Anda di halaman 1dari 14

ALERGI MAKANAN

Reaksi simpang makanan: reaksi yang tidak diinginkan


thd makanan
Dibagi atas:
 Keracunan makanan
 Intoleransi makanan
- Non-IgE mediated
 Alergi makanan
- IgE mediated
- Tipe cepat
- Tipe cepat dan disusul dg tipe lambat
- Non IgE mediated
Tabel 1. Alergi makanan, IgE mediated dan non-IgE
mediated (Sicherer SH, 1999)
Target organ Penyakit-penyakit yang Penyakit-penyakit yang
diperantarai IgE tidak diperantarai IgE

Kulit Urtikaria dan angioedema Dermatitis atopik


Dermatitis atopik Dermatitis herpetiformis

Saluran cerna Oral Allergy Syndrome Proctocolitis


Allergic eosinophilic Allergic eosinophilic
Gastroenteritis Gastroenteritis
Coeliac Syndrome
Enteropathy syndrome
Saluran Asthma Heiner Syndrome
pernapasan Rhinitis alergika

Multisystem Food induced anaphylaxis


(Kardiovaskular) Food-assosiated, exercise-
induced anaphylaxis
Alergen makanan
 Sebagian besar berupa protein,
glikoprotein atau polipeptida dengan BM di
atas 18.000 Dalton
 Tahan terhadap panas
 Tahan terhadap enzim proteolitik
Macam makanan penyebab penyakit alergi:
Susu sapi, susu kedelai, telur
Kacang tanah, nuts
Ikan, dan kerang-kerangan
Diagnosa alergi makanan
1. Anamnesa keluarga/penderita
2. Pemeriksaan fisis (sal. napas, cerna, dan
kulit)
3. Uji kulit Prick (SPT)
4. IgE total (ELISA)
5. IgE spesifik (RAST)
6. Catatan harian
7. Uji eliminasi dan provokasi
Riwayat makanan
1. Uraikan gejala-gejalanya
2. Waktu antara makan dan timbulnya gejala
3. Kekerapan reaksi terjadi
4. Waktu terakhir gejala timbul
5. Jumlah makanan sampai mencetuskan gejala
6. Faktor lain yang menyertai
(latihan, obat-obatan)
Diagnosa ditegakkan berdasarkan:
 Anamnesis di atas disertai uji kulit Prick
atau hasil laboratorium positip
 Bila belum jelas tambahkan uji eliminasi
dan provokasi
 Catatan harian tidak banyak manfaatnya,
kecuali pada penyakit kronis
RIWAYAT

Dugaan Non IgE Dugaan IgE mediated

Periksa Lab SPT

Positif Negatif

IgE spes Open Feeding


Telur, susu, Kacang tanah, ikan

Positif Negatif

Hindari makanan tersebut Eliminasi

Gejala tetap Gejala hilang

Cari sebab lain Provokasi terbuka


…riwayat
Provokasi terbuka

Dugaan Non IgE med Dugaan IgE mediated

Positif Negatif Positif Negatif

Hindari makan Teruskan makan Hindari makan Lanjutkan makan


selama 5 hari

Suspek
Gejala timbul Gejala hilang

DBPCFC
Hindari makan Teruskan makan
PENCEGAHAN
1. Pencegahan Primer
2. Pencegahan Sekunder
3. Pencegahan Tersier
PENCEGAHAN
1. Prevensi Primer:
Manifestasi klinis belum ada
Riwayat keluarga alergi ada
2. Prevensi sekunder:
Mencegah perjalanan penyakit alergi
3. Intervensi Dini:
Memperingan manifestasi penyakit
alergi
PENCEGAHAN
Ad 1. Prevensi Primer:
– Diet semasa hamil tidak perlu
– ASI eksklusif sampai minimal 6 bulan
dan ibu menghindari makanan
hiperalergenik
– Bila ASI tidak cukup  SF hipoalergenik
(NAN HA)
– Tunda makanan padat sampai umur 6
bulan
PENCEGAHAN
Ad 2. Prevensi Sekunder
– Ketotifen
– ETAC Studies menggunakan
citerizine (Ryzen) selama 18 bulan
– Pencegahan post infeksi RSV
 belum ada
PENCEGAHAN
Ad 3.Pencegahan Tersier
1. Dermatitis Atopik
Hindari makanan penyebab
Obat-obatan emolien, steroid/
tacrolimus topikal, antibiotika
2. Asma bronkial:
Hindari alergen (terutama TDR)
Obat-obatan

Anda mungkin juga menyukai