Anda di halaman 1dari 31

NILAI, NORMA, ETIKA DAN

MORAL
Ani Kuswati, SKep, Ns, MH
Pengertian
• Nilai merupakan sesuatu sesuatu yang :
baik, menarik, dicari, menyenangkan ,
konotasi positif.
• Nilai adalah seperangkat keyakinan dan
sikap pribadi seseorang tentang
kebenaran ,keindahan ,obyek,atau perilaku
yang berorientasi pada tindakan dan
pemberian arah serta makna pada
kehidupan seseorang ( Simon,1973)
• Nilai adalah keyakinan seseorang tentang
sesuatu yang berharga,kebenaran, atau
keinginan mengenai ide,obyek atau perilaku
khusus( Znowski,1974)
• Nilai adalah keyakinan terhadap suatu ide,
tingkah laku, kebiasaan atau objek yang
menyusun suatu standar yang
mempengaruhi tingkah laku (Rokeach,
1973 dalam Potter & Perry, 2005)
Ciri-Ciri Nilai 
Nilai memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.Merupakan bentukan masyarakat sebagai
hasil interaksi antara warga masyarakat
2.Disebarkan di antara warga masyarakat
(bukan bawaan sejak lahir).
3.Terbentuk melalui sosialisasi (proses
belajar).
4.Merupakan bagian dari usaha pemenuhan
kebutuhan dan kepuasaan sosial manusia.
Nilai merupakan suatu ciri
1. Nilai-nilai membentuk dasar perilaku seseorang
2. Nilai-nilai nyata dari seseorang diperlihatkan
melalui pola perilaku yang konsisten
3. Nilai-nilai menjadi kontrol internal bagi perilaku
seseorang
Nilai-nilai merupakan komponen intelektual dan
emosional dari seseorang yang secara intelektual
diyakinkan tentang suatu nilai serta memegang
teguh dan mempertahankannya
Fungsi Nilai
Nilai memiliki fungsi sebagai berikut:
1.Sekumpulan aturan yang siap digunakan untuk
menetapkan nilai seseorang dan kelompok.
2.Alat pengawas dengan daya pengikat tertentu.
3.Alat solidaritas di kalangan anggota kelompok dan
masyarakat.
•Pada dasarnya, fungsi nilai : sebagai alat pengontrol
pribadi agar mampu berpikir dan bertindak yang
bijak sehingga dapat membentuk sebuah pribadi
berkualitas bagi kehidupan masarakat
Nilai Dalam Keperawatan Profesional 
• Nilai Perawatan 
– Nilai perawat yang paling
fundamental adalah perawatan
(pemberian asuhan keperawatan).
• Nilai advokasi 
– Mendukung, menjunjung, dan
berbicara bagi nilai yang dianut
orang lain disebut advokasi.
Nilai dan Perilaku Keperawatan Essensial
1. Altruism : Peduli dengan kesejahteraan orang lain.
2. Persamaan : Memiliki hak, kepentingan atau status
yang sama.
3. Estetika : Kualitas objek, peristiwa, dan orang yang
memberikan kepuasan.
4. Kebebasan : Kapasitas untuk menerapkan pilihan. 
5. Martabat Manusia : Mewarisi derajat dan keunikan
sebagai seorang individu.
6. Keadilan : Menjunjung moral dan prinsip legal.
7. Kebenaran : Jujur pada fakta dan realitas.
Untuk praktek perawat profesional,
diperlukan nilai-nilai yang sesuai dengan
kode etik profesi, antara lain dengan :

1.Menghargai martabat individu tanpa


prasangka
2.Melindungi seseorang dalam hal privasi
3.Bertanggung jawab atas segala
tindakannya
Seorang perawat yang menghargai hak
privasi pasien akan menerapkan kepada
pasien hal-hal sebagai berikut :

1.Menutup area untuk mandi dan


pengobatan
2.Menutup pasien untuk prosedur tertentu
3.Menyediakan tempat konsultasi bagi
pasien dengan pemuka agama atau
anggota keluarga yang bersedih.
Nilai – nilai yang sangat diperlukan
oleh perawat :

1.Kejujuran
2.Lemah lembut
3.Ketepatan setiap tindakan
4.Menghargai orang lain
Definisi Norma

• Norma atau kaidah adalah ketentuan


yang mengatur tingkah laku manusia
dalam masyarakat
– Ketentuan tersebut mengikat bagi setiap
manusia yang hidup dalam lingkungan
berlakunya norma tersebut, dalam arti setiap
orang yang hidup dalam lingkungan
berlakunya norma tersebut harus
menaatinya.
MACAM-MACAM NORMA
• NORMA KESUSILAAN
• NORMA KESOPANAN
• NORMA AGAMA
• NORMA HUKUM
Norma susila
yaitu peraturan hidup yang berasal dari hati nurani
manusia. Norma susila menentukan mana yang baik
dan mana yang buruk. Norma susila yang mendorong
manusia untuk kebaikan akhlak pribadinya. Norma
susila melarang manusia untuk berbuat tidak baik,
karena bertentangan dengan hati nurani setiap
manusia yang normal
Contoh norma susila  antara lain:
a.Jangan mencuri barang milik orang lain.
b.Jangan membunuh sesama manusia.
c.Hormatilah sesamamu.
d.Bersikaplah jujur.
Norma susila memiliki sanksi/ancaman hukuman bagi
yang melanggar norma tersebut dan sanksinya
adalah perasaan manusia itu sendiri, yang akibatnya
adalah penyesalan.
2. Norma kesopanan
yaitu ketentuan hidup yang berasal dari pergaulan dalam
masyarakat. Dasar dari norma kesopanan adalah kepantasan,
kebiasaan dan kepatutan yang berlaku dalam masyarakat. Norma
kesopanan sering dinamakan norma sopan santun, tata krama
atau adat istiadat. Norma sopan santun yang aktual dan khas
berbeda antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang
lain.
Contoh norma kesopanan, antara lain:
•Yang muda harus menghormati yang lebih tua usianya.
•Berangkat ke sekolah harus berpamitan dengan orang tua terlebih
dahulu.
•Memakai pakaian yang pantas dan rapi dalam mengikuti
pelajaran di sekolah.
•Janganlah meludah di dalam kelas.
• Bagi mereka yang melanggar norma
kesopanan, sanksi yang dijatuhkan
akan menimbulkan celaan dari
sesamanya, dan celaan itu dapat
berwujud kata-kata, sikap kebencian,
pandangan rendah dari orang
sekelilingnya, dijauhi dari pergaulan,
sehingga akan menimbulkan rasa malu,
rasa hina, rasa dikucilkan yang
dirasakan sebagai penderitaan batin.
3. Norma agama
• Ketentuan hidup yang berasal dari Tuhan Yang Maha
Esa, yang isinya berupa larangan, perintah-perintah,
dan ajaran. Norma agama berasal dari wahyu Tuhan
dan mempunyai nilai yang fundamental yang mewarnai
berbagai norma yang lain, seperti norma susila, norma
kesopanan, dan norma hukum. 
• Contoh-contoh norma agama, antara lain:
a. Tidak boleh membunuh sesama manusia
b. Tidak boleh merampok harta orang lain.
c. Tidak boleh berbuat cabul.
d. Hormatilah bapak ibumu.
• Terhadap pelanggar norma agama akan dikenakan sanksi oleh
Tuhan kelak di akhirat nanti, yang dapat berupa dimasukkan
dalam neraka.
4. Norma hukum
• Ketentuan yang dibuat oleh pejabat yang berwenang
yang mempunyai sifat memaksa untuk melindungi
kepentingan manusia dalam per­gaulan hidup di
masyarakat dan mengatur tata tertib kehidupan ber­
masyarakat. 
• Bagi pelanggar norma hukum dapat dikenakan
sanksi berupa pidana penjara ataupun denda
maupun pembatalan atau pernyataan tidak sahnya
suatu kegiatan atau perbuatan, dan sanksi tersebut
dapat dipaksakan oleh penguasa atau lembaga yang
berwenang.
Contoh :
1. “Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa/nyawa
orang lain, dihukum karena membunuh dengan hukuman
setingi-tingginya 15 tahun”.
2. “Orang yang ingkar janji suatu perikatan yang telah diadakan,
diwajibkan mengganti kerugian”, misalnya jual beli.
3. “Dilarang mengganggu ketertiban umum”.
• Hukum biasanya dituangkan dalam bentuk peraturan
yang tertulis, atau disebut juga perundang-undangan.
Perundang-undangan baik yang sifatnya nasional maupun
peraturan daerah dibuat oleh lembaga formal yang diberi
kewenangan untuk membuatnya.Oleh karena itu,norma
hukum sangat mengikat bagi warga negara.
Pengertian Etika
• Etika berasal dari kata ethos yang pada bentuk
tunggal berarti kebiasaan, adat istiadat, akhlak,
watak, perasaan, sikap dan cara berpikir;
sedangkan dalam bentuk jamak (ta etha) berarti
adat kebiasaan dengan kata lain etika diartikan
sebagai ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau
ilmu tentang adat kebiasaan (Bertens K., 2000).
• Etika merupakan terminology dengan berbagai
makna, etika berhubungan dengna bagaimana
seseorang harus bertindak dan bagaimana mereka
melakukan hubungan dengan orang lain (Potter dan
Perry, 1997).
• Dalam ahli fisiologi, etika sebagai suatu
studi formal tentang moral. Dalam ahli
sosiologi, etika memandang sebagai adat
istiadat, kebiasaan, budaya dalam
berprilaku etik yang selalu merujuk pada
standar moral terutama yang berkaitan
dengan kelompok profesi seperti dokter
dan perawat ( Dark K., 1997).
 Dalam Oxford Advanced Learner’s
Dictionary of Curret English, AS Hornby
mengartikan etikasebagai sistem dari prinsip-
prinsip moral atau aturan-aturan prilaku.
 Menurut definisi AARN(1996), etika
berfokus pada yang seharusnya baik salah
atau benar, atau hal baik atau buruk.
 Sedangkan menurut Rowson, (1992).etik
adalah segala sesuatu
yang berhubungan/alasan tentang isu moral.
Moral adalah suatu kegiatan/prilaku yang

