliabel pada
kondisi anak merujuk pada terapi bermain
HASIL PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat Kecemasan adalah kondisi yang sering
kecemasan pada anak 3–5 tahun sebelum ditemukan pada anak yang sakit. Hampir
dilakukan terapi bermain dengan mean (2,87), dalam setiap tahap perkembangan usia anak,
median (3) dan standar deviasi (0,342). kecemasan dan ketakutan akan penanganan
medis masih menjadi masalah besar dalam
pelayanan keperawataN
KESIMPULAN,SARAN &
IMPLIKASI
KESIMPULAN SARAN
Perasaan cemas merupakan dampak dari Saran peneliti bagi perawat dan pihak
hospitalisasi karena menghadapi stressor Puskesmas untuk dapat meningkatkan
dan lingkungan yang asing, dan juga mutu pelayanan asuhan keperawatan
dipengaruhi oleh keterlibatan orangtua pada anak yang berobat di puskesmas,
dan juga alat dan jenis permainan yang dengan meningkatkan perhatian dan
biasa digunakan oleh anak memberikan terapi bermain sesuai
dengan tahap perkembangan anak serta
menyediakan sarana bermain sehingga
anak-anak akan merasa aman dan
nyaman selama dalam perawatan.
IMPLIKASI
Kecemasan adalah kondisi yang sering ditemukan pada anak yang sakit. Hampir dalam setiap
tahap perkembangan usia anak, kecemasan dan ketakutan akan penanganan medis masih
menjadi masalah besar dalam pelayanan keperawatan. Bagi anak prasekolah, rumah sakit
adalah tempat yang mengerikan. Ramdaniati, (2011) menjelaskan bahwa 53% anak usia
sekolah yang mengalami hospitalisasi merasa ketakutan. Berbagai cara dilakukan oleh
pemberi pelayanan kesehatan untuk mengatasi masalah yang muncul. Salah satu tindakan
keperawatan untuk mengurangi dampak dari penanganan medis adalah bermain. Bagi anak,
bermain adalah pekerjaan rutin yang dilakukan secara volunter dan tidak ada tekanan atau
paksaan dari luar. Bermain adalah refleksi dari kemampuan fisik, intelektual,emosional, sosial
dan medium yang baik untuk belajar karena anak dapat berkomunikasi, beradaptasi dengan
lingkungan, dan menyelesaikan apa yang bisa dilakukan. Bermain dapat dilakukan oleh anak
yang sehat maupun yang sakit. Meskipun anak sedang sakit, kebutuhan untuk bermain tetap
ada. (Suryanti, Sodikin, Yulistiani, 2011)
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai