Anda di halaman 1dari 7

Megacities Afrika dan Perubahan Iklim

Kota-kota besar di Afrika hampir semua dibangun di pantai dan tepi sungai.
Perubahan iklim, seperti perubahan kenaikan permukaan laut, gelombang besar
yang mengancam infrastruktur.
Studi dampak awal di Afrika masih cenderung fokus pada ekosistem & pertanian
daripada dampak dari proses geologi.
Kebutuhan peningkatan pemahaman tentang perubahan iklim sumberdaya air
tanah, banjir, dan kekeringan.
Sampah dan Suistainable Megacities
Evolusi masyarakat Afrika
Kontrol yang lemah, pembuangan sampah konvensional, serta masalah
lingkungan dan kesehatan yang ditimbulkan.
Penggunaan ruang bawah tanah
Pertimbangan sebagai bentuk kota yang berkelanjutan.
Pembangunan terowongan dan jembatan terbukti efektif dalam mengatasi
tantangan kepadatan penduduk yang tinggi.
Pengurangan pengunaan kendaraan pribadi.
Antroposen : peran manusia dalam urban di Afrika
Urbanisasi yang berkembang pesat.
Manusia sebagai agen geologi dan geomorfologi dalam perubahan lanskap.
Perubahan iklim.
Kepadatan penduduk : transformasi geomorfologi, meningkatkan kerentanan
komunitas perkotaan Afirka.
Enviromental Law
Adanya hukum tentang lingkungan menjadikan batasan dan pemegang kendali
dalam segala hal yang berkaitan dengan lingkungan dan pemanfaatannya.
Hal-hal tersebut seperti pengunaan lahan, polusi, pertambangan.
Perspektif dan Rekomendasi masa depan
Solusi permasalahan lingkungan megacities di Afrika harus lebih banyak diberikan
kepada aspek geoteknik.
Isu-isu geohazard.
Peningkatan sanitasi dan kualitas air.
Kesimpulan
Kota sekarang harus beradaptasi tidak hanya dinamika perkotaan yang kompleks,
tetapi juga masalah bencana dan lingkungan serta perubahan iklim.
Desain bangunan, pengelolaan limbah,manajemen ekosisten perkotaan, air,
energi, sistem pangan serta seberapa baik terintegrasi dengan lintas sektor
lainnya akan ber implikasi bagi masa depan kota besar.

Anda mungkin juga menyukai