mengarahkan manusia untuk memilih tindakan

baikdan buruk, dapat dikatakan etik merupakan

kesadaran yang sistematis terhadap prilaku

yangdapat dipertanggung jawabkan (Degraf,

1988).
Beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa etika
merupakan pengetahuan moral dansusila, falsafah
hidup, kekuatan moral, sistem nilai, kesepakatan, serta
himpunan hal-hal yang diwajibkan, larangan untuk
suatu kelompok/masyarakat dan bukan merupakan
hukum atau undang-undang.
Dan hal ini menegaskan bahwa moral merupakan
bagian dari etik, dan etika merupakan ilmu tentang
moral sedangkan moral satu kesatuan nilai yang dipakai
manusiasebagai dasar prilakunnya.
Maka etika keperawatan (nursing ethics) merupakan
bentuk ekspresi bagaimana perawat seharusnya
mengatur diri sendiri, dan etika keperawatan diatur
dalam kode etik keperawatan. 
PEMBENTUKAN NILAI &
MORAL
 Nilai moral tidak terpisah dari nilai-nilai jenis
lainnya.
 Setiap nilai dapat memperoleh suatu “bobot
moral”, diikutsertakan dalam tingkah laku
moral.
 Kejujuran misalnya, merupakan suatu nilai
moral, tetapi kejujuran itu sendiri kosong bila
tidak diterapkan pada nilai lain, seperti
umpamanya nilai ekonomis Walaupun nilai
moral biasanya menumpang pada nilai- nilai
lain, namun ia tampak seperti sebuah nilai
baru, bahkan sebagai nilai yang paling tinggi.
Nilai moral memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.Berakaitan dengan tanggung jawab kita, Nilai
moral berkaitan dengan pribadi manusia.
 Yang khusus menandai nilai moral
adalah bahwa nilai ini berkaitan dengan pribadi
manusia yang bertanggung jawab.
 Nilai-nilai moral mengakibatkan bahwa
seseorang bersalah atau tidak bersalah, karena
ia bertanggung jawab.
 Suatu nilai moral hanya dapat diwujudkan
dalam perbuatan-perbuatan yang sepenuhnya
menjadi tanggung jawab orang yang
bersangkutan
2. Berkaitan dengan hati nurani
 Semua nilai minta untuk diakui dan diwujudkan.
 Nilai selalu mengandung semacam undangan atau
imbauan.
 Salah satu ciri khas nilai moral adalah bahwa hanya
nilai ini menimbulkan “suara” dari hati nurani yang
menuduh kita, bila kita meremehkan atau menentang
nilai-nilai moral dan memuji kita bila mewujudkan
nilia-nilia moral.
3. Mewajibkan Berhubungan erat dengan ciri:

 Bahwa nilai-nilai moral mewajibkan kita secara

absolut dandengan tidak bisa ditawar-tawar.

 Dalam nilai moral terkandung suatu imperatif

kategoris,Sedangkan nilai-nilai lainnya hanya berkaitan

dengan imperatif hipotesis. Artinya, kalau kita ingin

merealisasikan nili-nilai lain kita harus menempuh jalan

tertentu.
4. Bersifat formal 
 Nilai moral tidak merupakan sutau jenis nilai yang bisa
ditempatkan begitu saja disampingnilai-nilai jenis lainnya.
 Nilai-nilai moral tidak membentuk suatu kawasan khusus
yang terpisah dari nilai-nilai lain.
 Nilai-nilai moral tidak memiliki “isi” tersendiri, terpisah
dari nilai-nilai lain.
 Tidak ada nilai-nilai moral yang “murni”, terlepas dari
nilai -nilai lain. Hal itulah yamg kita maksudkan dengan
mengatakan bahwa nilai moral bersifat formal.

Anda mungkin juga menyukai